Artefak Sebagai Media Komunikasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAN KERANGKA PIKIR

A. Perspektif Teoretis

Abraham Kaplan dalam litle john, 2001 : 19 , menyatakan bahwa teori adalah suatu cara melihat pada fakta-fakta, cara pengorganisasian dan menggambarkannya. Suatu teori bagaimanapun harus dengan dunia ciptaan Tuhan, tetapi dalam suatu makna yang penting teori menciptakan suatu dunianya sendiri. Sementara Stanley Deetz dalam Litle John, 2002 : 19 , menyatakan bahwa suatu teori adalah cara melihat dan berpikir mengenai dunia, sehingga teori lebih baik dipandang sebagai lensa yang digunakan orang dalam observasi dibanding sebagai suatu cermin alam. Sedangkan Soerjono Soekanto 1982 : 22 mendefinisikan teori sebagai hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris.

1. Artefak Sebagai Media Komunikasi

Mengutip pendapat Andrik Purwasito, 2003 : 232 , bahwa di dalam penelitian yang bersifat analisis tekstual, di dalamnya berasal dari bahan kajian dari produk manusia yang telah terdokumentasi. Penelitian jenis ini mencakup korpus data dalam riset komunikasi yang berasal dari data-data lapangan 1 mentalfact ; yaitu data yang diperoleh dari beberapa informan yang kredibel, dengan wawancara yang mendalam. Data ini berguna untuk menjelaskan atau 14 menemukan sesuatu, apa yang dipikirkan masyarakat, 2 sociafact ; yaitu data- data yang diperoleh berdasarkan suatu sampel tertentu dari populasi masyarakat, dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat tertutup atau terbuka tentang suatu fenomena yang terjadi, 3 artefak ; ialah suatu produk budaya yang digunakan orang untuk keperluan komunikasi . Dalam kaitan penelitian ini, korpusdata nomor 3 yaitu artefak yang menjadi kajian. Deddy Mulyana menjelaskan bahwa artefak adalah benda apa saja yang dihasilkan kecerdasan manusia. Benda-benda yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan dalam interaksi manusia, sering mengandung makna-makna tertentu. Rumah, kendaraan, perabot rumah dan modelnya furnitur, barang elektronik,lampu kristal patung, lukisan, kaligrafi, foto saat bersalaman dengan presiden, buku yang kita pajang di ruang tamu, koran dan majalah yang kita baca, botol minuman keras, bendera, dan benda-benda lain dalam lingkungan kita adalah merupakan artefak yang mengandung pesan-pesan nonverbal Deddy Mulyana, 2005 : 380 . Menurut Masinambow 2001 : 1 artefak adalah benda fisik yang mengalami olahan olah tangan untuk memenuhi suatu keperluan tertentu. Misalnya, batu yang dibelah dua agar sisi pecahannya yang tajam digunakan untuk memutus tali disebut artefak. Sebuah gedung besar juga disebut artefak karena dibangun dengan tujuan untuk dihuni manusia, atau dipakai sebagai tempat berkumpul manusia, atau sebagai tempat menyimpan barang. Hal yang penting adalah bahwa keberadaan artefak adalah akibat perilaku dan tindakan manusia yang didorong oleh motivasi dan pemikirannya. Oleh karena itu, artefak bukanlah sesuatu yang terisolasi, tetapi merupakan salah satu unsur dari suatu sistem sehingga makna yang terkandung di dalamnya bersifat sistematis pula. Hal ini juga berarti bahwa makna artefak dapat ditentukan oleh sistem, oleh artefak itu sendiri, dan oleh manusia yang membuat artefak itu, atau yang mengaitkan unsur fisik dari lingkungan dengan makna tertentu. Hal-hal ini semua telah menjadi objek pemikiran teoretis dan secara sistematis dianalisis oleh semiotik dengan bertumpu pada tanda sign sebagai konsep pokoknya.

2. Semiotika Sebagai Ancangan Studi Komunikasi