Mempersiapkan untuk kehidupan dunia dan kehidupan di akhirat

51

4.1.2. Mempersiapkan untuk kehidupan dunia dan kehidupan di akhirat

Manusia adalah makhluk yang diberi kebebasan penuh dalam bertindak, apakah ia mau taat pada aturan yang dibuat oleh pencipta-Nya dan Rasul-Nya, atau ia akan membangkang. Bagi yang taat akan diberikan kenikmatan surga dan bagi yang membangkang akan diberi ganjaran neraka. Disamping itu pengalaman telah membuktikan, orang yang taat melaksanakan aturan Allah ternyata dikehidupan dunia ia akan memperoleh kebahagiaan. Kebahagian yang hakiki akan hanya didapat atau dicapai bila seseorang mampu taat secara total melaksanakan aturan yang ditentukan-Nya. Alibasyah, 2000: 39 Alam akhirat adalah suatu alam tempat tujuan akhir manusia. Awal kehidupan manusia dari alam rahim, dan tidak lama kemudian manusia akan kembali menuju tujuan kehidupan yang hakiki. Kehidupan duniawi sebagai alat dan fasilitas menuju kehidupan akhirat. Kehidupan duniawi dianggap kehidupan yang sementara, bagaikan musafir melewati jalan-jalan yang dilaluinya dan pada akhirnya sampailah musafir ke kampung halamanya. Nasharuddin, 2015: 39 Utamakanlah kepentingan akhirat daripada kepentingan dunia, niscaya engkau akan mendapat keuntungan keduanya. Apabila engkau lebih mengutamakan dunia dari akhirat, maka engkau akan mengalami kerugian baik di dunia maupun di akhirat, sekaligus menjadi siksa bagimu. Jika engkau tidak sibuk dengan urusan dunia, niscaya Allah akan memberikan pertolongan-Nya, menganugerahkan taufik kepadamu dan juga waktu sehingga engkau dapat mengambilnya dunia itu begitu saja. Jailani ,2010: 85 52 Setiap orangtua tentunya menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang cerdas soleh dan soleha tidak ada seorangpun otangtua di dunia ini menginginkan anaknya tidak berhasil, baik dalam mengarungi kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat kelak. Pendidikan agama adalah fondasi paling penting dalam mendidik anak. Di dalam memberi pengajaran para orang tua juga harus menunjukan contoh tauladan yang baik sehingga dengan mudah anak mengikuti pengajaran yang diberikan tersebut. Untuk bisa mendapatkan anak yang baik sehat secara fisik dan mental maka dibutuhkan amalan serta metode yang tepat ketika memberikan pengajaran 7 7 Nurjanah. Mendidik anak bayi dalam kandungan. Dikases dari . Salah satu metode yang dapat dilakukan oleh orang tua ketika mengajarkan anaknya adalah dengan memberikan nasehat, nasehat tersebut dapat berupa syair. “Dan tiadalah kehidupan dunia melainkan sendau gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” QS. Al-Ankabut: 64 Kehidupan dunia hanyalah sebagai tempat persingahan semata-mata karena sesungguhnya kehidupan akhirat itulah merupakan kehidupan yang sebenarnya kalau manusia mau mengetahui. Berikut syair- syair yang mengajarkan bagaimana mendidik anak agar selamat dunia dan akhirat. Syair yang bersifat malu pada bait ketiga, ketujuhbelas, kedelapanbelas dan kesembilanbelas sebagai berikut: Wahai ananda dengarlah manat, Sifat malu peganglah erat http:anaksholehsholehahnurjanah.blogspot.co.idpcara-mendidik-anak.html?m=1 pada tanggal 29 mei 2016 pukul 22:43 53 Supaya hidupmu tidak melarat Selamat dunia akhirat A:3 Pada bait ketiga di atas mengajarkan ketika kita menjaga sifat malu, maka kita akan terjauhi dari kehidupan yang melarat dan ketika kita menjalani kehidupan yang bahagia maka keselamatan dunia akhirat yang kita dapatkan. Amanah dalam konteks ini bersifat luas yang menyangkut pada semua sisi kehidupan baik kehidupan dunia maupun akhirat. Amanah meliputi tanggung jawab kehidupan umat manusia terhadap tuhan sang maha pencipta dan sesama manusia. Melaksanakan amanah merupakan janji yang tak bisa dihindarkan karena amanah merupakan dasar-dasar nilai-nilai kewajiban yang dipertanggung jawabkan oleh manusia. Dalam sejarah peradaban manusia baik yang berdasarkan falsafah kehidupan masyarakat barat maupun falsafah ketuhanan dan kenabian amanah menduduki posisi utama. Sehingga amanah menjadi ukuran keberhasilan manusia dalam membangun peradabanya. Amanah mempunyai konteks yang berbeda antara filosofi orang-orang yang berpegang teguh terhadap keberhasilan dunia semata dan amanah dalam pandangan filsafat agama yang berbasis kepada kebenaran yang hak. Penunaian amanah yang dilakukan oleh orang-orang yang dilandasi oleh ketidak benaran akan berbanding terbalik oleh orang-orang yang menunaikan amanahnya berdasarkan konsep filosofi ketuhanan maka kesimpulan dari hal ini adalah amanah yang ditunaikan yang berasal dari konsep tuhan adalah kebenaranya yang hak. Sebaliknya amanah yang ditunaikan untuk kepentingan manusia di dalam membangun peradabanya yang tidak berlandaskan pesan illahi adalah amanah yang absurd. “Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi tidak punya akhlaq, lakukanlah apa yang kamu kehendaki.” HR. Bukhari 54 Hadis di atas mengajarkan bahwa bila kita sudah tidak malu lagi kepada Allah dan kepada manusia maka lakukanlah apa yang kamu inginkan sesuai dengan harapanmu, Allah akan membenci dan tidak memberi maaf jika kamu tidak bertaubat dan menuruti semua larangan-Nya. Kalau manusia tidak punya rasa malu lagi maka ia akan melakukan sesuatu sesuka hatinya untuk melanggar aturan hukuman Allah. Wahai ananda intan permata, Sifat malu jadikan mahkota Supaya terhindar perbuatan leta Semoga hidupmu tiada nista A:17 Pada bait ketujuhbelas di atas mengajarkan ketika seseorang mengutamakan sifat malunya dalam melakukan suatu keburukan maka ia akan terhindar dari segala perbuatan yang tercela dan di dalam mengarungi bahtera kehidupan ia terhindar dari perbuatan nista. Maka orang-orang Melayu cendrung menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat mereka dengan tidak bosan- bosanya menuliskan pesan-pesan moral agar generasi mereka yang merupakan pilar dalam menunjukan identitas suku Melayu agar terhindar dari perbuatan nista dan senantiasa pula menjadikan sifat malu sebagai modal bagi mereka. “Allahlah yang paling berhak bagi kita untuk malu kepadanya.” HR. Bukhari Hadis di atas menjelaskan bahwa Allahlah yang berhak mengatur semua sifat-sifat manusia dan manusia harus mempuyai sikap malu terhadap-Nya. Semua tindakan umat manusia pada standard akhlak atau rasa malu wajib mengacu kepada kitabullah sesungguhnya Allah maha mengetahui. Wahai ananda permata hati, Sifat malu kau junjung tinggi 55 Supaya terhindar perbuatan keji Supaya selamat hidup dan mati A:18 Pada bait kedelapanbelas di atas bermakna sifat malu harus dijunjung tinggi agar kita terhindar dari segala perbuatan keji, sehingga kita akan mendapatkan keselamatan, baik keselamatan di dunia maupun keselamatan di akhirat kelak. Orang Melayu ingin menjunjung tinggi identitas mereka sebagai eksistensi bahwa mereka merupakan suku yang berada di dalam mercusuar atau pelopor penjunjung tinggi nilai-nilai moral dan akhlak dan mereka menjadikan sifat malu melekat dalam kehidupan mereka sehari-hari. “Dan diantara mereka ada orang yang berdo’a: “Ya tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” QS. Al-Baqarah:201 Firman Allah menjelaskan bahwa setiap manusia meminta ampuanan dengan cara beribadah dan selalu berdoa kepada Allah agar selalu mendapat perlindungan dari-Nya tentang keselamatan dunia dan akhirat nanti. Manusia memohon agar di dunia terjauhkan dari orang-orang yang ingin menyakiti atau memfitnah dirinya dan di akhirat kelak Allah memaafkan dirinya bila ia melakukan kesalahan di dunia agar dirinya tidak masuk kedalam neraka bersama dosa-dosanya. Do’a ini merupakan doa-doa orang mukmin yang senantiasa mengharapkan ridho Allah untuk kebaikan dunia dan akhirat, Mencerminkan ketakutan akan rasa siksa api neraka. Wahaiananda permata kalbu, Simpan hatimu dengan sifat malu Supayalangkah tidak terlalu Semogahidupmu sejahtera selaluA:19 Pada bait kesembilanbelas di atas bermakna setiap manusia harus menanamkan sifat malu di dalam hatinya agar disetiap ia melakukan suatu 56 perbuatan selalu melakukan hal-hal yang baik. Dengan melakukan hal yang baik akan membuat hidupnya menjadi sejahtera,langkah-langkah kehidupan orang- orang Melayu senantiasa menyimpan di dalam hati mereka sifat malu sebagai pedoman dan suluh kehidupan di dalam meraih kesejahteraan di dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan dalam mendekatkan diri kepada ketuhanan. Tentunya malu dalam konteks penegakan kondisi moralitas dan identitas diri yang berdasar pada aturan Allah. Selanjutnya yang termasuk mempersiapkan untuk kehidupan dunia dan kehidupan di akhirat adalah syair yang bersifat rendah hati, yaitu pada bait kedua, ketiga dan keempat syair rendah hati sebagai berikut: Wahai ananda kekasih bunda, Janganlah engkau besar kepala Rendahkan hati kepada manusia Supaya kekal tali saudara B:2 Pada bait kedua di atas juga mengajarkan sebagai manusia jangan egois, jangan keras kepala. Merasa benar dalam segala hal dan syair tersebut mengajarkan jangan sombong, jangan putuskan tali silaturahmi. Agar terus terjalin tali silaturahmi diantara sesama maka rendahkanlah hatimu.Orang yang memiliki sifat sombong, selain karena ia memiliki kekuasaan untuk disombongkan. Akan tetapi sifat sombong ini juga bisa dimiliki oleh orang yang tidak memiliki kekuasaan, ia mengada-adakan sesuatu yang tidak sesui dengan kebenarannya, sehingga orang yang melihatnya seolah-oleh ialah orang yang hebat tersebut. Sikap besar kepala senantiasa tidak mau membuka diri sehingga ia cendrung menyimpan kebobrokan dan kelemahan berfikir serta kebodohan mereka ia sulit untuk menerima kebenaran yang datang dari orang lain sehingga ia tidak mampu menjalin silaturahim yang baik dengan orang lain dalam posisi 57 apapun manusia itu baik ia sebagai penguasa maupun sebagai masyarakat biasa jika ia mempertahankan sifat-sifat besar kepala niscaya keruntuhan kehidupanya akan segera terjadi. Tidak ada jalinan silaturahim yang kekal apabila sikap besar kepala dan jauh dari rendah hati. “Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.” QS. As-Sajdah: 15 Setiap manusia mempunyai iman masing-masing dan kepercayaan masing-masing di dalam agama Islam mempunyai Al-quran yang berisikan tentang ayat-ayat. Di dalam ayat-ayat tersebut memiliki arti dan makna, jika seorang manusia yang beriman maka ia takut akan dosanya dan jika ia mempercayai ayat-ayat Al-quran maka ia akan segera beribadah dengan khusyu dan bertasbih dengan menyebut nama Allah, selalu memuji kebaikan para nabi dan RasulAllah. Al-kibru batrul haq wa hamtum nnassombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain bagi orang-orang mukmin tidak ada keraguan sedikitpun tentang kebenaran dan meremehkan orang lain bagi orang- orang mukmin tidak ada keraguan sedikitpun tentang kebenaran yang mutlak yang datang dari sisi Allah SWT. Pada setiap ayat yang turun mereka senantiasa melaksanakan perintah itu tanpa sedikitpun ada pertanyaan dihati mereka, mereka bersujud dan memuja Allah dengan segala kerendahan hati. Wahai ananda mustika ibu, Haluskan budi elokan laku Rendahkan hati bersihkan kalbu Supaya menjauh musuh dan seteru B:3 Pada bait ketiga tersebut mengajarkan setiap anak harus berperilaku baik, cara berperilaku baik ia harus membersihkan hatinya dari segala kotoran-kotoran 58 penyakit hati sehingga ketika ia menjalani kehidupan ia terhindar dari segala musuh dan tidak pula memancing suatu perkelahian. Sikap rendah hati budi pekerti yang halus merupakan penghargaan diri sendiri dan orang lain sehingga persaudaraan antar umat manusia dapat terjalin dengan baik. Orang-orang Melayu telah membuktikan bahwa dimanapun mereka berada mereka selalu bersahabat menjauhkan diri dari perseteruan dan menciptakan alam kehidupan yang aman sejahtera. “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh manusia memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf , atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak kami memberi kepadanya pahala yang besar.” QS. An-Nisa: 114 Jika seorang manusia yang melakukan kebaikan tanpa meminta balasan apapun dan selalu memberi sedekah tanpa memuji diri sendiri maka Allah selalu memberikan pahala dan rejeki yang baik kepada dirinya. Pada awal kedatangan Islam, musuh-musuh agama ini meyakini benar akan kedatangan Rasul Muhammad tetapi mereka berpaling dengan propaganda agar orang-orang menjauhi dan menghalang-halangi serta menggangu syiar agama baru ini mereka memperolok-olok firman-firmanTuhan agar senantiasa tercipta kegaduhan diantara manusia. Orang-orang yang benar-benar beriman dan menerima atau melaksanakan perintah Allah dan Rasulullah SAW. Wahai ananda buah hati bunda, Janganlah suka mengada-ada Pantangkan olehmu menampar dada Supaya hidupmu tidak tercela B:4 Pada makna syair keempat di atas adalah setiap manusia harus bersikap jujur, tidak boleh mengada-adakan sesuatu yang tidak benar, dengan sikap 59 tersebut kita seolah-olah ingin terlihat hebat dan pada kenyataanya hal tersebut hanya kedustaan belaka. Dengan mengada-adakan sesuatu yang tidak benar bisa membuat seseorang menjadi sombong. Hal inilah yang tidak diinginkan oleh para orangtua Melayu. Para orangtua mendidik anaknya agar menjauhi sifat-sifat tercela karena mereka tidak menginginkan anak mereka terjerumus kedalam jurang kenistaan. Mari kita coba bahas satu persatu syair tersebut di atas para wanita Melayu menempatkan anak keturunan mereka dengan sebutan buah hati suka mengada-ngada artinya menceritakan keadaan yang tidak sebenarnya untuk keutamaan diri mereka. Menampar dada menunjukan sifat keakuan merasa diri lebih hebat tak tertandingi dan meremehkan orang lain. “Wajib atasmu berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya disurga. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya dineraka.” HR. Ibnu hibban Manusia yang baik adalah manusia yang selalu bersikap jujur kepada siapapun, ketika ia jujur maka kelakuan baik itu ada pada dirinya, apapun yang ia lakukan selalu berkah dan selalu dalam lindungan Allah. Kebohongan atau kedustaan bukanlah perilaku yang baik, maka jauhkanlah perbuatan tersebut agar manusia tersebut tidak masuk kedalam neraka karena kedurhakaan terhadap dosa yag ia lakukan. Jujur dan kebaikan merupakan kata sifat dan kata benda yang tidak dapat terpisahkan dari sebab akibat sebaliknya, dusta dan kedurhakaan adalah dua kata sifat dan kata benda yang menghasilkan keburukan tempatnya adalah neraka. Betapa Islam sangat mencela sifat dusta karena akan menggiring umat kedalam kedurhakaan. Wahai ananda dengarlah pesan, Hiduplah dengan berkasih-kasihan 60 Rendahkan hati dalam pergaulan Supaya hidupmu dikasihi umatB:5 Pada bait kelima di atas mengajarkan setiap manusia harus saling kasih mengasihi antar sesama,ketika di dalam suatu pergaulan atau perkumpulan harus merendahkan diri, jangan egois, jangan sombong dan jangan tinggi hati. Sifat-sifat buruk tersebut dalam membuat orang lain tidak menyukai kita, pesan moral ini merupakan pesan perdamaian dan kedamaian yang dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu dengan mengusung keramah tamahan kasih sayang kerendah hatian, tidak menonjolkan diri sehingga duduk sama rendah berdiri sama tinggi dan setara di dalam kedudukan persaudaraan dan kemasyarakatan. “Perumpaan orang-orang beriman dan saling mencintai, mengasihi, dan berbuat lembut, laksana tubuh yang satu sakit, seluruh bagian tubuh lainnya akan merasakanya, sehingga tidak bisa tidur dan demam.” HR. Muttafaq ‘alaih Umat muslim yang baik adalah manusia yang beriman ia selalu berhati lemah lembut dan mempunyai sikap baik kepada orang lain, jika ia melakukan kesalahan maka ia akan terbayang-bayang akan kesalahanya dan menyesali perbuatanya. Diantara orang-orang beriman yang saling mencintai dan mengasihi senantiasa berbuat lembut adalah satu kesatuan tubuh yang tidak dapat terpisahkan satu sama.Diantara orang-orang beriman yang saling mencintai mengasihi dan senantiasa berbuat lemah lembut adalah satu kesatuan tubuh yang tidak dapat terpisahkan satu sama lain, mengacu kepada konsep Allah semata. Wahaiananda dengarlah amanat, Janganlahsuka melagakkan pangkat Hatiyang rendah tanda beradat Supaya hidupmu dikasihi umat B:6 61 Pada bait keenam di atas menjelaskan jika kita memiliki pangkat jangan sombong, jangan memamerkan kepada orang lain bahwa kita adalah orang yang hebat, mempunyai pangkat yang tinggi, dan gaji yang bagus. Karena sejogyanya rendah hati lebih mulia dari pada menyombongkan diri, agar semua orang senang dan menaruh kasih kepada kita. Penekanan dalam syair di atas adalah pangkat dan jabatan merupakan amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi. Pemangku jabatan haruslah pribadi yang berintegritas, capable dan militan agar ia dapat menegakkan dan menunaikan tanggung jawab serta pengabdian kepada sebanyak-banyak orang. Oleh karena itu sikap kerendah hatian atau low profile dengan tidak menggunakan pangkat dan jabatan untuk kepentingan diri sendiri menjadi syarat utama agar ia senantiasa dicintai dan menjadi suri tauladan bagi orang-orang yang dipimpinya. “Adapun hamba-hamba tuhan yang maha pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan dibumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan salam.” QS. Al- Furqan: 63 Orang-orang beriman senantiasa tidak menyombongkan diri mereka bersikap rendah hati menebarkan perdamaian, persaudaraan, keakraban saling mengasihi. Jikalau mereka mengalami penghinaan, mereka tidak membalasnya kecuali dengan balasan ucapan salam. Wahaiananda dengarlah petuah Jauhisifat sombong dan pongah Bergaulahdengan hati merendah Supayahidupmu beroleh berkahB:7 Pada bait ketujuh di atas bermakna di dalam kehidupan ini, hanya keberkahan hidup yang dapat membuat kita bahagia, agar keberkahan tersebut terwujud perlu adanya sikap perlu kita jaga yakni sifat rendah hati dan sifat yang 62 harus kita jauhi yakni sifat sombong dan pemarah. Dua sifat tersebut dapat merusak keberkahan di dalam kehidupan kita. Sikap sombong dan pongah senantiasa berimplikasi menjauhkan pribadi kita terhadap orang lain. Hubungan pribadi yang didasarkan atas kecintaan dan rasa saling memiliki menimbulkan keberkahan dan hidayah dari Allah SWT. “Jikalau sekiranya penduduk negri-negri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat kami itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatanya.” QS. Al-A’raaf: 96 Penduduk suatu negri yang beriman dan bertakwa akan dilimpahkan kepada mereka rahmat dan berkah dari langit dan bumi. Tetapi karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah mereka mengalami bencana disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri. Selanjutnya pada bait kedelapan, kesembilan dan kesepuluh yang bersifat rendah hati sebagai berikut: Wahai ananda dengarlah amanah, Janganlah suka menggagah-gagah Elok dipakai sifat merendah Supaya hidupmu tidak menyalah B:8 Pada bait kedelapan di atas bermakna di dalam menjalani kehidupan di dunia ini jangan pernah terpikir dan terlintas dibenak kita untuk meninggi hati, karena meninggi hati tersebut tidak akan membawa kebaikan apapun. Alangkah baiknya jika kita menjalani kehidupan dengan merendahkan hati dengan sesama agar orang lainpun akan senang dan merasa nyaman ketika kita berada didekat orang tersebut. Segala sifat baik yang diajarkan oleh orang tua akan membawa anaknya kedalam kehidupan yang bahagia. Sikap gagah-gagahan, sombong, merendahkan orang lain mengantarkan kepada kebencian, iri hati serta 63 mengundang laknat Allah agar terhindar dari hal itu maka pribadi kita dituntut untuk selalu merendahkan hati agar selamat hidup dunia dan akhirat. Wahai ananda dengarlah peri, Janganlah suka membesarkan diri Seterudan musuh jangan dicari Supayaselamat hidup dan matiB:9 Pada bait sembilan di atas mengajarkan setiap manusia tidak boleh sombong dan angkuh, dengan bersikap sombong akan memancing datangnya musuh dan berakhir dengan perkelahian. Perseteruan dan permusuhan senantiasa menimbulkan kerusakan moril maupun materil. Kerusakan membawa kemerosotan moral dan spritual yang tidak mungkin dapat menciptakan keselamatan hidup dan mati. Orang yang sombong tidak akan mendapatkan kemudahan dan keselamatan dari Allah Subhana wa ta’ala. “Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukanlah dalam neraka jahanam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?.” QS. Al-Zumar : 60 Bagi orang-orang yang berbuat dusta dan menanatang firman Allah mengalami penghinaan dan azab yang pedih dan mereka kekal di dalamnya. Mereka menyombongkan diri dan menolak kebenaran yang datang dari Allah. Wahai ananda harapan ayah, Hiduplah engkau didepan sunnah Duduk berdiri engkau merendah Supaya aib jangan tersimbahB:10 Pada bait kesepuluh tersebut bermakna sebagai seorang muslim yang berpegang kepada al-qur’an dan as-sunnah. Sudah sepantasnya kita mengamalkan apa yang diajarkan di dalam al-qur’an dan as-sunnah tersebut. Bersikap rendah hati sehingga orang lain akan merasa nyaman ketika bersama kita sehingga segala 64 aib yang kita miliki tetap dijaga oleh Allah subhana wata’ala.Di dalam banyak teks pembicaraan Rasulullah dan para sahabat beliau selalu menekankan untuk bersikap rendah hati menutupi aib orang lain dan senantiasa memberi arahan melalui sunah-sunahnya. “Dan al-qur’an itu adalah kitab yang kami turunkan yang diberkati maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” QS. Al-An’am: 155 Al-quran merupakan kitab yang disempurnakan oleh Allah dengan membuat hukum dan peraturan untuk kehidupan manusia serta alam semesta kitab ini diberkati maka bagi orang-orang yang bertakwa wajib mengetahuinya dan memahaminya serta mengimplementasikan dalam kehidupan agar mendapatkan rahmat. Selanjutnya pada bait kesebelas, ketigabelas dan keempatbelas didalam syair sifat rendah hati: Wahai ananda rendahan hati, Bercakap besar jangan sekali Lemah lembut budi pekerti Supaya hidupmu diberkahi illahi B:11 Pada bait kesebelas di atas menjelaskan bahwa sebagai anak Melayu yang terkenal begitu indah petatah petitihnya, lemah lembutnya dalam tindak tanduknya, sudah sepantasnya menjauhi sifat sombong tersebut. Hakikatnya sifat sombong dimiliki oleh iblis yang ingkar dengan Allah dan dengan sifat kesombongan tersebut mengantarkannya menjadi penghuni neraka jahanam dan jika manusia bersikap demikian juga akan membuat manusia tersebut masuk ke dalam orang-orang yang merugi. “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh. 65 Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” QS. Luqman: 18 Sikap sombong dan angkuh dan membangggakan diri terhadap orang lain merupakan sifat yang sangat dibenci oleh Allah Swt. Sombong dan membanggakan diri adalah sumber laknat Allahkarena kedua sifat itu tidak layakmelekat pada diri manusia.Di dalamajaran Islam kita hanya diperkenankan mengungkap keutamaan pribadi Rasulullah SAW. dan para sahabat yang telah direferensikan oleh beliau yang telah berjuang dalam penegakan agama Allah untuk dijadikan contoh suri tauladan dan iktibar bagi kita, bukan justru mengungkap keunggulan pribadi orang pada diri kita, sebagai manusia biasa yang tidak terlepas dari khilaf dan salah. Wahai ananda peliharalah diri, Jauhkan segala sifat yang keji Kuatkan iman rendahkan hati Supaya orang tidak membenci B:13 Pada bait syairketigabelasdi atas berisipesan untuk memelihara diri dari sifat-sifat keji.Memperkuat imandengan jalan belajar dengan sungguh-sungguh. Bersikap rendah hati agar selalu mendapat tempat dihati orang lain, dihargai serta disayangi oleh orang-orang disekeliling kita.Betapa orang-orang yang tidak memelihara diri dan sifat keji dan tinggi hati tidak akan pernah mendapat tempat dihati orang banyak, bisa saja pembicaraanya didengar tetapi justru diabaikan orang lain. “Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akherat. Dan Allah berbuat apa saja yang ia kehendaki.” QS. Ibrahim: 27 66 Keteguhan manusia dalam menjalankan konsep Allah dan Rasulnya,menjadikan mereka kedalam golongan orang-orang yang beriman. Mereka senantiasa konsisten selalu menjaga diri dalam keimanan. Dan kemahaadilan Allah meliputi segala sesuatu. Wahai ananda periharalah lidah, Bercakap engkau dengan merendah Ingat selalu petuah amanah Supaya hidupmu membawa faedahB:14 Pada bait keempatbelas di atas mengajarkan ketika kita berbicara dengan orang lain hendaklah kita merendahkan ucapan kita, agar orang lain senang ketika berbicara dengan kita dan harus selalu diingat segala macam kepercayaan yang diberikan oleh orang lain. Dengan menjaga kepercayaan orang lain maka akan membawa kebahagiaan dan manfaat di dalam kehidupan kita sendiri. Sebaik-baik umat manusia adalah yang berguna bagi orang lain. Selanjutnya pada bait keenambelas dan ketujuhbelas rendah hati sebagai berikut: Wahaiananda janganlah congkak, Pantangkanolehmu lagak melagak Lemahlembut dalam bertindak Supayahidupmu tidak tercampakB:16 Pada bait keenambelas di atas menjagarkan setiap manusia jangan pernah sekali-kali sombong dan congkak, jangan memamerkan kekuasaan yang dimiliki. Orang tua Melayu tidak mendidik anaknya untuk menjadi anak yang sombong dan bermegah-megahan di dalam berpenampilan. Akan tetapi para orang tua Melayu mendidik anaknya untuk menjadikan anak yang berperilaku baik serta lemah lembut. Akhir-akhir ini fenomena yang terjadi di dalam masyarakat cenderung melihat dan mengukur kemampuan seseorang berdasarkan penampilan 67 lahiriahnya saja. Hal ini dapat mengecoh dan menipu kesimpulan akan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik.” HR. Ahmad Misi kenabian Muhammad SAW adalah membawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Akhlak menjadi titik sentral risalah Rasulullah karena masalah akhlak adalah masalah yang paling mendasar untuk terciptanya suatu tatanan masyarakat yang adil dan dirahmati oleh Allah. Wahaiananda janganlah pongah, Eloklah engkau merendah-rendah Berlakusombong tak ada faedah Tuhanbenci orangpun marahB:17 Pada bait ketujuhbelas di atas telah jelas bahwa sifat sombong tiada gunanya sama sekali, selain dibenci oleh Allah Subhana wata’ala juga dibenci oleh orang-orang yang berada disekelilingnya. Tidak ada manfaat apapun terhadap orang yang memelihara sikap pongah, tinggi hati dan sombong ia hanya melahirkan sikap antipati dan kebenciaan orang lain. “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” HR. Muslim Manusia apabila menerima kebenaran selalu menolaknya dan merendahkan manusia yang lain dengan maksud menyombongkan dirinya sendiri. Selanjutnya pada bait kedelapanbelas, kesembilanbelas dan keduapuluh rendah hati sebagai berikut: Wahai ananda haluskan pekerti, Janganlah suka meninggi-ninggi Besar kepala orang membenci Hidup sengsara binalah diri B:18 68 Pada bait kedelapanbelas di atas mengajarkan agar jangan bersikap sombong dan angkuh terhadap apa yang sedang dimilikinya, sifat sombong hanya akan membuatnya terpuruk di dalam jurang kenistaan. Allah tidak menyikau seorang manusia yang sombong dan jika ia tetap sombong maka yang didapatnya hanya suatu keburukan. Kemudian jangan suka bersikap egois dan menang sendiri, karena hal tersebut hanya memancing orang lain untuk benci kepada kita. Buah dari kesombongan dan keegoisan dalam kesengsaraan yang menimpa hidup kita sendiri. Mencontoh dari perjalanan risalah Islam, Rasulullah yang agung mengawali syiarnya dengan pribadi yang halus budi pekertinya dengan menjunjung tinggi akhlaqul karimah sehingga orang melihatnya dan menilainya sebagai manifestasi dari risalah zat yang maha pencipta sehingga menimbulkan kekaguman dan simpati untuk kemudian orang dengan mudah mengikuti ajaran beliau kecuali orang-orang munafik. Demikianlah halusnya budi pekerti sebagai awal diterimanya keberadaan kita ditengah-tengah masyarakat. “Dia muhammad bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya, tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya dari dosa.” QS. Abasa: 1-4 Turunya asbabun nuzul atau sebab turunya ayat ini ketika Rasulullah duduk bersama dalam suatu pertemuan dengan pembesar-pembesar kafir qurais untuk memperkenalkan dan mengajarkan Islam kepada mereka. Tiba-tiba datanglah sahabat Rasulullah Abdullah umi maktum yang buta matanya ia meminta pengajaran Islam dari Rasulullah. Abdullah umi maktum adalah seorang sahabat yang antusias untuk belajar Islam ia menjadi orang yang sangat dipercaya Rasulullah dan pernah menjadi walikota madinah, ketika Rasulullah berangkat 69 kerja, kedatangan Abdullah umi maktum yang secara tiba-tiba datang kemajelis. Pertemuan itu membuat para pembesar kafir qurais terkejut dan salah satu dari mereka bermuka masam dan memalingkan wajah karena tidak suka akan kehadiranya. Jadi bukanlah Rasulullah yang bermuka masam. SeandainyaRasul yang bermuka masam maka sikap Rasul bertentangan dengan falsafah kenabian. Rasulullah terhindar dan mutlak tidak mungkin melakukan hal ini. Wahai ananda lurusan niat, Membanggakan diri jangan kau buat Rendahkan hati betulkan makrifat Semoga Allah memberimu rahmatB:19 Pada bait kesembilanbelas di atas mengajarkan ketika melakukan sesuatu kebaikan kita haru meluruskan niat, tidak boleh membangakan diri karena sifat tersebut hanya akan merusak segala kebaikan yang sedang kita lakukan. Membanggakan diri hanya akan membuat pelakunya melakukan suatu kesia- siaan, karena Allah tidak akan memberikan pahalanya kepada orang-orang yang membanggakan dirinya ketika ia melakukan sesuatu kebaikan. Dalam banyak ayat yang terdapat di dalam Al-quran dan sabda Rasulullah SAW berisi tentang kecaman atas perilaku riya yang dapat merusak jalan-jalan menuju ma’rifat kepada Allah dan menjauhkan rahmat. Wahaiananda elokkan tingkah, Janganlah suka bermegah-megah Berkatajangan sergah menyergah Supayahidupmu diberkati AllahB:20 Pada bait keduapuluh di atas mengajarkan setiap anak harus memperbaiki tingkah lakunya, jangan bermegah-megahan di dalam berpenampilan dan jangan pula mencampuri pembicaraan orang lain. Anak yang bersikap demikian tidak disukai dan dianggap kurang sopan oleh orang yang melihatnya. Jika ingin 70 mendapatkan keberkahan dari Allah kita harus merubah sikap menjadi anak yang menjunjung tinggi sopan santun dan berperilaku baik. Orang yang selalu memotong pembicaraan orang lain merupakan sifat tercela yang senantiasa hidupnya tidak diberkati oleh Allah. “Berkatalah kalian dengan sopan dan jujur niscaya Allah akan menambahkan ampunanya kepada kalian.” HR Imam muslim Sopan dan jujur merupakan etika di dalam berdoa kepada Allah apabila kita memohon ampunan kepada Allah bersikaplah dengan sopan dan jujur niscaya ampunan itu akan bertambah. Selanjutnya pada bait keduapuluhsatu, keduapuluhdua dan keduapuluhtiga sebagai berikut: Wahai ananda luruskan langkah, Janganlah malu mengaku salah Dari pada bertengkar elok mengalah Supaya hidupmu tidak menyalah B:21 Pada bait keduapuluhsatu di atas mengajarkan jangan pernah malu untuk mengakui kesalahan kemudian ketika kita berada dalam situasi pertengkaran lebih baik kita mengalah dari pada melayani lawan untuk bertengkar, agar kita tidak keluar dari jalur kebenaran. Kerasnya hati dapat menjauhkan manusia dalam menerima masukan dari orang lain dan cenderung menolak kebenaran. Manusia hendaknya menyadari bahwa kebenaran hanya datang dari Allah semata, manusia hanya berfungsi menuntut ilmu dan menggali kebenaran melalui proses pendidikan yang berkesinambungan melalui prinsip-prinsip ketuhanan sehingga dapat membawa manusia dalam tahapan terbuka menerima kebenaran. 71 “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku, maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah dialah yang maha pengampun lagi maha penyayang.” QS. Al-Qashash: 16 Doa yang dilafazkan dengan menghinakan diri dihadapnya menyadari sepenuhnya akan kesalahan kesalahan niscaya Allah akan mengampuni kesalahanya pula, sesungguhnya Allah maha pengampun maha penyayang. Wahai ananda rendahkan hati, Orang merendah tanda berbudi Bergaul dengan budi pekerti Supaya selamat hidup dan matiB:22 Pada bait keduapuluhdua di atas mengajarkan bahwa untuk melihat seseorang itu memiliki budi yang baik, lihatlah bagaimana ia bersikap. Jika ia bersikap rendah hati sudah tentu ia memiliki budi pekerti yang baik, hati merupakan poros dan motor penggerak menuju keluhuran budi pekerti maka orang Melayu senantiasa mengingatkan para generasi mudanya untuk menjaga hati. Ketika seseorang memiliki budi peketi yang baik pasti akan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat. “Siapa mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasanya.” QS. Al-Zalzalah: 7 Allah maha adil dan maha melihat maha pengasih lagi maha penyayang sekecil apapun yang kita lakukan niscaya Allah akan membalasnya pula bahkan akan melipatgandakan balasan itu. Wahai ananda lapangkan dada, Banyakan sabar beserta takwa Rendahkan hati tundukan kepala Supaya hidupmu tidak tercelaB:23 Pada bait keduapuluhtiga di atas mengajarkan di dalam menghadapi suatu masalah kita harus bersikap sabar beserta takwa dalam menghadapinya, hal ini 72 dilakukan agar kita senantiasa berperilaku baik dan tidak menyimpang. Sikap menerima keadaan sabar dan merasa hina dihadapan sang pencipta merupakan modal dasar agar mendapatkan keutamaan di dalam hidup dan dimata Allah SWT. “Dan jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu.” QS. Al-Baqarah: 153 Tidak ada tempat minta pertolongan kecuali kepada Allah sabar dan shalat adalah media yang paling efektif. Selanjutnya pada bait keduapuluhempat, keduapuluhenam dan keduapuluhtujuh sebagai berikut: Wahai ananda panjangkan fikiran, Timbang dahulu sebelum berjalan Memuji diri engkau pantangkan Supaya niatmu disampaikan tuhanB:24 Pada bait keduapuluhempat di atas mengajarkan berpikirlah terlebih dahulu sebelum melakukan suatu tindakan. Harus pandai menimbang mana perbuatan buruk dan mana perbuatan yang baik dan selalu orang tua Melayu mengingatkan jangan pernah bersikap sombong dalam melakukan suatu hal agar segala keinginan yang ingin dicapai dipermudah dan di ridhoi oleh Allah Subhna wata’ala. Fikir itu pendapatan sesal kemudian tiada berguna demikian selalu syair yang kita dengar. Segala tindakan dan keputusan yang diambil haruslah melalui proses pemikiran yang dalam agar dapat dipilah sisi baik dan buruknya. “Mudah-mudahan tuhanmu akan melimpahkan rahmatnya kepadamu dan sekiranya kamu kembali kepada kedurhakaan, niscaya kami kembali mengazabmu dan kami jadikan neraka jahanam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman.” QS. Al-isra’ :8 Ayat ini mengingatkan kepada manusia bahwa rahmat Allah meliputi segala sesuatu maka jangan berpaling darinya. Jika berpaling ancaman 73 Allahdalam akhir kalimat ayat ini akan menempatkan mereka dineraka jahanam dan mereka digolongkan kepada orang-orang yang tidak beriman. Wahai ananda peliharalah laku, Janganlah engkau terburu nafsu Rendahkan hati terhadap tamu Supaya hidupmu tidak berseteru B:26 Pada bait keduapuluhenam di atas bermakna setiap manusia tidak boleh mempertuhankan hawa nafsunya, ketika ia mempertuhankan hawa nafsunya maka hanya kesesatan semata yang akan didapatnya. Para orang tua mengajarkan jangan pernah sombong dan angkuh dengan tamu, harus selalu merendahkan diri agar tidak mengundang perkelahian.Di dalam prinsip Islam memuliakan tamu merupakan prinsip dasar keimanan kepada ajaran Allah, maka tidak menjadi mukmin seseorang apabila ia tidak dapat memuliakan tamunya. Sebaliknya sikap terburu nafsu adalah sikap senantiasa dekat dengan sifat rakus dan menjauhkan diri dari ketaqwaan. “Dan aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan, karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh tuhanku. Sesungguhnya tuhanku maha pengampun lagi maha penyayang.” QS. Yusuf: 53 Salah suatu khilaf adalah sifat dasar manusia, manusia diciptakan dengan diberi nafsu. Ajaran Islam tidak membenarkan menghilangkan nafsu tapi justru diwajibkan untuk mengelola nafsu yang sesuai dengan ridho Allah, sesungguhnya Allah lagi maha pengampun dan penyayang. Wahai ananda jadilah teladan, Rendahkan hati dalam pergaulan Elokkan budi nampakkan sopan Supaya selamat dihari kemudianB:27 74 Pada bait keduapuluhtujuh di atas mengajarkan jadilah bermanfaat dan contoh yang baik di dalam setiap pertemanan, jadilah panutan yang bisa dijadilan teladan oleh orang lain. Jangan pernah sombong dengan sesama teman, harus tetap berperilaku baik dan menunjukkan sopan santun yang tinggi ketika berada di dalam suatu pertemanan,Allah akan selalu memberikan kebahagiaan dan ketenraman ketika kita melaksanakan semua hal yang disenangi Allah. Hakikat tugas manusia dimuka bumi adalah menjadi kholifah yang dapat menjadikan pribadinya suri tauladan bagi orang lain dalam menjalankan prinsip-prinsip ketuhanan melalui tugasnya sebagai makhluk ciptaan-Nya. “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu uswatun hasanah suri teladan yang baik, bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” QS. Al-Ahzab: 21 Allah dan Rasulnya Muhammad adalah dua zat yang tidak terpisahkan satu sama lain, Rasulullah adalah figur utusanya yang direferensikan oleh Allah SWT. Sebagai suri tauladan yang baik bagi umat dan yang mengharapkan rahmat Allah dihari akhirat kelak dan Rasulullah adalah orang yang paling banyak menyebut nama Allah. Selanjutnya masuk pada syair yang bersifat tahu diri yang tergolong nilai kehidupan dunia dan kehidupan di akhirat pada bait kesebelas, keempat belas dan ketujuhbelas sebagai berikut: Wahai ananda intan dikarang Tahu diri sifat terbilang Tahu hidup menggandung hutang Tahukan beban yang disandangC:11 Pada bait kesebelas di atas mengajarkan setiap anak harus sadar diri atas segala yang dimiliki oleh dirinya, harus selalu sadar ketika berhutang dengan 75 orang lain dan tahu diri ketika menyandang suatu beban yang sedang diberikan. Suatukewajiban untuk menyegerakan membayar hutang piutang yang merupakan beban yang disandang orang lain menganggap dengan menyelesaikan kewajiban ini akan mengembalikan martabatnya mereka menganggap melalaikan kewajiban ini merupakan aib dan meruntuhkan martabat dan harga diri dihadapan orang lain. Wahai ananda intan terpilih, Tahu diri hiduppun bersih Tahu menjaga jangan berselisih Tahu bercakap menjalin kasihC:14 Pada bait keempatbelas di atas mengajarkan ketika kita tahu diri, mengerti atas segala apa yang kita miliki, kita akan pandai bersikap dan bersosialisasi dengan orang lain, sehingga tidak terjadi perselisihan diantara sesama, yang ada hanya kebersamaan yang di naungi dengan kasih sayang.Syair ini juga menggandung falsafah hidup yang bersih jauh cacat cela dan selisih faham dengan orang lain hidup berdampingan saling sayang menyayangi guna menciptakan jalianan silaturahim yang baik. Wahai ananda pengobatan duka, Tahu diri tanda menakah Tahu menyimpan aib terdedah Tahu bercakap menahan lidahC:17 Pada bait ketujuhbelas di atas mengajarkan ketika berada disekumpulan orang kita harus pandai menempatkan diri sehingga tidak mudah mengumbar aib orang lain, mengumbar aib orang lain merupaka suatu perbuatan yang tercela. Dengan mengumbara aib orang lain secara tidak sadar kita juga sedang membuka aib kita sendiri. Oleh sebab itu, perbuatan tercela tersebut harus dibuang jauh-jauh dari diri kita masing-masing. Ghibah sama halnya bergosip atau menceritakan keburukan atau aib orang lain, pekerjaan ghibah hanya berarti dua hal jika apa 76 yang kita umbar tersebut benar maka ia berarti fitnah dan jika apa yang kita umbar tersebut tidak benar maka ia berarti dusta belaka dan perkara ghibah harus di jauhi. Pelaku ghibahadalah pelaku pemakan bangkai saudara sendiri ada beberapa ayat di dalam Al-quran dan sunah Rasul yang mengutuk pelakunya sadar atau tidak sadar ghibah akan membawa kerusakan hubungan emosional dan merendahkan pelakunya kedalam kenistaan karena merusak seluruh tatanan Islam dan iman. “Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar berita perbuatan yang amat keji itu tersiar dikalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat.” QS. An-Nur: 19 Ayat ini turun berkenaan dengan fitnah yang diantarkan oleh orang-orang munafik atas perselingkuhan istri Rasulullah aisyah dengan tujuan untukmenggangu ketenangan jiwa Rasulullah sekaligus meruntuhkan kepercayaan orang-orang kepada beliau. Selanjutnya masih syair yang bersifat tahu diri pada bait kedelapan belas, kesembilan belas dan keduapuluh sebagai berikut: Wahai ananda ibu berpesan, Tahu diri tanda beriman Tahu menjangkau sepanjang tangan Tahu berkawan sepering makanC:18 Pada bait kedelapanbelas di atas mengajarkan orang yang tahu diri merupakan tanda orang yang beriman, dan orang yang beriman ia tahu menempatkan sesuatu sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Menjangkau sepanjang tangan dan berkawan sepiring makan adalah konsep kesetiakawanan sosial yang tinggi tulus berbagi dalam suka dan duka dengan orang lain. Itulah tanda-tanda orang beriman. 77 “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka.” QS.Al-anfal: 2 Orang-orang yang beriman apabila dilafazkan nama Allah kalbu mereka bergetar sehingga menimbulkan perasaan keagungan cinta akan zat yang maha pencipta. Wahai ananda ibu bermadah, Tahu diri hatipun rendah Tahu dianya hamba Allah Tahu sujud rajin menyembah C:19 Pada bait kesembilanbelas di atas bermakna dengan kita tahu diri, sadar akan segala yang kita miliki, maka kita akan menunjukkan sikap rendah hati, kita sadar kita manusia ciptaan Allah yang selalu melakukan salah dan khilaf dan senantiasa kembali kepada Allah untuk meminta ampunan. Menyadari sepenuhnya bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Manusia wajib mengetahui posisinya untuk mengarahkan penyembahan semata-mata kepada Allah. Wahai ananda intan baiduri, Mulialah hidup tahukan diri Jauhkan sifat membesarkan diri Supaya hidupmu tak terkaji C:20 Pada bait keduapuluh di atas bermakna ketika kita menjaga sifat tahu diri maka kita secara tidak langsung telah membentengi diri untuk tidak sombong terhadap apa yang kita miliki. Ketika kita telah membentengi diri dari segala sifat buruk tersebut maka kita akan mendapatkan kebahagiaan di dalam menjalani kehidupan dunia dan di akhirat kelak. Dalam menghindari sifat sombong dan membesarkan iri, manusia justru membebaskan dirinya dari celaan orang lain dan menutup aibnya sendiri kemuliaan manusia salah satunya adalah apakah cara 78 hidupnya tepat memposisikan dirinya dengan menjunjung tinggi tatanan moralitas. “Mintalah ampun kepada Rabb kalian, sesungguhnya dia itu adalah ghaffar maha pengampun.” QS.Nuh: 10 Salah satu sifat Allah adalah ghofar atau maha pengampun sesungguhnya hanya kepada Allahlah kita memohon ampun. Selanjutnyayang tergolong kehidupan di dunia dan di akhirat adalahsyair bersifat pemaaf dan pemurah bait pertama, kedua dan ketiga sebagai berikut: Wahai ananda kekasih ibu, Mengaku salah janganlah malu Memaafkan orang jangan menunggu Hati pemurah menjauhkan seteru D:1 Pada bait pertama mengajarkan setiap anak haruslah mempunyai sifat yang berlapang dada ketika ia disakiti oleh orang lain dan memberi maaf bagi yang menyakitinya, tidak banyak orang yang dapat mengakui kesalahanya secara terbuka memaafkan orang lain sebelum orang itu meminta maaf. Syair di atas mengandung pesan agar jangan salah dan jangan malu untuk segera meminta maaf dan memaafkan orang sebelum orang itu meinta maaf inilah hati yang pemurah yang dapat menjauhkan dari perseteruan. “Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” QS. Al-A’raf: 199 Perintah kepada manusia untuk membudidayakan sifat-sifat pemaaf saling nasehat-menasehati bekerja sama dan saling tolong menolong dalam perbuatan yang makruf serta menghindari dari orang-orang yag berfikiran jahiliyah. Wahai ananda intan dikarang, Ikhlaskan hati memaafkan orang 79 Dendam kesumat hendaklah buang Hati pemurah dikasihi orangD:2 Pada bait kedua di atas mengajarkan setiap manusia harus memiliki sifat pemurah dan pemaaf. Pemurah ketika membuang segala dendam yang tersimpan di dalam kalbu dan pemaaf atas segala kesalahan dan kejahatan yang dilakukan oleh orang lain kepada diri kita. Ketika kita pemurah maka orang lain akan suka dan sangat mengasihi kita. Dendam tidak akan menyelesaikan masalah dan sebaliknya ia menimbulkan kerusakan moral dan memicu kejahatan secara terus menerus, dendam kesumat bukanlah mutiara untaian kata milik orang-orang beriman, ia merupakan hasil kreasi setan. “Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan orang lain, maka sesungguhnya Allah maha pemaaf lagi maha kuasa.” QS. An-Nisa: 149 Kebaikan menyembunyikan kesalahan orang lain dan memaafkan orang tersebut menempatkan posisi orang muslim menjadi seorang mukmin. Allah ta’ala membukakan pintu maaf seluas-luasnya kepada orang-orang yang juga memaafkan kesalahan orang lain. Wahai ananda sibiran tulang, Janganlah ragu memaafkan orang Sengeta habis dendam dibuang Hati pemurah dikasihi orang D:3 Pada bait ketiga di atas bermakna jangan pernah ragu ketika kita memberi maaf kepada orang lain, karena hakikatnya orang yang memberi maaf lebih mulia dari orang yang meminta maaf. Ketika kita telah memaafkan segala kesalahan orang lain maka di dalam hati akan terasa tenang, nyaman, dan hilang sudah segala dendam kusumat yang menjadi penyakit hati tersebut. Persengketaan yang disamai oleh sikap dendam merupakan sikap yang dilaknat Allah dan Rasulnya. 80 “Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya perbuatan yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” QS. Asy-Syura: 43 Orang-orang yang bersabar dan suka memaafkan merupakan refleksi atas derajat keimanan mereka kepada apa yang diperintahkan oleh Allah. Sifat bersabar dan memaafkan merupakan sifat keutamaan bagi umat beragama yang baik. Pada bait keempat, kelima dan keenamsyair pemaaf dan pemurah sebagai berikut: Wahai ananda permata intan Kesalahan orang cepat maafkan Hati pemurah meringankan beban Semoga Allah melapangkan jalanD:4 Pada bait keempat di atas bermakna ketika kita telah maafkan orang lain maka hilang sudah segala gundah gulana yang marasuk di dalam jiwa, semua bebanakan terangkat sehingga kita benar-benar plong. Allah akan melangpangkan jalan bagi orang-orang yang senantiasa memberikan maafnya terlebih dahulu. Ujaran syair di atas agar senantiasa tidak menyimpan dendam atau sulit memaafkan. “Janganalah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan diantara kamu bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi bantuan kepada kaum kerabat nya, orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah dijalan Allah. Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin agar Allah mengampunimu? Sesungguhnya, Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang.” QS. An-Nur: 22 Bagi orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan rezeki diperintahkan untuk memberi bantuan kepada kaum kerabatnya orang-orang 81 miskin yang tidak berdaya secara ekonomi dan orang-orang yang melakukan aktifitas dijalan Allah bantuan itu wajiblah mengandung maaf dan berlapang dada. Sesungguhnya Allah mengampuni orang-orang yang memberi bantuan itu. Wahai ananda buah hati bunda, Memaafkan orang jangan ditunda Luruskan niat lapangkan dada Supaya hidupmu tidak tercela D:5 Pada bait kelima di atas mengajarkan jangan pernah menunda untuk telebih dahulu memaafkan orang lain yang melakukan kesalahan kepada kita. Kita harus selalu ingat untuk meluruskan niat disetiap pekerjaan yang kita lakukan agar hilang segala sifat tercela yang dapat merusak kita di dalam mejalani kehidupan ini. Keluhuran niat, berlapang dada, tidak menunda memberi maaf adalah sifat luhur yang terus dipelihara dalam tradisi budaya Melayu. Pesan moral ini dilakukan dari generasi kegenerasi secara berkesinambungan dan terus menerus. Wahai ananda intan terpilih, Hidup pemurah serta pengasih Jauhkan segala jalan selisih Memaafkan orang berhati bersih D:6 Pada bait keenam di atas bermakna ketika kita memiliki sifat pemurah dan pemaaf, maka hati kita akan bersih dan suci. Sehingga segala penyakit hati yang selalu menggerogot hati akan hilang. Selain hati menjadi bersih, sifat pemurah dan pemaaf tersebut juga dapat membuat kita mudah membuka hati untuk memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh orang lain kepada kita. Untaian syair di atas juga menghancurkan kita hidup dalam kemurahan serta mengasihi orang lain menghindarkan jalan selisih faham mudah memaafkan orang yang bersalah itulah sesungguhnya sebersih-bersih hati. 82 “Memaafkan itu lebih mendekatkan kepada taqwa.” QS. Al-Baqarah: 237 Tidak ada ketaqwaan tanpa memaafkan, sifat memaafkan merupakan intisari dari pada takwa, memaafkan suatu kesalahan akan mendatangkan pahala yang besar. Syair pemaaf dan pemurah bait ketujuh, kedelapan dan kesembilan sebagai berikut: Wahai ananda mutu matikan, Hidupmu jangan dirasuk dendam Kesalahan orang jangan dipendam Maafkan tidak menanti malam D:7 Pada bait ketujuh di atas mengajarkan dendam merupakan salah satu penyakit hati, dan membalas dendam bukanlah cara yang terbaik menyelesaikan dendam namun dengan membalas dendam, dendam tersebut akan terus berkembang dan menjadi besar. Apabila ada seseorang yang menyakiti atau melukai hatimu jangan pernah dipendam luka yang diberikan oleh orang tersebut, akan tetapi bukalah hatimu untuk memaafkan segala kesalahan yang dilakukan oleh orang lain menyegerakan maaf, menghilangkan dendam, menghapus kesalahan orang laksana mutiara yang bercahaya digelapnya malam. Memang sulit melakukan semua ini tetapi dengan hati yang tulus yang senantiasa menyadari bahwa manusia tidak terlepas dari khilaf dan salah, manusia hanyalah makhluk hidup yang tiada daya dan upayahanya kepada Allahlah kita menyerahkan diri sepenuhnya. “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas dimuka bumi tanpa hak mereka itu mendapat azab yang pedih.” QS. Al-Syura: 42 83 Firman Allahdi atas mengatakan Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas dimuka bumi tanpa hak, mereka semua akan mendapatkan azab yang sangat pedih. Manusia yang berbuat kedzaliman dan menyakiti manusia yang baik akan menerima ganjaran yang sangat kejam dineraka kelak. Wahai ananda tajuk negeri, Hidupmu jangan iri mengiri Dendam kesumat engkau jauhi Memaafkan orang bermurah hati D:8 Pada bait kedelapan di atas bermakna jangan menanam sifat iri mengiri di dalam jiwa. Karena penyakit iri, dendam dan dengki hanya akan membuat pelakunya masuk kedalam jurang kesesatan. saling memaaflah agar hati menjadi bersih. Tidaklah akan hina orang yang dengan mudah memaafkan orang lain justru nilai keutamaan manusia terletak pada tidak ada iri dalam hatinya, dendam kesumat dijauhi mudah memaafkan orang merupakan cirinya. “Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara yakni seorang yang diberi Allah ilmu dan kebijaksanaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkanya.” HR. Bukhari Islam melarang iri hati kecuali ini terhadap seseorang yang diberi Allah dan seseorang diberi Allah ilmu pengajaran yang baik, dua perkara ini dilaksanakan semata-mata karena perintah Allah. Selanjutnya dengan sifat dengki dalam firman Allah dijelaskan sebagai berikut: “Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” QS. Al-Baqarah: 237 Jika manusia saling mendengki satu sama lain akan melahirkan kerusakan dimuka bumi oleh karena itu kedengkian dibalas oleh kebaikan agar sifat dengki tidak terjadi pada pembentukan karakter seorang manusia. 84 Wahai ananda dengarlah pesan, Hiduplah engkau dikandung iman Baikkan laku murahkan tangan Kesalahan orang cepat maafkan D:9 Pada bait kesembilan di atas bermakna orang yang menjaga sifat pemurah dan pemaafnya di dalam menjalani kehidupan sehari-hari akan tercermin bahwa ia termasuk orang yang beriman, karena ia senantiasa membuka hatinya untuk memaafkan kesalahan orang lain. Ciri-ciri orang beriman adalah ringan tangan membantu kesulitan orang lain dan cepat dalam memberi maaf maka syair di atasjuga erat kaitanya dengan pesan-pesan illahi yang termaktub di dalam kitab suci dan perilaku para Rasulnya. “Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.” QS. Al-Anfal: 4 Orang-orang yang apabila berjihad dijalan Allah dengan sungguh-sungguh dan dengan keteguhan jiwa yang semata-mata mengharap ridho Allah SWT. Syair pemaaf dan pemurah bait kesepuluh dan kesebelas sebagai berikut: Wahai ananda dengarlah petuah, Hiduplah dengan hati pemurah Sesama umat beramah tamah Maaf memaafkan karena AllahD:10 Pada bait kesepuluh di atas bermakna setiap manusia harus menjalani kehidupannya dengan memegang sifat pemurah dan pemaaf agar selalu bertamah ramah anatar sesama, sehingga terciptalah kehidupan yang harmonis. Dan ketika kita memaafkan seseorang memaafkanlah karena Allah agar mendatangkan keberkahan bagi diri sendiri dan juga keberkahan bagi yang dimaafkan. Tradisi masyarakat Melayu dalam membuat syair-syair mengandung pesan-pesan dan 85 petuah-petuah keagungan ajaran illahi. Semua nilai keagungan itu semata-mata ditujukan kepada ketaatan akan konsep sang maha pencipta. “Sesungguhnya Allah menyukai yang mudah dan gampang dalam perktaan dan perbuatanya, manis muka dan ramah tamah. Sesungguhnya orang yang paling kucintai diantara kalian dan terdekat kedudukanya kepada-ku Pada hari qiamat ialah orang-orang yang paling baik akhlaknya, dan rumahnya sering dikunjungi, yang suka beramah tamah dan diramah tamahi orang. Dan orang yang paling kubenci dan jauh kedudukanya dari pada-ku pada hari qiamat ialah orang-orang yang besar cakap yang suka ngobrol yang di dalam obrolannya banyak mengumpat dan mencerca orang lain, yang suka pongah dan sombong.” HR Qudsi Pada hakikatnya Al-quran tidak hanya menurunkan perintah, larangan, peraturan, hukum dan ketetapan. Tetapi ia juga membawa pesan etika dan moral hadist qudsi ini memberi bimbingan kepada manusia untuk senantiasa menjalin silahturahim yang baik, agar tercipta ukuwah Islamiah sehingga dapat membangun masyarakat madani sesuai dengan konsep Allah. Sebaliknya Al- quran mencela orang-orang yang bersifat buruk. Wahai ananda peganglah amanah, Jalani hidup dijalan Allah Lapangkan dada serta pemurah Hapuslah dendam jauhkan fitnah D:11 Pada bait kesebelas di atas mengajarkan setiap manusia harus melapangkan dadanya terhadap segala cobaan yang diberikan oleh Allah, serta menghilangkan sifat dendam dan menjauhi diri dari perbuatan memfitnah. Setiap manusia harus berada dijalan yang lurus, jalan yang diberi petunjuk oleh Allah dan selalu berakhlak baik dengan sesama. Sikap berlapang dada menerima segala sesuatu sebagai anugerah menghapus dendam, menjauhkan fitnah merupakan titian jalan yang harus dilalui manusia dalam menuju kema’rifatan dalam ajaran Allah khusus kepada sifat fitnah adalah pembawa kerusakan tatanan sosial yang 86 dapat menimbulkan marabahaya dan bencana kemanusiaan disuatu negri. Betapa sangat berbahayanya bibit-bibit fitnah sehinga tiadalah beriman seseorang apabila ia selalu menebar fitnah. “Kamu benar-benar akan diuji pada hartamu dan dirimu.” QS. Ali imran :186 Harta dan diri manusia adalah titipan yang mengandung amanah di dalam harta terdapat kewajiban yang diperuntukan bagi kepentingan agama dan manusia lain, maka di dalam mengelola harta wajiblah mengacu kepada hukum-hukum Allah begitu juga dengan tubuh manusia. Wahai ananda banyaklah amal, Supaya kelak tidak menyesal Sesama umat kenal mengenal Berilah maaf salah dan janggal D:12 Pada bait keduabelas di atas bermakna di dalam menjalani kehidupan di dunia ini kita harus saling kenal mengenal dengan sesama umat manusia dan saling memberi maaf satu sama lain, agar kelak di akhirat kita tidak menyesal telah melakukan suatu kesalahan yaitu tidak memberi maaf. Syair di atas juga menggandung pesan agar peribadatan kepada Allah diperbanyak. Perbuatan amal juga tidak semata-mata penyembahan tapi juga menyangkut pelaksanaan konsep Allah dalam berhubungan antar sesama manusia sehingga seimbanglah hubungan antara manusia dengan pencipta dan manusia dengan manusia. “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu, sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.” QS. Al-hujurat: 13 87 Allah SWT menciptakan manusia dari seseorang laki-laki dan perempuan menjadi berbangsa-bangsa, bersuku-suku, berbeda warna kulitnya agar saling kenal mengenal dan mengasihi satu sama lain yang paling baik diantara mereka adalah yang paling bertakwa maha besar Allah atas segala ciptaanya. Syair pemaaf dan pemurah pada bait ketigabelas, keempatbelas dan kelimabelas sebagai berikut: Wahai ananda lapangkan dada, Banyakkan sabar maniskan muka Murahkan hati baikkan sangka Memberi maaf jangan ditunda D:13 Pada bait tigabelas di atas bermakna setiap orang harus memperbanyak sabar, sabar atas segala ujian yang sedang diberikan oleh Allah, harus terus tersenyum walau sebenarnya pahit. Setiap orang juga tidak boleh berburuk sangka, baik berburuk sangka dengan orang lain maupun berburuk sangka dengan Allah Subhana wata’ala dan kita harus bisa melapangkan dada untuk memaafkan kesalahan orang lain. Memperbanyak sabar menebar manisnya muka memurahkan hati dan berbaik sangka tidak menunda memberi maaf adalah fondasi dalam pelaksanaan hablum minanas tidak akan datang hidayah Allah bila manusia tidak sabar bermasam muka tinggi hati berburuk sangka dan tidak mau memberi maaf kepada orang lain. “Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai saling mendengki, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” HR. Al-Bukhari dan Muslim 88 Tindakan berprasangka buruk sama kedudukanya dengan ucapan yang dusta mencari berita tentang kejelekan aib dan kekurangan orang lain adalah tindakan yang dibenci oleh Allah SWT karena akan memecah bela persaudaraan Allah memerintahkan hamba-hambanya untuk mempererat persaudaraanya. Wahai ananda hiduplah ikhlas, Kesalahan orang jangan dibalas Memberi maaf hutangpun lepas Semoga hidupmu tidak melegas D:14 Pada bait empatbelas di atas bermakna jangan pernah membalas segala perbuatan buruk yang dilakukan orang lain kepada kita, karena membalas kejahatan orang lain tidak mendatangkan manfaat kepada kita sendiri, malah mendatangkan hubungan yang lebih buruk lagi. Namun dengan memaafkan kesalahannya hati akan terasa tenang dan akan membuat kita tidak memiliki musuh. Ikhlas mempunyai perspektif luas, ia tidak hanya menyangkut hubungan antar manusia saja justru ikhlas erat hubunganya antara makhluk ciptaan dengan sang pencipta. Ikhlas menunjukan tunduknya secara total manusia terhadap ketentuan sang maha pencipta. Jika ikhlas diimplementasikan dalam hubungan antar umat manusia maka seluruh aktifitasnya mengikuti perintah Tuhan. “Balasan satu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik terhadap orang yang berbuat jahat kepadanya maka pahalanya atas tanggunganya Allah. Sesungguhnya dia tidak menyukai orang-orang yang zhalim.” QS. Asy-syura: 40 Ayat ini turun untuk menekankan hukum qishas yaitu balasan atas suatu tindakan dengan tindakan yang serupa. Tetapi jikalau manusia memberi maaf dan pengampunan atas perbuatan yang jahat maka kedudukanya sangat mulia disisi Allah, sesungguhnya Allah maha pengampun dan maha pemaaf. 89 Wahai ananda peganglah adat, Jangan lengah mendirikan sholat Kesalahan orang jangan diingat Memberi pantang mengumpatD:15 Pada bait kelimabelas di atas bermakna jangan pernah melalaikan sholat, karena mengerjakan sholat diawal waktu lebih utama dari pada diakhir waktu. Dan ketika kita sudah memaafkan segala kesalahan orang lain jangan pernah sekali-kali mengungkitnya kembali. Karena maaf yang kita berikan tadi bisa mendatangkan dosa bagi kita. Bagi orang Melayu adatnya bersendikan ajaran tuhan menjunjung tingi nilai-nilai adat dan melaksanakan perintah Allah adalah dua hal yang beriringan. oleh karena itu mudahnya memaafkan kesalahan orang lain dan berpantang mengumpat menjadi ciri atau tradisi orang-orang Melayu. “Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya.” QS. Al-maa’un: 4-5 Orang-orang yang melakukan peribadatan shalat tetapi illahnya bukan karena Allah semata tergolong kepada orang yang lalai dalam shalatnya. Syair pemaaf dan pemurah pada bait keenam belas, ketujuh belas dan kedelapanbelas sebagai berikut: Wahai ananda dirikan sembahyang Sesama makhluk berkasih sayang Kesalahan orang usah dikenang Membari maaf janganlah bimbang D:16 Pada bait keenambelas di atas bermakna setiap anak harus didik dari kecil untuk melaksanakan sholat, bahkan Rasulullah menyuruh orangtua untuk memukul anaknya jika anak tersebut enggan melaksanakan sholat. Syair ini juga mengajarkan sesama manusia harus saling kasih mengasihi dan jangan mengingat-ingat kesalahan yang pernah orang lain lakukan kepada kita dan jangan 90 pernah ragu atau bimbang untuk memberi maaf terlebih dahulu kepada orang yang telah melakukan kesalahan kepada kita. Bagi orang Melayu pesan-pesan agama dalam hal anjuran pelaksanaan ibadah dan perbuatan baik selalu disampaikan melalui bait-bait syair. Bagi mereka meninggalkan shalat dan perintah Allah merupakan bencana terhadap kehidupan. “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika mereka telah berusia tujuh tahun dan pukulah mereka bila meninggalkan sholat pada saat mereka telah berusia sepuluh tahun. Dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” HR. Shohih sunan abu dawud dan Ahmad Shalat adalah tiang agama maka shalat merupakan pilar kokoh penyokong keimanan pendidikan shalat sejak usia dini sangat penting diterapkan agar terbangun generasi Islam yang kuat dikemudian hari. Perintah memukul kepada anak yang tidak melakukan shalat merupakan tindakan yang mempunyai nilai edukasi yang tinggi. Pada usia tertentu anak harus terpisah tidur dengan orangtuanya. Wahai ananda hiduplah rukun Bila bersalah mohonlah maaf Berbuat baik hendaklah tekun Supaya selamat turun temurunD:17 Pada bait ketujuhbelas di atas mengajarkan setiap manusia harus hidup rukun diantara sesama dan jangan pernah malu meminta maaf terlebih dahulu ketika kita melakukan suatu kesalahan. Kemudian ketika melakukan suatu kebaikan teruslah melakukan kebaikan tersebut, jangan pernah bosan untuk melakukan kebaikan agar kebaikan yang kita buat tersebut mengalir ke generasi selanjutnya.Di dalam budaya Melayu hidup rukun menebar kebaikan agar generasi kegenerasi berikutnya mendapat keselamatan dan menjadikan mereka 91 sebagai pilar-pilar dalam menegakkan kehidupan yang madani baik diantara mereka maupun dengan suku bangsa lain dimanapun mereka berada. Wahai ananda peliharalah badan Sesama makhluk bermaaf-maafan Ikhlaskan hati murahkan tangan Supaya hidup diberkahi tuhan D:18 Pada bait kedelapanbelas di atas mengajarkan jagalah sikap dan tingkah laku ketika kita berinteraksi diantara sesama, jangan pernah berhenti untuk saling maaf-memaafkan karena pada dasarnya tidak ada seorangpun yang lepas dari suatu kesalahan dan ketika kita memiliki rezeki yang lebih maka ringankanlah tangan kita untuk memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan.Dalam seluruh aktifitas masyarakat Melayu yang mereka harapkan semata-mata adalah berkah dari Tuhan. Mereka bahkan cenderung kurang memperhatikan tujuan material, sehingga mereka senantiasa sedikit terpinggirkan dalam bidang ekonomi tetapi unggul dalam akidah. “Dan berapa banyak bintang yang tidak menanggung rezeki-Nya, Allah- lah yang memberi rezeki kepadanya kepada bintang dan kepadamu para manusia, dan ia maha mendengar lagi maha mengetahui.” QS. Al-ankabut: 60 Allah menjamin rezeki pada semua makhluk yang diciptakannya. Syair pemaaf dan pemurah pada bait keduapuluh satu, keduapuluh tiga, keduapuluh empat dan keduapuluhlima sebagai berikut: Wahai ananda peliharalah langkah Supaya hidupmu menjadi menakah Sesama umat berlaku pemurah Memberi maaf jangan berbelahD:21 Pada bait keduapuluh satu ini mengajarkan jagalah perbuatan kita agar kita tidak masuk kedalam jurang kegelepan dan menyesali perbuatan kita kelak, 92 untuk menghindari perbuatan yang tercela tersebut para orangtua mengajarkan agar kita selalu membentuk kepribadian budi pekerti yang baik, pemurah dan pemaaf. Orang-orang Melayu senantiasa berpetuah kepada anak keturunanya agar senantiasa memelihara akhlak dan budi pekerti yang luhur demi menjaga adat istiadat dan martabat hidup, mereka sangat takut anak keturunan mereka hidupnya akan tercela menentang adat dan kitabullah. Keluarga merupakan suatu wadah untuk membentuk suatu wadah untuk membentuk watak manusia.mengenai kebutuhan sosial untuk bertingkah adat yang baik dilingkungan keluarga seorang ibu mampu untuk mengubah sifat anak menjadi budi pekerti yang baik, setiap orang mengalami proses pembudayaan sejak ia dilahirkan dalam lingkungan sosial yang secara berangsur-angsur bertambah luas. Tahap pertama memegang kunci dalam proses pendidikan, nilai budi pekerti adalah ibu. Pada orang Melayu kegembiraan seorang anak benar- benar dirasakan dari ibu kandungnya. Kehadiran seorang ibu sangat diharapkan oleh anaknya. Contohnya dalam bait pantun ini: Elok rupanya kumbang jantan, Dibawa itik pulang etang, Tidak terkata besar hati, Melihat ibu sudah datang. Baru melihat ibu saja seorang anak sudah merasa gembira apalagi seorang ibu itu dapat mengajarkan nilai-nilai budi pekerti. Pelawi, 1993: 51 “Pada hari kiamat kelak akan dihadapkan perbuatan baik dan perbuatan jahat seseorang lalu dinilai dan diperbandingkan antara kebaikan dan kejahatan itu. Apabila bersisa satu kebajikan perbuatan baik orang itu dimasukan kedalam surga.” HQR At-thabarani Allah menjanjikan balasan atas perbuatan baik dan buruk, barangsiapa lebih berat kepada kebaikanya maka tempatnya adalah surga. 93 Wahai ananda peliharalah laku Setan dan iblis banyak mengganggu Dendam kesumat membawa seteru Memberi maaf membersihkan hatimuD:23 Pada bait keduapuluhtiga di atas mengajarkan sudah hakikatnya setan dan iblis menggoda manusia untuk mengotori hati manusia dengan menanamkan sifat dendam yang akan membawa suatu perkelahian dan obat untuk members-ihkan hati adalah dengan cara memberi maaf terhadap orang yang sudah membuat kesalahan. Petuah ini menekankan untuk memelihara kelakuan dan menjauhkan diri dari godaan setan dan iblis yang senantiasa menggoda melalui sifat-sifat dendam kesumat dan mengotori hati sehingga membawa perseteruan diantara umat manusia memberi maaf senantiasa diulang-ulang dalam setiap pesan-pesan dalam bait-bait syair. “Orang-orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang menaruh dendam.” HR. Bukhari Dendam merupakan penyakit hati yang kronis ia merusak iman dan derajat kemanusiaan, orang mukmin tidak mempunyai rasa dendam mereka cenderung menjadi pemaaf. Wahai ananda peliharalah iman Jangan didengar hasutan setan Sesama makhluk bermaaf-maafan Supaya hidupmu diridhoi tuhanD:24 Pada bait keduapuluh empat di atas mengajarkan agar kita menjaga hati dan nurani agar kita tidak tergoda oleh hasutan setan untuk melakukan perbuatan yang tercela. Maka dari itu kita harus membuka diri saling memaafkan satu sama lain agar mendapat ridho illahi.Syair di atas juga menggandung pesan untuk 94 senantiasa memelihara keimanan kepada Allah SWT menjauhkan diri dari hasutan setan dan semata-mata mengharapkan ridho Tuhan . “Yaitu orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” HR. Muslim berdzikir adalah obat hati dari Ali bin abi thalib r.a hati orang-orang beriman senantiasa mengingat Allah sehingga hati mereka menjadi damai, teduh , sabar, dan syukur. Wahai ananda jagalah keluarga Teguhkan iman banyakan takwa Berbuat ibadah jangan berlengah Bermaaf-maafan janganlah lupaD:25 Pada bait keduapuluhlima di atas mengajarkan untuk menjadi manusia bertakwa kepada Allah subhana wata’la jangan pernah menyia-nyiakan sholat dan jangan pula lupa untuk saling memaafkan satu sama lain. Dalam bait syair ini lebih menekankan pada pesan takwa beribadahla secara terus menerus dan selalu bermaaf-maafan antar sesama. “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah yang diberikanya kepadamu, diwaktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkaan tangganya kepadamu untuk berbuat jahat, maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal.” QS. Al-maidah: 11 Allah maha pelindung dengan kekuasaanya yang terbatas ia melindungi orang-orang yang beriman dari tindakan keji orang-orang yang ingkar kepada Allah dalam sejarah syairIslam banyak ayat-ayat yang menegaskan dan memberitakan tentang pertolongan para malaikat yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk melindungi orang-orang mukmin. 95 Selanjutnya pada syair yang bersifat amanah juga masuk pada kategori keselamatan di dunia dan di akhirat, pada bait pertama, ketiga dan keempat sebagai berikut: Wahai ananda kekasih ibu, Amanah orang pelihara olehmu Peganglah dengan sepenuh hatimu Supaya hidup tak dapat maluE:1 Pada bait pertama sifat amanah menjelaskan anak yang didik oleh ibunya dengan penuh kasih sayang maka inshaAllah hidup anak tersebut akan menjadi lebih terarah dan selalu jujur dalam kejadian apapun yang terjadi di dalam kehidupanya. jika seorang anak manusia dititipkan sebuah amanah maka ia harus menjaga amanah itu dengan sepenuh hati agar tidak terbongkarnya amanah tersebut dan didengar oleh manusia lain, agar hidup kita tidak merasa malu dalam kesalahan maka jagalah amanah dengan sebaik mungkin.Agar terhindar dari malu orang-orang Melayu selalu mengigatkan untuk memegang teguh amanah sepenuh hati dan sebaik-baiknya karena amanah merupakan tanggung jawab yang harus ditunaikan meskipun dengan pengorbanan dan penuh nilai perjuangan. Wahai ananda kekasih hati, Petuah amanah engkau taati Membela amanah biarlah mati Supaya hidupmu ada berartiE:3 Pada bait ketiga di atas bermakna ketika kita diberi suatu amanah, maka peganglah dan kita harus rela mati syahid ketika ada yang mau berusak amanah yang telah diberikan tersebut. Hal ini dilakukan agar di dalam menjalani kehidupan kita masih memberi manfaat dan terasa berarti bagi orang lain yang telah memberi kita kepercayaan tersebut. Jangan pernah merusak kepercayaan orang lain, sekali kita merusaknya maka tidak akan pernah lagi orang tersebut 96 akan percaya dengan kita. Bagi orang Melayu lebih baik mati berkalam tanah dari pada hidup menanggung malu. “Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya dan dipikullah amanat itu oleh manusia.” QS Al-ahzaab: 72 Manusia adalah makhluk yang paling sempurna ia diberi akal dan jiwa maka manusia diberi amanat untuk menjadi kholifah demi menjaga dan mengawal konsep Allah untuk kepentingan alam semesta berikut dengan segala isinya. Wahai ananda kekasih bunda, Wajib bagimu memelihara amanah Pantang larangnya usah disanggah Supaya hidupmu membawa faedahE:4 Pada bait keempat di atas bermakna wajib hukumnya untuk menjaga yang menjalankan amanah yang telah diberikan oleh orang lain kepada kita dan jangan sekali-kali mencoba untuk melanggar amanah tersebut. Dengan menjaga amanah akan membawa kebaikan dan manfaat bagi orang lain. Generasi muda Melayu dianjurkan untuk memelihara amanah dan menjauhi hal-hal atau sanggahan yang dapat merusak amanah dan membawa nilai manfaat hidup, bagi mereka tidak ada manfaat dalam hidup ini jika berkhianat dan melanggar amanah. “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu, sesungguhnya Allah adalah maha mendengar lagi maha melihat.” QS. An-nisa: 58 Perintah Allah kepada Rasulullah SAW untuk menyampaikan seluruh firmanya dan menjadi suri tauladan yang baik dalam menjalankan dan menempatkan hukum dengan adil. 97 Syair amanah pada bait kelima, keenam dan ketujuh sebagai berikut: Wahai ananda intan permata Memelihara amanah wajib hukumnya Bulatkan hati tajamkan mata Supaya hidupmu orang percaya E:5 Pada bait kelima di atas bermakna wajib hukumnya bagi seseorang yang telah mendapatkan suatu amanah, karena amanah yang diberikan akan diminta pertanggung jawaban di akhirat kelak dan dengan menjaga amanah akan membuat setiap orang akan percaya dengan kita. Dalam kewajiban memelihara amanah membulatkan hati dan menajamkan tekad agar terbangun kepercayaan orang lain untuk kemudian dapat meningkatkan martabat dan keutamaan pribadi. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul Muhammad dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat- amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” QS. Al-anfaal: 27 Perintah kepada orang-orang yang beriman agar jangan menghianati perintah Al-quran dan sunah Rasulnya. Ayat ini turun sebagai celaan atas tindakan orang-orang munafik yang telah mengabulkan perintah Rasulullah. Wahai ananda intan dikarang, Pegang kokoh amanah orang Kepercayaan orang jangan dibuang Supaya hidupmu dijalan terangE:6 Pada bait keenam di atas bermakna setiap orang harus memegang kuat amanah agar orang lain tetap percaya dan jangan pernah berpikir untuk merusak kepercayaan yang diberikan orang lain dan apabila kita merusak kepercayaan orang lain maka kita tidak akan pernah lagi mendapatkan kepercayaan tersebut dan sudah barang tentu hidup kita tidak akan sejahtera dan bahagia. Dalam hidup yang terang benderang salah satunya adalah memegang kokoh amanah tidak 98 melanggar kepercayaan dan merangkumkan seluruh tanggung jawab dengan tindakan yang nyata. “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat yang dipikulnya dan janjinya.” QS. Al-muminun: 8 Bagi orang-orang mukmin memelihara amanah dan janjinya atau baiath kepada Rasul Muhammad menjadi harga yang tidak bisa ditawar-tawar lagi meskipun mereka mengalami gangguan dan cobaan yang sangat besar. Wahai ananda intan terpilih, Memegang amanah berhati bersih Niat yang kokoh jangan dialih Supaya hiudpmu beramal saleh E:7 Pada bait ketujuh di atas bermakna setiap manusia haru membersihkan hatinya terlebih dahulu baru memegang suatu amanah, agar amanah yang dipegang tersebut dapat dijalankan dan dipertanggung jawabkan olehnya. Niat yang baik akan mengantarkan seseorang menjadi manusia yang beriman dan beramal sholeh. Dalam setiap perbuatan baik manusia selalu mengalami ganguan dan cobaan baik yang datangnya dari luar maupun dalam diri sendiri maka mengokohkan niat yang didasari hati yang bersih menjadi pesan-pesan yang terus menerus diulang dalam setiap bait-bait syair pesan orangtua kepada anak keturunanya. “Sesungguhnya seseorang mukmin, jika ia melakukan dosa, dihatinya ada nokhtah hitam. Jika ia bertobat dan meminta ampunan istiqfar, maka hatinya akan cemerlang kembali, namun jika bertambah dosanya maka bertamba pulalah nokhtah tersebut. Itulah yang disebut ‘ran’ Allah swt berfirman: sesekali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” QS. Al-muthaffin: 14 dan HR. Tirmidzi, Nasai ibnu majah 99 Perbuatan dosa yang dilakukan oleh orang mukmin menyebabkan tanda hitam dihatinya. Allah yang maha pengampun senantiasa membuka pintu taubat kepada mereka, mereka diperintahkan untuk istigfar tetapi jikalau mereka melakukan perbuatan dosa secara terus menerus akan ternodalah hati mereka dan tertutup oleh ‘ran’ yaitu noda hitam yang sulit dihapus. Selanjutnya pada syair yang bersifat amanah, bait kedelapan, kesembilan dan kesepuluh sebagai berikut: Wahai ananda permata bunda, Peganglah amanah selagi muda Buatlah amal mencari pahala Supaya hidupmu ada gunaE:8 Pada bait kedelapan di atas bermakna jangan pernah ragu untuk memegang suatu amanah walaupun usia kita masih muda. Bahkan di usia mudalah sangat bagus untuk memegang amanah, karena dapat melatih diri menjadi insan yang dipercaya dan jadikan pula suatu amanah yang kita pegang sebagai ladang dalam memperoleh pahala dari Allah subhana wata’ala agar hidup yang sedang kita jalani dapat memberi manfaat bagi orang lain. Bait syair di atas menggambarkan tentang nasehat untuk memegang amanah dibangun sedini mungkin melalui pelatihan-pelatihan dan pesan secara terus menerus. “Hendaklah orang yang diamanati itu menunaikan amanahnya.” QS. Al-baqarah: 283 Mereka tergolong kepada sami’nah wa ata’na artinya aku dengar dan aku taati mereka terggolong orang-orang yang beriman. Wahai ananda permata ibu, Memelihara amanah janganlah jemu Di dalamnya banyak kandungan ilmu Manfaatnya besar bagi hidupmuE:9 100 Pada bait kesembilan di atas bermakna jangan pernah bosan dan jera jika diberi suatu amanah, jadikan amanah yang pegang tersebut sebagai suatu pengalaman dan ilmu yang dapat membimbing kita menjadi manusia yang lebih baik dan berguna bagi orang banyak.Di dalam memelihara amanah mengandung banyak hikmah dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia. “Tidak sempurna iman seseorang yang tidak memegang amanah.” HR. Ibnu umar Tidak akan beriman seseorang apabila ia menghianati amanah yang diberikan kepadanya. Wahai ananda permata bunda, Elok-elok menjaga amanah Amalkan olehmu tunjukajarnya Agar engkau beroleh berkah E:10 Syair amanah pada bait kesepuluh di atas mengajarkan setiap orang harus pandai-pandai dalam menjaga amanah, setiap nasehat-nasehat yang berkenaan dengan amanah yang dipegang harus di jalankan dan diamalkan, agar apa yang kita pegang tersebut mendapatkan keberkahan hidup baik keberkahan dunia maupun keberkahan akhirat. Pada hakikatnya menunaikan amanah mengamalkan tunjukajar mempunyai nilai spritualitas yang tinggi ia dapat membawa manusia mulia dihadapan manusia dan dimata TuhanNya. Banyak keberkahan yang didapatkan dengan memegang teguh amanah. “Tanda-tanda orang munafik ada tiga: Jika berbicara ia berbohong, jika berjanji, dan jika diberi amanah ia berkhianat.” HR. Muttafaq alaihi Orang-orang munafik merusak dan menggerogoti perjalanan syiar Islam dari dalam, orang munafik lebih berbahaya dari pada orang kafir sekalipun. 101 Karena tanda yang melekat pada diri mereka dapat memutar balikan kebenaran yang datang dari Allah dan Rasulnya. Syair amanah bait sebelas, dua belas dan tigabelas sebagai berikut: Wahai ananda buah hati ayah, Menjaga amanah pantang menyerah Menghadapi cobaan hendaklah tabah Melawan musuh pantanglah goyahE:11 Pada bait kesebelas di atas bermakna jangan pernah menyerah dalam menjaga suatu amanah yang sedang kita pegang, kita harus senantisa sabar dalam menghadapi berbagai macam cobaan yang datang ketika kita sedang menjaga amanah, jadikan cobaan tersebut sebagai bumbu-bumbu yang dapat membuat kita lebih kuat dan lebih baik dan pastinya setan tidak akan pernah berhenti untuk menggoda kita untuk melepas amanah yang sedang kita pegang, dia akan mendatangkan musuh-musuh yang dapat membuat hati kita goyah. Namun sebagai orang yang beriman teguhkanlah niat dan jangan pernah lemah ketika menghadapi berbagai musuh yang dapat melengahkan kita dari menjaga amanah. “Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul Nya dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul kami, hanyalah menyampaikan amanah Allah dengan terang.” QS. Al-ma’idah: 92 Taatlah perintah Allah melalui firman-firmanya dan taatilah Rasul melalui sunah dan hadisnya apabila engkau mengkhianati Allah sesungguhnya engkau menghianati Rasulnya sebaliknya jikalau engkau mengkhianati Rasulnya sesungguhnya engkau juga mengkhianati Allah sesungguhnya telah terang benderanglah apa yang telah disampaikan Rasulullah SAW. Wahai ananda mutu manikam, Petuah amanah wajib kau genggam 102 Jadikan pakaian siang dan malam Supaya hidupmu tidak tenggelam E:12 Pada bait keduabelas di atas bermakna setiap manusia harus kuat dalam memegang petuah amanah, karna wajib hukumnya untuk memegang dengan kuat amanah tersebut. Setiap orang tua mengajarkan kepada anaknya untuk menjadikan amanah sebagai perisai di dalam dirinya dan menjadikan amanah sebagai pakaian yang senantiasa melekat di dalam dirinya agar hidup anaknya tidak tersesat. “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu berarti kamu tidak menyampaikan amanah-Nya. Allah memelihara kamu dari gangguan manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” QS. Al-maidah: 67 Ayat ini turun berkenaan dengan perintah Allah kepada Rasulullah, untuk segera mengumumkan penganti kepimpinan pasca beliau. Ayat ini turun pada peristiwa haji wada’ yaitu haji terakhirnya Rasulullah dipadang juhfah yang panas didesa khodir khum disisi oase beliau yang agung menggumpulkan seluruh jamaah haji yang hendak pulang kedaerah asal masing-masing orang yang dimaksud Allah dan Rasulnya untuk menggantikan kepimpinan pasca beliau adalah Ali bin abi thalib. Rasulullah meminta baiath para sahabat kepada Ali maka satu persatu para sahabat menyalami Ali bin abi thalib pidato beliau: “Wahai umat manusia Aku tidak pernah salah alpa atau lalai dalam menyampaikan segala sesuatu yang diturunkan Allah padaku. Kini aku jelaskan kepada anda semua sebab turunya ayat ini: Malaikat jibril a.s turun menjumpaiku sebanyak tiga kali, memerintahkan aku berdasarkan perintah Tuhanku untuk berdiri ditempat keramaian ini dan menyatakan kepada bangsa putih dan hitam bahwa Ali bin abi thalib a.s adalah saudaraku, washiku penerima wasiatku penggantiku dan iman setelahku, yang kedudukannya di sisiku sama dengan kedudukan Harun disisi Musa, hanya saja tiada nabi selepasku”. Shahab, 1998:39 103 Wahai ananda penggarang jantung, Petuah amanah tempat bergantung Pahit manisnya usah dihitung Semoga hidupmu dirahmati tuhan E:13 Pada bait ketigabelas di atas bermakna jadikan memegang amanah orang lain sebagai pondasi di dalam kehidupan, segala ujian yang datang ketika memegang amanah jangan pernah kita keluhkan agar apa yang sedang kita lakukan mendatangkan rahmat dan pahala dari Allah subhana wata’ala. Baik syair di atas juga merefleksikan do’a pada generasi sesudahnya atas kewajiban memegang teguh amanah agar Allah senantiasa membimbingnya dalam setiap langkah. “Aku sampaikan kepadamu amanah-amanah tuhanku dan aku memberi nasihat yang terpercaya bagimu.” QS. Al- a’raf: 62 Al-quran merupakan kitab yang suci sebagai pedoman bagi kehidupan umat manusia Rasulullah yang menjelaskan melalui sabda-sabdanya yang kita yakini sebagai ayat-ayat dan pasal-pasal firman yang turun. Syair amanah bait keempatbelas, kelimabelas dan keenambelas sebagai berikut: Wahai anada dengarlah pesan, Petuah amanah jangan abaikan Siang malam engkau amalkan Supaya hidupmu dirahmati tuhanE:14 Pada bait keempatbelas di atas bermakna jangan pernah sekali-kali berpikir untuk mengabaikan amanah apapun yang telah diberikan oleh orang lain kepada kita. Baik besarmaupun kecil amanah tersebut tetap harus istiqomah kita dalam menjaganya dan disetiap detik yang dijalani harus kita amalkan amanah yang menjadi tanggung jawab kita tersebut, agar apapunyang sedang kita kerjakan 104 memperoleh keberkahan. Keberkahan yang datang dari Tuhan tidak semata-mata datang dari peribadatan kepada-Nya saja, tapi keberkehan rahmat justru menggalir atas pengamalan dalam melaksanakan amanah yang diembankan kepadanya yang datang dari manusia. “Hai kaumku sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanah tuhanku, dan aku telah memberi nasihat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memeberi nasihat.” QS. Al-a’raf: 79 Kecaman Rasulullah terhadap orang-orang yang cenderung hanya menerima firman saja tetapi mengabaikan pesan Rasulnya. Allah beserta Rasulnya adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan maka apabila ingin mencintaiAllah maka cintailah Rasulnya. Wahai ananda peliharalah amanah, Petuah amanah wajib kau ingat Jagalah dengan hemat dan cermah Supaya hidupmu beroleh rahmatE:15 Pada bait kelimabelas di atas bermakna harus selalu diingat bahwa memegang amanah hukumnya wajib, dan jika kita tidak amanah maka akan mendapatkan dosa. Harus dengan cermat dan cerdas dalam menjaga amanah amanah tersebut agar mendatangka pahala dan rahmat dari-Nya. Kecermatan dan kecerdasan di dalam mengelola dan memelihara amanah sangat dibutuhkan. Maka manusia harus kuat baik mental maupun spritualnya di dalam mengemban amanah, untuk itu manusia dianjurkan untuk selalu bermunajad kepada Allah agar terhindar dari kelengahan dan sifat apatis dalam melaksanakan tugas-tugas pengembanan amanah. “Tunaikan amanah kepada orang yang beramanah kepadamu dan jangan engkau khianati orang yang pernah mengkhianatimu.” HR. Ahmad 105 Wahai ananda peliharalah janji, Kepercayaan orang jangan khianati Ambil olehmu mana yang berfaedah Supaya hidupmu tidak menyalah E:16 Pada baitkeenambelasdi atas bermakna kepercayaan yang diberikan oleh orang lain jangan pernah sekali-kali untuk menghianatinya, karena sekali saja kita membuat orang tidak percaya maka kita tidak akan pernah lagi mendapatkan kepercayaan dari orang tersebut dan disetiap amanah yang kita pegang membawa manfaat bagi kehidupan kita.Memelihara janji dan sikap tidak terkhianat dapat diambil hikmah faedahnya agar hidup kita senantiasa dalam kebenaran kesimpulan dari bait syair di atas adalah membangun kepercayaan dan meningkatkan hidup dan kehidupan adalah melalui pemeliharaan janji dan menghindari sikap khianat. “Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul yang memegang amanah yang diutus kepada kalian.” QS. Asy-syu’ara: 107 Sesungguhnya tidak ada ucapan seorang Rasul yang tidak sesuai dengan kitabullah maka apa yang telah disampaikan Rasulullah pastikan mengandung kebenaran dari kebenaran dan kitabullah.

4.1.3. Mempersiapkan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan dari segi manfaat