3
II. BAHAN DAN METODE
Pemeliharaan ikan dilakukan mulai tanggal 9 – 29 Agustus 2010 bertempat
di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan, FPIK IPB. Sedangkan, analisis DNA dan ekspresi gen GP11 dilakukan di Laboratorium
Reproduksi dan Genetika Organisme Akuatik, Budidaya Perairan, FPIK IPB yang dilakukan mulai tanggal 12 Agustus 2010 hingga 7 Desember 2010.
2.1 Kultur Bakteri E.coli
DH5α
Penelitian ini diawali dengan pengkulturan bakteri Escherichia coli E.coli DH5α terkonstruksi vaksin DNA GP 11. Koloni tunggal bakteri tersebut diambil
dari media padat dan dibiakkan pada 20 ml media cair 2xYT + Kanamicin selama 16-18 jam pada suhu 37°C dengan kecepatan 240 rpm 1ml 2xYT = 1 ekor ikan
mas. Jumlah bakteri dalam 1 ml media 2xYT sebesar 10
6
cfu. Bakteri hasil kultur diendapkan menggunakan sentrifuse dengan kecepatan 12.000 rpm selama 30
detik dan selanjutnya dilarutkan sebanyak tiga kali di dalam PBS. Suspensi bakteri yang terbentuk diinkubasi pada suhu 80°C selama 5 menit 4ml bakteri
pada media cair = 1 ml suspensi bakteri + PBS.
2.2 Pengayaan Artemia sp. dengan Vaksin DNA
Artemia yang digunakan bermerk Supreme Plus yang diproduksi oleh Golden Mark®, USA, dengan derajat penetasan hatching rate sekitar 80-90.
Siste Artemia sp. ditetaskan dalam botol air mineral terbalik dengan dinding berwarna gelap serta dilengkapi dengan sistem aerasi. Artemia sp. ditetaskan
dengan salinitas 29 ppt selama 18-24 jam. Artemia sp. yang telah menetas dipisahkan menggunakan penyaring dengan ukuran 150 mesh kemudian
ditimbang sesuai dengan dosis yang akan diberikan ke ikan mas. Satu ekor Artemia sp. mampu memakan bakteri sebanyak 10
5
cfu Lin, 2007, sehingga diperlukan 10 ekor Artemia sp. untuk satu ekor ikan mas yang
akan divaksinasi dengan dosis bakteri 10
6
cfu. Fuadi 2010 menyatakan bahwa 15.000 ekor Artemia sp. memiliki berat sebesar 202,17 mg, jadi banyaknya
Artemia sp. yang dibutuhkan untuk pemberian satu ekor ikan mas adalah 0,14 mg.
4
Artemia sp. yang sudah ditimbang sebanyak 3 mg untuk 20 ekor ikan mas dicampur dengan suspensi bakteri yang mengandung DNA vaksin Krt-GP11.
Selanjutnya larutan ditambahkan dengan PBS hingga kepadatan Artemia sp. 150 ekorml Fuadi, 2010. Volume air yang harus dipenuhi untuk 20.000 ekor
Artemia sp. adalah 134 ml, yaitu 5 ml suspensi bakteri dan 129 ml PBS. Artemia sp. direndam selama 90 menit dan diberi aerasi sedang.
2.3 Vaksinasi