35 2 47 5 2 Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Praktik Gizi Ibu dengan Konsumsi Pangan Sumber Yodium dan Penggunaan Jenis Garam Rumah Tangga di Wilayah Pegunungan Kabupaten Cianjur

pada kondisi tanah dengan kadar yodium yang rendah Brody 1999. Perhitungan konsumsi yodium dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara kuantitatif dan secara kualitatif, pada penelitian ini digunakan penelitian secara kualitatif dengan metode food frequency FFQ untuk mengetahui pola konsumsi rumah tangganya. Adapun beberapa bahan pangan sumber yodium yang dilihat pola konsumsinya disajikan dalam tabel 18. Tabel 18 Sebaran contoh berdasarkan frekuensi konsumsi pangan sumber yodium Pangan Sumber Yodium Frekuensi Sering 9-30xbln Jarang 1-8xbln Sangat jarang 1xbln Tidak pernah 0xbln n n n n Hati Sapi 0.0 24 15.7 49 32.0 80 52.3 Ikan asin 105

68.6 35

22.9 0.0 13 8.5 Ikan Pindang 21 13.7 120

78.4 2

1.3 10 6.5 Ikan laut 4 2.6 64 41.8 30 19.6 55 35.9 Kerang 0.0 8 5.2 8 5.2 137 89.5 Udang 2 1.3 38 24.8 17 11.1 96 62.7 Telur 102

66.7 47

30.7 4 2.6 0.0 Susu 67 43.8 70

45.8 5

3.3 11 7.2 Agar-agar 1 0.7 7 4.6 5 3.3 140 91.5 Bayam 27 17.6 106

69.3 2

1.3 18 11.8 Tabel di atas menunjukkan bahwa hati sapi 52.3 termasuk ke dalam jenis bahan pangan yang tidak pernah dikonsumsi oleh sebagian besar contoh sedangkan ikan asin 68.6 termasuk ke dalam pangan yang sering dikonsumsi oleh contoh. Ikan pindang 78.4 termasuk ke dalam jenis bahan pangan yang jarang dikonsumsi begitupun dengan konsumsi Ikan laut 41.8. Kerang 89.5 termasuk ke dalam jenis bahan pangan yang tidak pernah dikonsumsi oleh sebagian besar contoh begitu pula sama halnya dengan konsumsi udang 62.7. Telur 66.7 termasuk kedalam jenis bahan pangan yang sering dikonsumsi oleh contoh sedangkan susu 45.8 termasuk pula kedalam jenis bahan pangan yang jarang dikonsumsi juga oleh contoh. Agar-agar 91.5 termasuk ke dalam jenis bahan pangan yang tidak pernah dikonsumsi oleh sebagian besar contoh. Bayam 69.3 termasuk ke dalam jenis bahan pangan yang jarang dikonsumsi oleh contoh. Adapun beberapa jenis bahan pangan yang persentasinya besar untuk bahan pangan yang tidak pernah dikonsumsi seperti hati sapi. kerang. udang. dan agar-agar. Djokomoeljanto 1993 dan Astawan 2003 mengatakan bahwa seafood merupakan pangan sumber yodium alamiah yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena yodium dalam tanah dapat terbawa pada saat banjir menuju sungai dan pada akhirnya ke laut. sehingga bahan pangan seperti rumput laut; berbagai jenis ikan laut; kepiting; udang dan sampai pada tanaman lain yang kebetulan tumbuh dan hidup pada daerah sekitar pantai termasuk sumber air minum yang dimiliki mempunyai kandungan yodium yang tinggi Picauly 2004. Namun terlihat bahwa pangan yang merupakan sumber yodium tersebut pada daerah penelitian konsumsinya sangat sedikit, hal ini dikarenakan lokasi tempat penelitian berada di pegunungan sedangkan pangan-pangan tersebut diperoleh dari laut, disini dapat dilihat faktor distribusi dan lokasi yang menentukan. Konsumsi Garam Garam beryodium adalah garam natrium klorida NaCl yang diproduksi melalui proses iodisasi yang memenuhi standar nasional indonesia SNI dan mengandung yodium antara 30-80 ppm untuk konsumsi manusia atau ternak. pengasinan ikan dan bahan penolong industri kecuali pemboran minyak, chlor alkali plan CAP dan industri kertas pulp. Depkes 2000 menyebutkan bahwa SNI garam konsumsi diterapkan secara wajib terhadap produsen dan distributor hal ini sesuai dengan Kepres no 69 tahun 1994 tentang pengadaan garam beryodium untuk melindungi kesehatan masyarakat Sutomo 2007. Tabel 19 Sebaran contoh berdasarkan jenis garam dan kadar yodium garam yang dikonsumsi Jenis Garam Beryodium Tidak Beryodium Total 30 ppm 30 ppm n n n n Briket 61 39.9 5.0 3.3 66 43.2 Curah kemasan Kemasan 75 49.0 12.0 7.8 87 56.8 Total 136

88.9 17

Dokumen yang terkait

Konsumsi Pangan, Status Gizi, dan Status Yodium Anak Sekolah Dasar di Wilayah Pegunungan Kabupaten Cianjur

0 9 70

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA TENTANG HIV/AIDS DAN VCT DENGAN KEINGINAN Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Tentang HIV/AIDS Dan VCT Dengan Keinginan Melakukan Tes VCT Di Wilayah Kecamatan Kartasura.

0 7 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PENGELOLAAN GARAM DENGAN EKSKRESI YODIUM URIN IBU HAMIL DI PUSKESMAS MUSUK 1 Hubungan Pengetahuan Dan Pengelolaan Garam Yodium Dengan ekskresi Yodium Urin Ibu Hamil Di Puskesmas Musuk 1 Kecamatan Usuk Kabupaten Boyolali.

1 5 14

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PENGELOLAAN GARAM YODIUM Hubungan Pengetahuan Dan Pengelolaan Garam Yodium Dengan ekskresi Yodium Urin Ibu Hamil Di Puskesmas Musuk 1 Kecamatan Usuk Kabupaten Boyolali.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGGUNAAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Penggunaan Garam Beryodium Di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

0 1 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Penggunaan Garam Beryodium Di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

0 2 5

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Penggunaan Garam Beryodium Di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

0 2 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGELOLAAN GARAM DI DESA JONO KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN.

0 1 8

Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Penggunaan Garam Beryodium pada Ibu Rumah Tangga Desa Agungmulyo Juwana Pati.

0 1 71

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK GIZI IBU TERKAIT IODIUM DAN PEMILIHAN JENIS GARAM RUMAH TANGGA DI WILAYAH PEGUNUNGAN CIANJUR

0 0 8