Implementasi Class dbConnection.java

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab implementasi dan pengujian ini akan diuraikan penjelasan mengenai implementasi dari perancangan yang telah dibuat dan pembahasan hasil pengujian terhadap implementasi.

4.1. Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan lanjutan setelah tahap analisis dan tahap perancangan telah selesai. Hal yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya akan diimplementasikan pada tahap ini menggunakan bahasa pemrograman Java dan SQLite sebagai media penyimpan data. Perangkat lunak yang digunakan untuk Java adalah NetBeans IDE versi 8.0.2. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan untuk menyimpan data adalah SQLite Database Browser 2.0 b1. 4.1.1 Halaman Utama Halaman utama adalah halaman awal saat aplikasi dijalankan. Halaman utama dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Halaman Awal Universitas Sumatera Utara 49 Pada Gambar 4.1. terdapat 3 button, yaitu : mulai pencarian, bantuan dan tentang. Button mulai pencarian akan dilanjutkan ke halaman mulai pencarian dimana pengguna dapat memilih metode pemanggilan citra yang diinginkan dan meng-input- kan citra query ke database. Button bantuan akan dilanjutkan ke halaman bantuan dan button tentang akan dilanjutkan ke halaman tentang. 4.1.2 Halaman Mulai Pencarian Halaman mulai pencarian merupakan halaman dimana pengguna dapat memilih metode pemanggilan citra yang diinginkan. Halaman mulai pencarian dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2. Halaman Mulai Pencarian Pada Gambar 4.2. terdapat 2 tabbedPane, yaitu : HSV dimana pengguna dapat melakukan pemanggilan citra berdasarkan fitur warna citra menggunakan deteksi warna HSV dan Sobel dimana pengguna dapat melakukan pemanggilan citra berdasarkan fitur bentuk menggunakan Operator Sobel. Pada halaman ini juga terdapat menuBar File yang berisi menuItem ‘Input Citra ke Database’ untuk menampilkan halaman input citra ke database. Universitas Sumatera Utara 50 4.1.3 Halaman Input Citra ke Database Halaman ini merupakan halaman dimana pengguna dapat meng-input-kan citra ke dalam database. Halaman input citra ke database dapat dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3. Halaman Input Citra ke Database 4.1.4 Halaman Bantuan Halaman bantuan berfungsi untuk menampilkan panduan singkat tentang cara penggunaan aplikasi ini. Halaman bantuan dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4. Halaman Bantuan Universitas Sumatera Utara 51 4.1.5 Halaman Tentang Halaman tentang berfungsi untuk menampilkan informasi singkat tentang peneliti, judul penelitian, logo universitas, program studi, dan fakultas penulis. Halaman tentang dapat dilihat pada Gambar 4.5. Gambar 4.5. Halaman Tentang 4.1.6 Proses Pemanggilan Citra Berdasarkan Fitur Bentuk Proses pemanggilan citra berdasarkan fitur bentuk dengan contoh file citra PlumFlower5.jpg berdimensi 500 x 500 piksel adalah sebagai berikut. Gambar 4.6. Citra PlumFlower5.jpg Universitas Sumatera Utara 52 Citra PlumFlower5.jpg terdiri dari 250.000 piksel dimana tiap piksel memiliki 3 komponen warna yaitu merahR, hijauG dan biruB. Setiap komponen warna memiliki jangkauan nilai antara 0 sampai 255. Tabel piksel dari citra PlumFlower5.jpg dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut ini. Tabel 4.1. Piksel Citra PlumFlower5.jpg 1 2 3 4 ... ... 499 R G B 12 21 16 11 20 15 11 20 15 11 20 15 11 20 15 . . 6 13 6 1 R G B 12 21 16 11 20 15 11 20 15 11 20 15 11 20 15 . . 6 13 6 2 R G B 12 21 16 11 20 15 11 20 15 11 20 15 11 20 15 . . 6 13 6 3 R G B 12 21 16 11 20 15 11 20 15 11 20 15 11 20 15 . . 6 13 6 4 R G B 12 21 16 11 20 15 11 20 15 11 20 15 11 20 15 . . 6 13 6 ... . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . 499 R G B 10 17 9 10 17 9 10 17 9 10 17 9 10 17 9 . . 201 212 234 Citra RGB dikonversi menjadi citra grayscale dengan persamaan 2.1. Hasil grayscale citra PlumFlower5.jpg dapat dilihat pada Gambar 4.7. dan tabel piksel citra grayscale dapat dilihat pada Tabel 4.2. Gambar 4.7. Hasil Grayscale Citra PlumFlower5.jpg Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4.2. Piksel Hasil Grayscale Citra PlumFlower5.jpg 1 2 3 4 ... ... 499 16 15 15 15 15 . . 8 1 16 15 15 15 15 . . 8 2 16 15 15 15 15 . . 8 3 16 15 15 15 15 . . 8 4 16 15 15 15 15 . . 8 ... . . . . . . . . ... . . . . . . . . 499 12 12 12 12 12 . . 216 Kemudian dilakukan deteksi tepi pada citra hasil grayscale menggunakan Operator Sobel dengan cara melakukan operasi konvolusi arah horizontal dan vertikal. Hasil konvolusi dihitung dengan persamaan 2.1 sehingga menghasilkan nilai magnitudo. Matriks nilai magnitudo dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Matriks Nilai Magnitudo ... 345 346 347 348 349 350 ... 499 . . ... . . . . . . . . . . 176 . 66 56 34 . 177 . 69 46 42 83 . 178 . 50 53 . 179 . 28 22 28 . 180 . 59 42 69 . ... . . . . . . . . . . 499 . . Universitas Sumatera Utara 54 Jika nilai magnitudo lebih besar dari nilai threshold maka piksel bernilai 1. Pada sistem ini threshold bernilai 128, jika nilai magnitudo bernilai lebih dari 128 maka piksel dianggap tepi. Citra PlumFlower5.jpg hasil deteksi tepi menggunakan Operator Sobel dapat dilihat pada Gambar 4.8. Gambar 4.8. Citra PlumFlower5.jpg dengan Operator Sobel Tahap selanjutnya adalah integral proyeksi yaitu integral baris dan kolom dari piksel. Integral proyeksi dihitung dengan persamaan 2.2. dan persamaan 2.3. Seluruh nilai fitur hasil integral proyeksi disusun dalam bentuk vektor. Kemudian dilakukan perhitungan jarak dengan Euclidean Distance. P = { 0, 0, 0, 0, 8, 10, 13, 15, 16, 17, ... , 36, 33, 30, 33, 36, 40, 32, 30, 0} Q = { 0, 0, 0, 0, 0, 6, 13, 8, 8, 10, ... , 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0} d = P i - Q i 2 n i=1 = 457,31827 Jarak vektor fitur bentuk citra PlumFlower5.jpg P dengan citra RoseFlower7.jpg Q adalah 457,31827. Hasil perhitungan euclidean distance antara citra query dengan citra database diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar. Vektor fitur citra dengan nilai euclidean distance terkecil adalah citra yang paling mirip. Universitas Sumatera Utara 55 4.1.7 Proses Pemanggilan Citra Berdasarkan Fitur Warna Proses pemanggilan citra berdasarkan fitur warna dengan contoh file citra PlumFlower5.jpg berdimensi 500 x 500 piksel adalah sebagai berikut. Gambar 4.9. Citra PlumFlower5.jpg Citra PlumFlower5.jpg terdiri dari 250.000 piksel dimana tiap piksel memiliki 3 komponen warna yaitu merahR, hijauG dan biruB. Setiap komponen warna memiliki jangkauan nilai antara 0 sampai 255. Tabel piksel dari citra PlumFlower5.jpg dapat dilihat pada Tabel 4.4. dan Tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.4. Piksel Citra PlumFlower5.jpg 1 1 2 3 4 ... ... 499 R G B 12 21 16 11 20 15 11 20 15 11 20 15 11 20 15 . . 6 13 6 1 R G B 12 21 16 11 20 15 11 20 15 11 20 15 11 20 15 . . 6 13 6 2 R G B 12 21 16 11 20 15 11 20 15 11 20 15 11 20 15 . . 6 13 6 3 R G B 12 21 16 11 20 15 11 20 15 11 20 15 11 20 15 . . 6 13 6 Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 4.5. Piksel Citra PlumFlower5.jpg 2 Citra RGB dikonversi menjadi citra HSV dengan persamaan 2.9 sampai 2.11. Tabel hasil konversi citra HSV dapat dilihat pada Tabel 4.6. Selanjutnya dilakukan perhitungan kuantisasi masing-masing komponen warna. Pada penelitian ini, komponen hue dikuantisasi menjadi 18 bagian, saturation dikuantisasi menjadi 3 bagian dan value dikuantisasi menjadi 3 bagian. Tabel 4.6. Piksel HSV Citra PlumFlower5.jpg 1 2 3 4 ... ... 499 H S V 147 43 8 147 45 8 147 45 8 147 45 8 147 45 8 . . 120 54 5 1 H S V 147 43 8 147 45 8 147 45 8 147 45 8 147 45 8 . . 120 54 5 2 H S V 147 43 8 147 45 8 147 45 8 147 45 8 147 45 8 . . 120 54 5 3 H S V 147 43 8 147 45 8 147 45 8 147 45 8 147 45 8 . . 120 54 5 4 H S V 147 43 8 147 45 8 147 45 8 147 45 8 147 45 8 . . 120 54 5 ... . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . 499 H S V 113 47 8 113 47 8 113 47 8 113 47 8 113 47 8 . . 220 14 92 4 R G B 12 21 16 11 20 15 11 20 15 11 20 15 11 20 15 . . 6 13 6 ... . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . 499 R G B 10 17 9 10 17 9 10 17 9 10 17 9 10 17 9 . . 201 212 234 Universitas Sumatera Utara 57 Piksel 0, 0 = H x 18 360 , S x 3 100, V x 3 100 = 147 x 18 360 , 43 x 3 100, 8 x 3 100 = 7, 1, 0 Fitur warna disusun dengan menggunakan sebuah histogram. Dengan demikian vektor fitur warna dinyatakan menggunakan histogram HSV-162 bin, yaitu vektor fitur warna yang terdiri dari 162 elemen. Kuantisasi ruang warna dari histogram HSV-162 bin diperlihatkan pada Tabel 4.7. sampai dengan Tabel 4.9. Nilai H terdiri dari 0, 117, 217, 317, 417, ... 1717. Nilai S terdiri dari 0, 12, 22. Nilai V terdiri dari 0, 12, 22. Kuantisasi ruang warna disusun dengan cara mengkombinasikan nilai dari H, S dan V. Pada piksel 0,0 nilai H termasuk kedalam bagian 717, nilai S termasuk kedalam bagian 12, dan nilai V termasuk kedalam bagian 0. Berdasarkan Tabel Kuantisasi Ruang Warna dari Histogram HSV-162 bin, piksel 0,0 termasuk kategori bin 67. Tabel 4.7. Kuantisasi Ruang Warna dari Histogram HSV-162 Bin 1 Bin H S V Bin H S V Bin H S V 1 13 0.05882 0.5 25 0.11765 1 2 0.5 14 0.05882 0.5 0.5 26 0.11765 1 0.5 3 1 15 0.05882 0.5 1 27 0.11765 1 1 4 0.5 16 0.05882 1 28 0.17647 5 0.5 0.5 17 0.05882 1 0.5 29 0.17647 0.5 6 0.5 1 18 0.05882 1 1 30 0.17647 1 7 1 19 0.11765 31 0.17647 0.5 8 1 0.5 20 0.11765 0.5 32 0.17647 0.5 0.5 9 1 1 21 0.11765 1 33 0.17647 0.5 1 10 0.05882 22 0.11765 0.5 34 0.17647 1 11 0.05882 0.5 23 0.11765 0.5 0.5 35 0.17647 1 0.5 12 0.05882 1 24 0.11765 0.5 1 36 0.17647 1 1 Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 4.8. Kuantisasi Ruang Warna dari Histogram HSV-162 Bin 2 Bin H S V Bin H S V Bin H S V 37 0.23529 67 0.41176 0.5 97 0.58824 1 38 0.23529 0.5 68 0.41176 0.5 0.5 98 0.58824 1 0.5 39 0.23529 1 69 0.41176 0.5 1 99 0.58824 1 1 40 0.23529 0.5 70 0.41176 1 100 0.64706 41 0.23529 0.5 0.5 71 0.41176 1 0.5 101 0.64706 0.5 42 0.23529 0.5 1 72 0.41176 1 1 102 0.64706 1 43 0.23529 1 73 0.47059 103 0.64706 0.5 44 0.23529 1 0.5 74 0.47059 0.5 104 0.64706 0.5 0.5 45 0.23529 1 1 75 0.47059 1 105 0.64706 0.5 1 46 0.29412 76 0.47059 0.5 106 0.64706 1 47 0.29412 0.5 77 0.47059 0.5 0.5 107 0.64706 1 0.5 48 0.29412 1 78 0.47059 0.5 1 108 0.64706 1 1 49 0.29412 0.5 79 0.47059 1 109 0.70588 50 0.29412 0.5 0.5 80 0.47059 1 0.5 110 0.70588 0.5 51 0.29412 0.5 1 81 0.47059 1 1 111 0.70588 1 52 0.29412 1 82 0.52941 112 0.70588 0.5 53 0.29412 1 0.5 83 0.52941 0.5 113 0.70588 0.5 0.5 54 0.29412 1 1 84 0.52941 1 114 0.70588 0.5 1 55 0.35294 85 0.52941 0.5 115 0.70588 1 56 0.35294 0.5 86 0.52941 0.5 0.5 116 0.70588 1 0.5 57 0.35294 1 87 0.52941 0.5 1 117 0.70588 1 1 58 0.35294 0.5 88 0.52941 1 118 0.76471 59 0.35294 0.5 0.5 89 0.52941 1 0.5 119 0.76471 0.5 60 0.35294 0.5 1 90 0.52941 1 1 120 0.76471 1 61 0.35294 1 91 0.58824 121 0.76471 0.5 62 0.35294 1 0.5 92 0.58824 0.5 122 0.76471 0.5 0.5 63 0.35294 1 1 93 0.58824 1 123 0.76471 0.5 1 64 0.41176 94 0.58824 0.5 124 0.76471 1 65 0.41176 0.5 95 0.58824 0.5 0.5 125 0.76471 1 0.5 66 0.41176 1 96 0.58824 0.5 1 126 0.76471 1 1 Universitas Sumatera Utara 59 Tabel 4.9. Kuantisasi Ruang Warna dari Histogram HSV-162 Bin 3 Histogram warna disusun berdasarkan ruang warna HSV sesuai dengan kuantisasi pada Tabel 4.7. sampai Tabel 4.9. Pengelompokan tiap elemen warna pada batas kuantisasi dilakukan dengan mengukur jarak minimum. Hasil kuantisasi yang telah dinormalisasi dari tiap bin akan membentuk histogram HSV-162 seperti pada Tabel 4.10. sampai Tabel 4.12. Tabel 4.10. Histogram HSV-162 Bin 1 Bin Jumlah Bin Jumlah Bin Jumlah 1 4127 9 17 3 2 35 10 4 18 11 3 107 11 14 19 40 4 156 12 49 20 38 5 362 13 528 21 491 6 14 414 22 539 7 11 15 4 23 104 8 16 40 24 463 Bin H S V Bin H S V Bin H S V 127 0.23529 139 0.88235 0.5 151 0.94118 1 128 0.82353 0.5 140 0.88235 0.5 0.5 152 0.94118 1 0.5 129 0.82353 1 141 0.88235 0.5 1 153 0.94118 1 1 130 0.82353 0.5 142 0.88235 1 154 1 131 0.82353 0.5 0.5 143 0.88235 1 0.5 155 1 0.5 132 0.82353 0.5 1 144 0.88235 1 1 156 1 1 133 0.82353 1 145 0.94118 157 1 0.5 134 0.82353 1 0.5 146 0.94118 0.5 158 1 0.5 0.5 135 0.82353 1 1 147 0.94118 1 159 1 0.5 1 136 0.88235 148 0.94118 0.5 160 1 1 137 0.88235 0.5 149 0.94118 0.5 0.5 161 1 1 0.5 138 0.88235 1 150 0.94118 0.5 1 162 1 1 1 Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.11. Histogram HSV-162 Bin 2 Bin Jumlah Bin Jumlah Bin Jumlah 25 85 56 144 87 1 26 28 57 531 88 1321 27 3263 58 39380 89 1 28 618 59 109 90 29 109 60 91 31 30 3547 61 53872 92 150 31 2147 62 14 93 1395 32 373 63 94 826 33 7935 64 191 95 401 34 329 65 164 96 41 35 66 757 97 1233 36 7611 67 6265 98 92 37 179 68 187 99 38 1781 69 34 100 76 39 1651 70 5275 101 454 40 3833 71 102 23478 41 1504 72 103 495 42 56 73 1781 104 1096 43 1670 74 108 105 14169 44 119 75 687 106 544 45 76 6593 107 186 46 392 77 92 108 47 163 78 59 109 346 48 639 79 13166 110 119 49 5728 80 1 111 13185 50 948 81 112 117 51 8 82 3 113 131 52 5241 83 56 114 1509 53 279 84 298 115 61 54 85 1052 116 3 55 18 86 41 117 Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.12. Histogram HSV-162 Bin 3 Hasil kuantisasi dari tiap bin di normalisasi dengan cara membagi nilai probabilitas total kemunculan dengan jumlah piksel dalam citra. Semua nilai fitur hasil normalisasi disusun dalam bentuk vektor. Kemudian dilakukan perhitungan jarak dengan Euclidean Distance. P = { 1.6508, 0.014, 0.0428, 0.0624, 0.1448, ... , 0.0} Q = { 0.0456, 0.0084, 0.1396, 0.0212, 0.0204, ... , 0.1824} d = P i -Q i 2 n i=1 = 29.59526 Jarak vektor fitur warna citra PlumFlower5.jpg P dengan citra PlumFlower4.jpg Q adalah 29.59526. Hasil perhitungan euclidean distance antara citra query dengan citra database diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar. Vektor fitur citra dengan nilai euclidean distance terkecil adalah citra yang paling mirip. Bin Jumlah Bin Jumlah Bin Jumlah 118 133 133 148 11 119 203 134 149 57 120 182 135 150 121 95 136 1 151 122 24 137 43 152 123 138 6 153 124 7 139 154 247 125 140 11 155 23 126 141 156 30 127 25 142 157 230 128 23 143 158 4 129 31 144 159 130 18 145 22 160 131 146 46 161 132 147 16 162 Universitas Sumatera Utara 62

4.2. Pengujian