ECENG GONDOK EICHHORNIA CRASSIPES

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ECENG GONDOK EICHHORNIA CRASSIPES

Eceng gondok Eichhornia crassipes adalah salah satu jenis tumbuhan air yang pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuwan Brazil bernama Karl Von Mortius pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brazilia. Tumbuhan ini di Indonesia merupakan tumbuhan eksotik yakni didatangkan dari luar, jadi bukan tumbuhan asli native Indonesia. Tumbuhan ini dibawa ke Indonesia di zaman Raffless sebagai gubernur jenderal pada tahun 1894, ditanam di kolam Kebun Raya Bogor karena warna bunganya yang menarik. Kemudian tersebar ke sungai dekat Kebun Raya Bogor hingga selanjutnya berkembang biak dengan cepat di berbagai wilayah perairan [15]. Klasifikasi eceng gondok secara umum adalah [16] Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Suku : Pontederiaceae Marga : Eichornia Spesies : Eichornia crassipes Solms Enceng gondok merupakan tanaman yang hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 – 0,8 meter. Tidak mempunyai batang, daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut [17]. Suhu-suhu ideal untuk pertumbuhan eceng gondok adalah 28-30°C , tetapi masih dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan yang baik suhu di antara 22 dan 35 ° C . Lebih memilih tropis atau sub - Iklim tropis , dapat dengan nyaman tumbuh dalam Iklim beriklim sedang, tetapi Suhu di bawah 10°C Universitas Sumatera Utara 8 akan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan. Hal ini dapat bertahan hidup frosting salju ringan , tapi berat dan berkepanjangan dingin cuaca dapat menyebabkan kematian tanaman . Biji Namun ,berhasil dapat bertahan musim dingin [18]. Eceng gondok yang mengandung nutrisi rendah akan mengalami pertumbuhan yang lambat. Pertumbuhan optimal eceng gondok, dikarenakan jumlah nutrisi, fosfor, nitrogen dan kalium yang tinggi. Penelitian telah menunjukkan bahwa dengan kandungan nutrisi yang tinggi dalam eceng gondok akan memperoleh biomassa yang meningkat delapan kali lipat dibandingkan dengan badan air dengan kandungan unsur hara yang sedikit.Eceng gondok tidak dapat tumbuh di muara atau air laut yang ,mengandung 3,5 garam.Kematian tanaman eceng gondok akan cepat apabila terkena 2,0 garam.Pertumbuhan optimal eceng gondok ini pada air yang netral atau dengan pH sekitar 7,0. Eceng gondok merupakan tanaman yang mudah menyerap berbagai mineral dari kolam air, termasuk logam berat tanpa mempengaruhi pertumbuhannya [18]. Enceng gondok berkembang biak dengan sangat cepat, baik secara vegetatif maupun generatif. Perkembangbiakan dengan cara vegetatif dapat melipat ganda dalam waktu 7-10 hari [16]. Eceng gondok ini biasanya tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai [19]. Gambar 2.1 Eceng gondok Eichhornia crassipes [20] Universitas Sumatera Utara 9 Adapun bagian-bagian tanaman eceng gondok sebagai berikut : a Akar Bagian akar tanaman eceng gondok ditumbuhi dengan bulu-bulu akar berserabut, berfungsi sebagai pegangan atau jangkar tanaman. Sebagian besar peranan akar untuk menyerap zat-zat yang dibutuhkan tanaman didalam air. Pada ujung akar terdapat kantung akar yang mana dibawah sinar matahari ini berwarna merah, susunan akarnya dapat mengumpulkan lumpur atau partikel-partikel yang terlarut dalam air [21]. Di dalam air, akar bisa mencapai panjang sampai 1 m dengan kaya nutrisi dan akar biasanya jauh lebih pendek .Di perairan dangkal akar dapat menjadi melekat bagian bawah yang berlumpur , yang memungkinkan tanaman untuk bertahan selama beberapa minggu setelah tingkat air turun [18]. b Daun Daun eceng gondok tergolong dalam makrofita yang terletak diatas permukaan air, yang didalamnya terdapat lapisan rongga udara dan berfungsi sebagai alat pengapung tanaman. Zat hijau daun klorofil eceng gondok terdapat dalam sel epidermis. Dipermukaan atas daun dipenuhi oleh mulut daun stomata dan bulu daun. Rongga udara yang terdapat dalam akar, batang, dan daun selain sebagai alat penampung juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan O 2 [21]. c Bunga Bunga eceng gondok yang ungu muda yang menarik dengan enam lobus atau kelopak . itu kelopak teratas memiliki titik kuning di tengah dikelilingi oleh gelap ungu . Setiap lonjakan terdiri dari sekitar 8 kisaran 3-35 bunga dan individu bunga berlangsung hanya beberapa hari . Bunga tanaman baru ketika berusia 3 atau 4 minggu. Di bawah kondisi yang menguntungkan , mungkin bunga berulang-ulang sepanjang tahun ; meskipun intensitas pembungaan dapat bervariasi dengan variasi musiman dalam tingkat pertumbuhan [22]. d Buah dan Biji Buah eceng gondok terdiri dari Kapsul 3 bersel sempit dan panjang 1-1,5 cm , mengandung sampai 300 biji berbentuk oval yang memiliki panjang dan banyak rusuk memanjang sekitar 1-1,5 mm . Benih dapat berkecambah dalam beberapa hari . Dalam suhu dingin daerah , mereka tetap aktif selama 15 sampai 20 tahun di lumpur kering , berkecambah saat dibasahi . Sebuah suhu 20 sampai 35 o C biasanya Universitas Sumatera Utara 10 meningkatkan perkecambahan . di lain kata , pertumbuhan yang cepat terjadi dengan meningkatnya suhu musim panas [22, 18]. Pertumbuhan eceng gondok dapat mencapai 1,9 per hari dengan tinggi antara 0,3-0,5 m [17].Pertumbuhan eceng gondok yang cepat sering dianggap gulma di perairan, karena dapat menutupi permukaan danau dalam waktu singkat yang akan menyebabkan kandungan oksigen berkurang sehingga mengganggu aktivitas dalam air [8]. Pada umumnya eceng gondok memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan yaitu mendangkalkan sistem perairan sehingga ekosistem daerah perairan terhambat yang akhirnya akan merugikan masyarakat [23]. Adapun masalah terbesar tentang eceng gondok yang kita ketahui yaitu Eutrofikasi. Eutrofikasi adalah pertumbuhan eceng gondok alga yang sangat pesat blooming di danau atau sungai yang disebabkan oleh limbah pertanian misalnya fosfat, mengakibatkan sungai dapat dipenuhi oleh ganggang, kualitas air menurun dan dapat mengakibatkan ekosistem dalam air tawar akan mati dikarenakan konsentrasi oksigen terlarut rendah,contohnya ikan dan spesies lainnya tidak dapat bertahan hidup dengan baik mati. Para ahli percaya bahwa eceng gondok sulit untuk di berantas dikarenakan perkembangan biakan tumbuhan tersebut yang tidak bisa dikendalikan.Dari pernyataan tersebut, ternyata eceng gondok juga memilki nilai yang positif bagi manusia yang bersifat obyektif, diantaranya [24, 9] : 1 Dapat menambah kesuburan tanah terutama dalam hal bahan organik, 2 Sebagai bahan industri kertas, 3 Sebagai medium penanaman jamur merang, 4 Isolator logam-logam berat, 5 Sebagai penghasil gas bio dan bahan kerajinan Di beberapa negara eceng gondok yang berhasil digunakan untuk produksi gas bio . Mereka menyimpulkan bahwa campuran 25 sapi dan 75 eceng gondok kering menghasilkan harga terbaik produksi metana . Hasil penelitian mereka menunjukkan besar potensi eceng gondok sebagai sumber energi non - konvensional . Mereka memperkirakan bahwa satu – ton eceng gondok kering dapat menghasilkan 370.000 liter gas bio [14]. Universitas Sumatera Utara 11 Komposisi kimia eceng gondok tergantung pada kandungan unsur hara tempatnya tumbuh dan sifat daya serap tanaman tersebut.Adapun Komposisi yang terdapat di dalam eceng dapat dilihat di Tabel 2.1 berikut ini : Tabel 2.1 Komposisi pada Eceng gongok Berat Kering Senyawa Kimia Persentasi Referensi Selulosa 20 [25] Hemiselulosa 48,7 [26] Lignin 3,55 [27] Silika 5,56 [28] Abu 13,4 [5] Total Solids TS 5.0-7.6 [26] Moisture 95.5 [26] Eceng gondok Eichhornia crassipes dengan 64 metana dan dapat digunakan untuk pembangkit gas bio [29]. Aplikasi eceng gondok dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang dapat dilihat pada Gambar 2.2 sebagai berikut [25]: Gambar 2.2 Aplikasi Eceng gondok Eichhornia crassipes [256 proses pemanfaatan eceng gondok melalui tahapan proses yang sesuai dengan tujuan penggunaannya, dapat dilihat dalam diagram alir Pembuatan Gas Bio Dari Eceng gondok Eichhornia crassipes di bawah ini pada Gambar 2.3 [22]: Universitas Sumatera Utara 12 Gambar 2.3 Diagram alir Pembuatan Gas bio Dari Eceng gondok Eichhornia crassipes [22]

2.2 GAS BIO

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Dan Isolasi Senyawa Steroid/Triterpenoid Dari Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes (Mart.) Solms)

21 118 72

Pengolahan Internal Air Boiler Dengan Penambahan Asam Sulfat (H2SO4) 98% dan Kaustik Soda (NaOH) Di PTPN III Pabrik Kelapa Sawit Rambutan Tebing Tinggi

2 56 56

Emisi CO2, Nisbah C/N, dan Temperatur pada Pengomposan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dengan Menggunakan dan Eisenia fetida

1 37 85

Menaklukan Global Warming dengan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)

0 15 19

Pengaruh Metode Pre-Treatment Dengan Natrium Hidroksida (NaOH) dan Asam Sulfat (H2SO4) Pada Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Gas Bio

0 0 19

Pengaruh Metode Pre-Treatment Dengan Natrium Hidroksida (NaOH) dan Asam Sulfat (H2SO4) Pada Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Gas Bio

0 0 2

Pengaruh Metode Pre-Treatment Dengan Natrium Hidroksida (NaOH) dan Asam Sulfat (H2SO4) Pada Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Gas Bio

0 0 6

Pengaruh Metode Pre-Treatment Dengan Natrium Hidroksida (NaOH) dan Asam Sulfat (H2SO4) Pada Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Gas Bio

0 0 24

Pengaruh Metode Pre-Treatment Dengan Natrium Hidroksida (NaOH) dan Asam Sulfat (H2SO4) Pada Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Gas Bio

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) 2.1.1. Definisi Eceng Gondok - Pemanfaatan Selulosa dari Eceng Gondok sebagai Bahan Baku Pembuatan CMC (CarboxyMethyl Cellulose ) dengan Media Reaksi Campuran Larutan Metanol – Propanol - PO

0 0 20