Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Prestasi Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP
PRESTASI KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT
INAP PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN PIDIE

TESIS

Oleh
SAID ZAKI MUBARRAK
077013023/IKM

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Said Zaki Mubarrak : Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Prestasi Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie, 2009


PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP
PRESTASI KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT
INAP PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN PIDIE

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)
dalam Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi Administrasi Rumah Sakit
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Oleh
SAID ZAKI MUBARRAK
077013023/IKM

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Judul Tesis :

: PENGARUH
KARAKTERISTIK INDIVIDU
TERHADAP PRESTASI KERJA PERAWAT DI
RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
PIDIE
Nama Mahasiswa
: Said Zaki Mubarrak
Nomor Induk Mahasiswa : 077013023
Program Studi
: Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi
: Administrasi Rumah Sakit


Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Rismayani, SE, M.Si)
Ketua

Ketua Program Studi,

(Dr. Drs. Surya Utama, MS)

Tanggal Lulus : 1 September 2009

(dr. Jules H. Hutagalung, MPH)
Anggota

Dekan,

(dr. Ria Masniari Lubis, MSi)

Telah diuji pada

Tanggal : 1 September 2009

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
: Prof. Dr. Rismayani, SE, M.Si
Anggota
: 1. dr. Jules H. Hutagalung, MPH
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si
3. dr. Maria Christina Abiwiyanti, MARS

PERNYATAAN
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI
KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan,

Agustus 2009

(SAID ZAKI MUBARRAK)

ABSTRAK

Pelayanan keperawatan di rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kinerja atau
prestasi kerja perawat. Prestasi kerja perawat di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Pidie masih kurang baik, di mana masih ada perawat yang kurang tanggap
terhadap keluhan pasien, kurang terampil dalam melayani pasien, terlambat datang
dan perawat kurang ramah, sehingga memengaruhi kepuasan pasien. Pada tahun 2007
tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam dan Bedah RSU Sigli
hanya sebesar 47,92 %.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu
yang terdiri dari kemampuan, keterampilan, pengalaman, kebutuhan, dan sikap

terhadap prestasi kerja perawat di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Pidie. Jenis Penelitian ini adalah penelitian explanatory
research. Populasi adalah perawat pelaksana yang berjumlah 35 orang yang
semuanya dijadikan sebagai sampel. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner
dan melakukan observasi tentang prestasi kerja perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan. Metode analisis data menggunakan Chi-Square Test ( 2 ) dan regresi
linier berganda pada = 5%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan, keterampilan, pengalaman,
kebutuhan, dan sikap perawat berada dalam kategori baik serta prestasi kerja perawat
dalam kategori tinggi. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
kemampuan (p=0,006); keterampilan (p=0,030); pengalaman (p=0,016); kebutuhan
(p=0,040); dan sikap (p=0,047) dengan prestasi kerja.
Di sarankan kepada Pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie
untuk: 1) meningkatkan kemampuan dan keterampilan perawat dengan sering
mengadakan pelatihan dan juga memberi kesempatan yang lebih luas kepada perawat
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, 2) memerhatikan masalah
kebutuhan perawat baik masalah karier, materi, maupun non materi agar perawat
lebih tekun dan serius dalam bekerja.

Kata kunci : Karakteristik individu, Prestasi kerja, Perawat


ABSTRACT

Nursing service in a hospital is strongly influenced by the performance or
achievement of the nurses. The achievement of the nurses working for Pidie District
Hospital is still inadequate because there are still nurses who do not response to
patients’complaint, are not skilled enough to serve the patients, came late, and are
less friendly that all of these influence the patients’ satisfaction. In 2007, the level of
patient’s satisfaction in the in-patient wards of the Internal Medicine and Surgery
Departments, Pidie District Hospital was only 47.92 %.
The pulpose of this explanatory study is to analyze the influence in individual
characteristics consisting of ability, skill, experience, needs, and attitude on the work
achievement of the nurses serving in the in-patient wards of the Internal Medicine
Department, Pidie District Hospital. The population of this study were 35 nurses and
all of them were selected to be samples in this study. The data for this study were
obtained through questionnaire distribution and observing the work achievement of
the nurses in providing a nursing care. The data obtained were analyzed through
Chi-Square (X 2 ) and multiple linear regression tests = 5 %.
The result of this study shows that the ability, skill, experience, need, and attitude of
the nurses were in good category and the work achievement of the nurses was in high

category. There was a positive and significant influence between ability (p = 0.006);
skill (p = 0.030); experience (p = 0.016); need (p = 0.040); and attitude (p = 0.047)
and work achievement
The management of Pidie District Hospital is suggested: 1) to pay more attention to
the ability and skill of the nurses by providing frequent trainings, and also give the
nurses a greater opportunity to continue their education to a higher level, 2) to pay
more attention to the need of the nurses in terms of career, material, and nonmaterial that the nurses can work more diligently and seriously.

Key words: Individual Characteristics, Work Achievement, Nurse

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
taufik dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang
merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan
pendidikan pada Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi
Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara (USU) Medan. Berikut Shalawat serta salam kita junjungkan kepangkuan Nabi
Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta pengikutnya.

Tesis ini berjudul : “Pengaruh Karakteristik Individu terhadap Prestasi Kerja
Perawat di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Pidie “. Sesungguhnya tesis ini tidak akan terwujud tanpa izin dari Allah
SWT, serta bantuan dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam mengatasi
segala kendala dan menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada
yang mulia Ibunda dan Ayahanda beserta kakanda, adinda dan seluruh anggota
keluarga atas segala bantuan moril dan materil yang telah diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Selanjutnya ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H., Sp.A(K), selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara (USU) Medan.

2. dr. Ria Masniari Lubis, MSi, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
3. Dr. Drs. Surya Utama, MS, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU)
Medan.
4. Prof. Dr. Rismayani, SE, M.Si, selaku pembimbing satu dan dr. Jules H.
Hutagalung, MPH, selaku pembimbing dua yang telah banyak meluangkan waktu

dan

kesempatan

dalam

membimbing

dan

memberikan

masukan

demi

kesempurnaan tesis ini.
5. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si dan dr. Maria Christina Abiwiyanti, MARS,
selaku penguji satu dan penguji dua yang telah banyak memberikan saran dan
masukan demi kesempurnaan tesis ini.

6. dr. Harun Al Rasyid, Sp.OG, selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Pidie yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di RSUD Kabupaten Pidie.
7. Seluruh staf pengajar pada Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
8. Seluruh rekan di Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi
Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan yang
telah memberi dorongan dalam menyelesaikan tesis ini.
9. Seluruh staf akademik/administrasi Program Studi Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan yang telah turut

membantu penulis dalam hal surat menyurat.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, maka penulis
memohon kehadirat Allah SWT semoga mendapat balasan yang setimpal.
Akhirnya penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangannya,
karena penulis yakin tidak ada satupun karya dari tangan manusia yang lahir dalam
keadaan sempurna, maka segala kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari
berbagai pihak sangat penulis harapkan.
Amin ya rabbal ‘alamin

Medan, Agustus 2009
P e n u l i s,

SAID ZAKI MUBARRAK

RIWAYAT HIDUP

Said Zaki Mubarrak, lahir pada tanggal 25 September 1979 di Kabupaten Pidie
Provinsi Aceh, berjenis kelamin Laki – Laki, beragama Islam, anak kelima dari tujuh
bersaudara dari pasangan ayahanda Said Ridwan Al-Sagaf dan ibunda Syarifah
Rosminati Al-Madhir, bertempat tinggal di Jln. Pasi Lhok Km. 2, Desa Babah Jurong,
Kecamatan Kembang Tanjung, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Riwayat Pendidikan, SD Negeri Jurong Mesjid Kembang Tanjung (1986-1992),
SMP Negeri 1 Kembang Tanjung (1992-1995), SPK Pemerintah Kabupaten Pidie
(1995-1998), SMU Chik Ditiro Sigli (1999-2000), Fakultas Ilmu Administrasi
Unigha Sigli (1999-2003), STIM Banda Aceh (2001-2003), Akper Jabal Ghafur Sigli
(2001-2004), Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran Unsyiah
Banda Aceh (2004-2007).
Riwayat Pekerjaan, Staf Rumah Sakit Umum Sigli (1998-2004), Staf Pengajar
Universitas Jabal Ghafur Sigli (2004-sekarang), Staf RSU dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh (Maret-Juni 2005), Staf Puskesmas Glumpang Baro, Kabupaten Pidie (2005sekarang).

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................................
i
ABSTRACT........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
iii
RIWAYAT HIDUP........................................................................................... vi
DAFTAR ISI....................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL............................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
xiii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................
1.1. Latar Belakang .........................................................................
1.2. Perumusan Masalah .................................................................
1.3. Tujuan Penelitian .....................................................................
1.4. Hipotesis...................................................................................
1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................

1
1
6
7
7
7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................
2.1. Perawat dan Pelayanan Keperawatan.......................................
2.1.1. Pengertian Perawat.........................................................
2.1.2. Peran dan Fungsi Perawat ..............................................
2.1.3. Tanggung Jawab dan Lingkup Kewenangan Perawat.....
2.1.4. Pelayanan Keperawatan Rawat Inap...............................
2.1.5. Proses Keperawatan........................................................
2.2. Teori Tentang Karakteristik Individu.......................................
2.2.1. Pengertian dan Faktor Karakteristik Individu ................
2.3. Teori Tentang Prestasi Kerja....................................................
2.3.1. Pengertian dan Pengukuran Prestasi Kerja ....................
2.3.2. Metode Penilaian Prestasi Kerja ....................................
2.4. Landasan Teori.........................................................................
2.5. Kerangka Konsep .....................................................................

9
9
9
10
11
12
15
20
20
25
25
32
37
39

BAB 3. METODE PENELITIAN................................................................
3.1. Jenis Penelitian.........................................................................
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................
3.3. Populasi dan Sampel ................................................................
3.4. Metode Pengumpulan Data ......................................................
3.5. Variabel dan Definisi Operasional ...........................................
3.6. Metode Pengukuran .................................................................
3.7. Metode Analisis Data...............................................................

40
40
40
40
41
45
47
49

BAB 4. HASIL PENELITIAN .....................................................................
4.1. Gambaran Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Pidie .........
4.1.1. Sejarah Perkembangan .................................................
4.1.2. Visi, Misi dan Motto .....................................................
4.1.3. Tugas dan Fungsi ..........................................................
4.1.4. Tujuan ...........................................................................
4.1.5. Sasaran ..........................................................................
4.1.6. Struktur Organisasi dan Tata Kerja...............................
4.1.7. Ketenaga Kerjaan ..........................................................
4.2. Karakteristik responden ...........................................................
4.3. Analisis Univariat ....................................................................
4.3.1. Kemampuan ..................................................................
4.3.2. Keterampilan .................................................................
4.3.3. Pengalaman ...................................................................
4.3.4. Kebutuhan .....................................................................
4.3.5. Sikap..............................................................................
4.3.6. Prestasi Kerja ................................................................
4.4. Uji Normalitas...........................................................................
4.5. Analisis Bivariat........................................................................
4.5.1. Hubungan Antara Kemampuan Dengan Prestasi Kerja
Perawat..........................................................................
4.5.2. Hubungan Antara Keterampilan Dengan Prestasi Kerja
Perawat..........................................................................
4.5.3. Hubungan Antara Pengalaman Dengan Prestasi Kerja
Perawat..........................................................................
4.5.4. Hubungan Antara Kebutuhan Dengan Prestasi Kerja
Perawat..........................................................................
4.5.5. Hubungan Antara Sikap Dengan Prestasi Kerja
Perawat..........................................................................
4.6. Analisis Multivariat...................................................................
4.6.1. Pengujian Secara Serempak ..........................................
4.6.2. Pengujian Secara Parsial ...............................................

53
53
53
54
54
55
56
56
57
57
60
60
63
65
66
68
71
77
78

BAB 5. PEMBAHASAN ...............................................................................
5.1. Pengaruh Kemampuan Terhadap Prestasi Kerja Perawat di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie........................................
5.2. Pengaruh Keterampilan Terhadap Prestasi Kerja Perawat di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie........................................
5.3. Pengaruh Pengalaman Terhadap Prestasi Kerja Perawat di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie........................................
5.4. Pengaruh Kebutuhan Terhadap Prestasi Kerja Perawat di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie........................................

86

78
78
79
80
80
81
81
83

86
88
90
91

5.5. Pengaruh Sikap Terhadap Prestasi Kerja Perawat di
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie........................................
5.6. Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Prestasi Kerja
Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie......................
5.7. Keterbatasan Penelitian .............................................................

93
94
95

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
6.1. Kesimpulan ...............................................................................
6.2. Saran .........................................................................................

97
97
97

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

99

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Nomor

Judul

Halaman

3.1.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner…………………………. 44

4.1.

Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin……….. 57

4.2.

Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Usia............................. 58

4.3.

Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan................... 58

4.4.

Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Status Kepegawaian…. 59

4.5.

Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Tanggungan..... 60

4.6.

Distribusi Pendapat Responden Tentang Kemampuan Perawat di
Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie................... 62

4.7.

Distribusi Kategori Kemampuan Perawat di Ruang Rawat Inap
Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie................................................. 63

4.8.

Distribusi Pendapat Responden Tentang Keterampilan Perawat di
Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie...................64

4.9.

Distribusi Kategori Keterampilan Perawat di Ruang Rawat Inap
Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie................................................. 65

4.10.

Distribusi Kategori Pengalaman Perawat di Ruang Rawat Inap
Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie................................................. 66

4.11.

Distribusi Pendapat Responden Tentang Kebutuhan Perawat di Ruang
Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie.............................. 67

4.12.

Distribusi Kategori Kebutuhan Perawat di Ruang Rawat Inap Penyakit
Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie................................................. 68

4.13.

Distribusi Pendapat Responden Tentang Sikap Perawat di Ruang
Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie.............................. 70

4.14.

Distribusi Kategori Sikap Perawat di Ruang Rawat Inap Penyakit

Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie................................................. 70
4.15.

Distribusi Pendapat Responden Tentang Prestasi Kerja Perawat di
Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie................... 74

4.16. Distribusi Kategori Prestasi Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap
Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie.................................................

77

4.17.

Hubungan antara Kemampuan dengan Prestasi Kerja Perawat di
Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie...................................... 78

4.18.

Hubungan antara Keterampilan dengan Prestasi Kerja Perawat di
Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie...................................... 79

4.19.

Hubungan antara Pengalaman dengan Prestasi Kerja Perawat di
Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie...................................... 79

4.20. Hubungan antara Kebutuhan dengan Prestasi Kerja Perawat di
Ruang Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie...................................... 80
4.21.

Hubungan antara Sikap dengan Prestasi Kerja Perawat di Ruang
Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Pidie................................................. 81

4.22.

Hasil Uji Hipotesis secara Serempak………………………................... 82

4.23.

Nilai Koefisien Determinasi……………………………………………. 83

4.24.

Hasil Uji Hipotesis secara Parsial………………………………………. 85

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Judul

Halaman

2.1.

Skema Elemen-Elemen Pokok Sistem Penilaian Prestasi Kerja ..........

30

2.2.

Kerangka Konsep Penelitian ………….................................................

39

4.1.

Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kab. Pidie..........................

56

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Judul

Halaman

1.

Jadwal Kegiatan Penelitian Tesis……………………………………..

103

2.

Lembar Permohonan Menjadi Responden……………………………

104

3.

Kuesioner penelitian…………………………………………………..

105

4.

Form Observasi Prestasi Kerja………………………………………..

112

5.

Surat Permohonan Izin Penelitian…………………………………….

113

6.

Surat Izin Penelitian………………………………………………......

114

7.

Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian……………….

115

8.

Rekapitulasi Nilai Jawaban Responden……………………………….

116

9.

Rekapitulasi Nilai Observasi Prestasi Kerja…………………………..

117

10.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner………………………..

118

11.

Hasil Analisis Univariat……………………………………………….

124

12.

Hasil Analisis Bivariat / Chi-Square Test…………………………......

128

13.

Hasil Analisis Multivariat / Regresi Linear Berganda…………………

132

14.

Hasil Uji Normalitas Data / Uji Kolmogorof-Smirnof………………… 133

15.

Daftar Ketenaga Kerjaan RSUD Kabupaten Pidie .................................... 134

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang
memegang peranan yang cukup penting dalam pembangunan kesehatan. Rumah sakit
umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, sedangkan misi khusus adalah aspirasi yang ditetapkan dan ingin dicapai
oleh pemilik rumah sakit umum. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar
sampai spesialistik (Surjaningrat, 1997).
Menurut Surjaningrat (1997) tugas pokok rumah sakit umum adalah:
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan (promotif) dan
pencegahan (preventif) serta melaksanakan upaya rujukan.
Dalam rangka menyusun tatanan pelayanan rumah sakit umum, peningkatan
serta pengembangan pelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit umum, Departemen
Kesehatan RI menentukan Standar Pelayanan Rumah Sakit yang berisi kriteriakriteria penting mengenai jenis disiplin pelayanan yang berkaitan terutama dengan
struktur dan proses pelayanan. Selain itu, peningkatan pelayanan kesehatan bukanlah

semata-mata di tentukan oleh tersedianya fasilitas fisik yang baik saja. Namun yang
lebih penting adalah sikap mental dan kualitas profesionalisme para personel yang
melayaninya (Hardiman, 2003).
Di dalam mencapai tujuan yang berorientasi kepada kepuasan pasien, di
samping aspek fasilitas rumah sakit, peranan dokter, paramedis dan non medis enjadi
sangat penting karena kinerja mereka akan menentukan persepsi dan kinerja yang
dirasakan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Keberhasilan rumah sakit sangat
ditentukan oleh jasa pelayanan yang diberikan terutama kualitas perawatan,
pelayanan medis, sarana, dan sumberdaya yang ada. Semakin baik kualitas perawatan
dan ketersediaan sumber daya/SDM profesional maka pemanfaatan rumah sakit
cenderung semakin meningkat (Hardiman, 2003).
Menurut Muninjaya (2004) pemanfaatan rumah sakit oleh masyarakat di ukur
dari contact rate, hospitalization rate, out patient rate dan emergency out patient
rate. Contact rate adalah perbandingan total pasien keluar hidup dan mati dengan
jumlah populasi dan dikalikan 100 %. Hospitalization rate adalah perbandingan total
hari rawatan dengan jumlah populasi dan dikalikan 100 %. Out patient rate adalah
perbandingan total kunjungan baru dan lama dengan jumlah populasi dan dikalikan
100 %. Emergency out patient rate adalah perbandingan total kunjungan pasien
gawat darurat dengan jumlah populasi dan dikalikan 100%.
Hardiman (2003) mengatakan bahwa: untuk melihat pemanfaatan rumah sakit
oleh masyarakat dapat memakai indikator contact rate, hospitalization rate, out
patient rate dan emergency out patient rate, di mana indikator-indikator tersebut

mempunyai batasan sebagai berikut: contact rate 3 – 4 %, hospitalization rate 7 – 8
%, out patient rate 9 - 10 % dan emergency out patient rate 3,5 – 4 %.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pidie atau sering juga
disebut Rumah Sakit Umum Sigli merupakan rumah sakit milik Pemerintah
Kabupaten Pidie di mana kehadirannya sangat menentukan dalam memberi pelayanan
kesehatan kepada masyarakat kabupaten Pidie (Profil RSUD Kabupaten Pidie, 2008).
Fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia pada Rumah Sakit Umum
Kabupaten Pidie antara lain: 1) Pelayanan Rawat Jalan; 2) Pelayanan Rawat Inap; 3)
Pelayanan Gawat Darurat; 4) Pelayanan Penunjang Medis; 5) Pelayanan Rekam
Medis dan; 6) Pelayanan Rujukan (Profil RSUD Kabupaten Pidie, 2008).
Pada tahun 2008 tingkat pemanfaatan Rumah Sakit Umum Kabupaten Pidie
sebagai berikut: Contact Rate sebanyak 1,95 %, Hospitalization Rate sebanyak 5,3 %,
Out Patient Rate sebanyak 8 % dan Emergency Out Patient Rate sebanyak 2,6 %
(RSUD Kabupaten Pidie, 2008, diolah).
Dari data Contact Rate, Hospitalization Rate, Out Patient Rate dan
Emergency Out Patient Rate tahun 2008 pada RSUD Kabupaten Pidie tersebut, bila
di bandingkan dengan batasan indikator yang di kemukakan oleh Hardiman di atas,
menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan RSUD Kabupaten Pidie oleh masyarakat
masih rendah.
Banyak faktor yang memengaruhi tingkat pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan termasuk rumah sakit seperti derajat kesehatan masyarakat, sosial ekonomi
(pendapatan per kapita, pendidikan, perilaku hidup bersih dan sehat), lingkungan dan

kepercayaan masyarakat. Derajat kesehatan penduduk dapat dilihat antara lain dengan
morbidity rate (angka kesakitan). Menurut data dari BPS Kabupaten Pidie, tahun
2008 sekitar 17,19 % penduduk di Kabupaten Pidie mengalami keluhan sakit
(morbidity rate), namun penduduk yang memanfaatkan Rumah Sakit Umum
Kabupaten Pidie sebagai tempat menjalani rawat inap dan rawat jalan dilihat dari
contact rate, hospitalization rate dan out patient rate masih rendah.
Hal ini diduga dipengaruhi oleh kepuasan pasien, citra rumah sakit dan
kepercayaan pasien yang masih rendah, sehingga masyarakat cenderung berobat ke
tempat pelayanan kesehatan lain, baik ke luar Kabupaten Pidie maupun ke luar Aceh.
Kualitas pelayanan rumah sakit tidak terlepas dengan masalah kinerja atau
prestasi kerja perawat. Perawat sebagai salah satu profesi yang baik dari segi
jumlahnya maupun dari segi kontak dengan pasien dalam waktu yang lebih lama
dibandingkan dengan profesi lain di rumah sakit, maka perannya dalam
meningkatkan kualitas pelayanan khususnya pelayanan keperawatan sangat
menentukan.
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi kerja perawat di beberapa
rumah sakit di Indonesia masih rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati
(2003) di Rumah Sakit Umum Jember menemukan bahwa prestasi kerja perawat di
instalasi rawat inap sebesar 57,23 %. Penelitian yang dilakukan oleh Lujen (2005) di
Rumah Sakit Islam Samarinda menunjukkan bahwa tingkat prestasi kerja perawat
bidang perawatan hanya 54 %.
Berkait dengan berbagai hal yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini

akan ditekankan pada perawat di ruang rawat inap penyakit dalam Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Pidie, karena merupakan bagian yang beban pekerjaannya
yang lebih berat karena jumlah pasien yang lebih banyak dibandingkan dengan ruang
rawat inap yang lain dan juga jumlah tenaga perawat yang tidak memadai, sehingga
agak kurang maksimal dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yelly (2007) yang menemukan bahawa
kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan di ruang rawat inap penyakit dalam
dan bedah Rumah Sakit Umum Kabupaten Pidie masih rendah yaitu sebesar 47,92 %.
Berdasarkan hasil survai pendahuluan yang peneliti lakukan dengan
mewawancarai Kepala Seksi Rawat Inap Bidang Pelayanan Rumah Sakit Umum
Kabupaten Pidie, ia mengatakan bahwa: kepuasan pasien yang rendah di ruang
penyakit dalam dan bedah diduga disebabkan oleh prestasi kerja/kinerja perawat di
ruang rawat inap masih kurang bagus, di mana masih ada perawat yang kurang
tanggap terhadap keluhan pasien, kurang terampil dalam melayani pasien, terlambat
datang, perawat kurang ramah, dan pemberian obat tidak tepat waktu sehingga
menimbulkan banyak keluhan dari pasien dan ketersediaan tenaga perawat yang
kurang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Perawat yang bertugas di ruang rawat inap penyakit dalam (pria dan wanita)
RSUD Kabupaten Pidie berjumlah 35 orang dengan jumlah tempat tidur sebanyak 45
tempat tidur dan tingkat keterisian tempat tidur rata-rata 95 – 99 %. Menurut
Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam Ilyas (2004) kebutuhan perawat
untuk satu pasien adalah 1 : 1 yaitu satu orang pasien dirawat oleh satu orang

perawat. Dengan memakai standar tersebut dapat terlihat bahwa jumlah perawat
yang bertugas di ruang rawat inap penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kabupaten
Pidie belum mencukupi.
Prestasi kerja pegawai dalam suatu organisasi tidak akan terlepas dengan
karakteristik individu, karena untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai sangat di
pengaruhi oleh karakter yang dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyono (2006) tentang ”Faktor-faktor yang
mempengaruhi Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
menunjukkan bahwa variabel kemampuan dan keterampilan merupakan variabel yang
berpengaruh dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Penelitian yang
dilakukan Kusumawati (2003) di Rumah Sakit Umum Jember menemukan bahwa
karakteristik perawat yang terdiri dari kemampuan, keterampilan, sikap dan minat,
memengaruhi prestasi kerja perawat di instalasi rawat inap secara signifikan.
Berdasarkan fenomena tersebut yang membawa dampak terganggunya
pelayanan kepada pasien sebagai pengguna fasilitas jasa pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Pidie, maka peneliti tertarik untuk menganalisis lebih
mendalam pada persoalan pengaruh karakteristik individu terhadap prestasi kerja
perawat di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Pidie.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka di rumuskan masalah

sebagai berikut: Bagaimana pengaruh karakteristik individu yang terdiri dari:
kemampuan, keterampilan, pengalaman, kebutuhan, dan sikap terhadap

prestasi

kerja perawat di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Pidie.

1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1) Untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu yang terdiri dari
kemampuan, keterampilan, pengalaman, kebutuhan, dan sikap terhadap
prestasi kerja perawat di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Pidie.
2) Untuk mengetahui secara parsial faktor mana yang dominan mempengaruhi
prestasi kerja perawat di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Pidie.

1.4. Hipotesis
Karakteristik

individu

yang

terdiri

dari:

kemampuan,

keterampilan,

pengalaman, kebutuhan, dan sikap berpengaruh terhadap prestasi kerja perawat di
Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie.

1.5. Manfaat Penelitian
1) Untuk memberikan informasi yang bermanfaat dan bahan pertimbangan bagi

pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie dalam pengambilan
kebijakan yang berkaitan dengan prestasi kerja.
2) Bagi Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat pada umumnya dan
Minat Studi Administrasi Rumah Sakit khususnya, dapat di jadikan sebagai
bahan masukan untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkemampuan
manajerial dalam memimpin unit-unit pelayanan kesehatan secara berdaya
guna dan berhasil guna.
3) Menambah wawasan pengetahuan bagi peneliti, khususnya yang berkaitan
dengan masalah prestasi kerja dalam kegiatan praktis yang mungkin tidak
diperoleh dalam kegiatan akademis.
4) Sumbangan

pemikiran

atau kontribusi referensi, yang nantinya dapat

dimanfaatkan lembaga maupun calon peneliti yang lain khususnya yang
yang meneliti masalah prestasi kerja.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perawat dan Pelayanan Keperawatan
2.1.1. Pengertian perawat
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan formal dalam bidang
keperawatan yang program pendidikannya telah disyahkan oleh pemerintah,
sedangkan perawat profesional adalah perawat yang mengikuti pendidikan
keperawatan sekurang-kurangnya Diploma tiga (III) keperawaatan. Keperawatan
sebagai profesi terdiri atas komponen disiplin dan praktik (Gartinah, 1999).
Karakteristik keperawatan sebagi profesi menurut Gillies (1996) yaitu:
1) memiliki ilmu pengetahuan tentang tubuh manusia yang sistemis dan khusus;
2) mengembangkan ilmu pengetahuan tentang tubuh manusia secara konstan melalui
penelitian; 3) melaksanakan pendidikan melalui pendidikan tinggi; 4) menerapkan
ilmu pengetahuan tentang tubuh manusia dalam pelayanan; 5) berfungsi secara
otonomi dalam merumuskan kebijakan dan pengendalian praktek profesional; 6)
memberikan pelayanan untuk kesejahteraan masyarakat diatas kepentingan pribadi,
berpegang teguh pada tradisi leluhur dan etika profesi serta; 7) memberikan
kesempatan untuk pertumbuhan profesional dan mendokumentasikan proses
perawatan.

2.1.2. Peran dan fungsi perawat
Gartinah (1999) mengemukakan

bahwa: dalam

praktek

keperawatan,

Perawat melakukan peran dan fungsi sebagai berikut:
1) Sebagai pelaku atau pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien dengan
menggunakan proses keperawatan.
2) Sebagai advokat pasien, perawat berfungsi sebagai penghubung pasien dengan
tim kesehatan yang lain, membela kepentingan pasien dan membantu klien dalam
memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan. Peran advokasi
sekaligus mengharuskan perawat bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator
dalam pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh
pasien atau keluarganya.
3) Sebagai pendidik pasien, perawat membantu pasien meningkatkan kesehatannya
melalui pemberian pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan
medik sehingga pasien dan keluarganya dapat menerimanya.
4) Sebagai koordinator, perawat memanfaatkan semua sumber-sumber dan potensi
yang ada secara terkoordinasi.
5) Sebagai kolaborator, perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan
keluarga dalam menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan
guna memenuhi kesehatan pasien.
6) Sebagai pembaharu, perawat mengadakan inovasi dalam cara berpikir, bersikap,
bertingkah laku dan meningkatkan keterampilan pasien atau keluarga agar
menjadi sehat.

7) Sebagai pengelola, perawat menata kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yang
di harapkan yaitu terpenuhinya kepuasan dasar dan kepuasan perawat melakukan
tugasnya.

2.1.3. Tanggung jawab dan lingkup kewenangan perawat
Secara umum perawat mempunyai tanggung jawab dalam memberikan asuhan
keperawatan, meningkatkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan diri sebagai profesi.
Tanggung jawab memberikan asuhan keperawatan kepada pasien mencakup aspek
bio-psiko-kultural-spiritual dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasarnya dengan
menggunakan proses keperawatan yang meliputi : 1) Membantu pasien memperoleh
kesehatannya; 2) Membantu pasien yang sehat untuk memelihara kesehatannya; 3)
Membantu pasien yang tidak bisa disembuhkan untuk menerima kondisinya; 4)
Membantu pasien yang menghadapi ajal untuk memperlakukan secara manusiawi
sesuai martabatnya sampai meninggal.
Gartinah (1999) membagi kewenangan perawat menjadi lima, yaitu:
Melaksanakan pengkajian perawat terhadap status bio-psiko-sosio-kultural spiritual
pasien; 2) Merumuskan diagnosis keperawatan terkait dengan fenomena dan garapan
utama yaitu tidak terepenuhinya kebutuhan dasar pasien; 3) Menyusun rencana
tindakan keperawatan; 4) Melaksanakan tindakan keperawatan; 5) Melaksanakan
evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.

2.1.4. Pelayanan keperawatan rawat inap
Terbentuknya keperawatan sebagai suatu bidang profesi dapat terus di
kembangkan dan terintegrasi sepenuhnya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
Keperawatan diterima dan dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan kaedah suatu
profesi, sehingga profesi

keperawatan mempunyai posisi yang sama pentingnya

dengan profesi lain yang ada di bidang kesehatan (Ismaini, 2001).
Menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan, bahwa
profesi keperawatan adalah merupakan profesi tersendiri yang setara dan mitra dari
disiplin profesi kesehatan lainnya. Dalam melakukan registrasi dan praktek
keperawatan, perawat diberi lisensi sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
647/Menkes/SK/IV/2000 (Ismaini, 2001).
Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional melalui
kerjasama kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan
asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan wewenang dan tanggung
jawabnya (Nursalam, 2001).
Standar praktik menurut PPNI yang dikutip Nursalam (2001) tersebut
dilaksanakan oleh perawat generalis maupun spesialis di seluruh tatanan pelayanan
kesehatan di rumah sakit, puskesmas maupun tatanan pelayanan kesehatan lain
dimasyarakat.
Praktik keperawatan menurut PPNI (Ali, 2002) adalah tindakan pemberian
asuhan perawatan profesional baik secara mandiri maupun kolaborasi, yang
disesuaikan dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya berdasarkan ilmu

keperawatan. Praktik keperawatan profesional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Otonomi dalam pekerjaan; 2) Bertanggung jawab dan bertaggung gugat;
3) Pengambilan keputusan yang mandiri; 4) Kolaborasi dengan disiplin ilmu lain;
5) Pemberian pembelaan (advokasi) dan; 6) Memfasilitasi kepentingan pasien.
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam
menentukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki ketrampilan
yang jelas dalam keahliannya. Selain itu sebagai profesi keperawatan mempunyai
otonomi dalam kewenangan dan tanggung jawab dalam tindakan serta adanya kode
etik dalam pekerjaan dan juga berorientasi pada pelayanan dengan pemberian asuhan
keperawatan kepada individu, kelompok dan masyarakat (Alimul, 2004).
Profesi keperawatan merupakan salah satu profesi luhur bidang kesehatan,
pengertian pelayanan keperawatan sesuai Expert Commitee On Nursing dalam
Aditama (2003) adalah gabungan dari ilmu kesehatan dan seni melayani/merawat
(care), suatu gabungan humanistik dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan,
kegiatan klinik, komunikasi dan ilmu sosial.
Pelayanan keperawatan (nursing service) menurut Anderson dalam Ali (2002)
mencakup bidang yang sangat luas, tetapi secara sederhana adalah upaya membantu
individu baik sakit maupun sehat, dari lahir sampai meninggal dunia dalam bentuk
peningkatan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki sehingga individu tersebut
dapat secara optimal melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
Pelayanan keperawatan rawat inap merupakan kegiatan dilakukan di ruang
rawat inap dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan,

pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan
kesehatan utama sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi
keperawatan.
Menurut Nash et.al dalam Ali (2002), melaporkan penelitian yang dilakukan
oleh ANS (American Nurse’s Association) bahwa 60 % sampai 80 % pelayanan
preventif yang semula dilakukan oleh dokter, sebenarnya dapat dilakukan oleh
perawat dengan kemampuan profesional dan menghasilkan kualitas pelayanan yang
sama.
Oleh karena itu sudah selayaknya pengelola rumah sakit menciptakan suatu
kondisi yang memungkinkan tenaga keperawatan memberikan kontribusi yang
maksimal dengan kualitas profesional, misalnya dengan meninjau kembali struktur
organisasi rumah sakit yaitu memberi tempat yang setara dengan profesi kesehatan
lainnya (Alimul, 2002).
Alimul (2004) menyatakan bahwa: sistem pelayanan perawatan rawat inap
menurut Kelompok Keperawatan CHS (1989) terdiri dari:
1) Masukan yaitu perawat, pasien dan fasilitas perawatan.
2) Proses yaitu intervensi keperawatan, interaksi tenaga perawat-pasien meliputi:
keramahan, sopan santun, kepedulian, ketrampilan dan sebagainya. Kemudian
fasilitas keperawatan meliputi efisiensi, kenyamanan dan keamanan.
3) Keluaran yaitu berupa kualitas pelayanan keperawatan meliputi kebutuhan yang
terpenuhi, aman, nyaman, pasien puas, sesuai kaidah bio-psiko-sosio-spiritual.
4) Sistem informasi manajemen dan pengendalian.

Pelaksanaan tindakan keperawatan merupakan langkah keempat dari proses
keperawatan. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan perawat harus bekerja sama
dengan sesama anggota keperawatan lain dan dengan pasien/keluarga dan petugas
kesehatan lain. Perawat mempunyai kewenangan untuk melakukan tindakan pada
pasien tertentu. Perawatan dan pengobatan dirancang untuk membantu pencapaian
satu atau lebih dari tujuan perawatan sehingga dapat mengurangi, mencegah dan
menghilangkan masalah pasien (Ali, 2002).
Dalam memberikan pelayanan menurut Ali (2002), perawat harus
melaksanakan dengan:
1) Disiplin yaitu mengikuti tata tertib, norma-norma, kode etik sesuai dengan
disiplin ilmu yang telah dikuasai.
2) Inovatif. Perawat harus berwawasan luas dan harus mampu menyesuaikan diri
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berdasarkan
kepada iman dan taqwa (IMTAQ).
3) Rasional. Perawat harus berfikir dan bertindak secara rasional demi keselamatan
pasien yang dirawat.
4) Integral. Perawat harus mampu bekerja sama dengan sesama profesi, tim
kesehatan lain, pasien atau keluarga pasien berdasarkan azas kemitraan.
5) Mampu dan mandiri. Perawat harus mampu dan mandiri serta kompeten.

2.1.5. Proses keperawatan
Pelayanan keperawatan yang di lakukan melalui proses pengkajian terhadap

penyebab utama tidak terpenuhi kebutuhan dasar manusia, penentuan diagnosis
keperawatan, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengevaluasian.
Seluruh proses diatas disebut proses keperawatan. Sasaran pengkajian ini meliputi
kebutuhan dasar biologis, psikologis dan sosial (Nursalam, 2001).
Menurut Lismidar (1990) dalam http://stikep.blogspot.com menyatakan
bahwa: proses keperawatan adalah suatu sistem dalam merencanakan pelayanan
asuhan keperawatan dan juga sebagai alat dalam melaksanakan praktek keperawatan
yang terdiri dari lima tahap yang meliputi: pengkajian, penentuan diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan proses keperawatan.
Pengkajian di lakukan dengan cermat untuk mengenal masalah klien, agar dapat
memberi arah kepada tindakan keperawatan. Keberhasilan proses keperawatan sangat
tergantung pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian. Tahap pengkajian
terdiri dari tiga kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengelompokan data, perumusan
diagnosa keperawatan.
a. Pengumpulan data
Secara tehnis pengumpulan data di lakukan melalui anamnesa baik pada klien,
keluarga maupun orang terdekat dengan klien. Pengumpulan data meliputi:
1) Identitas klien meliputi: nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan,
agama, suku bangsa, pendidikan, alamat, tanggal/jam MRS dan diagnosa medis.
2) Riwayat penyakit sekarang.

3) Riwayat penyakit dahulu.
4) Riwayat kesehatan keluarga.
5) Riwayat psikososial.
6) Pola - pola fungsi kesehatan, meliputi: a) Pola persepsi dan tata laksana hidup
sehat; b) Pola nutrisi dan metabolisme; c) Pola eliminasi; d) Pola aktivitas; e) Pola
tidur dan istirahat; f) Pola hubungan dan peran; g) Pola persepsi dan konsep diri;
h) Pola sensori dan kognitif; i) Pola reproduksi seksual; j) Pola penaggulangan
stress; k) Pola tata nilai dan kepercayaan.
7) Pemeriksaan fisik, meliputi: (a) Inspeksi; (b) Palpasi; (c) Perkusi dan;
(d) Auskultasi.
8) Hasil pemeriksaan medik dan laboratorium.
b. Analisa data
Setelah data di kumpulkan kemudian dikelompokkan menurut data subjektif
yaitu data yang didapat dari pasien sendiri dalam hal komunikasi atau data verbal dan
objektif yaitu data yang didapat dari pengamatan, observasi, pengukuran dan hasil
pemeriksaan radiologi maupun laboratorium. Dari hasil analisa data dapat
disimpulkan masalah yang di alami oleh klien.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah merupakan suatu pernyataan dari masalah klien
yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang

telah dikumpulkan, yang

pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat untuk melakukannya.

3. Perencanaan keperawatan
Perencanaan keperawatan menurut adalah menyusun rencana

tindakan

keperawatan yang akan di laksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan
diagnosa keperawatan yang telah di tentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan
klien.
4. Pelaksanaan
Yaitu perawat melaksanakan rencana asuhan keperawatan. Instruksi
keperawatan di implementasikan untuk membantu klien memenuhi kriteria hasil.
Komponen tahap implementasi:
a. Tindakan keperawatan mandiri.
b. Tindakan keperawatan kolaboratif.
c. Dokumentasi tindakan keperawatan dan respon klien terhadap asuhan keperawatan.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan hasil-hasil yang di amati dengan kriteria hasil
yang di buat pada tahap perencanaan, komponen tahap evaluasi adalah:
a. Pencapaian kriteria hasil.
b. Keefektifan tahap-tahap proses keperawatan.
c. Revisi atau terminasi rencana asuhan keperawatan.
Adapun tugas dan fungsi perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kabupaten Pidie adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan tugas administrasi meliputi: a) Menerima pasien baru sesuai
dengan prosedur dan ketentuan berlaku; b) Menyiapkan pasien yang akan pulang;

c) Menyediakan administrasi seperti: Surat

izin

pulang; Surat keterangan

istirahat; Petunjuk diet dan lain-lain.
2) Melaksanakan fungsi teknis meliputi : a) Memelihara kebersihan ruangan dan
lingkungan; b) Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam
keadaan siap pakai; c) Melakukan pengkajian keperawatan menentukan diagnosa
keperawatan sesuai batas wewenang; d) Menyusun rencana keperawatan sesuai
dengan kemampuannya; e) Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien
sesuai kebutuhan dan batas kemampuannya antara lain : Melaksanakan tindakan
pengobatan sesuai program pengembangan; dan Memberikan penyuluhan
kesehatan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakitnya; f) Melatih dan
membantu pasien untuk melakukan gerak; g) Melakukan tindakan darurat kepada
pasien ( panas tinggi, kolaps, pendarahan, keracunan, henti nafas, henti jantung)
sesuai protap yang berlaku, selanjutnya segera melapor ke dokter jaga;
h) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuan;
i) Mengobservasi kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan yang tepat
berdasarkan hasil observasi; j) Berperan serta dengan anggota tim lainnya dalam
membahas kasus dan upaya meningkatkan mutu askep; k) Melakukan tugas pagi,
sore, malam dan hari libur secara bergilir sesuai jadwal dinas; l) Mengikuti
pertemuan berkala yang akan diadakan oleh kepala ruang rawat; m) Memberikan
penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan pasien; n) Melatih pasien menggunakan alat bantu yang di butuhkan;
o) Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan.

2.2. Teori Tentang Karakteristik Individu
2.2.1. Pengertian dan faktor karakteristik individu
Setiap

individu

membawa

kedalam

tatanan

organisasi

kemampuan,

kepercayaan pribadi, kebutuhan, pengalaman masalalunya. Ini semuanya adalah
karakteristik yang dipunyai individu, dan karakteristik individu tersebut akan dibawa
memasuki suatu lingkungan baru, yakni organisasinya (Thoha, 1995).
Perbedaan individual yang ada pada diri orang-orang dalam organisasi
merupakan faktor yang penting yang ikut menentukan respon mereka terhadap
sesuatu maupun perilakunya, hal ini perlu sekali dipahami (Nimran, 1999).
Menurut Gibson et. al (1996) bahwa: variabel yang ada pada diri individu
dikelompokkan menjadi tiga yaitu :1