Lokasi Penelitian Waktu Penelitian

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Debt to Equity Ratio DER

Debt to Equity Ratio masuk di dalam rasio Leverage atau Solvabilitas, rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio pengungkit Leverage yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang Darsono dan Ashari, 2010:54-55. Pengertian Debt to Equity Ratio Menurut Agus Sartono 2001 adalah sebagai berikut : “ Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengindikasi besarnya dana, yaitu modal sendiri yang digunakan untuk me mbayar hutang”. Sedangkan menurut Robert Ang 1997 adalah sebagai berikut : “Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage penggunaan utang terhadap total shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengindikasi besarnya dana dalam mengukur tingkat leverage penggunaan hutang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Darsono dan Ashari menambahkan jika Debt to Equity Ratio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Rumus untuk menghitung DER sebagai berikut : DER = � 100 Sumber : Sofyan Syafri Harahap 2009:104 Total Debt atau Total Utang yang dimaksud dalam rumus perhitungan di atas adalah seluruh total utang perusahaan baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang dalam satu periode akuntansi. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio DER ini semakin menunjukkan perusahaan semakin berisiko. Debt to equity ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Oleh karena itu, semakin rendah DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajibannya. Jika beban hutang tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah, sehingga DER mempunyai hubungan negatif dengan dividend payout ratio Prihantoro, 2003.

2.1.2 Return On Asset ROA

Return on Assets sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan Sutrisno, 2000:266 Pengertian Return on Asset menurut Dendawijaya 2003: 120 adalah sebagai berikut : “Return on Asset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset ”. Sedangkan perngertian Return on Asset menurut Sartono 2001 adalah sebagai berikut : “Return on Assets ROA adalah rasio yang menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam total aktiva untuk menghasilkan laba perusahaan. Semakin tinggi Return on Assets ROA maka kemungkinan pembagian dividen juga semakin banyak”. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Return On Asset merupakan rasio yang diukur dari laba bersih setelah pajak earning after tax terhadap total aset perusahaanya. ROA salah satu ukuran profitabilitas juga merupakan ukuran efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan untuk operasi. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat kembalian investasi return semakin besar.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 103 114

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Pengaruh Current Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio Dan Return On Equity Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

0 61 82

Pengaruh retrun on asset,current ratio,debt to equity ratio,dividen,laba bersih dan divide pay out ratio terhadap harga saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di jakarta islamic index periode 2009-2014

0 7 0

Pengaruh return on asset,current ratio,debt to equity ratio,dividen,laba bersih dan dividend payout ratio terhadap harga saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta islamic index periode 2009-2014

1 26 123

Pengaruh return on asset,cebt to equity ratio,asset growth,dan dividend payout ratio tahun sebelumnya terhadap dividen payout ratio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2009-2014

2 7 129

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, CURRENT RATIO, RETURN ON ASSET TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 3 20