22 dan laterit air tanah, asosiasi podsolik kuning dan hidromorf kelabu, kompleks latosol merah
kekuningan, latosol coklat kemerahan dan litosol, kompleks podsolik merah kekuningan, podsolik kuning dan regosol, kompleks regosol kelabu dan litosol, latosol coklat, dan regosol coklat.
Gambar 9. Jenis Tanah pada Sub DAS Cilamaya
4.2 Peta Penutupan Lahan Sub DAS Cilamaya Tahun 2000 dan Tahun 2007
Penutupan lahan yang dianalisis pada Sub DAS Cilamaya yaitu tahun 2000 dan tahun 2007. Analisis pada dua tahun tersebut terkait pada Naskah urutan prioritas DAS yang dibuat oleh BP DAS
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung pada tahun 2007 tentang kondisi Sub DAS Cilamaya.
Hasil yang didapat pada penutupan lahan tahun 2000 dapat dilihat pada Gambar 10 dan Tabel 7. Pada hasil penutupan lahan tahun 2000 diketahui bahwa penggunaan lahan terbesar yaitu pada sawah
sebesar 14721.20 ha atau 44.09. Komposisi untuk penggunaan lahan sawah pada tahun 2000 adalah sawah, sawah tadah hujan dan sawah irigasi. Dan penggunaan lahan terkecil yaitu tutupan tanah
sebesar 42.64 ha atau 0.13. Komposisi untuk penggunaan tutupan tanah pada tahun 2000 adalah pasir di laut atau di sungai, pasirbukit pasir darat, pasirbukit pasir laut, tanah berbatu, tanah ladang,
tanggul pasir.
23
Gambar 10 . Hasil peta penutupan lahan Sub DAS Cilamaya tahun 2000
Tabel 7. Penutupan lahan Sub DAS Cilamaya tahun 2000
Landcover Luas ha
Persentase
Bangunan 272.42
0.82 Perkebunan
6420.32 19.23
Permukiman 2385.09
7.14 Sawah
14721.20 44.09
Tubuh Air 2204.60
6.60 Tutupan Tanah
42.64 0.13
Hutan 554.02
1.66 Vegetasi Lainnya
6785.63 20.33
Total 100
Hasil yang didapat pada tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 11 dan Tabel 8. Pada hasil penutupan lahan tahun 2007 diketahui bahwa penggunaan lahan terbesar yaitu pada perkebunan
sebesar 25089.92 ha atau 74.69. Komposisi untuk penggunaan lahan perkebunan pada tahun 2007 adalah perkebunan, kebun campuran, tegalanladang. Penggunaan lahan terkecil pada tahun 2007
yaitu tanah terbuka sebesar 34.63 ha atau 0.10. Komposisi untuk penggunaan tanah terbuka pada tahun 2007 adalah hanya tanah terbuka. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa sekitar 34.63 ha di Sub
DAS Cilamaya merupakan tanah terbuka yang tidak bervegetasi. Hal ini dapat mempengaruhi air limpasan yang terjadi di Sub DAS Cilamaya semakin besar.
24
Gambar 11. Hasil peta penutupan lahan Sub DAS Cilamaya tahun 2007
Tabel 8. Penutupan lahan Sub DAS Cilamaya tahun 2007
Landcover Luas ha
Persentase
Perkebunan 25089.92
74.693 Permukiman
392.90 1.170
Sawah 5155.52
15.348 Tubuh Air
2176.84 6.480
Tanah Terbuka 34.63
0.103 Hutan
314.73 0.937
Vegetasi Lainnya 424.37
1.263 No Data
2.04 0.006
Total 100
Dari Tabel 7 dan 8 dapat dilihat bahwa terjadi perubahan penggunaan lahan secara besar yang menurun yaitu pada hutan dan sawah. Hutan mempunyai luas sebesar 554.02 ha pada tahun 2000 dan
menurun menjadi 314.73 ha pada tahun 2007. Sedangkan sawah mempunyai luas sebesar 14721.20 ha pada tahun 2000 dan menurun menjadi 5155.52 ha pada tahun 2007. Perubahan penggunaan lahan
yang meningkat secara besar yaitu pada perkebunan dengan luas dari 6420.32 ha pada tahun 2000 dan meningkat menjadi 25089.92 ha pada tahun 2007.
Hutan merupakan area yang diatasnya terdapat berbagai pepohonan yang beraneka ragam ukuran dan jenisnya. Hutan berperan penting dalam tata air setempat, selain itu hutan juga berperan
25 penting sebagai penutup tanah sehingga air hujan yang jatuh pada area tersebut akan tertahan dan akan
terinfiltrasi ke dalam tanah yang nantinya akan menjadi cadangan air tanah. Berkurangnya luas hutan yang terjadi, dapat dikarenakan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan lahan selain hutan seperti
pemukiman. Adanya perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab pun dapat menjadi penyebab berkurangnya lahan hutan, seperti membuka lahan hutan dengan cara menebang secara besar namun
tidak dimanfaatkan dengan baik. Hal ini akan mempengaruhi aliran permukaan menjadi besar, dikarenakan air hujan yang jatuh pada area tersebut tidak akan ditahan oleh pepohonan maupun
serasah yang seharusnya terdapat di hutan. Pada tahun 2007 didapat hasil bahwa adanya tutupan lahan berupa tanah terbuka sebesar 34.63
ha di Sub DAS Cilamaya. Tanah terbuka tersebut merupakan tanah terbuka yang tidak bervegetasi. Tutupan lahan berupa tanah terbuka ini akan mempengaruhi air permukaan yang terjadi di Sub DAS
Cilamaya semakin besar. Hal ini dikarenakan air hujan yang jatuh pada tanah terbuka tersebut akan langsung dialirkan menuju daerah yang elevasinya lebih rendah dan langsung menuju ke sungai atau
laut. Tanah terbuka ini merugikan dikarenakan air hujan yang jatuh tidak akan terinfiltrasi dan tidak akan sempat menjadi cadangan air tanah, sehingga apabila air hujan yang jatuh deras maka akan
langsung menjadi air permukaan yang besar dan merugikan masyarakat.
4.3 Koefisien aliran pada tahun 2000 dan tahun 2007