Amilosa Amilopektin Pati jagung

13 menunjukkan bahwa cincin semi kristalin terutama tersusun atas rantai amilopektin. Gambar 3 Struktur internal dan organisasi granula pati Gallant et al. 1997

2.4.1 Amilosa

Amilosa merupakan homoglikan D-glukosa dengan ikatan α-1,4 dari struktur cincin piranosa. Amilosa umumnya dinyatakan sebagai bagian linier dari pati meskipun sebenarnya jika dihidrolisis dengan β-amilase pada beberapa jenis 14 pati tidak diperoleh hasil hidrolisa yang sempurna. β-amilase menghidrolisa amilosa menjadi unit-unit residu glukosa dengan memutuskan ikatan α-1,4 dari ujung non pereduksi rantai amilosa menghasilkan maltosa. Berat molekul amilosa beragam tergantung pada sumber dan metode ekstraksi yang digunakan. Secara umum amilosa yang diperoleh dari umbi- umbian dan pati batang mempunyai berat molekul yang lebih tinggi dibanding amilosa dari pati biji-bijian. Kemampuan amilosa untuk berinteraksi dengan iodine membentuk kompleks berwarna biru merupakan cara untuk mendeteksi adanya pati. Amilosa dapat terpisah dari granula yang mengembang di atas suhu gelatinisasi. Fraksi amilosa biasanya dapat diisolasi dengan cara leaching Hizukuri 1996, dengan cara dispersi dan presipitasi dan dengan metode ultrasentrifugasi Majzoobi et al. 2003. Vorwerg et al. 2002 berhasil mengisolasi dengan metode kombinasi enzim untuk memecah cabang amilopektin diikuti pembentukan kompleks 1-butanol pada amilosa. Sifat-sifat umum dan fungsionalitas amilosa disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Beberapa sifat penting amilosa dan amilopektin Sifat Amilosa Amilopektin Struktur molekul Linear α-1,4 Cabang α-1,4; α-1,6 Berat molekul ~10 6 dalton ~10 8 dalton Derajat polimerisasi 1500 – 6000 3x10 5 – 3x10 6 Kompleks helix Kuat Lemah Pewarnaan iod Biru Merah-ungu Larutan encer Tidak stabil Stabil Retrogradasi Cepat Lambat Sifat pembentuk gel Kaku, tak dapat balik Lunak, reversible Sifat pembentuk film Kuat Lemah dan mudah patah Sumber: Chen 2003

2.4.2 Amilopektin

Amilopektin merupakan komponen utama dari pati dan merupakan polisakarida terbesar. Amilopektin merupakan polimer yang mempunyai ikatan α-1,4 pada rantai lurusnya serta ikatan β-1,6 pada titik percabangannya. Ikatan percabangan tersebut berjumlah sekitar 4-5 dari keseluruhan ikatan yang 15 ada pada amilopektin. Amilopektin secara dominan bertanggung jawab terhadap kristalinitas granula pati Gallant et al. 1997. Peranan enzim ß-amilase sangat bermanfaat dalam memberikan informasi struktur amilopektin. Enzim ini akan mendegradasi amilopektin secara tidak lengkap, menghasilkan 50-60 maltosa dan dekstrin dengan berat molekul tinggi yang mengandung semua ikatan antar interchange linkage dan bagian dalam molekul. Untuk mengetahui distribusi panjang rantai amilopektin biasanya dianalisa menggunakan HPLC high performance liquid chromatography, SEC size exclusion chromatography dan high performance anion exchange chromatography HPAEC. Rata-rata panjang rantai amilopektin adalah 18-24 Hizukuri 1996.

2.5 Fermentasi spontan pada proses pengolahan serealia dan umbi-umbian