Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa seluruh pernyataan yang diajukan dalam mengukur masing-masing variabel memiliki nilai koefisien
validitas di atas titik kritis 0,3 yang menunjukan bahwa seluruh pernyataan yang diajukan sudah melakukan fungsi ukurnya. Dan dari hasil pengujian reliabilitas
instrumen diperoleh nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,7 yang menunjukan bahwa ketiga variabel yang diuji sudah menunjukan keandalannya
sehingga sudah memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian. 3.5.2
Uji Reliabilitas
Menurut Cooper yang dikutip oleh Umi Narimawati, dkk. 2010:43 ealibitas adalah sebagai berikut:
“Reliability is a characteristic of measurement concerned with accuracy, precision, and concistency”.
Uji realibilitas dilakukan untuk menguji kehandalan dan kepercayaan alat pengungkapan dari data. Metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Split
Half Method Spearman-Brown Correlation atau Teknik Belah Dua, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: R = Realibility
r1 = Reliabilitas internal seluruh item rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
R =
�
1
+�
ℎ
Tabel 3.8 Standar Penilaian Reliabilitas
Kategori Nilai
Good 0,80
Accepable 0,70
Margin 0,60
Poor 0,50
Sumber: Barker et al. 2002:70
Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan teknik Split Half Method Spearman-Brown Correlation diperoleh hasil reabilitas sebagai berikut :
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian
Variabel Koefisien
Realiabilitas Titik Kritis
Kesimpulan Pengaruh
Pengetahuan Pajak 0,760
0,700 Reliabel
Sanksi Administrasi Perpajakan
0,835 0,700
Reliabel Kepatuhan Pajak
0,846 0,700
Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian
3.5.3 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis
Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data
di lapangan. 1. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa
yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut
kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. 2. Penelitian Verifikatif adalah penelitian yang digunakan untuk menguji
hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini
digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori
dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan
menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
A. Analisis Deskriptif
Penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian deskriptif adalah
jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya
diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan.Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana
masing masing variabel penelitian.Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian deskriptif adalah sebagai berikut:
a. Setelah semua kuesioner terkumpul data terpilih dan dikelompokkan menurut kelompok variable masing-masing diteruskan dengan memberi skor untuk
jawaban dari setiap item pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. b. Menyusun data yang sudah diberi skor ke dalam tabel tabulasi data.
c. Dihitung besarnya tingkat variable laten dengan melihat jumlah total skor jawaban variabel laten skor aktual yang dibandingkan dengan skor tertinggi
yang dicapai dikalikan dengan jumlah responden skor ideal
Sumber: Umi Narimawati, dkk 2010:45
� � =
� � �
� � � ×
d. Untuk mengetahui gambaran mengenai variabel laten, dilakukan melalui kategorisasi kualitas menjadi empat kategori dengan teknik kuartil sebagai
berikut:
Tabel 3.10 Kriteria Kategori Kualitas Tanggapan Responden
No Kategori
Kriteria
1 Kuartil III ≤ Skor Total ≤ Skor Maksimal
Baik 2
Median ≤ Skor Total Kuartil III Cukup Baik
3 Kuartil I ≤ Skor Total Median
Kurang Baik 4
Skor Minimal ≤ Skor Total Kuartil I Tidak Baik
Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden
diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. Menurut Cooper et al2006:476 untuk data primer yang memiliki
distribusi asimetris, ukuran pemusatan dapat dilakukan melalui distribusi rentang kuartil. Skor maksimal, skor minimal, nilai median, nilai kuartil I, nilai kuartil III
dapat ditentukan melalui perhitungan sebagai berikut: Skor Maksimal
= Skor Tertinggi x Jumlah Pernyataan x Jumlah Responden Skor Minimal
= Skor Terendah x Jumlah Pernyataan x Jumlah Responden Median
= Skor Minimal + Skor Maksimal : 2 Kuartil I
= Skor Minimal + Median : 2 Kuartil III
= Skor Maksimal + Median : 2
Sumber: Cooper et al . 2006:476”
Tabel 3.11 Kriteria Persentase Tanggapan Responden
Sumber: Cooper et al. 2006:476
Berdasarkan kriteria persentase kualitas tanggapan responden, masalah dari penelitian ini dapat diukur dari keseluruhan persentase 100 dikurangi
dengan persentase tanggapan responden. Hasil dari pengurangan tersebut adalah persentase kesenjangan gap yang menjadi masalah yang akan diteliti.
B. Analisis Verifikatif
Pengertian Analisis Data Verifikatif menurut Umi Narimawati 2010:46, yaitu:
“Data yang telah dikumpulkan melalui kuisioner akan diolah dengan pendekatan kuantitatif”.
Analisis verifikatif dalam penelitian ini dengan menggunakan alat uji statistik yang dinamakan Structural Equation ModelingSEM dan pendekatan
yaitu Partial Least Square PLS menggunakan alisis software SmartPLS V.2.0.M3SEM merupakan suatu teknik statistik yang menganalisis variabel
indikator, variabel laten, dan kekeliruan pengukuran Joreskog Sorbom, 1996. Untuk menguji pengaruh variabel yang dihipotesiskan dalam penelitian ini, alat
No Jumlah Skor
Kriteria
1 81 - 100
Baik 2
61 - 80 Cukup Baik
3 40 - 60
Kurang Baik 4
20 Tidak Baik
uji yang digunakan adalah Model Persamaan Struktural Structural Equation Model
– SEM. Pertimbangan menggunakan model ini karena kemampuannya untuk mengukur konstruk melalui indikator-indikatornya serta menganalisis
variabel indikator, variabel laten, dan kekeliruan pengukurannya. Menurut Imam Ghozali 2006:1 metode Partial Least Square PLS
dijelaskan sebagai berikut: “Model persamaan strukturan berbasis variance PLS mampu
menggambarkan variabel laten tak terukur langsung dan diukur menggunakan indikator-indikator
variable manifest”.
Penulis menggunakan Partial Least Square PLS dengan alasan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel laten tidak
terukur langsung yang dapat diukur berdasarkan pada indikator-indikatornya variable manifest, serta secara bersama-sama melibatkan tingkat kekeliruan
pengukuran error. Sehingga penulis dapat menganalisis secara lebih terperinci indikator-indikator dari variabel laten yang merefleksikan paling kuat dan paling
lemah variabel laten yang mengikutkan tingkat kekeliruannya. Menurut Imam Ghozali 2006:18 Partial Least Square PLS
didefinisikan sebagai berikut: “Partial Least Square PLS merupakan metode analisis yang powerful
oleh karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala tertentu jumlah sampel kecil. Tujuan Partial Least Square PLS adalah
membantu peneliti untuk mendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan
prediksi”.