4.3 PERHITUNGAN VISKOSITAS
Perhitungan viskositas dari sampel cairan dilakukan dengan menentukan waktu tempuh bola besi yang dijatuhkan kedalam tabung volumetri yang berisi cairan.
Daerah pendeteksian pertama dan daerah pendeteksian kedua diletakkan saling vertikal dengan jarak 13 cm. Jarak ini sebelumnya telah diuji sebagai jarak optimal
penetuan kecepatan terminal bola pada ketinggian daerah pendeteksian pertama yang optimal pula sebagai acuan titik awal. Jarak ini kemudian akan dibagi dengan
hasil perhitungan waktu yang dihasilkan oleh masing-masing metode sebagai hasil kecepatan terminal bola besi.
Penentuan waktu tempuh bola besi dilakukan dengan 2 metode yaitu metode konvensional yang dilakukan secara manual menggunakan stopwatch dengan
mengamati pergerakan jatuh bola besi ketika melewati masing-masing daerah pendeteksian dan metode digital menggunakan mikrokontroller yang menampilkan
hasil perhitungan waktu pada serial monitor Arduino. Ketelitian yang dimiliki pada metode konvensial adalah 0,01 sekon
sedangkan metode digital mampu mengukur waktu dengan ketelitian 0,001 sekon atau 1 milisekon. Dengan ketelitian yang dimiliki metode digital, akurasi
pengukuran lebih baik daripada metode konvensional. Disamping itu, metode konvensional memiliki kelemahan karena adanya ralat pada mata pengamat dan
pengukuran waktu awal-akhir jatuhnya bola. Kelemahan ini mempengaruhi konsistensi pengukuran waktu jatuhnya bola.
Setiap metode konvensional dan metode digital masing-masing diulangi perlakuan yang sama sebanyak 7 kali untuk mengamati konsistensi pengukuran.
Suhu ketika melakukan perlakuan pada masing-masing metode adalah 27 C,
sehingga ketika perlakuan pertama dilakukan, ditunggu beberapa saat hingga suhu cairan stabil kembali ke 27
C. Berikut ini merupakan tabel-tabel hasil data pengukuran viskositas dari
setiap sampel yang digunakan dalam pengujian. Setiap sampel mendapatkan perlakuan yang sama namun dengan metode yang berbeda yaitu metode manual
konvensional dan metode digital.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Data Hasil Perhitungan Viskositas Gliserin dengan Metode Manual
No. Pengujian Waktu
Sekon Viskositas Akhir
Pa.s
1 6.43
1.2057
2 6.65
1.2469
3 6.33
1.1869
4 6.54
1.2263
5 6.36
1.1925
6 6.1
1.1438
7 6.44
1.2075
Tabel 4.2 Data Hasil Perhitungan Viskositas Gliserin dengan Metode Digital
No. Pengujian Waktu
Sekon Viskositas Akhir
Pa.s
1
6.565 1.2309
2
6.613 1.2399
3
6.468 1.2128
4
6.591 1.2359
5
6.552 1.2285
6
6.455 1.2104
7
6.531 1.2246
Tabel 4.3 Data Hasil Perhitungan Viskositas Oli Shell Advance AX5 dengan Metode Manual
No. Pengujian Waktu
Sekon Viskositas Akhir
Pa.s
1
2.22 0.4485
2
2.35 0.4747
3
2.25 0.4545
4
2.12 0.4283
5
2.3 0.4646
6
2.19 0.4424
7
2.15 0.4343
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan Viskositas Oli Shell Advance AX5 dengan Metode Digital
No. Pengujian Waktu
Sekon Viskositas Akhir
Pa.s
1 2.107
0.4256
2 2.11
0.4262
3 2.113
0.4268
4 2.164
0.4371
5 2.168
0.4379
6 2.13
0.4303
7 2.114
0.4270
Tabel 4.5 Data Hasil Perhitungan Viskositas Minyak Goreng Tropical dengan Metode Manual
No. Pengujian Waktu
Sekon Viskositas Akhir
Pa.s
1
0.78 0.1553
2
0.72 0.1434
3
0.8 0.1593
4
0.75 0.1494
5
0.69 0.1374
6
0.79 0.1573
7
0.73 0.1454
Tabel 4.6 Data Hasil Perhitungan Viskositas Minyak Goreng Tropical dengan Metode Digital
No. Pengujian Waktu
Sekon viskositas akhir
Pa.s
1
0.756 0.1506
2
0.757 0.1508
3
0.759 0.1512
4
0.749 0.1492
5
0.747 0.1488
6
0.749 0.1492
7
0.753 0.1500
Universitas Sumatera Utara
Untuk analisa yang lebih terperinci, waktu dari hasil pengukuran terhadap nomor pengujian diplot ke dalam bentuk grafik seperti dibawah ini :
Gambar 4.1 : Grafik hubungan hasil pengukuran waktu dan nomor pengujian dengan metode konvensional dalam Cairan
Gliserin
6 6.1
6.2 6.3
6.4 6.5
6.6 6.7
6.8 6.9
7
1 2
3 4
5 6
7 W
ak tu
s
No. Pengujian
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 : Grafik hubungan hasil pengukuran waktu dan nomor pengujian dengan metode digital dalam Cairan Gliserin
Gambar 4.3 : Grafik hubungan hasil pengukuran waktu dan nomor pengujian dengan metode konvensional dalam Oli Shell
Advance AX5
6 6.1
6.2 6.3
6.4 6.5
6.6 6.7
6.8 6.9
7
1 2
3 4
5 6
7 W
ak tu
s
No. Pengujian
1 1.2
1.4 1.6
1.8 2
2.2 2.4
2.6 2.8
3
1 2
3 4
5 6
7 W
ak tu
s
No. Pengujian
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 : Grafik hubungan hasil pengukuran waktu dan nomor pengujian dengan metode digital dalam Oli Shell
Advance AX5
Gambar 4.5 : Grafik hubungan hasil pengukuran waktu dan nomor pengujian dengan metode konvensional dalam minyak
goreng Tropical
1 1.2
1.4 1.6
1.8 2
2.2 2.4
2.6 2.8
3
1 2
3 4
5 6
7 W
ak tu
s
No. Pengujian
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
1 2
3 4
5 6
7 W
ak tu
s
No. Pengujian
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 : Grafik hubungan hasil pengukuran waktu dan nomor pengujian dengan metode digital dalam minyak goreng
Tropical
Dari gambar 4.1 hingga gambar 4.6 yang masing-masing memperlihatkan hasil dari masing-masing metode pada masing-masing sample. Ditunjukkan bahwa
sebaran data hasil pengukuran waktu lebih mendekati pada tiap nomor pengujian dengan metode digital daripada metode konvensional. Maka dapat disimpulkan
bahwa konsistensi metode pengukuran waktu secara digital lebih baik daripada metode pengukuran waktu secara konvensial.
Dengan metode digital, hasil waktu pengukuran dapat langsung dieksekusi oleh program yang disimpan didalam aplikasi Android sehingga dapat langsung
menampilkan hasil viskositas dari zat cair yang diuji sehingga perhitungan viskositas memerlukan waktu lebih cepat daripada metode konvensional.
Disamping itu, hasil pengukuran viskositas dari penelitian ini lebih baik daripada sistem-sistem yang pernah dibuat sebelumnya yaitu dengan adanya ketelitian hasil
pengukuran waktu hingga 100 milisekon dan hasil perhitungan waktu yang lebih konsisten. Sehingga, viskometer digital yang dirancang pada penelitian ini dapat
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
1 2
3 4
5 6
7 W
ak tu
s
No. Pengujian
Universitas Sumatera Utara
menggantikan viskometer digital yang pernah dibuat karena lebih efisien, lebih cepat dan lebih akurat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN