3,43. Kadar abu ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar abu ubur-ubur segar  sebesar  1,76  Aji  2011.  Tinggi  rendahnya  kadar  abu  dapat  disebabkan
oleh  perbedaan  habitat  dan  lingkungan  hidup  yang  berbeda.  Setiap  lingkungan perairan  dapat  menyediakan  asupan  mineral  yang  berbeda-beda  bagi  organisme
akuatik  yang  hidup  didalamnya.  Selain  itu  juga,  masing  masing  individu organisme  juga  memiliki  kemampuan  yang  berbeda-beda  dalam  meregulasi  dan
mengabsorbansi  mineral,  sehingga  hal  ini  nantinya  akan  memberikan  pengaruh pada nilai kadar abu dalam masing masing bahan Susanto 2010.
Abu  tidak  larut  asam  adalah  garam-garam  klorida  yang  tidak  larut  asam, yang  sebagian  merupakan  garam-garam  logam  berat  dan  silika.  Hasil  uji  kadar
abu tidak larut asam pada anemon laut sebesar 0,75. Kadar abu tidak larut asam yang  tinggi  menunjukkan  adanya  kontaminasi  residu  mineral  atau  logam  yang
tidak  dapat  larut  asam  pada  suatu  produk.  Kadar  abu  tidak  larut  asam  dapat digunakan  sebagai  kriteria  dalam  menentukan  tingkat  kebersihan  dalam  proses
penanganan dan pengolahan suatu produk Basmal et al. 2003. Karbohidrat  memegang  peranan  penting  dalam  alam  karena  karbohidrat
merupakan sumber energi utama bagi hewan dan manusia. Karbohidrat berfungsi untuk  mencegah  terjadinya  pemecahan  protein  yang  berlebihan,  kehilangan
mineral  dan  membantu  metabolisme  lemak  dan  protein  Winarno  2008.  Kadar karbohidrat  pada  anemon  laut  sebesar  11,23.  Hasil  ini  lebih  tinggi  jika
dibandingkan  dengan  kadar  karbohidrat  dari  ubur-ubur  segar  sebesar  3,40 Aji  2011.  Karbohidrat  yang  tinggi  dapat  disebabkan  adanya  perbedaan
kandungan air yang terdapat pada bahan. Penurunan kadar air yang terdapat pada bahan akan diikuti oleh peningkatan kandungan gizi lainnya  secara proporsional.
Selain itu, kadar karbohidrat yang tinggi juga dipengaruhi oleh ketersediaan bahan pangan di alam.
4.3.2 Senyawa fitokimia
Ekstrak  terbaik  hasil  ekstraksi  anemon  laut  adalah  ekstrak  dengan  ukuran tubuh  besar  diuji  fitokimia  untuk  mengetahui  senyawa  bioaktif  yang  terdapat
dalam  tubuhnya.  Senyawa  bioaktif  adalah  senyawa  aktif  yang  dihasilkan  oleh organisme  melalui  jalur  biosintetik  metabolit  sekunder  Khatab  et  al.  2008.
Anemon  laut  menghasilkan  senyawa  metabolit  sekunder  berfungsi  untuk
menghadapi  serangan  predator,  media  kompetisi,  mencegah  infeksi  bakteri, membantu  proses  reproduksi,  dan  mencegah  sengatan  sinar  ultra  violet
Harper et al. 2001. Uji  fitokimia  adalah  analisis  yang  mencakup  pada  aneka  ragam  senyawa
organik yang dibentuk dan ditimbun oleh makhluk hidup, yaitu mengenai struktur kimianya,  biosintesisnya,  perubahan  serta  metabolismenya,  penyebaran  secara
alamiah,  dan  fungsi  biologisnya.  Alasan  dilakukannya  analisis  fitokimia  adalah untuk menentukan ciri senyawa yang terdapat pada suatu bahan yang mempunyai
efek  racun  atau  efek  yang  bermanfaat,  yang  ditunjukkan  oleh  ekstrak  kasar  bila diiuji dengan sistem biologi Harborne 1987.
Uji  fitokimia  yang  dilakukan  pada  penelitian  ini  meliputi  uji  alkaloid, steroid,  triterpenoid,  flavonoid,  fenol  hidrokuinon,  tanin,  dan  saponin.  Pemilihan
pelarut  perlu  dipertimbangkan  untuk  mendapatkan  zat  kimia  tertentu  yang diinginkan.  Ekstraksi  dengan  pelarut  metanol  mampu  mengekstrak  senywa
alkaloid  kuartener,  komponen  fenolik,  karotenoid  dan  tanin  Harborne  1987. Metanol  merupakan  pelarut  polar,  namun  dapat  juga  mengekstrak  senyawa-
senyawa yang
bersifat nonpolar
seperti lilin
dan lemak
Houghton dan Raman 1998. Hasil uji fitokimia dari ekstrak anemon laut dengan ukuran tubuh besar dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil uji fikomia hasil ektrak kasar terbaik anemon laut
Uji Fitokimia Anemon laut besar
Standar warna Alkaloid
a. Dragendroff ++
Endapan merah atau jingga b. Meyer
+ Endapan putih kekuningan
c. Wagner ++
Endapan coklat Steroid
++ Perubahan dari merah menjadi
biruhijau
Triterpenoid ++
Perubahan dari merah menjadi biruhijau
Flavonoid +
Lapisan amil
alkohol berwarna merahkuninghijau
Fenol hidrokuinon
++ Warna hijau atau hijau biru
Tanin -
Perubahan  warna  dari  hijau menjadi biru hingga hitam
Saponin ++
Terbentuk busa
Keterangan: +++ sangat kuat, ++ kuat, + lemah, -tidak terdeteksi
Hasil  uji  fitokimia  menunjukkan  bahwa  ekstrak  kasar  terbaik  anemon  laut dengan  ukuran  tubuh  besar  mengandung  senyawa  kimia  yang  merupakan
golongan  alkaloid,  steroid,  triterpenoid,  flavonoid,  fenol  hidrokuinon,  dan saponin.  Diantara  organisme  yang  hidup  di  laut  bangsa  Cnidaria  termasuk
organisme  penghasil  komponen  bioaktif  yang  terbesar.  Menurut  Baker  2001, anemon laut menghasilkan 26 asam amino peptida dan alkaloid sebesar 60, 13
isoprenoid  terpenoid,  steroid,  karotenoid,  hidrokuinon  sebesar  30, 2  acetogenin  asam  lemak,  polifenol,  prostaglandins,  dan  2  turunan  asam
nukleat.  Selain  anemon  laut,  salah  satu  organisme  yang  termasuk  dalam  bangsa Cnidaria  yang  kaya  akan  senyawa  kimia  adalah  karang  lunak  soft  coral.
Elyakov  dan  Stonik  2003  melaporkan  bahwa  karang  lunak  menghasilkan beberapa  dari  golongan  senyawa  hasil  metabolit  sekunder  seperti  alkaloid,
terpenoid, steroid, flavonoid, fenol, saponin dan peptida. Alkaloid  pada  umumnya  mencakup  senyawa  bersifat  basa  yang
mengandung  satu  atau  lebih  atom  nitrogen,  biasanya  dalam  gabungan,  sebagai bagian  dari  sistem  siklik.  Alkaloid  banyak  yang  mempunyai  kegiatan  fisiologis
sehingga  secara  luas  digunakan  dalam  bidang  pengobatan  Harbone  1987. Alkaloid memiliki efek farmakologi sebagai analgesik pereda nyeri dan anestesi
pembius  Hardiningtyas  2009.  Hasil  pengujian  fitokimia  menunjukkan  bahwa ekstrak  kasar  anemon  laut  ukuran  besar  mengandung  senyawa  alkaloid.
Hanani  et  al.  2005  menyatakan  bahwa  senyawa  kimia  dalam  spons  yang mempunyai  aktivitas  antioksidan  secara  kualitatif  dan  lanjutan  yaitu  alkaloid.
Senyawa-senyawa  yang  berpotensi  sebagai  antioksidan  dapat  diprediksi  dari golongan  fenolat,  flavonoid  dan  alkaloid,  yang  merupakan    senyawa-senyawa
polar Suratmo 2009. Steroidtriterpenoid  pada  ekstrak  anemon  laut  terdekteksi  dengan
terbentuknya  warna  biru-hijau  pada  larutan. Triterpenoid  adalah  senyawa  alam
yang terbentuk dengan proses biosintesis dan terdistribusi secara luas dalam dunia tumbuhan  dan  hewan  Sirait  2007.
Triterpenoid  merupakan  senyawa  yang kerangka  karbonnya  berasal  dari  enam  satuan  isoprene  dan  secara  biosintesis
diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik, yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik  yang  umumnya  berupa  alkohol,  aldehida,  atau  asam  karboksilat.  Senyawa
tersebut  tidak  berwarna,  kristalin,  memiliki  titik  lebur  yang  tinggi,  dan  umumya sulit  untuk  dikarakterisasi  karena  secara  kimia  tidak  reaktif.  Steroid  merupakan
golongan  golongan  senyawa  triterpenoid.  Steroid  alami  berasal  dari  berbagai transformasi  kimia  dua  triterpena  yaitu,  lanosterol  dan  sikloartenol.  Senyawa
steroid  dapat  digunakan  sebagai  bahan  dasar  pembuatan  obat  Harbone  1987. Beberapa steroid, seperti fukosterol, diisolasi dari sumber daya hayati laut bersifat
non  toksik  dan  mempunyai  khasiat  menurunkan  kolesterol  dalam  darah  dan mendorong  aktivitas  antidiabetes.  Selain  itu,  sterol  dapat  mengurangi
kecenderungan pembentukan dan penumpukan lemak yang berlebihan dalam hati Bhakuni dan Rawat 2005.
Flavonoid  merupakan  golongan  terbesar  dari  senyawa  fenol  yang  larut dalam  air.  Flavonoid  memiliki  kerangka dasar  yang  terdiri  dari  15  atom  karbon,
dimana dua cincin benzene terikat pada suatu rantai propane membentuk susunan C
6
-C
3
-C
6
.  Flavonoid  diklasifikasikan  menjadi  sebelas  golongan  yaitu  flavon, flavonol,  flavanon,  flavanonol,  calkon,  dihidrokalkon,  auron,  antosianidin,
katekin, dan flavan-3,4-diol Sirait 2007. Hasil pengujian fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kasar anemon laut ukuran besar mengandung komponen flavonoid
walaupun tergolong lemah, yakni dengan terbentuknya warna kuning pada lapisan amil  alkohol.  Flavonoid  dapat  digunakan  untuk  mengurangi  resiko  berberapa
penyakit  kronis  dengan  kemampuannya  sebagai  antioksidan,  anti-inflamasi,  dan anti-proliferasi  Chen  dan  Blumberg  2007.  Golongan  flavonoid  yang  memiliki
aktivitas  antioksidan  meliputi  flavon,  flavonol,  isoflavon,  kateksin,  flavonol  dan kalkon Pratt dan Hudson 1990.
Flavonoid  diketahui  sebagai  antioksidan  yang  baik  karena  mempunyai sedikitnya  dua  gugus  hidroksil  pada  posisi  orto  dan  para  Winarno1996.
Senyawa  flavonoid  pada  umumnya  bersifat  aromatik,  sehingga  dapat  menyerap spektrum  ultraviolet  UV  secara  intensif.  Gugus  fungsi  pada  senyawa  flavonoid
dapat  berperan  sebagai  penangkap  radikal  bebas  hidroksi  OH  sehingga  tidak mengoksidasi lemak, protein, dan DNA dalam sel. Kemampuan flavonoid dalam
menangkap  radikal  bebas  100  kali  lebih  efektif  dibandingkan  vitamin  C  dan  25 kali  lebih  efektif  dibandingkan  vitamin  E  Harborne  1987.  Mekanisme
antioksidan oleh flavonoid sendiri sebelumnya masih belum terlalu jelas. Namun
secara  umum,  antioksidan  mempunyai  struktur  inti  yang  sama,  yaitu  cincin benzen  tidak  jenuh  disertai  gugus  hidroksil  -OH,  asam  amino  -NH2,  ataupun
hidrogen -H.  Gugus-gugus inilah yang  bertugas untuk berikatan dengan radikal bebas sehingga menghasilkan komponen yang tidak reaktif lagi Winarno 1996.
Kuinon  adalah  senyawa  berwarna  dan  mempunyai  kromofor  dasar,  seperti kromofor  pada  benzokuinon,  yang  terdiri  atas  dua  gugus  karbonil  yang
berkonjugasi dengan dua ikatan rangkap karbon-karbon Harborne 1987. Kuinon dapat  diidentifikasikan  berdasarkan  tujuannya  menjadi  empat  kelompok  yaitu,
benzokuinon, naftokuinon,
antrakuinon, dan
kuinon isoprenoid
Suradikusumah  1989.  Hasil  pengujian  fitokimia  menunjukkan  bahwa  ekstrak anemon  laut  ukuran  besar  mengandung  komponen  fenol  hidrokuinon.  Hal  ini
ditandai  dengan  adanya  warna  hijau  atau  hijau  biru  pada  ekstrak  anemon  laut. Peranan beberapa golongan fenol sudah diketahui, misalnya lignin sebagai bahan
pembangun  dinding  sel,  antosianin  sebagai  pigmen  bunga.  Selain  itu,  dengan mengkonsumsi fenol dipercaya dapat mengurangi resiko beberapa penyakit kronis
karena bersifat sebagai antioksidan, anti-inflamansi, detoksifikasi karsinogen, dan antikolesterol Chen dan Blumberg 2007.
Tanin adalah senyawa organik yang terdiri dari campuran senyawa polifenol kompleks,  dibangun  dari  elemen  C,  H  dan  O  serta  sering  membentuk  molekul
besar  dengan  berat  molekul  lebih  besar  dari  2000.  Senyawa  ini  memiliki  sifat antara  lain  dapat  larut  dalam  air  atau  alkohol  karena  tanin  banyak  mengandung
fenol  yang  memiliki  gugus  OH,  dapat  mengikat  logam  berat,  serta  adanya  zat yang  bersifat  antirayap  dan  jamur  Shut  2002.  Hasil  pengujian  menunjukkan
bahwa  ekstrak  anemon  laut  ukuran  besar  tidak  mengandung  komponen  ini.  Ini dapat terlihat dari hasil uji yang menunjukkan hasil yang negatif.
Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun dan dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa.  Saponin termasuk
golongan  triterpenoid  yang  mempunyai  kerangka  karbon  berdasarkan  isoprena. Senyawa ini tidak berwarna, berbentuk kristal, dan sering mempunyai titik lebur
tinggi Harborne 1987. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak anemon laut ukuran  besar  mengandung  komponen  saponin.  Hal  ini  ditandai  dengan
terbentuknya  busa  pada  ekstrak  anemon  laut.  Saponin  bersifat  toksik  terhadap
ikan dan binatang berdarah dingin lainnya. Hal inilah yang menyebabkan saponin banyak  dimanfaatkan  sebagai  racun  ikan.  Saponin  yang  beracun  disebut
sapotoksin  Sirait  2007.  Selain  itu,  saponin  merupakan  golongan  senyawa  yang dapat  menghambat  atau  membunuh  mikroba  dengan  cara  berinteraksi  dengan
membran sterol Zoblowics et al. 2002.
4.3.3 Aktivitas antioksidan berdasarkan tingkat kesegaran