alami saluran kemih akibat pemasangan kateter, usia lanjut, dan lama menetapnya kateter dapat menyebabkan bakteri yang memiliki pili dapat melakukan perlekatan
pada kateter dan masuk ke dalam saluran kemih. Setelah berada dalam saluran kemih bakteri dapat menempel pada epitel dan kemudian bakteri berkolonisasi
pada epitel uretra distal. Bakteri kemudian dapat naik ke kandung kemih secara ascending. Selain itu bakteri patogen juga dapat bergerak naik dan menginfeksi
saluran kemih bagian atas Purnomo, 2012
Gambar 1 . Kerangka Teori.
Sumber : 1 Sukandar, 2007. 2 anonim, 2012. 3 Brook, 2008. 4 Purnomo, 2012
Pasien pengguna Kateter
Pemasangan kateter terkontaminasi bakteri
dan flora normal Prosedur pemasangan
yang tidak steril
Bakteri naik ke saluran kemih bagian atas
Infeksi Saluran Kemih Bakteri berkoloni di
uretra distal
Bakteri naik ke kandung kemih
Perbedaan kelas ruang rawat inap
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumah Sakit
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna komprehensif,
penyembuhan penyakit kuratif dan pencegahan penyakit preventif kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi
tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik dan biososial Anonim, 2006. Menurut Kepmenkes RI No. 340 tahun 2010 rumah sakit umum pemerintah
pusat dan daerah diklasifikasikan menjadi rumah sakit kelas A, B, C, dan D. Klasifikasi tersebut didasarkan pada unsur pelayanan, ketenagaan, fisik dan
peralatan. 1.
Rumah sakit umum kelas A, adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan
subspesialistik luas. 2.
Rumah sakit umum kelas B, adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya sebelas
spesialistik dan subspesialistik terbatas. 3.
Rumah sakit umum kelas C, adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar.
4. Rumah sakit umum kelas D, adalah rumah sakit umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar Anonim, 2010.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek merupakan rumah sakit rujukan tertinggi di provinsi Lampung, dan juga merupakan rumah sakit
pendidikan tipe B yang memiliki beberapa fasilitas dan ruangan untuk menjalankan fungsinya sebagai tempat pelayanan kesehatan. Ruangan yang
tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek antara lain ruang rawat jalan , ruang gawat darurat, ruang operasi, ruang laboratorium,
ruang farmasi, ruang rawat inap, ruang sterilisasi, ruang pendidikan dan pelatihan ruang diklat, ruang laundry, ruang dapur, kamar jenazah dan
pelataran parkir. Rumah Sakit Umum Daerah DR. H. Abdul Moeloek memiliki 6 ruangan operasi yang digunakan untuk Bedah Orthpaedi OK1,
Bedah Urologi OK2, Bedah THT OK3, Bedah Saraf OK4, Bedah Gigi Mulut OK5 dan Bedah Mata OK6 Ayni, 2009.
2.2 Ruang Rawat Inap
Ruang rawat inap adalah ruang perawatan untuk pasien yang memerlukan asuhan
dan pelayanan
keperawatan dan
pengobatan secara
berkesinambungan lebih dari 24 jam. Setiap rumah sakit akan mempunyai ruang perawatan dengan nama yang berbeda sesuai dengan tingkat
pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit kepada pasiennya Anonim, 2012.
Menurut kementrian kesehatan RI ruang rawat inap memiliki persyaratan umum dan khusus yang harus terpenuhi untuk memberikan pelayan
kesehatan yang baik. Berikut adalah persyaratan umum dan khusus ruang rawat inap Anonim, 2012 :
Persyaratan umum. 1.
Pengelompokan ruang berdasarkan kelompok aktivitas yang sejenis hingga tiap kegiatan tidak bercampur dan tidak membingungkan pemakai
bangunan. 2.
Perletakan ruangannya terutama secara keseluruhan perlu adanya hubungan antar ruang dengan skala prioritas yang diharuskan dekat dan
sangat berhubunganmembutuhkan. 3.
Akses pencapaian ke setiap blokruangan harus dapat dicapai dengan mudah.
4. Kecepatan bergerak merupakan salah satu kunci keberhasilan
perancangan, sehingga blok unit sebaiknya sirkulasinya dibuat secara linierlurus memanjang.
5. Jumlah kebutuhan ruang harus disesuaikan dengan kebutuhan jumlah
pasien yang akan ditampung. 6.
Sinar matahari pagi sedapat mungkin masuk ke dalam ruangan. 7.
Alur petugas dan pengunjung dipisah. 8.
Besaran ruang dan kapasitas ruang harus dapat memenuhi persyaratan minimal seperti ditunjukkan dalam tabel 1 berikut Anonim, 2012
Tabel 1 . Kebutuhan Minimal Luas Ruangan Ruang Rawat Inap
Anonim, 2012
Nama ruang Luas
Satuan 1
Ruang perawatan VIP
18 m²tempat tidur
Kelas I 12
m²tempat tidur Kelas II
10 m²tempat tidur
Kelas III 7,2
m²tempat tidur 2
Ruang Pos Perawat 20
m² 3
Ruang Konsultasi 12
m² 4
Ruang Tindakan 24
m² 5
Ruang Administrasi 9
m² 6
Ruang Dokter 20
m² 7
Ruang Perawat 20
m² 8
Ruang GantiLoker 9
m² 9
Ruang Kepala Rawat Inap 12
m² 10
Ruang Linen Bersih 18
m² 11
Ruang Linen Kotor 9
m² 12
Spoelhoek 9
m² 13
Ruang Kamar MandiToilet 25
m² 14
Pantri 9
m² 15
Ruang JanitorServis 9
m² 16
Ruang Gudang Bersih 18
m² 17
Ruang Gudang Kotor 18
m²
Persyaratan khusus 1.
Tipe ruang rawat inap, terdiri dari : a.
Ruang rawat inap 1 tempat tidur setiap kamar VIP. b.
Ruang rawat inap 2 tempat tidur setiap kamar Kelas 1 c.
Ruang rawat inap 4 tempat tidur setiap kamar Kelas 2 d.
Ruang rawat inap 6 tempat tidur atau lebih setiap kamar kelas 3.
2. Khusus untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan Ruang Isolasi,
seperti : a.
Pasien yang menderita penyakit menular.