Representasi Kelas Sosial Dalam Iklan Layanan Masyarakat Mengenai

subsidi bahan bakar minyak yang seharusnya digunakan untuk masyarakat miskin, justru malah dinikmati oleh masyarakat yang kaya. 2. Representasi Kelas Sosial Dalam Iklan Layanan Masyarakat Mengenai Penyesuaian Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2013 Dalam Discourse Practice produksi dan konsumsi teks Iklan Layanan Masyarakat yang dimunculkan oleh kementerian komunikasi dan informatika ini membuat masyarakat berfikir untuk lebih mengetahui bagaimana kenaikan bahan bakar ini terjadi. Pada pemusatan konsumsi teks, peneliti melihat adanya sisipan teks yang dirancang utnuk menghadirkan konflik antara kelas bawah dan kelas atas. Dimana dalam iklan layanan masyarakat ini, pembuat iklan seolah-olah ingin membenturkan konflik antara kelas bawah dan kelas atas

3. Representasi Kelas Sosial Dalam Iklan Layanan Masyarakat Mengenai

Penyesuaian Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2013 Dalam Deskripsi Sosiocultural Practice Situasional, Instituasional, Sosial Upaya pemerintah menaikkan BBM mencerminkan lemahnya akuntabilitas di bidang pengelolalaan energi dari mulai penghitungan jumlah subsidi yang harus dibayar APBN hingga pemasukan uang dari sektor migas. Keterangan pemerintah ke publik tentang subsidi terlihat berusaha dibesar- besarkan dan didramatisasi. Sebaliknya, pemerintah juga berusaha menutupi kenyataan peningkatan pemasukan dari sektor Migas bersamaan dengan meningkatnya subsidi.

5.2 SARAN

Dalam penelitian yang dilakukan ini, peneliti harus mampu memberikan suatu masukan berupa saran-saran yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. Mahasiswa diharapkan membekali diri dengan pemikiran yang kritis untuk bagaimana menjaga stabilitas negara dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan hukum, sehingga apa yang menjadi keresahan masyarakat, mahasiswa sudah memiliki rencana atau rancangan yang efektif disetiap permasalahan negara ini. 2. Lembaga pendidikan perlu mendorong agar para mahasiswa lebih meningkatkan kekritisannya terutama pada kisruh-kisruh politik di negara ini, dan bukan hanya sebagai penonton saja. Upaya ini penting agar para mahasiswa memiliki kepekaan terhadap realitas yang ada untuk menjadi sebuah perubahan bagi bangsa dan negara ini. 3. Masyarakat diharapkan mampu mencerna pesan dari teks tidak hanya sebagai tulisan yang tidak bernyawa. Tapi teks itu merupakan media untuk menanamkan nilai-nilai dan pemahaman tentang sebuah fenomena, karena sebuah teks selalu berhubungan dengan relasi-relasi kuasa. REPRESENTASI KELAS SOSIAL DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PENYESUAIAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK Studi Analisis Wacana Norman Fairclough Mengenai Representasi Kelas Sosial Dalam Iklan Layanan Masyarakat Penyesuaian Harga Bahan Bakar Minyak Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2013 SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Kelulusan Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Oleh, RULY TOPAN WIGUNA NIM : 41809069 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA B A N D U N G 2014 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam iklan layanan masyarakat yang dibuat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika digambarkan bahwa subsidi bahan bakar minyak yang digelontorkan pemerintah lebih banyak tidak tepat sasaran dan mengalir ke kaum menengah dan kaum atas. Sementara kaum bawah yang dalam iklan ini disebut dengan rakyat miskin masih tetap menderita dan tak menikmati subsidi yang diberikan pemerintah. Iklan layanan masyarakat ini ditayangkan dibeberapa stasiun televisi nasional baik milik pemerintah maupun swasta guna mengedukasi masyakarakat terkait penggunaan bahan bakar minyak. Namun pada kenyataannya, penghapusan subsidi bahan bakar minyak beberapa tahun sebelumnya dan penyaluran bantuan langsung tunai yang diberikan kepada rakyat miskin maupun bantuan raskin masih menyisakan banyak masalah. Sehingga membuat rakyat berontak akan kebijakan yang diterapkan pemerintah terkait subsidi bahan bakar minyak ini. Disinilah terlihat bagaimana kelas sosial masyarakat memandang kebijakan ini yang tentunya berdasar pada kepentingan dan keuntungan masing – masing. Di satu sisi rakyat kelas bawah membutuhkan bantuan dari hasil penghapusan subsidi tersebut namun pada pelaksanaannya pemberian bantuan tersebut masih tidak tepat sasaran. Di sisi lain masyarakat kelas menengah dan atas tak ingin subsidi itu dihapuskan karena akan semakin menaikkan biaya produksi kehidupan mereka terutama mereka yang berada di sektor produksi dan distribusi yang akan membuat penurunan pendapatan yang akan berefek domino pada kenaikan produk yang dihasilkan dan harga barang kebutuhan di pasar. Bahan Bakar Minyak BBM merupakan kebutuhan strategis bagi masyarakat di desa maupun kota baik kebutuhan rumah tangga maupun pengusaha, demikian juga BBM sangat penting bagi sektor industri maupun transportasi. Mengingat pentingnya peran BBM dalam kehidupan masyarakat maka pemerintah melakukan campur tangan dalam penentuan harga dan sekaligus menjamin ketersediaannya di pasar domestik. Kebijakan pemerintah tersebut dilakukan dengan cara memberikan subsidi harga untuk menekan harga BBM agar terjangkau oleh masyarakat luas dan sekaligus menjaga stabilitas harga. Namun kebijakan pemerintah tersebut tidak seperti yang diharapkan bahkan menimbulkan permasalahan dalam perekonomian. Terjadinya salah sasaran pemberian subsidi yang seharusnya untuk kelompok berpenghasilan rendah ke kelompok penghasilan menengah ke atas membebani anggaran pemerintah dalam jumlah yang signifikan. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan dinilai tidak mampu untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh masyarakat, khususnya masyarakat miskin. Yang terjadi malah masyarakat yang memiliki kekayaaan melimpah semakin merasa berkuasa karena mereka tidak mengikuti aturan pemerintah, seharusnya subsidi BBM yang dinikmati oleh masyarakat miskin tetapi malah masyarakat yang memiliki uang yang berlimpah yang menikmatinya. Iklan yang ditayangkan oleh KEMKOMINFO Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah sebagai salah satu contoh untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas bagaimana pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan. Dimana masyarakat harus lebih luas melihat bagaimana kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah ini dalam ruang lingkup perekonomian. Iklan layanan masyarakat sendiri merupakan iklan nonkomersial dengan mengajak, mendidik, mengarahkan, atau menghimbau masyarakat sebagai warga negara. Komunikan dalam iklan layanan masyarakat biasanya lembaga – lembaga pemerintah atau lembaga swadaya. Dalam etika pariwara Indonesia disebutkan bahwa iklan layanan masyarakat sepenuhnya dilakukan oleh pamong atau lembaga nirlaba yang memuat identitas pengiklan atau penyelenggara dengan menampilkan logo maupun slogan. Supriadi, 2013:42 Kelas merupakan sebuah konsep yang menentukan kedudukan sosial manusia dari segi kepemilikian benda atau harta yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini didasari oleh kedudukan seseorang mengenai kepemilikian kekuasaan. Kelas sosial terbagi menjadi dua bagian, antara kelas atas dan bawah. Kelas bawah seringkali dianggap sebagai kelasnya orang – orang yang hanya memiliki tenaga kerja. Mereka tak memiliki apapun selain tenaga yang mereka gunakan untuk bekerja. Sebagai imbalannya, mereka menerima gaji dari kaum atas dengan jumlah yang sangat rendah. Ini tentu saja tidak adil bagi mereka. Perbedaan antara kedua kelas inilah yang menyulut perjuangan dan penentangan antara kelas – kelas sosial. Masyarakat kini terutama kaum menengah hingga kaum atas justru menikmati hak yang seharusnya diperuntukkan bagi kaum bawah. Hal tersebut tergambar jelas dalam iklan layanan masyarakat yang dikeluarkan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada tahun 2013 lalu terkait dengan Penyesuaian Harga BBM. Kelas atas dan bawah memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Kelas atas memiliki dan menguasai alat – alat produksi serta menguasai seluruh rangkaian sistem produksi. Sedangkan kelas bawah dijadikan sebagai tenaga kerja yang bekerja untuk kelas borjuis dalam rangkaian proses produksi. Iklan sebagai media propaganda yang mampu mempengaruhi pandangan dan pikiran orang lain. Dengan begitu masyarakat akan mengerti serta paham bagaimana kekuasaan dijadikan sebagai alat untuk merubah sebuah pandangan orang banyak, namun pembagian kelas sosial antara masyarakat atas dan bawah memang sudah tidak menjadi hal yang asing lagi dalam negeri ini. 1 Iklan layanan masyarakat, khususnya merupakan bentuk iklan yang memberikan informasi dan mempengaruhi masyarakat agar mampu melihat masalah yang terjadi di dalam sebuah Negara. Kekuasaan melalui media massa dengan memanfaatkan fitur-fitur linguistik. Thomas dan Wareing 2007; 52-53 mengemukakan bahwa penggalangan kekuasaan dan penegakan terhadap keyakinan-keyakinan politik dapat dillakuan dengan dua cara, yakni 1 mencari kekuasaan lewat kekerasan dan 2 membujuk orang untuk patuh secara sukarela. Dari pengertian diatas, pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan. Disadari atau tidak, iklan dapat menjadi media yang memberikan sebuah informasi yang penting dan harus dicermati oleh masyarakat yang melihatnya. Iklan sangat unik karena iklan dapat mencapai tujuan meskipun disampaikan dengan panjang lebar dan terkadang membingungkan. Karena kita membayar iklan maka kita dapat memilih media yang sesuai untuk pemasangan atau penayangan iklan, sehingga pesan di dalamnya dapat sampai pada kelompok sasaran yang dituju. 1 http:prastistransformers.wordpress.com20120927iklan-dan-dasar-propagandanya diakses pada tanggal 23 maret 2014 pukul 10.08 Karakteristik yang melekat pada iklan yaitu bersifat audio visual. Karakteristik ini dapat dikatakan sebagai keuntungan atau kelebihan suatu sarana informasi Hal ini berangkat dari asumsi bahwa iklan layanan masyarakat dapat memainkan peranan yang sangat efektif dalam pengonstruksian identitas sosial, hubungan sosial, serta sistem pengetahuan dan makna. Wacana dalam model Critical Discourse Analysis CDA Norman Fairclough adalah bahasa. Hal ini dapat diterapkan pada kajian empiris bahasa yang memainkan perannya sebagai sarana komunikasi dengan tujuan khusus yang dimilikinya. Dalam ilmu bahasa, analisis wacana kritis tidak semata-mata digunakan untuk menganalisis teks media seperti dalam ilmu komunikasi. Akan tetapi, digunakan juga untuk menganalisis segala bentuk ketidak berimbangan sosial yang terepresentasi melalui bahasa. “Bahasa secara sentral memiliki kekuatan, dan merupakan sarana untuk mencapai kekuasaan, dan juga memiliki suatu ideologi tersendiri” Norman Fairclough tjr., 1989:19 Analisis wacana kritis adalah, bagaimana bahasa menyebabkan kelompok sosial yang ada bertarung dan mengajukan ideologinya masing-masing. Konsep ini mengasumsikan dengan melihat praktik wacana bias jadi menampilkan efek sebuah kepercayaan ideologis artinya wacana dapat memproduksi hubungan kekuasaan yang tidak imbang antara kelas sosial, laki-laki dan wanita, kelompok mayoritas dan minoritas dimana perbedaan itu direpresentasikan dalam praktik sosial. Analisis Wacana melihat pemakaian bahasa tutur dan tulisan sebagai praktik sosial. Praktik sosial dalam analisis wacana dipandang menyebabkan hubungan yang saling berkaitan antara peristiwa yang bersifat melepaskan diri dari dari sebuah realitas, dan struktur sosial. Fokus dari analisis wacana adalah setiap bentuk tertulis atau bahasa lisan, seperti percakapan atau artikel koran. Topik utama yang menjadi pokok dalam analisis wacana adalah struktur sosial yang mendasarinya, yang dapat diasumsikan atau dimainkan dalam percakapan atau teks. Ini menyangkut alat dan strategi yang dipakai orang ketika terlibat dalam komunikasi, seperti memperlambat suatu pidato untuk penekanan, penggunaan metafora, pilihan kata-kata tertentu untuk menampilkan mempengaruhi, dan sebagainya. Analisis wacana dilakukan untuk menganalisis wacana dalam tingkat naskah beserta konteksnya. Ini pun yang ditawarkan dalam analisis wacana kritis Norman Fairclough. Model yang dikemukakannya sering disebut juga model perubahan sosial social change karena berusaha mengintegrasikan antara aspek linguistik dengan pemikiran sosial dan politik menuju perubahan sosial. Dalam memahami wacana naskahteks kita tak dapat melepaskan dari konteksnya. Untuk menemukan ”realitas” di balik teks kita memerlukan penelusuran atas konteks produksi teks, konsumsi teks, dan aspek sosial budaya yang mempengaruhi pembuatan teks. Dikarenakan dalam sebuah teks tidak lepas akan kepentingan yang yang bersifat subjektif. Maka dari itu peneliti tertarik untuk menganalisis judul mengenai penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak yang ditayangkan oleh kementerian komunikasi dan informatika Republik Indonesia Tahun 2013.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Untuk itu, maka peneliti mengambil rumusan masalah pada dua bentuk pertanyaan yaitu pertanyaaan Makro dan pertanyaan Mikro. Pengertian dari pertanyaan makro adalah inti dari permasalah yang peneliti ingin teliti, lalu pertanyaan mikro merupakan pertanyaan permasalahan yang berdasarkan teori sebagai landasan penelitian ini.

1.2.1 Pertanyaan Makro

Peneliti merumuskan pertanyaan makro yaitu “Bagaimana Representasi Kelas Sosial Dalam Iklan Layanan Masyarakat Penyesuaian Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2013 Ditinjau Dari Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough? ”

1.2.2 Pertanyaan Mikro

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti merumuskan pertanyaan mikro guna membatasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Representasi Kelas Sosial Dalam Iklan Layanan Masyarakat Penyesuaian Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2013 Dalam Struktur Teks ? 2. Bagaimana Representasi Kelas Sosial Dalam Iklan Layanan Masyarakat Penyesuaian Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2013 Dalam deskripsi discourse practice produksi dan konsumsi teks ? 3. Bagaimana Representasi Kelas Sosial Dalam Iklan Layanan Masyarakat Penyesuaian Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2013 Dalam deskripsi sosiocultural practice Situasional, Institusional, Sosial ?

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan dari rumusan masalah yang peneliti bagi menjadi dua pertanyaan yaitu makro dan mikro, maka peneliti pun mendapati Maksud dan Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mendeskripsikan representasi Kelas Sosial dalam iklan layanan masyarakat penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak tahun 2013 dengan analisis wacana kritis Norman Fairclough.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Untuk membuat penelitian ini lebih terarah maka dirumuskan tujuan agar hasil yang dicapai lebih optimal. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Representasi Kelas Sosial Dalam Iklan Layanan Masyarakat Penyesuaian Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2013 dalam Struktur Teks . 2. Untuk mengetahui Representasi Kelas Sosial Dalam Iklan Layanan Masyarakat Penyesuaian Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2013 dalam deskripsi Discourse Practice Produksi dan Konsumsi Teks . 3. Untuk Mengetahui Representasi Kelas Sosial Dalam Iklan Layanan Masyarakat Penyesuaian Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2013 dalam deskripsi Sosiocultural Practice Situasional, Institusional, dan Sosial . 4. Untuk Mengetahui Representasi Kelas Sosial Dalam Iklan Layanan Masyarakat Penyesuaian Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2013 1.4 KEGUNAAN PENELITIAN 1.4.1 Kegunaan Teoritis Secara teoritis penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu komunikasi secara umum dan analisis wacana kritis terutama Norman Fairclough dalam teks pada iklan layanan masyarakat.

1.4.2 Kegunaan Praktis 1.

Untuk Peneliti Kegunaan penelitian ini untuk peneliti adalah memberikan pengetahuan lebih mendalam tentang pandangan analisis wacana kritis tentang karakteristik wacana dalam hal ini iklan layanan masyarakat penyesuaian harga Bahab Bakar Minyak tahun 2013, Selain itu bahasa iklan diharapkan agar lebih berkembang sesuai modernitas terkini.

2. Untuk Universitas

Penelitian ini berguna bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia secara umum, program Ilmu Komunikasi secara khusus sebagai literatur atau untuk sumber tambahan dalam memperoleh informasi bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian pada kajian yang sama. 3. Untuk Masyarakat Kegunaan penelitian ini bagi masyarakat umum adalah untuk menyadari tentang apa yang ditampilkan pada iklan layanan masyarakat penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak dalam lingkungan masyarakat terutama dari media massa. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Suharsimi Arkunto 2000:29, Objek penelitian adalah variable penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Sedangkan benda, hal, atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan disebut objek Suharsimi Arkunto, 2000:116. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana analisis wacana kritis Norman Fairclough dalam iklan layanan masyarakat mengenai penyesuaian harga bahan bakar minyak tahun 2013. Peneliti mengambil enam scene beserta teks iklan yang ada pada iklan layanan masyarakat penyesuaian harga bahan bakar minyak tahun 2013 sebagai objek penelitian ini yang dapat peneliti jelaskan pada tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Scene Teks Iklan Time Line Scene Iklan Scene Satu pada durasi 00.01-00.03 “Neraca Perdagangan Tekor”

Dokumen yang terkait

Citra Partai Keadilan Sejahtera di Pemilu 2014 (Analisis Wacana Pemberitaan Partai Keadilan Sejahtera pada Media Online Detikcom)

0 13 0

Representasi Pemimpin Dalam Iklan New Nutrilon Royal 3 "Life Starts Here" (Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough Mengenai Representasi Pemimpin Dalam Iklan New Nutrilon Royal 3 "Life Starts Here")

0 2 1

Representasi Propaganda Demokrasi dalam Film The War on Democracy (Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough mengenai Representasi Propaganda Demokrasi dalam Film Dokumenter The War on Democracy Karya John Pilger)

1 3 1

Representasi Pluralisme Dalam Lirik Lagu Unity Karya Barry Likumahuwa (Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough Tentang Representasi Pluralisme Dalam Lirik Lagu Unity Karya Barry Likumahuwa)

0 6 1

Representasi Dialektika Hitam dan Putih Dalam Video Klip Superfine (Studi Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough dalam Video Klip Kontemplasi Dini Hari Karya Superfine)

3 26 105

Representasi Hak Asasi Manusia Melalui Iklan Politik Gita Wirjawan 2014 Versi Game (Studi Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough Mengenai Representasi Hak Asasi Manusia Melalui Iklan Politik Gita 2014 Versi Game)

0 11 93

Representasi Pemerintah Indonesia Terkait Perdagangan Manusia dalam Enam Artikel The Jakarta Post: Kajian Analisis Wacana Kritis Model Norman Fairclough.

0 0 3

REPRESENTASI LESOTHO DALAM PEMBERITAAN KASUS TRANSIT HUMAN TRAFFICKING: ANALISIS WACANA KRITIS MODEL FAIRCLOUGH.

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potret Relasi Dosen dan Mahasiswa dalam Tumblr “Yeahmahasiswa” (Sebuah Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough)

0 0 14

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Kritik Sosial pada Film Warkop DKI Reborn: Menggunakan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough

0 0 17