4.5 Pertimbangan Etik
Penelitian dimulai setelah Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan USU memberikan persetujuan bahwa proposal penelitian layak
diteruskan untuk diteliti. Selanjutnya peneliti mendapatkan izin dari institusi pendidikan yaitu Fakultas Keperawatan USU dan Bupati Nias melalui Kepala
Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik Kabupaten Nias. Beberapa prinsip etik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa:
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan
sebelum penelitian dilakukan. Tujuannya agar subjek penelitian mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka ia
harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden.
2. Anonimity tanpa nama
Anonimity artinya tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode tertentu pada lembar kuesioner
atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3.
Confidentiality kerahasiaan Prinsip ini merupakan prinsip etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Instrumen Penelitian
Instrument penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yakni kuesioner data demografi dan kuesioner riwayat konsumsi tuak yang disusun sendiri oleh peneliti
dengan berpedoman pada konsep dan tinjauan pustaka. Kuesioner data demografi responden meliputi kode responden, usia, jenis
kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan dan penyebab gagal ginjal. Kuesioner riwayat konsumsi tuak terdiri dari 8 pertanyaan yang masing-masing pertanyaan
mewakili variabel. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala ordinal. Pertanyaan nomor 1 bernilai 1
jika alternatif jawaban yang dipilih adalah ―tidak‖ dan bernilai 0
jika alternatif jawaban yang dipilih ―ya‖. Pertanyaan nomor 2 bernilai 1
jika alternatif jawaban yang dipilih ―tidak‖ dan bernilai 0 jika alternatif jawaban yang dipilih ―ya‖. Pertanyaan nomor 3 bernilai 1 jika alternatif jawaban
yang dipilih ―ya‖ dan bernilai 0 jika alternatif jawaban yang dipilih ―tidak‖. Pertanyaan nomor 4 bernilai 2 jika alternatif jawaban yang dipilih
―≥ 5 tahun‖, bernilai 1 jika alternatif jawaban ― 5 tahun‖ dan bernilai 0 jika tidak ada riwayat
minum tuak. Pertanyaan nomor 5 bernilai 2 jika alternatif jawaban yang dipilih ―≥
1 gelas ‖, bernilai 1 jika alternatif jawaban yang dipilih ― 1 gelas‖ dan bernilai 0
jika tidak ada riwayat minum tuak. Pertanyaan nomor 6 bernilai 2 jika alternatif jawaban yang dipilih ― 4 gelas‖, bernilai 1 jika alternatif jawaban yang dipilih ―≤
4 gelas ‖ dan bernilai 0 jika tidak ada riwayat minum tuak. Pertanyaan nomor 7
bernilai 2 jika alternatif jawaban yang dipilih ― 2 hari‖, bernilai 1 jika alternatif jawaban yang dipilih ―≥ 2 hari‖ dan diberi nilai 0 jika tidak ada riwayat minum
tuak. Pertanyaan nomor 8 bernilai 2 jika alternatif jawaban yang dipi lih ―sebelum
Universitas Sumatera Utara
makan‖, bernilai 1 jika alternatif jawaban yang dipilih ―sesudah makan‖ dan bernilai 0 jika tidak ada riwayat minum tuak.
Untuk menentukan panjang kelas dipakai rumus: P = rentangbanyak kelas, dimana P adalah panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurang dengan
nilai terendah dan dibagi banyak kelas. Nilai tertinggi adalah 13 dan nilai terendah adalah 0 sehingga didapat panjang kelas = 13
–03 = 4. Penilaian total skor adalah skor tidak memiliki riwayat konsumsi tuak = 0-3, skor 4-7 riwayat
peminum ringan, dan skor 8-13 riwayat peminum berat.
4.7 Pengumpulan Data