PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN RANGKAIAN LOGIKA DASAR KELAS X TITL SMK N 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR
MENDESKRIPSIKAN RANGKAIAN LOGIKA
DASAR KELAS X TITL SMK N 2
MEDAN TAHUN AJARAN
2015/2016

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persayaratan
Mempe roleh Gelar Sarjana
Oleh :

IRMA AGUSTINA MANALU
5123331021

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016


ABSTRAK
Irma Agustina Manalu : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Assisted Individualization Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan Rangkaian Logika Dasar Kelas X TITL SMK N 2 Medan Tahun
Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.
Pembelajaran yang dilakukan di sekolah adalah pembelajaran
konvensional yang pada dasarnya menimbulkan kebosanan bagi siswa secara
umum. Siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam proses belajar menga jar untuk
mengasah kemampuan belajar serta melatih rasa tanggung jawab dalam dirinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran team
assisted individualization (TAI) terhadap hasil belajar siswa mendeskripsikan
rangkaian logika dasar kelas X TITL SMK N 2 Medan dengan membandingkan
hasil belajar TAI dengan konvensional.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, dimana dalam
pelaksanaannya melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelas eksperimen dilakukan perlakuan eksperimen dengan
model pembelajaran TAI, sedangkan pada kelas kontrol, siswa dibiarkan belajar
dengan model konvensional. Kedua kelompok dalam penelitian ini merupakan
kelompok yang homogen dimana tidak ada perbedaan secara khusus. Penentuan
kelas dilakukan secara acak, dan kelas eksperimen adalah kelas X TITL 1 dengan

jumlah siswa 29 orang dan kelas kontrol adalah kelas X TITL 5 dengan jumlah
siswa 29 orang. Jadi, total siswa yang terlibat dalam penelitian ini adalah 58
orang.
Berdasarkan analisis data pada kompetensi dasar mendeskripsikan
rangkaian logika dasar, hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model TAI
lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan model konvensional. Skor
rata-rata pada kelas eksperimen adalah 22.4 sedangkan pada kelas kontrol
diperoleh skor rata-rata 19.7. Untuk menguji kenormalan data digunakan uji
lilliefors pada taraf nyata 5%. Hasil pengujian bahwa kelas eksperimen dan kelas
kontrol termasuk kategori normal dimana Lhitung < Ltabel,yaitu 0.160 < 0.168 untuk
kelas eksperimen dan 0.124 < 0.168 untuk kelas kontrol. Uji homogenitas
memperoleh nilai Fhitung sebesar 1.68 dan Ftabel 1.87 menunjukkan bahwa sampel
bersifat homogen. Hasil uji hipotesis dengan taraf nyata 5% menunjukkan nilai
thitung = 2.94 dengan nilai ttabel = 1.67. Nilai thitung > ttabel yang berarti bahwa
hipotesis diterima dan disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan
model pembelajaran TAI lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan
model konvensional.

KATA PENG ANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

karunia-Nya saya dapat menyusun skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Rangkaian Logika Dasar
Kelas X TITL SMK N 2 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi ini diajukan
sebagai sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Pendidikan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini secara
khusus kepada dosen pembimbing skripsi saya, Bapak Drs. Marsangkap Silitonga,
M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada saya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, saya juga mengucapkan terima
kasih juga kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan fakultas teknik dan
kepada wakil dekan.
2. Bapak Dr. Baharuddin ST., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd, selaku sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro.
4. Bapak Drs. Juaksa Manurung, S.T., M.Si, selaku dosen pembimbing
akademik dan dosen narasumber.

5. Bapak Drs. Panahatan, S.T., M.Pd dan Bapak Dr. Asahan Pasaribu, S.T.,
M.Pd selaku dosen narasumber.
6. Pegawai dan staf jurusan dan fakultas.
7. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah SMK N 2 Medan secara khusus
Bapak Arta Dinata, M.Pd yang telah banyak membantu dan memberikan
masukan kepada saya.
8. Kakak rohani saya, kak Togi Butar-butar dan kak Tiurmida, kelompok
Kecil Esperansa (Ester, Aman, Lasro) dan adik kelompok My Injectioan
(Jojor, Nidia, Mikael, Candra dan Elco) yang memberikan dukungan lewat
doa maupun motivasi terhadap saya. Terima kasih ya.
i

9. Abang, Kakak, Adik dan teman-teman dalam pelayanan UKMKP UP-FT
UNIMED.
10. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro stambuk
2012 secara khusus teman-teman ekstensi 2012 dan abang/kakak stambuk
yang juga telah membantu saya.
11. Kakak kos kak Bettiana Pasaribu dan adik kos Veronika LG yang tetap
memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Teristimewa kepada kedua orang tua St. P Manalu/T.D. Silaban dengan

kasih sayang yang terlalu besar bagi saya, dukungan materi da n motivasi yang
selalu ada, juga abang saya bg Marasi Manalu dan adik saya Sihol M. Manalu,
terima kasih untuk setiap dukungannya.
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Akhir kata saya berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi saya dan
bagi para pembaca. Terima Kasih

Medan, Juli 2016

Irma Agustina Manalu
NIM : 5123331021

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 6
D. Perumusan Masalah ......................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori................................................................................. 9
1. Hakekat
Hasil
Belajar
Kompetensi
Dasar
Mendeskripsikan Rangkaian Logika Dasar........................................ 9
a) Hasil Belajar .................................................................................. 9
b) Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Rangkaian Logika Dasar .. 13
c) Hasil Belajar Mendeskripsikan Rangkaian Logika Dasar ........... 16
2. Hakekat Model Pembelajaran .......................................................... 17

a) Model Pembelajaran Kooperatif .................................................. 19
b) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization .......................................................................... 20
c) Model Pembelajaran Konvensional ............................................. 25
3. Penelitian Yang Relevan .................................................................. 27
4. Kerangka Berpikir ........................................................................... 29
5. Pengajuan Hipotesis ......................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian .............................................................................. 41
B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ........................................ 44
1. Variable Penelitian ........................................................................... 44
2. Defenisi operasional ......................................................................... 44
C. Populasi Dan Sampel Penelitian ...................................................... 45
1. Populasi Penelitian ........................................................................... 45
2. Sampel Penelitian ............................................................................. 45
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................................ 46
1. Alat Pengumpul Data ....................................................................... 46
2. Uji Coba Instrumen .......................................................................... 48
3. Hasil Uji Instrumen .......................................................................... 51
E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 53

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................ 57
B. Uji Kecenderungan Hasil Penelitian ................................................ 59
C. Uji Persyaratan Ananlisis ................................................................. 60
1. Uji Normalitas .................................................................................. 60
iii

2. Uji Homogenitas .............................................................................. 61
D. Pengujian Hipotesis.......................................................................... 61
E. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................................... 65
B. Saran ................................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 68

iv

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rangkaian AND ........................................................................... 18
Gambar 2.2 Rangkaian OR .............................................................................. 19

Gambar 2.3 rangkaian NOT ............................................................................. 20
Gambar 2.4 Gerbang NAND............................................................................ 21
Gambar 2.5 Asal NAND .................................................................................. 21
Gambar 2.6 Gerbang NOR ............................................................................... 22
Gambar 2.7 Asal NOR ..................................................................................... 22
Gambar 2.8 Gerbang XOR ............................................................................... 22
Gambar 2.9 Gerbang XNOR ............................................................................ 23
Gambar 3.1 Langkah Penelitian ....................................................................... 33
Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ..................... 50
Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ............................ 51

DAFTAR TABEL
Table 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar .......................................... 15
Table 2.2 Masukan Keluaran AND .................................................................. 18
Table 2.3 Masukan Keluaran OR ..................................................................... 19
Table 2.4 Masukan Keluaran NOT .................................................................. 20
Tabel 2.5 Masukan Keluaran NAND ............................................................... 21
Tabel 2.6 Keluaran Masukan NOR .................................................................. 22
Tabel 2.7 Masukan Keluaran XOR .................................................................. 23
Tabel 2.8 Masukan Keluaran XNOR ............................................................... 23

Tabel 2.9 Rincian Kompetensi Dasar............................................................... 24
Tabel 2.10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................................. 31
Tabel 2.11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional ....................... 34
Tabel 3.1 Desain Penelitian.............................................................................. 41
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik ...................... 47
Tabel 3.3 Perhitungan Validitasi Tes Hasil Belajar ......................................... 49
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran ............................................. 51
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar pada Kelas Eksperimen ............ 57
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi pada Kelas Kontrol ......................................... 58
Tabel 4.3 Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Eksperimen ............................ 59
Tabel 4.4 Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Kontrol ................................... 60
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data ................................................................ 61
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Data ............................................................ 61
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 62

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus....................................................................................... 70
Lampiran 2 RPP Team Assisted Individulization ........................................ 79
Lampiran 3 RPP Konvensional .................................................................... 85
Lampiran 4 Instrumen Tes Hasil Belajar ..................................................... 88

Lampiran 5 Kunci Jawaban .......................................................................... 95
Lampiran 6 Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian................................ 96
Lampiran 7 Uji Validitas Soal...................................................................... 97
Lampiran 8 Uji Reliabilitas Soal .................................................................. 99
Lampiran 9 Perhitungan Indeks Kesukaran Soal ....................................... 100
Lampiran 10 Data Hasil Belajar Siswa ...................................................... 101
Lampiran 11 Perhitungan Rata-Rata, Modus, Dan Median ....................... 102
Lampiran 12 Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ..... 105
Lampiran 13 Uji Normalitas Data .............................................................. 107
Lampiran 14 Uji Homogenitas .................................................................. 111
Lampiran 15 Uji Hipotesis ......................................................................... 113
Lampiran 16 Tabel z .................................................................................. 115
Lampiran 17 Tabel Lilliefors ..................................................................... 116
Lampiran 18 Tabel F .................................................................................. 117
Lampiran 19 Tabel t ................................................................................... 121

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah
adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK dengan berbagai jurusan
bertujuan mempersiapkan siswa untuk memiliki keterampilan dan siap memasuki
dunia kerja sesuai dengan bidangnya. Selain itu, SMK juga mempersiapkan siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Untuk mencapai
tujuannya, SMK memiliki dan melaksanakan kurikulum berdasarkan keputusan
kemendikbud. SMK memang dirancang untuk mempersiapkan lulusan yang siap
kerja. Sebagaimana dijelaskan dalam UU No 20 Tahun 2003 pasal 15 yang
menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sistem belajar
mengajar di SMK, berupa pembelajaran teori dan praktek yang dilaksakan bukan
hanya di sekolah, melainkan juga di industry yang dikenal dengan PSG
(Pendidikan Sistem Ganda) atau yang sekarang dikenal dengan PKL (Praktek
kerja Lapangan). SMK harus fokus menyiapkan lulusan yang siap dipakai di
dunia kerja dengan tidak mengesampingkan akan adanya ujian nasional. Terlepas
dari tujuan SMK tersebut, lulusan SMK juga diharapkan untuk terus
mengembangkan kemampuan dalam bidangnya ataupun dalam bidang lainnya.
Sebagai bagian dari lembaga pendidikan, SMK melaksanakan proses
belajar mengajar, baik belajar di kelas maupun di luar kelas, secara teori maupun

1

2

praktek. Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku berdasarkan
pengalaman dan latihan. Kegiatan belajar mengajar ini dilakukan untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum kegiatan tersebut dilakukan.
Belajar mengajar yang baik akan menghasilkan pencapaian yang baik, yaitu
tercapainya tujuan dari pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dapat tercapai bila proses dari kegiatan belajar
mengajar tersebut baik. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti mutu dari
seorang tenaga pengajar, kondisi fisik dan psikis dari siswa yang kemugkinan
besar berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain, kondisi lingkungan
tempat siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar, maupun sistem belajar yang
diikuti.
Interaksi yang baik antara guru dan siswa tercipta jika kedua pihak saling
menerima dan menyadari tujuan mereka dalam melaksanakan suatu kegiatan
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Guru perlu berhati- hati dalam
memilih model pembelajaran karena hal itu sangat mempengaruhi interaksi yang
dihasilkan di dalam kelas yang juga akan mempengaruhi tercapainya tujuan
pembelajaran. Model pembelajaran merupakan kerangka kerja yang terstruktur
yang juga dapat sebagai pemandu untuk mengembangkan lingkungan dan
aktivitas belajar yang kondusif. Dengan model yang baik dan tepat bagi siswa
akan mendapatkan hasil belajar yang baik.
Kenyataan yang dialami guru adalah bahwa interaksi yang baik antara
guru dan siswa dalam proses belajar mengajar sulit didapatkan. Hal itu terjadi oleh

3

karena beberapa factor, salah satu diantaranya adalah variasi dan perbedaan dari
setiap pribadi siswa. Perbedaan tersebut ada dari dalam diri siswa dan dari luar
dirinya. Dari dalam diri seperti minat, motivasi, intelektual, psikologi, biologis
dan lain sebagainya. Dari luar diri siswa seperti latar belakang, lingkungan,
kondisi ekonomi, pekerjaan orang tua dan lain sebagainya. Jadi, sekolah atau guru
perlu melihat kebutuhan dari setiap siswa dalam belajar dengan memperhatikan
perbedaan setiap pribadi siswa.
Berdasarkan diskusi dengan salah seorang guru di SMK N 2 Medan,
Bapak Arta Sitepu, M.Pd bahwa sejauh ini model yang digunakan di sekolah
secara khusus dalam pembelajaran siswa pada mata pelajaran dasar dan
pengukuran listrik adalah menggunakan model konvensional. Model ini
merupakan model pembelajaran yang berpusat pada guru. Masalah utama dalam
penggunaan model ini adalah terjadinya komunikasi satu arah. Situasinya
mengakibatkan siswa bersikap pasif dan hanya menunggu informasi dari
penyampaian guru. Kondisi yang demikian mengakibatkan hasil belajar siswa
yang rendah atau belum mencapai kriteria ketuntasan minimum. Dengan
penggunaan model pembelajaran yang demikian juga mengakibatkan motivasi
belajar siswa yang rendah yang tentu akan mempengaruhi proses belajar
mengajar. Pada dasarnya beliau menggunakan model konvensional pada setiap
kompetensi dasar dalam mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik yang
menuntut pemahaman teori.
SMK N 2 Medan adalah salah satu sekolah menengah kejuruan negeri
yang ada di kota Medan yang berada di Jl. STM no. 12A. Sekolah ini menerapkan

4

kurikulum 2013, namun belum sepenuhnya dilaksanakan. Direncanakan pada
tahun 2017 sekolah ini akan menjadi sekolah percontohan penerapan kurikulum
2013 untuk satuan pendidikan SMK. Saat ini, SMK N 2 menerapkan waktu
belajar pagi dan siang sehingga jumlah waktu belajar yang diberlakukan sekolah
belum sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.
Adapun nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) dalam kurikulum 2013
adalah 2.6, akan tetapi SMK N 2 Medan memberlakukan KKM 2.8. Nilai KKM
ini diberlakukan berdasarkan pertimbangan mengenai target lulusannya untuk
mampu bersaing di dunia kerja maupun di universitas ternama. Pada
kenyataannya, hasil belajar siswa secara umum masih berada di bawah nilai KKM
tersebut. Secara khusus untuk hasil belajar dasar dan pengukuran listrik masih
rendah.
Perlu dilakukan perbaikan atau pembaharuan dari proses belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan hasil belajar yang lebih baik.
Pembaharuan yang dimaksud bisa dilakukan dari beberapa hal, salah satu
dintaranya adalah pembaharuan terhadap model pembelajaran. Seorang guru harus
menggunakan model pembelajaran dengan pertimbangan yang matang sesuai
dengan kebutuhan siswa yang juga mampu menciptakan suasana yang
menyenangkan bagi siswa. Selain itu, adanya usaha untuk mengadaptasikan
pembelajaran dengan perbedaan individual siswa dan memungkinkan keterlibatan
siswa untuk bekerja dengan siswa-siswa lain yang berbeda secara akademik
sehingga tercipta sikap positif di antara mereka. Kondisi ini akan mempengaruhi
hasil belajar siswa secara individu. Dalam hal ini, model pembelajaran kooperatif

5

tipe Team Assisted Individualization sesuai dengan kebutuhan siswa. Model ini
sesuai dengan apa yang disampaikan diatas dimana model ini merupakan model
pembelajaran berkelompok yang menuntut keaktifan setiap individu dalam
kelompok yang memiliki kemampuan heterogen. Setiap individu dengan tingkat
kemampuan yang berbeda akan saling membantu dalam menyelesaikan
permasalahan dalam kelompoknya. Siswa yang memiliki kemampuan tinggi
memiliki kesempatan untuk ikut terlibat membantu siswa yang memiliki
kemampuan rendah, demikian sebaliknya.
Bila dibandingkan dengan model pembelajaran yang digunakan saat ini
disekolah, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, karena model
konvensional pada dasarnya hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab
dan pemberian tugas. Tingkatan belajar siswa terendah adalah mendengar dan
tingkatan ini ada pada proses belajar mengajar yang menggunakan cara ceramah.
Tingkatan berikutnya adalah melihat dan tingkatan berikutnya adalah melakukan.
Pada model pembelajaran TAI, tingkatan belajar yang diterapkan mencakup
mendengar dan melihat. Dengan begitu, perbandingan antara model TAI dan
konvensional dapat terlihat dengan jelas dilihat dari tingkatan belajarnya.
Dengan penjelasan tersebut, maka model Team Assisted Individualization
ini akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa di SMK N 2 Medan
tepatnya di kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Pembelajaran rangkaian
logika dengan model pembelajaran ini akan menuntut kerja sama siswa dalam
menyelesaikan permasalahan terkait dengan gerbang-gerbang logika mulai dari
gerbang AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR dan XNOR.

6

Materi mengenai gerbang logika sesuai dalam penggunaan model
pembelajaran TAI ini. Dalam kelompok yang disusun atas 4-5 anggota, siswa
akan dibagikan masalah yang akan dikerjakan oleh individu berdasarkan
submateri yang ada pada gerbang logika tersebut. Setiap individu akan
mempertanggung jawabkan masalah dalam kelompoknya dan didiskusikan dalam
kelompok tersebut. Proses diskusi ini akan dilakukan secara bergantian sesuai
dengan masalah yang dipertanggung jawabkan kepada setiap individu. Anggota
lain dalam kelompok tersebut akan memberikan tanggapan masukan yang
diperlukan untuk menyatukan pemahaman mengenai masalah yang ada sehingga
setiap anggota kelompok akan memahami penyelesaian semua masalah yang
sebelumnya dibagikan pada setiap anggota kelompok.
Model pembelajaran TAI ini sebelumnya pernah diterapkan oleh Latifah
Hannum pada tahun 2010 dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran ini
cukup baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran yang sebelumnya
digunakan di kelas tersebut.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidetifikasi masalah berikut ini :
1. Pembelajaran

yang

dilakukan

guru

dengan

model konvensional

menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses belajar- mengajar.
2. Siswa terkesan bosan dengan pembelajaran yang monoton.
3. Motivasi belajar siswa yang rendah.

7

4. Hasil belajar siswa rendah dan rata-ratanya berada di bawah nilai
ketuntasan minimum.
C. Pembatasan Masalah
Melihat cakupan masalah yang ada, dianggap perlu pembatasan masalah
untuk lebih memfokuskan penelitian terhadap masalah yang ada. Penelitian ini
akan menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted
individualization terhadap hasil belajar siswa kelas X TITL pada kompetensi
dasar mendeskripsikan rangkaian digital dasar tahun ajaran 2015/2016 dengan
melihat kemampuan belajar kognitif siswa.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X Listrik pada kompetensi dasar
mendeskripsikan rangkaian logika dasar yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X Listrik pada kompetensi dasar
mendeskripsikan rangkaian logika dasar yang menggunakan model
konvensional?
3. Apakah

hasil

belajar

siswa

kelas

X

pada

kompetensi

dasar

mendeskripsikan rangkaian logika dasar yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih tinggi dari model pembelajaran
Konvensional?

8

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X Listrik pada kompetensi
dasar mendeskripsikan rangkaian logika dasar dengan menggunakan
model TAI.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X Listrik pada kompetensi
dasar mendeskripsikan rangkaian logika dasar dengan menggunakan
model konvensional.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TAI dengan melihat
perbedaan hasil belajar siswa kelas X Listrik pada kompetensi dasar
mendeskripsikan

rangkaian

logika

dasar

yang

diajarkan

model

pembelajaran TAI dan model pembelajaran konvensional.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh model kooperatif tipe TAI sebagai model
pembelajaran yang dapat mempermudah siswa dalam mempelajari materi
pelajaran dengan meningkatkan keaktifan siswa dan dapat mencapai nilai
KKM yang ditentukan.
2. Memberikan motivasi baru bagi siswa dalam mempelajari pengukuran
listrik.
3. Memberikan sumbangan pemikiran kepada lembaga pendidikan mengenai
model yang lebih efektif untuk digunakan di kelas atau di sekolah.

9

4. Memberikan wawasan baru bagi guru tentang penerapan dari model
pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam proses belajar mengajar tekhusus
pada jurusan listrik.
5. Sebagai bahan referensi penelitian dan tambahan pengetahuan di waktu
yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Willis. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Fokheim, Roger. 1990. Elektronika Digital. Jakarta : Penerbit Erlangga.
God, Mathews King. 2006. Meningkatkan Hasil Belajar Kompetensi Dasar
Teknik Penggunaan Alat-alat Ukur Dengan Model Pembelajaran TAI di
Kelas X MP SMK Musda Parbaungan. Skripsi. Medan.
Hadjar, Ibnu. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam
Pendidikan.
Hannum, Latifah. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai
Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 MAN 2 Model Padang Sidempuan Pada
Standar Kompetensi Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa T.P 2009/2010. Skripsi. Medan.
Hasan, Hamid dkk. 1991. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan kebudayaan.
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Ibrahim, KF. 1996. Teknik Digital. Yogyakarta : Andi.
Iqbal, Muhammad. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Dasar Teknik
Listrik Kelas X Teknik Audio Video (TAV) Di SMK N 2 Tebing Tinggi
T.A 2014/2015. Skripsi. Medan.
Megocahyo, Anang. 2004. Pembelajaran Konvensional. Diakses pada 12 April
2016
dari
https://www.scribd.com/doc/37765611/PembelajaranKonvensional.
Mulyoto. 2013. Strategi Pembelajaran Di Era Kurikulum 2013. Jakarta : Prestasi
PustakaKaraya.
Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Bumi Aksara.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta : Ar-ruzz Media.

68

69

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Sitanggang, Natanel. 2013. Variable Penentu Kepemimpinan Pendidikan
Kejuruan. Medan : Unimed Press.
Situmorang, Benyamin. 2013. Penelitian dan Pendidikan Konsep dan Implikasi.
Medan : Unimed Press
Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara.
Sumarna. 2006. Elektronika Digital Konsep Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Widjanarka, Wijaya. 2006. Teknik Digital. Jakarta : Erlangga.

Dokumen yang terkait

ANALISIS STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PELAJARAN MATEMATIKA SDN CANDIPARI I PORONG

0 6 19

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SDN 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 21 57

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SDN 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 55

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN GROUP INVESTIGATION DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

1 36 211

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 84

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 10 85

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 3 UJUNG BATU

0 0 6

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV SD 2 TUMPANGKRASAK KUDUS

0 0 22