commit to user 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Tinjauan Umum Tentang Perbankan
a. Pengertian Perbankan
Pengertian bank menurut A. Abdurrachman adalah “Bank berasal dari bahasa Italy “
banca
” yang berarti
bence,
yaitu suatu bangku tempat duduk. Sebab, pada zaman pertengahan, pihak bankir Italy yang
memberikan pinjaman-pinjaman melakukan usahanya tersebut dengan duduk di bangku-bangku di halaman pasar” Munir Fuady, 2003: 13.
O.P. Simorangkir memberikan batasan definisi mengenai bank itu sendiri yaitu “Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang
bertujuan memberikan kredit dan jasa-jasa. Adapun pemberian kredit itu dilakukan dengan modal sendiri atau dengan dana-dana yang
dipercayakan oleh pihak ketiga maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral” Sentosa Sembiring, 2000:
1. Sementara itu Dr. B.N. Ajuha sebagaimana telah diterjemahkan oleh
H. Malayu S.P. Hasibuan dari bahasa aslinya menyatakan pengertian bank yaitu ”
Bank provided means by which capital is transferred from those who cannot use it profitable to those who can use it productively
for the society as whole. Bank provided which channel to invest whithout any risk and at a good rate of interest”
yang berarti bank menyalurkan modal
dari mereka
yang tidak
dapat menggunakan
secara menguntungkan pada mereka yang dapat membuatnya lebih produktif
untuk keuntungan masyarakat. Bank juga berarti saluran untuk menginvestasikan tabungan secara aman dan dengan tingkat bunga yang
menarik H. Malayu S.P. Hasibuan, 2002: 1-2.
commit to user 16
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 1992 tentang Perbankan yang telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998, didalam Pasal 1 ayat 2 dinyatakan, pengertian Bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit danatau
bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Melihat pada definisi bank dan
perbankan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 jo. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan tersebut,
menurut Abdulkadir Muhammad pengertian perbankan lebih luas dibandingkan dengan bank. Pengertian perbankan merupakan rumusan
umum yang abstrak mencakup 3 tiga aspek utama, yaitu : 1
Kelembagaan bank, 2
Kegiatan usaha bank, 3
Cara dan proses pelaksanaan kegiatan usaha bank Abdulkadir Muhammad, Rilda Murniati, 2000: 33.
Sementara itu Munir Fuady mengartikan perbankan adalah yang mengatur masalah-masalah perbankan sebagai lembaga, dan aspek
kegiatannya sehari-hari, rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh suatu bank, perilaku petugas-petugasnya, hak, kewajiban, tugas dan tanggung
jawab para pihak tersangkut dengan bisnis perbankan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bank, eksistensi perbankan, dan lain-lain
yang berkenaan dengan dunia perbankan tersebut Munir Fuady, 2003: 14.
commit to user 17
Dalam dunia perbankan yang telah disebutkan oleh Undang- Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 jo. Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 Tentang Perbankan ada pihak yang disebut dengan nasabah. Nasabah bank terbagi menjadi 3 tiga, yaitu:
1 Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank Pasal 1 ayat
16; 2
Nasabah Penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan
nasabah yang bersangkutan Pasal 1 ayat 17; 3
Nasabah debitur adalah Nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau
pembiayaan berdasarkan
Prinsip Syariah
atau yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan Pasal 1 ayat 18.
b. Asas, Fungsi dan Tujuan Perbankan
Dalam Pasal 2, 3 dan 4 UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 Tentang perbankan, dinyatakan
asas, fungsi, dan tujuan perbankan, yaitu: 1
Asas Perbankan Indonesia dalam melaksanakan kegiatan usahanya
berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati- hatian.
2 Fungsi
Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dana dan penyalur dana masyarakat.
3 Tujuan
Perbankan Indonesia
bertujuan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,
commit to user 18
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan rakyat banyak.
Sebagai lembaga perantara, falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, bank
sebagai lembaga kepercayaan masyarakat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a Dalam menerima simpanan dari
Surplus Spending Unit
SSU, bank hanya memberikan pernyataan tertulis yang menjelaskan
bahwa bank telah menerima simpanan dalam jumlah dan untuk jangka waktu tertentu.
b Dalam menyalurkan dana kepada
Defisit Spending Unit
DSU, bank tidak selalu meminta agunan berupa barang sebagai jaminan
atas pemberian kredit yang diberikan kepada DSU yang memiliki reputasi baik.
c Dalam melakukan kegiatannya, bank lebih banyak menggunakan
dana masyarakat yang terkumpul dalam banknya dibandingkan dengan modal dari pemilik atau pemegang saham bank.
Sebagai lembaga kepercayaan bank selalu dituntut untuk selalu memperhatikan kepentingan masyarakat disamping kepentingan bank itu
sendiri dalam mengembangkan usahanya H. Malayu S.P. Hasibuan, 2002: 3-4.
c. Jasa-Jasa Perbankan
Dalam rangka menambah sumber-sumber penerimaan bagi bank serta untuk memberikan pelayanan kepada nasabahnya, bank menyediakan
berbagai bentuk jasa-jasa. Bentuk jasa-jasa ini mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, sedangkan bentuk jasa bank yang saat ini ada adalah:
1 Pengiriman uang atau transfer
2 Kliring
Clearing
commit to user 19
3 Inkaso
Collection
4
Safe Deposit Box
SDB
5 Bank Card
6 Bank Notes
7 Traveller’s Cheque
8
Letter Of Credit
LC 9
Bank Garansi Johannes Ibrahim, 2004: 123.
2. Tinjauan Tentang Perlindungan Hukum