12
2.3.4. Iklim
Salah satu faktor penentu dalam budidaya tambak yaitu iklim. Iklim berkaitan langsung dengan kondisi daya dukung lingkungan adalah curah hujan.
Jumlah curah hujan dan hari hujan yang tinggi akan menyebabkan kemasaman tanah yang cukup tinggi dengan nilai pH yang rendah. Keadaan kemasaman tanah
yang tinggi sangat berpotensial untuk terjadinya pelarutan senyawa-senyawa beracun dan mengurangi ketersediaan unsur tertentu seperti pospor. Persiapan
tambak juga dipengaruhi oleh curah hujan dan hari hujan. Tingginya curah hujan dan hari hujan yang terjadi mengakibatkan pengeringan tambak yang tidak efektif
dan memakan waktu lama Ratnawati dan Asaad, 2012. Indonesia merupakan negara tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan
dan musim kemarau. Tinggi atau rendahnya curah hujan dapat dilihat dari jumlah bulan basah dan bulan kering setiap tahunnya. Bulan kering adalah bulan dimana
hujan turun dibawah 50mmbulan BMKG, 2014.
13
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tangga 24 Agustus – 5 Oktober 2014. Lokasi pelaksanaan penelitian ini di Desa Purworejo Kecamatan Pasir Sakti
Kabupaten Lampung Timur. Pengambilan data dilakukan selama 2 bulan dengan frekuensi 4 kali dengan selang waktu 2 minggu.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 1. Alat dan Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian
No Nama Alat
Fungsi
1 General Positioning
System GPS Menentukan lokasi pengambilan contoh
2 Kertas pH
Mengetahui keasaman 3
DOmeter Mengetahui kadar oksigen terlarut
4 Refrakto meter
Mengetahui kadar salinitas 5
Thermometer Mengukur suhu
6 Pancang Berskala
Mengukur pasang surut 7
Cool Box Menyimpan contoh tanah
8 Plastik
Menyimpan contoh tanah 9
HCL 25 Analisis Kandungan P-total dan C-organik
10 Es batu
Mengawetkan contoh tanah 11
Oven Mengeringkan contoh tanah
12 Spektrofotometer
Analisis Kandungan P-total 13
Flamefotometer Analisis Kandungan C-organik
14 Kertas Label
Memeberi Label Contoh 15
Cat Penanda Stasiun Pengamatan
14
3.3.Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini mengacu kepada penelitian Ratnawati dan Asaad 2012. Adapun prosedur dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Diagram Alir Prosedur Penelitian
3.3.1.Penentuan Stasiun Pengamatan
Penentuan titik lokasi penelitian dilakukan di 3 lokasi berbeda yaitu: area tambak dekat lauttambak asin Stasiun 1, area tambak antara tambak asin dan
tambak sawah Stasiun 2 dan area tambak sawah Stasiun 3. Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali pada masing-masing stasiun pengamatan. Ulangan dilakukan
untuk menyediakan galat atau error Notoatmodjo, 2010. Setiap ulangan ditentukan berdasarkan garis lurus antara parit 3 dan parit 8. Maka jumlah titik
pengamatan berjumlah 9 titik. Budidaya Tambak Ekstensif Udang Windu
Penentuan Stasiun Pengamatan Pengumpulan Data
Iklim Pasang Surut
Kondisi Tanah Kualitas Air