commit to user
Keberhasilan risalah Islamiyah tersebut ditunjang oleh hakikat agama itu sendiri dan beberapa faktor lain.
www.info-jic.org . Dalam
Fajasani Retno Palupi. 2009
2. Kajian Tentang Arsitekur Islam
i. Arsitektur Islam
Arsitektur islam
merupakan wujud
pepaduan antara
kebudayaan manusia dan proses penghambaan diri seorang manusia kepada Tuhannya, yang berada dalam keselarasan hubungan antara
manusia, lingkungan
dan penciptanya.
Arsitektur islam
mengungkapkan hubungan geometris yang kompleks, hirarki bentuk dan ornament, serta makna simbolik yang sangat dalam. Arsitektur
Islam merupakan salah satu jaawaban yang dapat membawa pada perbaikan peradaban. Di dalam arsitektur isam terdapat esensi dan
nlai-nilai islam yang dapat diterapkan tanpa menghalangi pemanfaatan teknologi bangunan modern sebagai alat dalam
mengekspresikan esensi tersebut. Perkembangan arsitektur islam dari abad VII sampai abad XV
meliputi perkembangan strukur, seni dekorasi, ragam hias dan tipologi bangunan. Daerah perkembangannya meliputi wilayah yang
sangat luas, diantaranya Eropa, Afrika hingga asia Tenggara. Karenanya perkembangannya disetiap daerah berbeda dan
mengalami penyesuaian dengan budaya dan tradisi setempat, serta kondisi geografis. Hal ini tidak lepas dari kondisi alam yang
mempengaruhi proses terbentuknya kebudayaan manusia.
commit to user
Arsitektur yang merupakan bagian dari budaya selalu berkembang seiring dengan berkembangnya peradaban manusia.
Oleh karena itu, islam yang turut membentuk peradaban manusia juga memiliki budaya berarsitektur. Budaya arsitektur dalam islam
dimulai dengan dibangunnya ka’bah oleh Nabi Adam as sebagai pusat ibadah umat manusia kepada Alah SW Sooud. Dalam Holly
Idris. 2008. K a’bah juga merupakan bangunan yang pertama kai
didirikan di bumi. Tradisi ini dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim as bersama putranya, Nabi Ismail as. Mereka berdua memugar kembali
bangunan ka’bah, setelah itu Nabi Muhammad SAW melanjutkan misi pembangunan ka’bah ini sebagai bangunan yang bertujuan
sebagai tempat beribadah kepada Allah SWT. Dari sinilah budaya arsiektur dalam islam terus berkembang dan memiliki daya dorong
yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta mencapai arti secara fungsional dan simbolis.
Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Ali Imron ayat 96 “ Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat
nberibaadat manusia ialah Baitullah yang di Bakkah Mekah yang diberkahi dan menjadi petunjuk sem
ua manusia”. Arsitektur islam mentradisi atau kontiniu secara organisasi
karena islam tidak menganut bentuk
form
, islam mengatur perilaku
behaviour
, islam tidak mengatur sevara resmi
cannical rule
tentang pembuatan bangunan atau hunian, tidak seperti pada agama lain yang memiliki aturan sisilah pasastra.
commit to user
ii. Pengertian Arsitektur Islam
Adapun beberapa pengertian arsitekur ialam antara lain: a.
Arsitektur islam adalah cara membangun yang Islami sebagaimana ditentukan oleh hukum syariah, tanpa batasan terhadap tempat
dan fungsi bangunan, namun lebih kepada karakter islaminya dalam hubungannya dengan desain bentuk dan dekorasi. Definisi
ini adalah suatu definisi yang meliputi semua jenis bangunan, bukan hanya monument ataupun bangunan religius. Saoud.
Dalam Holly Idris. 2008 b.
Menurut Sir Banister Fletcher, muslim architecture atau menurutnya sama saja dengan Islamic aschitecture adalah gaya
arsitektur yang digunakan oleh kaum muslim atau disebut Muhammad architecture karena digunakan oleh para pengikut
nabi Muhammad Fletcher. Dalam Holly Idris. 2008, Fletcher kemudian menjelaskan bahwa arsitektu islam cenderung
merupakan prodk agama daripada suatu produk Negara. c.
Arsitektur islam adalah tatanan yang dipengaruhi oleh agama islam sehingga pada realisasinya dapat dikenali pada bentuk
kongkretnya
real form
, orientasi kongkretnya
the real orientation
, uang-uang yang tercipta
the real space
, dan hubungan-hubunganh diantara hal tersebut
the real relaionship
, lingkungan Islamic
Islamic environment
sebagai pengisinya dibentuk
shaped
oleh pengajaran Al-Quran dan syariah. Fazlo R.Khan. dalam Holly Idris. 2008
commit to user
iii. Islamic Center
Bangunan yang mampu menampung berbagai kegiatan dan memberikan fasilitas yang lengkap dengan menarik perhatian
masyarakat berbagai kalangan dan dari segala usia untuk datang dan mengetahui segala hal yang berkaitan atau semua ilmu yang
berkaitan dengan agama Islam. Islamic center, bukan hanya untuk kepentingan keagamaan
saja, tetapi juga dapat berfungsi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan umum. Dengan fasilitas yang memadahi, para
pengunjung mendapatkan kemudahan-kemudahan yang telah ditawarkan,
sehingga minat
pengunjung akan
meningkat. Pengunjung mendapatlan akses yang mudah dalam satu tempat atau
lokasi, selain hal itu, pengunjung juga dapat sembari melakukan wisata rohani untuk lebih mengenal islam.
iv. Karakter Arsitektur Islam
Ada beberapa hal yang membedakan arsitektur islam dengan tipe arsitektu lain, misalnya arsitektur barat western architecture,
karakter ini tidak haus tanda-tanda cisual tetapi berupa hal yang lebih filosofis.
a. Menurut Fazlu R.Khan, arsitektu islami memiliki karakter:
1. Berdasarkan prinsip-prinsip kehidupan seorang muslim
acuan Al-Quran dan Al-Hadist, misalnya:
commit to user
Lingkungan binaan yang dikreasikan memiliki rasa kedamaian
peace
, keseimbangan
harmony
, dan
kesederhanaan
humbleness.
Pada denah dan lay out ada konsep variasi keluaga dan aturan mengenai wanita di rumah dan juga pada masyarakat
baca: kawasan. Hal ini menjadi penjajaran mengenai “public”, “semi privat”, dan “privat” yang spesifik. Laki-
aki tidak bersosialisasi secara langsung secara bersamaan.
Court
pada
palace
kemudian dibuat beberapa, ada yang khusus untuk perempuan dan ada juga berupa
inner court
pada suatu hunian keluatga. 2.
Kecenderungan simetris dan sentralis yang diekspresikan pada denah tampak luar bangunan dan hal dalam
inside court.
Simetri dan centrality adalah usaha untuk mencapai keseimbangan dan kesatuan dalam ruang space pada
arsitektur islam muncul teutama pada bangunan masjid, istana dan benteng.
3. Penghargaan terhadap air
respect for a limited resource water
. Air pada tempat awal lahirnya islam, Arab adalah sesuatu yang sangat sulit didapat. Air secara nyata memberi
esensial kehidupan, surga
paradise
diekspresikan kitab suci memiliki air yang mengalir diantara taman-taman, dan air
adalah materi pembersih fisik misalnya wudlu. Air secara khusus ditempatkan pada bagian dalam bangunan atau court
commit to user
dalam bangunan.
sensitive ting
inside building.
Penghargaan ini dipresentasikan dalam bentuk suara gemricik air yang mempengaruhi persepsi ruang
trickling sound in a delicate setting
dan ai pada fountain yang memang didesain memancur secara keci seperlunya, bukan otlet air yang
memancu secara berlebihan
gushing or spraying
. 4.
Meresponm iklim dalam bentuk form and climate. 5.
Koninuitas pada ruang secara verikal unuk kejelasan ruang pada arah manapun. Hubungan atas bangunan dengan elemen
bagian bawah memiliki area dengan elemen transisi akibatnya apresiasi elemen ruang apabila dilihat dari bawah
ke atas tidak mengalami suatu perubahan yang tiba-tiba. 6.
Arsitektur sebagai sarana kesatuan tanah dengan langit. Hal ini terekspresikan secara berulang pada detai-detail arsitektur,
misalnya mempengaruhi bagaimana artikulasi pada dinding yang
menyelimuti bangunan
terhadap langit.
Cara memahaminya:
Ketika pengama mengamati bangunan arsitektur islami dari kejauhan akan dirasakan suau rasa jalinan antaa langit
dan bangunan. Langit menjadi suatu bidang datar dengan bangunan yang dikreasikan linier terputus pada garis atap
Ketika pengamat melihat dinding dan mengamati ujung atas dinding akan terasa pengaruh langit padanya secara
commit to user
visual. Langit dan dinding terasa saling memotong pada ujung atas dinding tersebut.
7. Adaptasi material lokal dan imaji local, hal ini karena
arsitektur tergantung pada material struktur yang tersedia waktu itu dan batasan kemampuan perancangan ruang. Misal
shelter penting ketika ibadah komunal missal haji di mekah adalah struktur atap tenda, sedang pada tempat yang berbeda
dan pada waktu yang sama di Bangladesh atap menjadi merupakan potongan pohon. Hal ini menjadi keragaman
arsitektur islam. 8.
Façade dengan beberapa langgam yang secara kontiniu dan atau tradisional digunakan, sehingga ada beberapa elemen
tertentu yang secara kaku dianggab dapat mewakili arsitektur islam, misalnya bebeapa tipe arsitektur yang khas secara
buruk ditemui terlalu dipaksakan untuk diterapkan pada façade dan interior
Fazlu R.Khan. Dalam Holly Idris.2008 b.
Ekspresi perancangan yang islami, menurut Faruqi berkarakter abstraktif, modular, kombinasi beruntun, peuangan, dinamis dan
berdetail rumit. 1.
Abstraktif Segala yang ada di alam diusahakan direpresentasikan dalam
desain dalam bentuk yang abstrak. Seain itu usaha pemaknaan secara transcendental makhluk yang keillahian
commit to user
adalah terlarang, karena telah berusaha mempresentasikan hal keillahian dalam bentuk fisik atau harfiah.
2. Struktur yang moduler
Produk diciptakan dari penggabungan modul-modul pada desain yang bermakna menjadi desain kolektif yang lebih
besar, sehingga dapat dinilai dari cakupan moduar hingga keseluruhan.
3. Kombinasi beruntun
Modul-modul diatas disusun dengan kombinasi perulangan tertentu sehingga memiliki makna yang baru yang lebih luas
atau kompleks, namun tanpa menghilangkan makna-makna unit atau modul penyusunnya. Hal ini tidak memungkinkan
artikulasi modul yang terkecil dengan modul yang lebih besar, bahkan modul yang sangat kompleks, sehingga
kemungkinan pola dapat tersusun tidak terhingga, sehingga tidak ada focus yang tunggal atau konklusif, tetapi suatu
desain yang mempunyai focus yang tidak ada habisnya menafikan awal dan akhir yang konklusif
4. Menggunakan perulangan
Keberuntutan diatas disusun berulang, namun sedapat mungkin perulangan ini tidak mengekangindividualisasi tiap
modul desain, walaupun berulang diusahakan satu modul tidak mencontoh modul yang lain ada kontinuitas.
5. Dinamis
commit to user
Desain harus dapat dinikmati sepanjang zaman. Pada arsitektur persepsi ini didapat dari pemahaman ketika subjek
melakukan gerakan beruruan melewati ruang, koridor, kubah dan cabang-cabangnya, bahkan suatu kompleks bangunan
tidak bisa dipahami dari jauh sebagai suatu totalitas melewati bagian-bagian dan sudut-sudutnya.
6. Kerumitan
Desain yang rumit berusaha meningkatkan kemampuan pola atau arabesque untuk menarik pemirsanya. Kerumitan inipun
didesain pada kerumitan dan kombinasi, sehingga memiliki ikonografi pola islam yang tidak terbatas, sehingga tetap
berada pada suatu tatanan garis lurus. Al-faruqi, Ismail R. Atlas Budaya Islam. 2003
v. Ornamentasi dalam Islam
Ornamentasi islam meliputi dekorasi objek portebel yang terbuat dari bulu domba, kain wall, logam, keramik, kain atau maerial alain dan
dekorasi arsitektural. Terlepas dari material atau teknik yang digunakan, ornamentasi islam memperlihatkan segi utilitas yang
mencolok dalam fungsi dan artinya, maupun dalam struktur formal yang menjadi dasarnya.
1. Fungsi Ornamentasi Dalam Islam
Empat fungsi khusus dan penting yang mendefinisikan keutamaannya, yaitu:
a. Pengikat Tauhid
commit to user
Pola indah yang ditemukan dalam seni islam merupakan upaya estetis nyata kaum muslim untuk menciptakan produk
seni yang membuat pemandangnya dapat merasakan transendensi Tuhan.
Ornamentasi merupakan inti dari peningkatan spiritualisasi kreasi artistic islam dan lingkungan muslim. Dengan
memberikan pola tak terbatas dimana-mana, ornamentasi dapat menaikkan nilai objek dari bidang kegunaan semata-
mata dan menjadikan ungkapan ideology islam. b.
Transfigurasi Material Ciri dari seni islam adalah sebagai seni yang menekankan
abstraksi atau denaturalisasi dalam pemilihan dan pemakaian materi subjeknya. Tujuan estetis seni islam adalah
menjauhkan pemandangnya dari konsentrasi kepada diri, dunia ini dan berkonsentrasi pada perenungan tentang tauhid,
Tuhan dan alam yang berbeda. Karena itu seniman harus menggunakan material artistic dengan cara yang khusus dan
konsisten. Salah satu teknik yang lazim dalam berbagai seni islam
adalah melapisi material dasar dari objek atau bangunan dengan pelapis dekoratif yang polanya tak terbatas. Ini
selaras dengan tuntutan kebudayaan yang ada terhadap abstraksi dan denauralisasi dari dunia yang diciptakahn ini.
c. Transfigurasi Struktural
commit to user
Penekanan pada struktur bangunan actual ditolak, karena itu akan menekankan factor naturalistic, susunan organisasi
batang dan batu dari objek atau struktur arsitektural. Oleh karena itu seniman muslim cenderung menyamarkan detail
konstruksi dengan lapisan ornament transfigurasi. d.
Keindahan Fungsi keempat dari ornamentasi dalam seni islam adalah
seperti tradisi artistic seluruh kebudayaan. Dengan demikian fngsi ini universal dalam kreasi estetis, yaitu pemakaian
ornament untuk memperindah dan menghias 2.
Ciri Ornamentasi Dari Berbagai Wilayah Wilayah I Maghrib, Afrika Utara dan Spanyol
- Jalinan wajik
- Motif tempurung
- Lengkung teras beratap bercuping
- Lengkung teras beratap ladam
- Lengkung berjalin
Wilayah II Afrika Tengah -
Gaya yang dipengaruhi motif wilayah I -
Benuk geometris garis lurus -
Desain dibuat dengan tangan Wilayah III Masyriq
- Kubah bergalur
- Kubah berpahat
commit to user
- Seang seling pita-pita warna
Wilayah IV Turki -
Lengkungn segitiga -
Segitiga turki -
Kubah segitiga atau kerucut Wilayah V Iaran dan Asia Tengah
- Gambar modis dari alam sangat penting
- Motif lembut
Wilayah VI Anak Benua India -
Lengkung gang beratap bercuping -
Gambar teratai terbalik di sabit kubah -
Naturalisme lebih besar dalam gambar yang dibentuk dari alam
- Kubah bulat
Wilayah VII Asia Timur -
Motif gelombang -
Motif haluan kapal -
Benuk tumbuhan dan hewan yang menakjubkan -
Motif paying -
Motif naga -
Lengkung gang beratap bercuping -
Kubah bulat 3.
Sruktur arabesque
commit to user
Dalam beberapa
mcontoh pola
tak terbatas,
eniman nampaknyatelah menggunakan lebih dari satu bentuk dasar
dalam satu desain arabesque. Ada beberapa macam struktu arabesque, diantaranya:
Struktur multi unit Struktur munfashilah terputus pertama dapat disebut
arabesque multiunit atau ppola tak terbatas. Struktur ini tersusun dari bagian-bagian atau modul-modul khas yang
digabungkan dengan cara aditif dan repetitive. Struktur mutadakhilah atau struktur saling berpotongan
Struktur kedua yang lazim dijumpai sebagai prinsip pengatur dasar dibal
ik pola ornamentasi islam disebut “saling berpotongan” atau “ mutadakhilah”.
Pengulangan dan keragaman titik-titik focus juga penting disini, untuk memberikan kesan suksesi tanpa akhir. Struktur
ini juga merupakan contoh pola tak terbatas, tetapi struktur ini lebih memberikan ekspresi visual estetis tauhid yang lebih
memperlihatkan kontinuitas daripada pemusatan. Struktur berjalin
Dari struktur bersambung mutashilah, yang pertama dan kur
ang rumit adalah arabesque “berjalin” dimana suksesi kaligrafi, daun, bunga, sulur, dan atau bentuk abstrak yang
kelihatannya tak berujung, saling menyusul. Motifnya dapat dibubuhkan pada tumbuhan merambat atau motif itu sendiri
commit to user
dapat membeikan “jalan” bagi evolusi berlanjut. Motif ini tidak memberi peluang untuk awal atau tengah, klimaks atau
kesimpulan untuk pola . Struktur berkembang
Spesies kedua struktur bersambung, dan bentuk keempat ornamentasi islam yang lazim dipakai disebut arabesque
mengembang. Karena spesies ini memberikan kesan desain eksplosif yang senantiasa berkembang.
4. Seni kaligrafi
Kaligrafi calligraphy berasal dari perkataan Latin “ Kalios” yang bererti indah dan “graph” yang bererti tulisan atau
aksara. Erti keseluruhan kaligrafi ialah kepandaian menulis atau tulisan yang menarik. Bahasa Arab menyebutnya khath yang
berarti garis atau tulisan indah. Samsu Abadi Mamat, dalam seni khath.com
Definisi yang lebih lengkap dikemukakan oleh Syeikh Syamsuddin Al Akfani di dalam kitabnya, Irsyad Al Qashid bab
“ Hashr Al „Ulum” yang dimaksud: “Khatkaligrafi adala
h suatu ilmu yang memperkenalkan bentuk- bentuk
huruf tunggal,
letak-letaknya, dan
cara-cara merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tersusun. Atau apa -
apa yang ditulis di atas garis-garis, bagaimana cara menulisnya dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis; menggubah
ejaan yang perlu digubah dan menentukan cara bagaimana
commit to user
untuk menggubahnya.” Samsu Abadi Mamat, dalam seni khath.com
Wujud seni kaligrafi bermacam-macam, ada yang berbentuk lengkung, ada pula yang berbentuk geometris. Semua
tergantung dari tujuan dari masing-masing kaligafer dalam menerapkannya, bentuk ulisan yang sederhana agar mudah
dibaca sebagai media penyampaian firman Allah atau berwujud lukisan sebuah objek sebagai sebuah seni hias murni. Jenis seni
kaligrafi dinamakan “khath”. Menurut Thackston Frishman Khan, 1994:47 ada berbagai macam khath. Berikut contoh
bacaan Bismillah Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, dalam berbagai macam Khat, antara lain:
a.
Mashq
– pertama kali berkembang di Mekah dan Madinah pada abad pertama era muslim.
Gambar 2.1. Khath Mashq
Sumber: petra Christian University Library
b.
Square Kufic --
berkembang di Kufa pada abad 9, lebih dihias dan merupakan yang paling berpengaruh dalam seni kaligrafi
islam.
Gambar 22. Khath Square Kufic
commit to user
Sumber: petra Christian University Library
c.
Eastern Kufic
– versi yang lebih sulit, berkembang pada akhir abad ke 10.
Gambar 2.3. Khath Eastern Kufic
Sumber: petra Christian University Library
d.
Thuluth
– berkembang pada abad Sembilan, biasa digunakan untuk prasasti yang bersifat ornamental.
Gambar 2.4. Khath Thuluth
Sumber: petra Christian University Libra ry
Naskhi
– relative mudah dibaca dan ditulis, sering kali digunakan untuk naskah Al-
Quran setelah didesain ulang pada abad ke10. Khath ini merupakan pokok dasar sebuah kaligrafi dan tidak banyak
menampilkan gaya sederhana. Khath Naskhi sangat tidak cocok dan tidak sesuai apabila dipergunakan untuk berbagai
macam model seperti mengemas dengan cara menumpuk huruf satu dengan huruf lainnya.
Gambar 2.5 Khath Naskhi
Sumber: petra Christian University Library
commit to user
e.
Muhaqqaq
– juga biasa digunakan untuk menulis Al-Quran, menampilakan garis-garis lengkung dengan alur yang jelas
dari kanan ke kiri.
Gambar 2.6 Khath Muhaqqaq
Sumber: petra Christian University Library
f.
Rihani
– kombinasi antara Thuluth dan Nskhi, ditulis dengan pena khusus untuk menampilkan karakteristiknya.
Gambar 2.7 Khath Rihani
Sumber: petra Christian University Library
g.
Taliq
– tulisan yang “menggantung”, dikembangkan oeh kaligafer Persia pada abad ke9, selanjutnya masih digunakan
untuk keperluan-keperluan penting meskipun setelah itu diketemukan banyak variasi seperti
Nastaliq
yang dikenal pada abad 15 dan merupakan model tulisan yang sering
digunakan untuk dokumen atau srat menyurat oleh bangsa Persia.
Gambar 2.8 Khath Taliq
Sumber: petra Christian University Library
commit to user
3. Kajian Tentang Fasilitas Perencanaan dan Perancangan Interior