commit to user 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dasar Teori
2.2. Jenis-jenis Pelapisan Logam
Salah satu cara dari finishing logam yang banyak diterapkan adalah pelapisan logam. Mekanisme dari proses ini dapat dilakukan dengan metoda
antara lain secara celup panas hot dip galvanis, semprot logam metal spraying dan secara listrik elektroplating.
Pelapisan secara celup panas hot dip galvanis adalah suatu proses pelapisan dimana logam pelapis dipanaskan hingga mencair, kemudian logam
yang dilapislogam dasar dicelupkan ke dalam logam cair tersebut. Pelapisan logam dengan cara semprot metal spraying adalah proses pelapisan logam
dengan cara penyemprotan partikel-partikel halus dari logam cair disertai gas bertekanan tinggi serta panas pada logam yang akan dilapislogam dasar.
Pelapisan listrik elektroplating adalah suatu proses pengendapan zat atau ion-ion logam pada elektroda negatif katoda dengan cara elektrolisis. Terjadinya
suatu endapan pada proses ini adalah karena adanya ion-ion bermuatan listrik berpindah dan suatu elektroda melalui elektrolit yang mana hasil dan elektrolisis
tersebut akan mengendap pada katoda, sedangkan endapan yang terjadi bersifat adesif terhadap logam dasar. Selama proses pengendapan atau deposit
berlangsung terjadi reaksi kimia pada elektroda dan elektrolit baik reaksi reduksi maupun oksidasi dan diharapkan berlangsung terus menerus menuju arah tertentu
secara tetap. Untuk itu diperlukan arus listrik searah direct current dan tegangan yang konstant Saleh, A.A., 1995.
Prinsip atau teori dasar dari elektroplating adalah berpedoman atau berdasarkan Hukum Faraday yang menyatakan :
a. Jumlah zat unsur-unsur yang terbentuk dan terbebas pada elektroda selama elektrolisis sebanding dengan jumlah arus listrik yang mengalir dalam larutan
elektrolit. b. Jumlah zat yang dihasilkan oleh arus listrik yang sama selama elektrolisis
adalah sebanding dengan beratnya ekivalen masing-masing zat tersebut.
commit to user 5
Pernyataan Faraday tersebut diatas dapat ditulis dengan ketentuan atau rumus seperti berikut ini:
B=
F e
t I .
.
......................................................................................................2.1
Keterangan : B = Berat zat yang terbentuk g
I = Jumlah arus yang mengalir A t= Waktu detik
e = Berat ekivalen zat yang dibebaskan berat atom suatu unsur dibagi valensi unsur tersebut
F = Jumlah arus yang diperlukan untuk membebaskan sejumlah gram ekivalen suatu zat
1F = 96.500 Coulumb Plating termasuk salah satu cara menanggulangi korosi pada logam dan
juga berfungsi sebagai ketahanan bahan. Di samping itu plating juga memberikan nilai estetika pada logam yang dilapisi, yaitu warna dan tekstur
tertentu, serta untuk mengurangi tahanan kontak dan meningkatkan konduktivitas permukaan atau daya pantul.
Parameter-parameter yang berpengaruh terhadap kualitas pelapisan Hartono, A.J. dan Kaneko, T., 1995, adalah :
1. Konsentrasi Larutan Konsentrasi ini akan berkaitan dengan nilai pH dari larutan. Pada larutan
elektrolit nikel mempunyai batas pH agar proses tersebut berlangsung baik, berkisar antara 1,5 – 5,2. Jika nilai pH melebihi dari nilai yang diijinkan maka
akan terjadi sumuran pada permukaan produk dan lapisan nikel kasar pada permukaan benda yang dilapisi.
2. Rapat Arus Rapat arus adalah harga yang menyatakan jumlah arus listrik yang
mengalir persatuan luas permukaan elektroda. Ada dua macam rapat arus yaitu rapat arus anoda dan rapat arus katoda. Pada proses lapis listrik rapat arus
yang diperhitungkan adalah rapat arus katoda, yaitu banyaknya arus listrik
commit to user 6
yang diperlukan untuk mendapatkan atom-atom logam pada tiap satuan luas permukaan benda kerja yang akan dilapis. Untuk proses lapis listrik ini faktor
rapat arus memegang peranan sangat penting, karena akan mempengaruhi efisiensi arus.
Efisiensi arus adalah perbandingan berat endapan yang terjadi dengan berat endapan secara teoritis dan dinyatakan dalam persen. Tegangan dalam proses
lapis listrik diinginkan dalam kondisi yang konstant, artinya tegangan tidak akan berubah atau terpengaruh oleh besar kecilnya arus yang terpakai.
I=
R V
………………………..........……............................………….2.2 Keterangan :
I = Besarnya arus A V = Tegangan V
R = Tahanan Ω
Untuk memvariasikan arus, yang diatur hanyalah tahanannya saja, sedangkan voltasenya tetap. Satuan rapat arus dinyatakan dalam Adm
2
atau AFt
2
atau Ain
2
. 3. Temperatur
Temperatur sangat penting untuk menyeleksi cocoknya jalannya reaksi dan melindungi pelapisan. Keseimbangan temperatur ditentukan oleh
beberapa faktor seperti ketahanan, jarak anoda dan katoda serta besar arus yang digunakan.
4. Waktu Pelapisan Waktu pelapisan akan mempengaruhi terhadap kuantitas dari hasil
pelapisan yang terjadi di permukaan produk yang dilapis. Kenaikan waktu akan menyebabkan naiknya konduktivitas dan difusivitas larutan elektrolit.
Hal ini berarti tahanan elektrolit akan mengecil sehingga potensial yang dibutuhkan untuk mereduksi ion-ion logam berkurang.
5. Throwing power Throwing power adalah kemampuan larutan penyalur menghasilkan
lapisan dengan ketebalan merata dan sejalan dengan terus berubahnya jarak antara anoda dan permukaan komponen selama proses.
commit to user 7
2.3. Proses Pengerjaan Pendahuluan