Data dan Analisis Dampak Harmonisa Terhadap t

Dari data di Tabel 4.3 dan Kurva Gambar 4.3 jelas bahwa semakin besar THDi maka I 1 semakin kecil atau menurun. Berdasarkan Persamaan 6 yaitu: I 1 = atau I 1 = dimana k = . Jelas bahwa jika THDi naik maka k juga makin besar dan karena k adalah bilangan pembagi tentu I 1 semakin kecil pada I t tetap dan karena THDi pangkat dua dan bertanda plus maka kurva bertambah dan melengkung kearah bawah. Dengan demikian jelas bahwa dampak harmonisa atau THDi terhadap I 1 dan I t adalah jika harmonisa THDi bertambah maka I t juga bertambah dan I 1 menurun sekalipun pertambahan I t dan penurunan I 1 tidak linier.

4.3. Data dan Analisis Dampak Harmonisa Terhadap t

trip Rele 4.3.1. Pendahuluan Data dan analisis hasil pengukuran meliputi dampak THDi terhadap t trip pada Karakteristik Standar Inverse; dampak THDi terhadap t trip rele pada karakteristik Very Inverse; dampak THDi terhadap t trip rele pada karakteristik Extremely Inverse ; dampak THDi terhadap t trip rele pada karaktristik Definite D2, D4, D8 dan dampak THDi terhadap t trip rele pada karakteristik Inst kemudian berdasarkan data tersebut dibentuk kurvanya lalu dilakukan analisisnya. t trip rele hasil perhitungan dihitung sesuai Persamaan 9 untuk SI, Persamaan 10 untuk VI dan Persamaan 11 untuk Universitas Sumatera Utara EI dan berdasarkan ketiga Persamaan tersebut diatas pada I=I 1 Is merupakan t trip standard dengan nilai minimum dan maksimum sesuai akurasi yang dispesifikasikan pada Instruction Manual rele yang diteliti. Untuk mengetahui apakah t trip rele hasil pengukuran ukur sesuai dengan t trip rele perhitungan berdasarkan arus fundamental I 1 atau sesuai dengan t trip rele perhitungan berdasarkan arus efektif I t , maka dalam Tabel dan Kurva ditampilkan t trip hitung berdasarkan I 1 yaitu t trip hitungI 1 dan t trip hitungI t . 4.3.2. Data dan analisis 4.3.2.1.Pada karakteristik Standard InverseSI 4.3.2.1.1 t trip hitung dan t trip ukur pada SI dan THDi 1,5 Arus dan waktu trip rele baik hasil ukur maupun hasil hitung serta waktu trip rele standar dicantumkan dalam Tabel 4.4. Namun sebelum itu dilakukan perhitungan error atau ketelitian pengukuran I 1 , I t dan t trip ukur sesuai sub bab 3.7 dan Persamaan 19 serta datanya dapat dilihat pada Lampiran 4. Pada SI dan THDi = 1,5 hasil error pengukuran μ a diperlihatkan berikut ini : a. Untuk pengukuran I 1 : μ a minimum = 0,00233 dan μ a maksimum : 0,00403 b. Untuk pengukuran I t : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00411 c. Untuk pengukuran t trip ukur : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00352 Dari data diatas jelas bahwa μ a sangat kecil dibandingkan dengan nilai rata- ratanya arus, baik I tav maupun I 1av av = average= rata-rata sehingga pengukuran ini sangat teliti dan selanjutnya I 1av disebut saja I 1 dan I tav disebut I t . Universitas Sumatera Utara Demikian juga untuk pengukuran t trip ukur dimana μ a juga kecil dan pengukuran ini juga teliti sehingga selanjutnya t trip ukur rata = t t u av disebut saja t trip . Terjadinya kesalahan error ini karena adanya error alat ukur yang digunakan kelas ketelitian alat ukur, lingkungan pengukuran seperti suhu, kelembaban ruang ukur, kesalahan observasi dan lainnya. I 1 , I t dan t trip hasil ukur dan hasil hitung pakai Persamaan 9 yaitu: t trip = detik dicantumkan pada Tabel 4.4. Arus I= arus dibagi arus setting0,5 A agar sesuai dengan Persamaan t trip diatas dan untuk mengetahui apakah t trip ukur memenuhi arus rms atau arus sinusoidal maka I dibagi dua yaitu I = I 1 Is dan I = I t Is sebagai mana pada Tabel 4.4 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Data t trip hitung dan t trip ukur pada SI dan THDi1,5 I=I 1 Is I=I t Is t trip hitung s t trip hitung s t trip ukurs t trip sStandar I 1 I t ± 5 5 5,101 4,27 4,266 4,206 4,0565- 4,4835 7 7,141 3,52 3,491 3,463 3,3440 - 3,6960 9 9,181 3,11 3,087 3,056 2,9545 - 3,2655 11 11,22 2,84 2,825 2,794 2,6980 – 2,9820 13 13,096 2,65 2,652 2,598 2,5175 – 2,7825 15 15,281 2,51 2,498 2,469 2,3845 – 2,6355 18 18,045 2,35 2,351 2,346 2,2325 – 2,4675 20 20,101 2,26 2,263 2,284 2,1470 – 2,3730 25 25,047 2,10 2,104 2,067 1,9950 – 2,2050 30 30,088 1,98 1,987 2,006 1,8810 – 2,0790 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya dibentuk kurva t trip vs I=I 1 Is pada SI dan THDi 1,5 Sebagaimana Gambar 4.4 berikut ini. Gambar 4.4. Kurva t trip vs I= I 1 Is pada SI dan THDi 1,5 t trip s I= I 1 Is Universitas Sumatera Utara Keterangan gambar : Kurva warna merah : Kurva t trip s hitung vs I 1 Is, t trip dihitung berdasarkan arus \ sinusoidal atau arus fundamental yang diukur pakai Ampere meter elektromekanis Kurva warna hijau : Kurva t trip s hitung vs I t Is, t trip dihitung berdasarkan arus Terdistorsi harmonisa yang diukur pakai PQA Kurva warna biru : Kurva t trip s ukur vs I 1 Is, data t trip diperoleh dari hasil pengukuran langsung bukan hasil perhitungan Berdasarkan data pada Tabel 4.4 bahwa pada THDi 1,5 atau pada beban sinusoidal, t trip ukur memenuhi persyaratan t trip standard dan menurut kurva Gambar 4.4 dapat diamati bahwa semua kurva t rip berhimpit satu dengan yang lain yang berarti nilainya tidak berbeda secara signifikan. Sesuai sub bab 4.2 maka pada beban dengan THDi 1,5 atau pada beban linier arus siniusoidal I 1 sama atau mendekati I t sehingga t trip ukur mendekati t trip hitung I 1 atau t trip hitung I t. Sedangkan rele di setting berdasarkan arus fundamental I 1 . Dengan kata lain tidak ada masalah atau tidak ada gangguan waktu trip rele pada beban linier. 4.3.2.1.2. t trip hitung dan t trip ukur pada SI dan THDi 80 Arus dan waktu trip rele baik hasil ukur maupun hasil hitung serta waktu trip rele standar dicantumkan dalam Tabel 4.5. Namun sebelum itu dilakukan Universitas Sumatera Utara perhitungan error atau ketelitian pengukuran I 1 , I t dan t trip ukur sesuai uraian sub bab 3.7. dan Persamaan 19. serta datanya dapat dilihat pada Lampiran 5. Dari Lampiran 5 diketahui bahwa pada SI dan THDi = 80 hasil error pengukuran μ a adalah: a. Untuk pengukuran I 1 : μ a minimum = 0,00233 dan μ a maksimum : 0,00403 b. Untuk pengukuran I t : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00411 c. Untuk pengukuran t trip ukur : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00352 Dari data diatas jelas bahwa μ a sangat kecil dibandingkan dengan nilai rata- ratanya arus, baik I tav maupun I 1av av = average= rata-rata sehingga pengukuran ini sangat teliti dan selanjutnya I 1av disebut saja I 1 dan I tav disebut I t . Demikian juga untuk pengukuran t trip ukur dimana μ a juga kecil dan pengukuran ini juga teliti sehingga selanjutnya t trip ukur rata = t t u av disebut saja t trip . Terjadinya kesalahan error ini karena adanya error alat ukur yang digunakan kelas ketelitian alat ukur, lingkungan pengukuran seperti suhu, kelembaban ruang ukur, kesalahan observasi dan lainnya. I 1 , I t dan t trip hasil ukur dan hasil hitung pakai Persamaan 9 yaitu: t trip = detik dicantumkan pada Tabel 4.5 berikut. Universitas Sumatera Utara Arus I= arus dibagi arus setting 0,5A agar sesuai dengan Persamaan t trip diatas dan untuk mengetahui apakah t trip ukur memenuhi arus rms atau arus sinusoidal maka I dibagi dua yaitu I= I 1 Is dan I= I t Is sebagai mana pada Tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5. Data t trip hitung dan t trip ukur pada SI dan THDi 80 I=I 1 Is I=I t Is t trip hitung s t trip hitung s t trip ukurs t trip sStandar I 1 I t ± 5 5 6,5305 4,27 3,661 3,621 4,056 - 4,483 7 9,141 3,52 3,094 3,087 3,344 - 3,696 9 11,5265 3,11 2,794 2,788 2,954 - 3,265 11 14,085 2,84 2,437 2,421 2,698 – 2,982 13 16,645 2,65 2,398 2,38 2,517 – 2,782 15 19,145 2,51 2,300 2,311 2,384 – 2,635 18 22,820 2,35 2,168 2,149 2,232 – 2,467 20 26,892 2,26 2,057 2,059 2,147 – 2,373 25 31,3745 2,10 1,920 1,910 1,995 – 2,205 30 37,6495 1,98 1,860 1,840 1,881 – 2,079 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya dibentuk kurva t trip vs I=I 1 Is pada SI dan THDi 80 sebagaimana Gambar 4.5 berikut ini : Gambar 4.5. Kurva t trip vs I=I 1 Is pada SI dan THDi 80 Keterangan gambar: Kurva warna merah : Kurva t trip s hitung vs I=I 1 Is, t trip dihitung berdasarkan arus sinusoidal atau arus fundamental yang diukur pakai Ampere meter elektromekanis Kurva warna hijau : Kurva t trip s hitung vs I= I 1 Is, t trip dihitung berdasarkan arus I=I 1 Is t trip s Universitas Sumatera Utara terdistorsi harmonisa yang diukur pakai PQA Kurva warna biru: Kurva t trip s ukur vs I 1 Is, data t trip diperoleh dari hasil pengukuran langsung bukan hasil perhitungan Sesuai uraian pada sub bab 4.2 bahwa semakin besar THDi maka I t semakin naik dan I 1 malah turun sekalipun perubahan itu tidak linier. Berdasarkan data pada Tabel 4.5 dan Kurva pada Gambar 4.5 diketahui bahwa: a. Kurva t trip ukur berhimpit dengan Kurva t trip hitung berdasarkan I t bukan dengan Kurva t trip hitung berdasarkan I 1 . Ini menyatakan bahwa rele trip menurut besar arus yang masuk ke kumparan tripnya sesuai arus terdistorsi harmonisa bukan berdasarkan arus sinusoidal. b. Kurva t trip hitung berdasarkan I 1 berada sebelah atas dari pada Kurva t trip ukur. Ini menyatakan bahwa rele trip lebih cepat dari pada waktu trip hitung berdasarkan arus sinusoidal I 1. c. Waktu trip rele lebih cepat dari pada waktu trip standard rele karena waktu trip standard berdasarkan arus sinusoidal. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa rele trip menurut I t bukan menurut I 1 . Dengan demikian jelas bahwa pada THDi 80 dan pada karakteristik Standard Inverse atau pada beban harmonisa, t trip ukur lebih kecil dari t trip standar atau rele lebih cepat trip dari pada waktu trip seharusnya dan t trip ukur mendekati t trip hitung berdasarkan I t dan t trip hitung berdasarkan I 1 memenuhi t trip standar. Jadi rele trip berdasarkan arus yang masuk ke kumparan trip rele atau berdasarkan arus I t bukan berdasarkan arus sinusoidal I 1 . Sedangkan rele di setting Universitas Sumatera Utara berdasarkan arus fundamental I 1 karena tidak mungkin setting rele berdasarkan arus terdistorsi yang belum diketahui besar kandungan harmonisanya dalam arus beban. Dengan demikian jelas bahwa rele trip lebih cepat dari pada waktu trip rele seharusnya pada beban non linier. 4.3.2.2.Pada karakteristik Very Inverse VI 4.3.2.2.1 t trip hitung dan t trip ukur pada VI dan THDi 1,5 Arus dan waktu trip rele baik hasil ukur maupun hasil hitung serta waktu trip rele standar dicantumkan dalam Tabel 4.6. Namun sebelum itu dilakukan perhitungan error atau ketelitian pengukuran I 1 , I t dan t trip ukur sesuai uraian sub bab 3.7. dan Persamaan 19. serta datanya dapat dilihat pada Lampiran 6. Dari Lampiran 6 diketahui bahwa pada VI dan THDi = 1,5 hasil error pengukuran μ a adalah: a. Untuk pengukuran I 1 : μ a minimum = 0,00233 dan μ a maksimum : 0,00403 b. Untuk pengukuran I t : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00411 c. Untuk pengukuran t trip ukur : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00352 Dari data diatas jelas bahwa μ a sangat kecil dibandingkan dengan nilai rata- ratanya arus, baik I tav maupun I 1av av = average= rata-rata sehingga pengukuran ini sangat teliti dan selanjutnya I 1av disebut saja I 1 dan I tav disebut I t . Demikian juga untuk pengukuran t trip ukur dimana μ a juga kecil dan pengukuran ini juga teliti sehingga selanjutnya t trip ukur rata = t t u av disebut saja t trip . Terjadinya kesalahan error ini karena adanya error alat ukur yang digunakan Universitas Sumatera Utara kelas ketelitian alat ukur, lingkungan pengukuran seperti suhu, kelembaban ruang ukur, kesalahan observasi dan lainnya. I 1 , I t dan t trip hasil ukur dan hasil hitung pakai Persamaan 10 yaitu : t trip = detik, dicantumkan pada Tabel 4.6 . Arus I= arus dibagi arus setting 0,5A agar sesuai dengan Persamaan t trip diatas dan untuk mengetahui apakah t trip ukur memenuhi arus rms atau arus sinusoidal maka I dibagi dua yaitu I= I 1 Is dan I= I t Is sebagai mana pada Tabel 4.6. Data t trip hitung dan t trip ukur, I=I 1 Is dan I=I t Is pada VI,THDi=1,5 dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Data t trip hitung dan t trip ukur pada VI dan THDi 1,5 I=I 1 Is I=I t Is t trip s t trip s t trip ukurs t trip sstandar hitungI 1 hitungI t ± 5 5 5,101 3,375 3,41 3,21 3,2062 – 3,5437 7 7,141 2,25 2,26 2,14 2,1375 – 2,3625 9 9,181 1,687 1,654 1,67 1,6026 – 1,7713 11 11,22 1,35 1,321 1,32 1,2825 – 1,4175 13 13,096 1,125 1,116 1,09 1,0687 – 1,1812 15 15,281 0,964 0,945 0,94 0,9158 – 1,0122 18 18,045 0,794 0,792 0,78 0,7545 – 0,8337 20 20,101 0,71 0,706 0,69 0,6745 – 0,7455 Universitas Sumatera Utara 25 25,047 0,563 0,561 0,54 0,5348 – 0,5911 30 30,088 0,466 0,464 0,48 0,4427 – 0,4893 Selanjutnya dibentuk kurva t trip vs I=I 1 Is pada VI dan THDi 1,5 sebagaimana Gambar 4.6 berikut ini : Gambar 4.6. Kurva t trip vs I=I 1 Is pada VI dan THDi 1,5 t trip I=I 1 Is Universitas Sumatera Utara Keterangan gambar : Kurva warna merah : Kurva t trip s hitung vs I 1 Is, t trip dihitung berdasarkan arus efektif I t yang diukur pakai PQA Kurva warna hijau : Kurva t trip s ukur vs I 1 Is, data t trip diperoleh dari hasil pengukuran langsung bukan hasil perhitungan Kurva warna biru : Kurva t trip s hitung vs I 1 Is, t trip dihitung berdasarkan arus sinusoidal atau arus fundamental I 1 yang diukur pakai Ampere meter elektromekanis Berdasarkan data pada Tabel 4.6 jelas bahwa pada THDi 1,5 atau pada beban sinusoidal, t trip ukur memenuhi persyaratan t trip standard; karena itu dapat disimpulkan bahwa rele trip menurut I t bukan menurut I 1 ; dan menurut kurva Gambar 4.6 dapat diamati bahwa semua kurva t rip berhimpit satu sama lain yang berarti nilainya tidak berbeda secara signifikan juga. Sesuai uraian sub bab 4.2 maka pada beban dengan THDi 1,5 atau pada beban linier arus siniusoidal I 1 sama atau mendekati I t sehingga t trip ukur mendekati t trip hitung I 1 atau t trip hitung I t. Sedangkan rele di setting berdasarkan arus fundamental I 1 . Dengan kata lain tidak ada masalah atau tidak ada gangguan waktu trip rele pada beban linier. 4.3.2.2.2 t trip hitung dan t trip ukur pada VI dan THDi 80 Arus dan waktu trip rele baik hasil ukur maupun hasil hitung serta waktu trip rele standar dicantumkan dalam Tabel 4.7. Namun sebelum itu dilakukan Universitas Sumatera Utara perhitungan error atau ketelitian pengukuran I 1 , I t dan t trip ukur sesuai uraian sub bab 3.7. dan Persamaan 19. serta datanya dapat dilihat pada Lampiran 7. Dari Lampiran 7 diketahui bahwa pada VI dan THDi 80 hasil error pengukuran μ a adalah: a. Untuk pengukuran I 1 : μ a minimum = 0,00233 dan μ a maksimum : 0,00403 b. Untuk pengukuran I t : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00411 c. Untuk pengukuran t trip ukur : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00465 Dari data diatas jelas bahwa μ a sangat kecil dibandingkan dengan nilai rata- ratanya arus baik I tav maupun I 1av av = average= rata-rata sehingga pengukuran ini sangat teliti dan selanjutnya I 1av disebut saja I 1 dan I tav disebut I t . Demikian juga untuk pengukuran t trip ukur dimana μ a juga kecil dan pengukuran ini juga teliti sehingga selanjutnya t trip ukur rata = t t u av disebut saja t trip . Terjadinya kesalahan error ini karena adanya error alat ukur yang digunakan kelas ketelitian alat ukur, lingkungan pengukuran seperti suhu, kelembaban ruang ukur, kesalahan observasi dan lainnya. I 1 , I t dan t trip hasil ukur dan hasil hitung pakai Persamaan 10 yaitu : t trip = detik, dicantumkan pada Tabel 4.7. Arus I= arus dibagi arus setting 0,5 A agar sesuai dengan Persamaan t trip diatas dan untuk mengetahui apakah t trip ukur memenuhi arus rms atau arus sinusoidal maka I dibagi dua yaitu I= I 1 Is dan I= I t Is sebagaimana pada Tabel 4.7. Universitas Sumatera Utara Data t trip hitung dan t trip ukur, I=I 1 Is dan I=I t Is pada VI,THDi=80 dicantumkan pada Tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Data t trip hitung dan t trip ukur pada VI dan THDi 80 I=I 1 Is I=I rms Is t trip s t trip s t trip ukurs t trip sstandar hitungI 1 hitungI t ± 5 5 7,100 3,375 2,213 2,187 3,206 – 3,544 7 9,960 2.250 1,506 1.490 2,137 – 2,362 9 12,840 1,687 1,140 1,120 1,603 – 1,771 11 16,050 1,350 0,897 0,880 1,282 – 1,417 13 19,105 1,125 0,745 0,741 1,069 – 1,181 15 22,055 0,964 0,641 0,638 0,916 – 1,012 18 26,620 0,794 0,534 0,528 0,754 – 0,834 20 29,575 0,710 0,472 0,471 0,674 – 0,745 25 37,070 0,563 0,374 0,373 0,535 – 0,591 30 44,660 0,466 0,309 0,307 0,443 – 0,489 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya dibentuk kurva t trip vs I=I 1 Is pada VI dan THDi 80 sebagaimana Gambar 4.7 berikut ini : Gambar 4.7. Kurva t trip vs I=I 1 Is pada VI dan THDi 80 Keterangan gambar: Kurva warna merah : Kurva t trip s hitung vs I 1 Is, t trip dihitung berdasarkan arus terdistorsi harmonisa yang diukur pakai PQA Kurva warna hijau : Kurva t trip s ukur vs I 1 Is, data t trip diperoleh dari hasil I= I 1 Is t trip Universitas Sumatera Utara pengukuran langsung bukan hasil perhitungan Kurva warna biru : Kurva t trip s ukur vs I 1 Is, t trip dihitung berdasarkan arus sinusoidal atau arus fundamental yang diukur pakai Ampere meter elektromekanis Sesuai uraian sub bab 4.2 bahwa semakin besar THDi maka I t semakin naik dan I 1 malah turun sekalipun perubahan itu tidak linier. Berdasarkan data pada Tabel 4.7 dan Kurva pada Gambar 4.7 diketahui bahwa: a. Kurva t trip ukur berhimpit dengan Kurva t trip hitung berdasarkan I t bukan dengan Kurva t trip hitung berdasarkan I 1 . Ini menyatakan bahwa rele trip menurut besar arus yang masuk ke kumparan tripnya sesuai arus terdistorsi harmonisa bukan berdasarkan arus sinusoidal. b. Kurva t trip hitung berdasarkan I 1 berada sebelah atas dari pada Kurva t trip ukur. Ini menyatakan bahwa rele trip lebih cepat dari pada waktu trip hitung berdasarkan arus sinusoidal I 1. c. Waktu trip rele lebih cepat dari pada waktu trip standard rele karena waktu trip standard berdasarkan arus sinusoidal. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa rele trip menurut I t bukan menurut I 1 . Dengan demikian jelas bahwa pada THDi 80 dan pada karakteristik Very Inverse atau pada beban harmonisa, t trip ukur lebih kecil dari t trip standar atau rele lebih cepat trip dari pada waktu trip seharusnya dan t trip ukur mendekati t trip hitung berdasarkan I t dan t trip hitung berdasarkan I 1 memenuhi t trip standar. Universitas Sumatera Utara Jadi rele trip berdasarkan arus yang masuk ke kumparan trip rele atau berdasarkan arus I t bukan berdasarkan arus sinusoidal I 1 . Sedangkan rele di setting berdasarkan arus fundamental I 1 karena tidak mungkin setting rele berdasarkan arus terdistorsi yang belum diketahui besar kandungan harmonisanya dalam arus beban. Dengan demikian jelas bahwa rele trip lebih cepat dari pada waktu trip rele seharusnya pada beban non linier. 4.3.2.3.Pada karakteristik Extremely Inverse EI 4.3.2.3.1 t trip hitung dan t trip ukur pada EI dan THDi 1,5 Arus dan waktu trip rele baik hasil ukur maupun hasil hitung serta waktu trip rele standar dicantumkan dalam Tabel 4.8. Namun sebelum itu dilakukan perhitungan error atau ketelitian pengukuran I 1 , I t dan t trip ukur sesuai uraian sub bab 3.7. dan Persamaan 19. serta datanya dapat dilihat pada Lampiran 8. Dari Lampiran 8 diketahui bahwa pada EI dan THDi 1,5 hasil error pengukuran μ a adalah : a. Untuk pengukuran I 1 : μ a minimum = 0,00233 dan μ a maksimum : 0,00403 b. Untuk pengukuran I t : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00411 c. Untuk pengukuran t trip ukur : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00583 Dari data diatas jelas bahwa μ a sangat kecil dibandingkan dengan nilai rata- ratanya arus baik I tav maupun I 1av av = average= rata-rata sehingga pengukuran ini sangat teliti dan selanjutnya I 1av disebut saja I 1 dan I tav disebut I t . Universitas Sumatera Utara Demikian juga untuk pengukuran t trip ukur dimana μ a juga kecil dan pengukuran ini juga teliti sehingga selanjutnya t trip ukur rata = t t u av disebut saja t trip . Terjadinya kesalahan error ini karena adanya error alat ukur yang digunakan kelas ketelitian alat ukur, lingkungan pengukuran seperti suhu, kelembaban ruang ukur, kesalahan observasi dan lainnya. I 1 , I t dan t trip hasil ukur dan hasil hitung pakai Persamaan 11 yaitu: t trip = detik, dicantumkan pada Tabel 4.8. Arus I= arus dibagi arus setting 0,5 A agar sesuai dengan Persamaan t trip diatas dan untuk mengetahui apakah t trip ukur memenuhi arus rms atau arus sinusoidal maka I dibuat dua yaitu I= I 1 Is dan I= I t Is sebagaimana pada Tabel 4.8. Data t trip hitung dan t trip ukur, I=I 1 Is dan I=I t Is pada EI, THDi=1,5 dicantumkan pada Tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8.Data t trip hitung dan t trip ukur pada EI dan THDi 1,5 I=I 1 Is I=I t Is t trip s t trip s t trip ukurs t trip sstandar hitungI 1 hitungI t ± 7,5 5 5,101 3,33 3,41 3,32 3,0800 – 3,5797 7 7,141 1.66 1,67 1.59 1,5355 – 1,7845 9 9,181 1 1 0,96 0,9250 – 1,0750 11 11,22 0,66 0,67 0,64 0,6105 – 0,7095 13 13,096 0,476 0,47 0,468 0,4403 – 0,5117 Universitas Sumatera Utara 15 15,281 0,357 0,35 0,346 0,3302 – 0,3837 18 18,045 0,247 0,24 0,24 0,2284 – 0,2655 20 20,101 0,2005 0,2007 0,21 0,1850 – 0,2150 25 25,047 0,2 0,2 0,20 0,1850 – 0,2150 30 30,088 0,2 0,2 0,197 0,1850 – 0,2150 Selanjutnya dibentuk kurva t trip vs I=I 1 Is pada EI dan THDi 1,5 sebagaimana Gambar 4.8. berikut ini: Gambar 4.8 Kurva t trip vs I=I 1 Is pada EI dan THDi 1,5 Keterangan gambar : Kurva warna merah : Kurva t trip s hitung vs I 1 Is, t trip dihitung berdasarkan arus t trip s I=I 1 Is Universitas Sumatera Utara terdistorsi harmonisa I t yang diukur pakai PQA Kurva warna hijau : Kurva t trip s ukur vs I 1 Is, data t trip diperoleh dari hasil pengukuran langsung bukan hasil perhitungan Kurva warna biru : Kurva t trip s hitung vs I 1 Is, t trip dihitung berdasar kan arus sinusoidal atau arus fundamental I 1 yang diukur pakai Ampere meter elektromekanis Berdasarkan data pada Tabel 4.8 diatas jelas bahwa pada THDi 1,5 atau pada beban sinusoidal, t trip ukur memenuhi persyaratan t trip standard; karena itu dapat disimpulkan bahwa pada beban linier arus I t mendekati sama dengan arus I 1 ; dan menurut kurva Gambar 4.8 dapat diamati bahwa semua kurva t rip berhimpit satu sama lain yang berarti nilainya tidak berbeda secara signifikan juga. Sesuai sub bab 4.2 maka pada beban dengan THDi 1,5 atau pada beban linier arus sinusoidal I 1 sama atau mendekati I t sehingga t trip ukur mendekati t trip hitung I 1 atau t trip hitung I t . Sedangkan rele di setting berdasarkan arus fundamental I 1 . Dengan kata lain tidak ada masalah atau tidak ada gangguan waktu trip rele pada beban linier. 4.3.2.3.2. t trip hitung dan t trip ukur pada EI dan THDi 80 Arus dan waktu trip rele baik hasil ukur maupun hasil hitung serta waktu trip rele standar dicantumkan dalam Tabel 4.9 Namun sebelum itu dilakukan perhitungan error atau ketelitian pengukuran I 1 , I t dan t trip ukur sesuai uraian sub bab 3.7. dan Persamaan 19. serta datanya dapat dilihat pada Lampiran 9. Universitas Sumatera Utara Dari Lampiran 9 diketahui bahwa pada EI dan THDi 1,5 hasil error pengukuran μ a adalah : a. Untuk pengukuran I 1 : μ a minimum = 0,00233 dan μ a maksimum : 0,00403 b. Untuk pengukuran I t : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00411 c. Untuk pengukuran t trip ukur : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00465 Dari data diatas jelas bahwa μ a sangat kecil dibandingkan dengan nilai rata- ratanya arus baik I tav maupun I 1av av = average= rata-rata sehingga pengukuran ini sangat teliti dan selanjutnya I 1av disebut saja I 1 dan I tav disebut I t . Demikian juga untuk pengukuran t trip ukur dimana μ a juga kecil dan pengukuran ini juga teliti sehingga selanjutnya t trip ukur rata = t t u av disebut saja t trip . Terjadinya kesalahan error ini karena adanya error alat ukur yang digunakan kelas ketelitian alat ukur, lingkungan pengukuran seperti suhu, kelembaban ruang ukur , kesalahan observasi dan lainnya. I 1 , I t dan t trip hasil ukur dan hasil hitung pakai Persamaan 11 yaitu : t trip = detik, dicantumkan pada Tabel 4.9. Arus I= arus dibagi arus setting 0,5 A agar sesuai dengan Persamaan t trip diatas dan untuk mengetahui apakah t trip ukur memenuhi arus t atau arus sinusoidal maka I dibagi dua yaitu I= I 1 Is dan I= I t Is sebagai mana pada Tabel 4.9. Data t trip hitung dan t trip ukur, I=I 1 Is dan I=I t Is pada EI, THDi=80 dicantumkan pada Tabel 4.9 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Data t trip hitung dan t trip ukur pada EI dan THDi 80 I=I 1 Is I=I t Is t trip s t trip s t trip ukurs t trip sstandar hitungI 1 hitungI t ± 7,5 5 7,100 3,330 1,619 1,530 3,080 – 3,580 7 9,960 1,660 0,814 0,798 1,535 – 1,784 9 12,840 1,000 0,488 0,479 0,925 – 1,075 11 16,050 0,660 0,311 0,310 0,611 – 0,709 13 19,105 0,476 0,219 0,207 0,440 – 0,512 15 22,055 0,357 0,200 0,206 0,330 – 0,384 18 26,620 0,247 0,200 0,205 0,228 – 0,265 20 29,575 0,200 0,200 0,204 0,185 – 0,215 25 37,070 0,200 0,200 0,202 0,185 – 0,215 Universitas Sumatera Utara 30 44,660 0,200 0,200 0,201 0,185 – 0,215 Selanjutnya dibentuk kurva t trip vs I=I 1 Is pada EI dan THDi 80 sebagaimana Gambar 4.9 berikut ini : Gambar 4.9. Kurva t trip vs I=I 1 Is pada EI dan THDi 80 Keterangan gambar: Kurva warna merah : Kurva t trip s hitung I t vs I 1 Is, t trip dihitung berdasar kan arus I= I 1 Is t trip s Universitas Sumatera Utara terdistorsi harmonisa I rms yang diukur pakai PQA Kurva warna biru : Kurva t trip s hitung I 1 vs I 1 Is, t trip dihitung berdasarkan arus sinusoidal I 1 yang diukur pakai Ampere meter elektromekanis Kurva warna hijau : Kurva t trip s ukur vs I 1 Is, data t trip diperoleh dari hasil pengukuran langsung bukan hasil perhitungan Sesuai uraian pada sub bab 4.2 bahwa semakin besar THDi maka I t semakin naik dan I 1 malah turun sekalipun perubahan itu tidak linier. Berdasarkan data pada Tabel 4.9 dan Kurva pada Gambar 4.9 diatas diketahui bahwa : a. Kurva t trip ukur berhimpit dengan Kurva t trip hitung berdasarkan I t bukan dengan Kurva t trip hitung berdasarkan I 1 . Ini menyatakan bahwa rele trip menurut besar arus yang masuk ke kumparan tripnya sesuai arus terdistorsi harmonisa bukan berdasarkan arus sinusoidal. b. Kurva t trip hitung berdasarkan I 1 berada sebelah atas dari pada Kurva t trip ukur. Ini menyatakan bahwa rele trip lebih cepat dari pada waktu trip hitung berdasarkan arus sinusoidal I 1. c. Waktu trip rele lebih cepat dari pada waktu trip standard rele karena waktu trip standard berdasarkan arus sinusoidal. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa rele trip menurut I t bukan menurut I 1 . Dengan demikian jelas bahwa pada THDi 80 dan pada karakteristik Extremely Inverse atau pada beban harmonisa, t trip ukur lebih kecil dari t trip standar atau rele Universitas Sumatera Utara lebih cepat trip dari pada waktu trip seharusnya dan t trip ukur mendekati t trip hitung berdasarkan I t dan t trip hitung berdasarkan I 1 memenuhi t trip standar. Jadi rele trip berdasarkan arus yang masuk ke kumparan trip rele atau berdasarkan arus I t bukan berdasarkan arus sinusoidal I 1 . Sedangkan rele di setting berdasarkan arus fundamental I 1 karena tidak mungkin setting rele berdasarkan arus terdistorsi yang belum diketahui besar kandungan harmonisanya dalam arus beban. Dengan demikian jelas bahwa rele trip lebih cepat dari pada waktu trip rele standard. 4.3.2.4.Pada karakteristik D dan Inst 4.3.2.4.1 t trip pada D dan Inst serta THDi 1,5 Arus dan waktu trip rele baik hasil ukur maupun hasil hitung serta waktu trip rele standar dicantumkan dalam Tabel 4.10. Namun sebelum itu dilakukan perhitungan error atau ketelitian pengukuran I 1 , I t dan t trip ukur sesuai uraian sub bab 3.7. dan Persamaan 19. serta datanya dapat dilihat pada Lampiran 10. Dari Lampiran 10 diketahui bahwa pada karakteristik D dan Inst dan THDi 1,5 hasil error pengukuran μ a adalah : a. Untuk pengukuran I 1 : μ a minimum = 0,00233 dan μ a maksimum : 0,00403 b. Untuk pengukuran I t : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00411 c. Untuk pengukuran t trip ukur : c1: Untuk D2: μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00473 c2: Untuk D4: μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00352 c3: Untuk D8: μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00352 c4: Untuk Inst: μ a minimum = 0,000088 dan μ a maksimum : 0,000176 Universitas Sumatera Utara Dari data diatas jelas bahwa μ a sangat kecil dibandingkan dengan nilai rata- ratanya arus, baik I tav maupun I 1av av = average= rata-rata sehingga pengukuran ini sangat teliti dan selanjutnya I 1av disebut saja I 1 dan I tav disebut I t . Demikian juga untuk pengukuran t trip ukur dimana μ a juga kecil baik untuk D2; D4 ; D8 dan Inst dan pengukuran ini juga teliti sehingga selanjutnya t trip ukur rata = t t u av disebut saja t trip . Terjadinya kesalahan error ini karena adanya error alat ukur yang digunakan klas ketelitian alat ukur, lingkungan pengukuran seperti suhu, kelembaban ruang ukur , kesalahan observasi dan lainnya. Arus I= arus dibagi arus setting 0,5 A agar sesuai dengan Persamaan t trip diatas dan untuk mengetahui apakah t trip ukur memenuhi arus rms atau arus sinusoidal maka I dibagi dua yaitu I= I 1 Is dan I= I t Is sebagaimana pada Tabel 4.10. Data t trip ukur, I=I 1 Is dan I=I t Is THDi=1,5 dicantumkan pada Tabel 4.10 berikut. Tabel 4.10. Data t trip Pada D dan Inst serta THDi 1,5 I=I 1 Is I=I t Is t trip s D2 t trip sD4 t trip s D8 t trip s Instans 5 5,101 2,04 4,08 8,22 0,0207 7 7,141 2,03 4,06 8,19 0,0206 9 9,181 2,02 4,02 8,14 0,0204 11 11,22 2,01 4,01 8,08 0,0203 13 13,096 2,01 3,98 8,04 0,0203 15 15,281 2,04 3,95 7,95 0,0202 Universitas Sumatera Utara 18 18,945 2,04 3,92 7,91 0,0199 20 20,101 2,02 3,92 7,86 0,0199 25 25,047 1,99 3,89 7,82 0,0197 30 30,088 1,96 3,89 7,78 0,0195 t trip s Standar D2 = 1,94 – 2,06; t trip s Standar D4 = 3,88 – 4,12 t trip s Standar D8 = 7,76 – 8,24; t trip s Standar Inst 35 ms Selanjutnya dibentuk kurva t trip vs I=I 1 Is dan t trip vs I=I t Is pada THDi 1,5 sebagaimana Gambar 4.10 dan Gambar 4.11 berikut ini: Gambar 4.10 Kurva t trip vs I=I 1 Is Pada THDi 1,5 I=I 1 Is t trip s Universitas Sumatera Utara Keterangan gambar : Kurva warna merah : Kurva t trip s D2 vs I Kurva warna hijau : Kurva t trip s D4 vs I Kurva warna ungu : Kurva t trip s D8 vs I Kurva warna biru : Kurva t trip s Inst vs I Data t trip diperoleh dari hasil pengukuran langsung bukan hasil perhitungan Berdasarkan data pada Tabel 4.10 dan Kurva pada Gambar 4.10 diatas jelas bahwa pada THDi 1,5 atau pada beban linier karakteristik t trip D2, t trip D4 dan t trip D8 maupun t trip Inst memenuhi t trip standard. Dengan demikian jelas bahwa t trip rele pada beban linier untuk karakterristik t trip D2, karakteristik t trip D4, karakteristik t trip D8 dan karakteristik t trip Inst sesuai waktu trip standard atau kinerja trip rele tidak terganggu. Berikutnya dibentuk Kurva t trip vs I=I t Is t trip s Universitas Sumatera Utara Gambar 4.11 Kurva t trip vs I=I t Is Pada THDi 1,5 Keterangan gambar : Kurva warna biru : Kurva t trip s D2 vs I Kurva warna merah : Kurva t trip s D4 vs I Kurva warna hijau : Kurva t trip s D8 vs I Kurva warna ungu : Kurva t trip s Inst vs I Kurva warna biru : Kurva t trip s D2 vs I Data t trip diperoleh dari hasil pengukuran langsung bukan hasil perhitungan. Berdasarkan data pada Tabel 4.10 dan Kurva pada Gambar 4.11 diatas jelas bahwa pada THDi 1,5 atau pada beban linier karakteristik t trip D2, t trip D4 dan t trip D8 maupun t trip Inst memenuhi t trip standard. I=I t Is Universitas Sumatera Utara Dengan demikian jelas bahwa t trip rele pada beban linier untuk karakterristik t trip D2, karakteristik t trip D4, karakteristik t trip D8 dan karakteristik t trip Inst sesuai waktu trip seharusnya atau kinerja trip rele tidak terganggu. 4.3.2.4.2 t trip Pada D dan Inst serta THDi 80 Arus dan waktu trip rele baik hasil ukur maupun hasil hitung serta waktu trip rele standar dicantumkan dalam Tabel 4.11 Namun sebelum itu dilakukan perhitungan error atau ketelitian pengukuran I 1 , I t dan t trip ukur sesuai uraian sub bab 3.7. dan Persamaan 19. serta datanya dapat dilihat pada Lampiran 11. Dari Lampiran 11 diketahui bahwa pada karakteristik D dan Inst dan THDi 80 hasil error pengukuran μ a adalah : a. Untuk pengukuran I 1 : μ a minimum = 0,00233 dan μ a maksimum : 0,00403 b. Untuk pengukuran I t : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00403 c. Untuk pengukuran t trip ukur : c1: Untuk D2 : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00473 c2: Untuk D4 : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00352 c3: Untuk D8 : μ a minimum = 0,00176 dan μ a maksimum : 0,00352 c4: Untuk Inst : μ a minimum = 0,000088 dan μ a maksimum : 0,000176 Dari data diatas jelas bahwa μ a sangat kecil dibandingkan dengan nilai rata- ratanya arus baik I tav maupun I 1av av = average= rata-rata sehingga pengukuran ini sangat teliti dan selanjutnya I 1av disebut saja I 1 dan I tav disebut I t . Universitas Sumatera Utara Demikian juga untuk pengukuran t trip ukur dimana μ a juga kecil baik untuk D2; D4; D8 dan Inst dan pengukuran ini juga teliti sehingga selanjutnya t trip ukur rata = t t u av disebut saja t trip . Terjadinya kesalahan error ini karena adanya error alat ukur yang digunakan klas ketelitian alat ukur, lingkungan pengukuran seperti suhu, kelembaban ruang ukur, kesalahan observasi dan lainnya. Arus I= arus dibagi arus setting 0,5 A agar sesuai dengan Persamaan t trip diatas dan untuk mengetahui apakah t trip ukur memenuhi arus rms atau arus sinusoidal maka I dibagi dua yaitu I= I 1 Is dan I= I t Is sebagaimana pada Tabel 4.11. Data t trip ; I=I 1 Is dan I=I t Is Pada THDi 80 dicantumkan pada Tabel 4.11 berikut ini. Tabel 4.11.Data t trip pada D dan Inst serta THDi 80 I= I 1 Is I= I t Is t trip sD2 t trip sD4 t trip sD8 t trip s Instans 5 7,10 2,04 4,08 8,22 0,0207 7 9,96 2,03 4,06 8,19 0,0206 9 12,84 2,02 4,02 8,14 0,0204 Universitas Sumatera Utara 11 16,05 2,01 4,01 8,08 0,0203 13 19,105 2,01 3,98 8,04 0,0203 15 22,055 2,04 3,95 7,95 0,0202 18 26,62 2,04 3,92 7,91 0,0199 20 29,575 2,02 3,92 7,86 0,0199 25 37,07 1,99 3,89 7,82 0,0197 30 44,66 1,96 3,89 7,78 0,0195 t trip s Standar D2 = 1,94 – 2,06; t trip s Standar D4 = 3,88 – 4,12 t trip s Standar D8 = 7,76 – 8,24; t trip s Standar Inst 35 ms Selanjutnya dibentuk kurva t trip vs I=I 1 Is yaitu Gambar 4.12 dan kurva t trip vs I=I t Is yaitu Gambar 4.13: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.12 Kurva t trip vs I=I 1 Is pada THDi 80 Keterangan gambar : Kurva warna merah : Kurva t trip s D4 vs I Kurva warna hijau : Kurva t trip s D8 vs I Kurva warna ungu : Kurva t trip s Inst vs I Kurva warna biru : Kurva t trip s D2 vs I Data t trip diperoleh dari hasil pengukuran langsung bukan hasil perhitungan. t trip s I=I 1 Is Universitas Sumatera Utara Gambar 4.13 Kurva t trip vs I=I t Is Pada THDi 80 Keterangan gambar : Kurva warna biru : Kurva t trip s D2 vs I Kurva warna merah : Kurva t trip s D4 vs I t Kurva warna hijau : Kurva t trip s D8 vs I Kurva warna ungu : Kurva t trip s Inst vs I Kurva warna biru : Kurva t trip s D2 vs I Data t trip diperoleh dari hasil pengukuran langsung bukan hasil perhitungan Berdasarkan data pada Tabel 4.11 dan Kurva pada Gambar 4.12 serta Gambar 4.13 diatas jelas bahwa pada THDi 80 atau pada beban non linier karakteristik t trip D2, t trip D4 dan t trip D8 maupun t trip Inst memenuhi t trip standard. t trip s I= I t Is Universitas Sumatera Utara Dengan demikian jelas bahwa t trip rele pada beban non linier untuk karakterristik t trip D2, karakteristik t trip D4, karakteristik t trip D8 dan karakteristik t trip Inst sesuai waktu trip seharusnya atau kinerja trip rele tidak terganggu

4.4. Analisis Dampak Harmonisa Terhadap t