“Humas merupakan fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi
dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”. Scott M. Cutlip. Efective Public Relations –
Terjemahan. 2006 : 9
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan humas adalah suatu program dimana semuanya harus laksanakan sesuai rencana yang
dibuat. humas juga sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam organisasi agar tercipta saling pengertian, saling percaya dan timbul suatu
hubungan yang harmonis dengan publiknya. Pada prinsipnya humas menekankan kepada fungsi manajemen tersebut, itu
menunjukkan bahwa humas adalah mempunyai fungsi yang tidak mudah. Ini berarti humas adalah fungsi melekat dan tidak lepas dari manajemen suatu
organisasi yang tujuannya adalah membentuk goodwill toleransi, kerja sama, saling pengertian, saling percaya, dan saling menghargai, serta untuk memperoleh
opini publik dan image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang harmonis. Pengertian tersebut, menitikberatkan bahwa aspek-aspek humas
mensejajarkan diri dengan aspek-aspek ilmu sosial dari suatu organisasi, yakni menonjolkan tanggung jawab organisasi kepada kepentingan publik atau
kepentingan masyarakat luas. Humas itu jelas berkaitan dengan niat baik dan nama baik perusahaan.
2.3.2 Fungsi Humas
Canfield mengemukakan tiga fungsi kegiatan humas, yaitu : 1.
Mengabdi kepentingan umum 2.
Memelihara komunikasi yang baik 3.
Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik Canfield dalam Effendy,1993:137.
Dari fungsi humas yang telah dikemukakan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan tentang fungsi humas secara universal yaitu :
1. Menyampaikan kebijaksanaan manajemen pada publik
2. Menyampaikan opini publik pada manajemen
Penyampaian kebijaksanaan manajemen pada publik dimaksudkan agar publik- publik dari organisasi dapat mengetahui kebijaksanaan apa yang telah
disampaikan oleh pimpinan organisasi kepada publik internal dan kebijaksanaan apa yang akan disampaikan oleh aparat yang berwenang untuk publik eksternal.
Maka dapat diharapkan tidak akan terjadi kesalahpahaman diantara publiknya dengan organisasi.
2.3.3 Kegiatan Humas
Untuk melengkapi kegiatan tujuannya maka Humas harus melakukan hal- hal yang positif, ada dua macam kegiatan Humas yaitu kegiatan yang ditujukan
ke dalam yang disebut kegiatan internal dan ke luar disebut kegiatan eksternal 1
Kegiatan Internal
Kegiatan internal yaitu kegiatan Humas yang ditujukan pada publik internal atau publik yang menjadi bagian organisasi itu sendiri, dalam kegiatannya
Humas mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam publik internal, sebelum kebijakan dijalankan oleh
organisasi. Kegiatan internal lebih ditekankan pada hubungan dengan pegawai employed relations dan hubungan dengan pemegang saham stockholder
relations. 2
Kegiatan Eksternal Kegiatan eksternal Humas adalah kegiatan yang dilakukan oleh publik umum
atau masyarakat dalam mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran positif publik terhadap lembaga yang dihadapinya. Hubungan yang dijalin dengan
publik eksternal diantaranya adalah hubungan dengan pelanggan costumer relations, hubungan dengan khalayak sekitar community relations,
hubungan dengan pemerintah government relations, dan hubungan dengan pers pers relations.
2.4. Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi 2.4.1 Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi adalah suatu tindakan untuk berbagi informasi, gagasan ataupun pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang
terlibat di dalamnya guna mencapai kesamaan makna. Tindak komunikasi tersebut dapat dilakukan dalam beragam konteks, antara
lain adalah dalam lingkup organisasi organizational communication.
Komunikasi Organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi. Istilah organisasi
berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara hafriah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung.
Evert M. Rogers dalam bukunya, Communication in
Organization, yang di kutip oleh Khomsahrial Romli dalam bukunya Komunikasi Organisasi menyebut panduan tadi suatu sistem. Secara
lengkap organisasi di definisikan sebagai : “a stable system of individuals who work together to achieve,
through a hierarchy of rank and division of labour, common goals
’’suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang
kepangkatan dari pembagian tugas. Romli.2011:1 Definisi lain mengenai komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi Wiryanto
dalam Romli.2011:2. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada
kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam
organisasi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi
lebih kepada anggotanya secara individual.
Goldhaber 1986 memberikan definisi komunikasi organisasi
sebagai berikut :
“organizational communications is the process of creating and exchanging messages within a network of interdependent
relationship to
cope with
environmental uncertainty
komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling
bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-
ubah”. Goldhaber dalam Romli.2011:13
Definisi tersebut mengandung tujuh konsep kunci yaitu proses,
pesan, jaringan, saling tergantung, hubungan, lingkungan, dan ketidakpastian.
“Dalam pandangan objektif organisasi adalah sesuatu yang bersifat fisik dan konkret, dan merupakan sebuah struktur
dengan batas-
batas yang pasti. Istilah “organisasi” mengisyaratkan bahwa sesuatu yang nyata merangkum orang-
orang, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan. Sedangkan pendekatan subjektif memandang organisasi sebagai kegiatan
yang dilakukan orang-orang. Organisasi terdiri dari tindakan- tindakan, interaksi, dan transaksi yang melibatkan orang-
orang. Organisasi diciptakan dan dipupuk melalui kontak- kontak yang terus menerus berubah yang dilakukan orang-
orang antara yang satu dengan lainnya dan tidak eksis secara terpisah dari orang-orang yang perilakunya membentuk
organisasi tersebut.” Romli.2011:64 De Vito
1997:337 yang dikutip oleh Burhan Bungin dalam
bukunya Sosiologi Komunikasi, menjelaskan organisasi sebagai sebuah kelompok individu yang diorganisasi untuk mencapai tujuan
tertentu. Jumlah anggota organisasi bervariasi dari tiga atau empat sampapi dengan ribuan anggota. Organisasi juga memiliku struktur
formal maupun informal. Organisasi memiliki tujuan umum untuk meningkatkan pendapatan, namun juga memiliki tujuan-tujuan