Motor induksi 3 fasa dengan suplai tegangan tidak seimbang. Menghitung torsi motor induksi 3 fasa.

54

4.3 Analisis Data

Dari data hasil penelitian di Laboratorium Konversi Energi FT. USU dapat dilakukan analisis data sebagai berikut:

4.3.1 Motor induksi 3 fasa dengan suplai tegangan tidak seimbang.

Berdasarkan suplai tegangan yang digunakan dalam penelitian di Laboratorium Konversi Energi FT. USU diperoleh nilai persentase ketidakseimbangan tegangan suplainya dengan menggunakan Persamaan 2.30: 1. V R = 220V, V S = 220V, V T = 220V Vrata-rata = 220+220+220 3 = 220V Selisih maksimum Vrata-rata dengan Vline = 220-220 = 0 V V unbalanced = 220 x 100= 0 2. V R = 220V, V S = 220V, V T = 216V Vrata-rata = 220+220+216 3 = 218,7V Selisih maksimum Vrata-rata dengan Vline = 218,7-216 = 2,7V V unbalanced = 2,7 218,7 x 100 = 1,2 Universitas Sumatera Utara 55 Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh persentase ketidakseimbangan tegangan sebesar 1,2 . Untuk selanjutnya nilai 1,2 sama dengan atau dibulatkan menjadi 1. 3. V R = 220V, V S = 220V, V T = 209V Vrata-rata = 220+220+209 3 = 216,3V Selisih maksimum Vrata-rata dengan Vline= 216,3-209 = 7,3V V unbalanced = 7,3 216,3 x 100 = 3,4 Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh persentase ketidakseimbangan tegangan sebesar 3,4 . Untuk selanjutnya nilai 3,4 sama dengan atau dibulatkan menjadi 3 . Dari perhitungan tersebut pengoperasian motor induksi 3 fasa dengan ketidakseimbangan tegangan sebesar 1 dan 3 masih diizinkan sebab masih memenuhi persyaratan pengoperasian motor induksi dengan persentase ketidakseimbangan tegangan dibawah 5 .

4.3.2 Menghitung torsi motor induksi 3 fasa.

Dalam pengujian di Laboratorium Konversi Energi FT. USU untuk memperoleh torsi motor menggunakan timbangan torsi dan yang diperoleh adalah massagr. Untuk itu perlu dilakukan konversi kesatuan torsi Nm dengan menggunakan Persamaan 2.25. Universitas Sumatera Utara 56

4.3.2.1 Menghitung torsi motor induksi 3 fasa tegangan seimbang.

a. Starting langsung m = 740 gr Ts= 740 �10�0,5 1000 = 3,7Nm m = 200gr Tn= 200 �10�0,5 1000 = 1Nm b. Starting Y- ∆ m=600gr Ts = T Y = 600 �10�0,5 1000 = 3Nm m= 200gr Tn =T ∆ = 200 �10�0,5 1000 = 1Nm c. Starting autotransformer m 50 = 550gr T 50 = 550 �10�0,5 1000 = 2,75Nm m 65 = 400gr T 65 = 400 �10�0.5 1000 = 2Nm m 80 = 220gr T 80 = Tn= 220 �10�0,5 1000 = 1,1Nm Universitas Sumatera Utara 57 4.3.2.2 Menghitung torsi motor induksi 3 fasa tegangan tidak seimbang 1.Tegangan tidak seimbang sebesar 1. a. Starting langsung m = 735 gr Ts= 735 �10�0,5 1000 = 3,6 Nm m = 195 gr Tn= 195 �10�0,5 1000 = 0,97 N b. Starting Y- ∆ m = 550 gr Ts = T Y = 550 �10�0,5 1000 = 2,75 Nm m = 190 gr Tn=T ∆ = 190 �10�0,5 1000 = 0,95 Nm c. Starting autotransformer m 50 = 480 gr T 50 = 480 �10�0,5 1000 = 2,4 Nm m 65 = 370 gr T 65 = 370 �10�0,5 1000 = 1,85 Nm m 80 = 200gr T 80 = Tn= 200 �10�0.5 1000 = 1Nm Universitas Sumatera Utara 58 2.Tegangan tidak seimbang sebesar 3. a. Starting langsung m = 700 gr Ts= 700 �10�0,5 1000 = 3,5 Nm m = 185 gr Tn= 185 �10�0,5 1000 = 0,9 Nm b. Starting Y- ∆ m =550 gr Ts = T Y = 550 �10�0,5 1000 = 2,75 Nm m = 180 gr Tn = T ∆ = 180 �10�0,5 1000 = 0 9 Nm c. Starting autotransformer m 50 = 460 gr T 50 = 460 �10�0,5 1000 = 2,3 Nm m 65 = 350 gr T65= 350 �10�0,5 1000 = 1,7 Nm m 80 = 190 gr T 80 = Tn= 190 �10�0,5 1000 = 0,95 N Universitas Sumatera Utara 59

4.3.3 Menghitung putaran motor induksi 3 fasa.