Sales Representative pada PT.Coca-Cola Amatil Indonesia : laporan kerja praktek

  

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

  Nama Lengkap : Muhammad Ihsan Izharuddin Adhi Pratama Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 3 April 1989 Usia : 22 tahun Berat /Tinggi badan : 68 kg/167 cm Hobby : Membaca Status : Belum Menikah Alamat : Jalan Pasirlayung E-33 RT.06 RW. 02 Kelurahan Pasirlayung Kecamatan Cibeunying Kidul Bandung 40192.

  No. Telepon : 0227202936

PENDIDIKAN FORMAL

  SD Negeri Padasuka Bandung 1995 - 2001 SMP Negeri 6 Bandung 2001 - 2004 SMA Negeri 10 Bandung 2004 - 2007 Universitas Komputer Indonesia Bandung 2008 - sekarang

SALES REPRESENTATIVE

PADA PT. COCA-COLA

  

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh jenjang Strata Satu

  

Program Studi Manajemen Ekonomi

Oleh :

  

NAMA : MUHAMMAD IHSAN I. A

NIM : 21208066

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

  

2011

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

  Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk makan dan minum, dimana kebutuhan akan minuman selalu didasari oleh keinginan yang berbeda- beda, dimana keinginan merupakan alat untuk pemuas kebutuhan tersebut. Melihat kondisi tersebut, maka terciptalah peluang pasar dimana perusahaan yang menyediakan minuman ringan menjadi semakin banyak, mulai dari pemimpin pasar, pengikut pasar,dan pesaing pasar. Perusahaan-perusahaan tersebut akan menggunakan berbagai cara untuk dapat menonjolkan keunggulan kompetitifnya, agar produknya dapat tetap laku di pasaran. Karena dalam hal ini pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang menyadari bahwa perusahaan tidak akan dapat bertahan tanpa adanya transaksi pembelian.

  Coca-Cola adalah salah satu produk minuman ringan yang telah menjadi di dunia, bahkan di Indonesia. PT Coca Cola Amatil Indonesia –

  market leader

  West Java yang beralamat di jalan Terusan Pasirkoja merupakan Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Meskipun produk Coca-Cola telah menjadi pemimpin pasar produk minuman ringan, perusahaan harus tetap mempertahankan pangsa pasarnya dengan berbagai strategi. penerima,mempromosikan dan menjual produk tersebut kepada pengguna akhir, sedangkan strategi tarik mencakup pengusaha produsen terhadap iklan dan promosi untuk membujuk konsumennya agar bertanya kepada perantara produk tersebut. Biasanya perusahaan baru memulai bisnisnya sebagai usaha lokal yang melakukan penjualan di pasar yang terbatas, dengan menggunakan perantara yang ada. Bahkan perusahaan yang sudah besar sekalipun akan menambah cabang salurannya agar dapat meningkatkan pangsa pasarnya. Kegiatan perusahaan pun sangat beragam, dimulai dengan pemesan barang sampai barang tersebut dikirim kepada outlet. Setiap perusahaan, termasuk perusahaan dagang memiliki persediaan. Persediaan secara umum dapat diartikan sebagai hal/benda yang dibeli untuk dijual kembali atau digunakan untuk proses produksi. Melihat kondisi tersebut, PT Coca Cola Amatil Indonesia harus tetap mempertahankan pangsa pasarnya dengan cara mengorder produk-produknya setiap hari ke pihak-pihak outlet.

  Inti dari ordering yang berhasil adalah sales representative yang efektif. Dimana sales representative haruslah orang yang jujur, dapat diandalkan, berpengetahuan luas, karena merekalah yang secara langsung menentukan keberhasilan dari penjualan. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh sales mengubah mereka dari penerima pesanan yang pasif menjadi

  representative,

  pencari pesanan yang aktif. Begitu pula di PT Coca Cola Amatil Indonesia dimana untuk dapat melakukan order tersebut, sales representative mempunyai peran diberi kesempatan untuk menganalisis peluang-peluang pasar, dimana mereka menganalisis potensi-potensi unyuk membuka outlet baru, dengan cara bernegosiasi dengan pemilik warung, ataupun toko, dimana merupakan salah satu saluran pemasaran.

  Penulis memilih PT. Coca-cola Amatil Indonesia sebagai bahan kajian dalam laporan kerja praktek ini. Dimana Coca-cola merupakan perusahaan produk minuman yang mempunyai pangsa pasar yang sangat besar dan terus meningkat.

  Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengetahui dan mempelajari tentang SALES REPRESENTATIVE PADA PT. COCA-COLA

  AMATIL INDONESIA.”

1.2 Tujuan Kerja Praktek

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kerja Praktek.

  2. Untuk mengetahui peran sales representative pada PT.Coca-cola

  Amatil Indonesia.

  3. Untuk mengetahui tugas sales representative pada PT. Coca-cola Amatil Indonesia.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

  1.3.1 Kegunaan Praktis

  1. Perusahaan Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pimpinan perusahaan dalam melihat aspek kegiatan sales representative sebagai representasi dalam melakukan order.

  2.Pihak lain Hasil laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang dapat bermanfaat bagi pihak lain terutama untuk mengetahui lebih jauh

  1.4.2 Kegunaan Akademis

  1. Penulis Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai sales

  

representative pada PT. Coca-cola Amatil Indonesia melalui penerapan ilmu

  dan teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dan mengaplikasikannya kedalam teori penelitian ini.

  2. Perkembangan ilmu manajemen Diharapkan dapat dijadikan sebagai pembanding antara ilmu-ilmu menajemen dengan keadaan yang terjadi dilapangan sehingga dengan adanya pembanding tersebut akan dapat memajukan ilmu manajemen yang sudah ada untuk diterapkan pada dunia secara nyata.

1.4. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek Penulis melaksanakan kerja praktek di di PT. Coca-cola Amatil Indonesia.

  Jalan Terusan Pasirkoja No. 334 Bandung. Untuk kelancaran kegiatan Kerja Praktek, maka jadwal Kerja Praktek diperkirakan dimulai sejak 4 Juli 2011 sampai dengan selesai.

  1. Kerja Praktek dilaksanakan setiap hari senin-sabtu.

  2. Pelaksanaan Kerja Praktek dimulai pada pukul 07.00 – selesai.

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

  Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.

  Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.

  Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.

  Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda- benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.

  Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain".

  Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.

  Coca-Cola hadir di Indonesia ini sekitar tahun 1927, ketika Netherland Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolka untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta). Produksi Coca-Cola lumpuh pada jaman penjajahan Jepang (1942-1945) tetapi tepat padasesudah kemerdekaan Republik Indonesia, pabrik tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL) dengan status perusahaan nasional.

  Pada tahun 1971 dengan pertambahan mitra usaha dan modal didirikannya pabrik pembotaolan madern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. The Jaya Beverages Bottling Company. Tercatat sampai saat ini 11 pabrik Coca-Cola yang beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun

  (1976), Ujung pandang (1981), Bandung (1983), Padang (1985), Bali (1985), Manado (1985), Banjarmasin (1981), dan Lmpung (1995).

  Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia.

  Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.

  Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company.

  Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.

  Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca- Cola Bottling Indonesia. Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia. kadar soda yang paling sempurna. Minuman ini merupakan jenis minuman berkarbonasi yang mengandung air, gula, sari daun cola, cafeine dari kacang cola, caramel, asam posfor, vanilla, jus lemon, jeruk, minyak lemon, pala, kayu manis dan ketumbar. Minuman ringan ini dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan.

  Kemudian pada tangga 1 July 2002 PT. Coca-Cola Amatil Bottling Indonesia berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia dan PT.

  Coca-Cola Amatil Indonesia berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Distribution Indonesia. Sedangkan untuk hal-hal yang bersifat penggabungan antara perusahaan pembotolan dan perusahaan distributor nama perusahaan yang dipergunakan adalah PT. Coca-Cola Bottling Indonesia. Perubahan nama ini diharapakan dapat membuat masyarakat Indonesia merasa lebih akrab dengan Coca-Cola.

2.1.1. Visi dan Misi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Jawa Barat

  Amatil Indonesia

A. Visi PT. Coca-Cola

  Visi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Jawa Barat adalah “ Menjadi

  perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara.”

  PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Jawa Barat adalah bagian dari keluarga besar Coca-Cola yang terdiri dari orang-orang yang dinamis, berdedikasi tinggi, selalu bekerja sama dan mampu memberikan produk dan layanan yang berkualitas melalui efektifitas dan efisiensi dalam distribusi, pelaksanaan basis salesmanship yang konsisten, pengembangan pasar yang kreatif & inovatif, pelaksanaan program marketing yang tepat dan benar serta mampu menjadikan Jawa Barat sebagai penyumbang keuntungan yang selalu meningkat.

B. Misi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia

  Misi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Jawa Barat adalah Memberikan

  

kesegaran kepada pelanggan dan konsumen kiyta dengan rasa bangga dan

semangat sepanjang hari, setiap hari.”

  Di Coca-Cola Indonesia, kita bertekad untuk memberikan nilai terbaik bagi pemegang saham dengan menjadi perusahaan yang tumbuh terdepan dalam pasar minuman. Kita sangat menghargai karyawan. Berbagai merek dari The Coca-Cola Company dan karyawan kita yang berdedikasi serta berdisiplin memberikan Coca-Cola suatu unggulan bersaing yang berkesinambungan. Kita mengembangkan kemitraan sejati dengan para pelanggan untuk memuaskan lebih dari 200 juta konsumen yang dahaga.

2.2. Struktur Organisasi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia

  Di dalam menjalankan perusahaan ini tentulah didukung oleh seluruh karyawan yang menciptakan suatu tata kerja yang paling baik, teratur, dan rapi sebagai alat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan digariskan oleh perusahaan sebelumnya. Salah satu cara untuk menciptakan suatu tata kerja yang baik, teratur, dan rapi adalah dengan menyusun struktur organisasi perusahaan sebagai hirarki dalam pemisahan tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang jelas dan tegas pada setiap bagian yang ada dalam perusahaan.

  General Manager Sales Manager Sales Administration Coordinator District Sales Manager

  

Sales Administrator Sales Representative

  Sumber: Company Profile PT Coca-Cola Distribution Indonesia (CCA) - Jawa Barat

2.3. Job Description

1. General Manager

  a. Mempunyai kewajiban menentukan sasaran-sasaran usaha yang ingin dicapai perusahaan dalam periode kerja tertentu.

  b. Menentukan rencana kerja dan anggaran pendapatan serta belanja perusahaan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

  c. Menentukan struktur organisasi perusahaan dan job description bagi setiap jenis jabatan.

  d. Memimpin dan mengkordinir pekerjaan bagian-bagian lain yang ada dibawahnya.

  e. Menandatangani keputusan peraturan dan syarat-syarat serta semua cek yang dikeluarkan.

   2. Sales Manager

  1. Technical Competency - Distribution : Bertanggung jawab atas proses distribusi.

  • Project Management : Bertanggung jawab terhadap progress dan proyek dalam manajemen.
  • Account Development : Bertanggung jawab atas laporan atau Akun perkembangan Perusahaan.
  • Berwewenang dan bertanggung jawab atas Merchandising : Keahlian atau kecerdasan berbi
  • -Business Acumen

  2. Core Competency

  : Mengarahkan untuk keunggulan

   Orientation to Excellence - Customer Orientation : Mengarahkan pelanggan -

  : Mampu berkomunikasi secara

  • - Communication and Influencing

  persuatif

   Problem Solving : Mampu mengatasi segala permasalahan -

  : Bekerja sama

   Collaboration -

  3. Leadership Competency

  : Pengambil Keputusan

  • - Decision Making

  : Ahli dalam keuangan

   Financial Acumen - Developing others : Pengembangan lainnya -

  : Memanaje kinerja perusahaan

   Managing Performance - Planning and Executing : Merancang konsep perencanaan dan membuat -

  keputusan eksekusi.

  3 . District Sales Manager

  1. Technical Competency

  : Bertanggung jawab atas proses distribusi. -

  Distribution

  : Bertanggung jawab atas aspek penjualan -

  Selling

  Berwewenang dan bertanggung jawab atas Merchandising -

  Business Acumen : Ahli berbisnis -

  2. Core Competency

  : Mengarahkan untuk unggul

   Orientation to Excellence -

  : Mengarahkan pelanggan

   Customer Orientation - Communication and Influencing - : Mampu berkomunikasi secara

  persuatif

  • - Problem Solving : Mampu mengatasi segala permasalahan

  : Bekerja sama

   Collaboration -

  3. Leadership Competency

  : Pengembangan lainnya

   Developing others - Managing Performance : Memanaje kinerja perusahaan -

  : Merancang konsep perencanaan dan membuat

   Planning and Executing - keputusan eksekusi.

  4. Sales Representative

  1. Technical Competency Distribution : melakukan proses distribusi. -

  : mengikuti perkembangan perusahaan. -

  Account Development Selling : Menjual barang sebanyak-banyaknya -

  Bertanggung jawab atas penjualan produk - : Ahli dalam berbisnis -

  Business Acumen

  2. Core Competency Orientation to Excellence : Mengarahkan untuk keunggulan -

  : Mengarahkan pelanggan

   Customer Orientation -

  : Mampu berkomunikasi secara

   Communication and Influencing -

  persuatif : Mampu mengatasi segala permasalahan

  • - Problem Solving

   Collaboration : Bekerja sama -

  3. Leadership Competency

  : melaksanakan pengeksekusian atas dasar

   Planning and Executing - keputusan pemimpin perusahaan.

5. Sales Administration

  • Memonitoring CDE Request dan Pull out GDM admin
  • Membuat OVP Request -

  Menyediakan list verifikasi Hitlist OPD by DSM dan SR

  • Report Estimasi sales by DSM to SM
  • Report Actual PO by DSM to SM
  • >Memonitor Kredit yang berjalan ( ATB new Update )
  • Uplod RED survey tiap hari sabtu dan sekalian report by SR, by SO nya
  • >Menyediakan RSL RED Survey by DSM dan SR
  • Menerima dan mengalokasikan POSM ke DSM dan SR
  • Menyediakan RSL update direct & indirect by DSM dan SR
  • >Mempersiapkan Agrement program Marketing
  • Menyediakan list outlet yg tidak ada phone number by DSM dan SR
  • >Menyediakan list outlet Unploting by SR
  • Input data BARCODE by SR
  • Update Dashboard User
  • >Menyediakan Agrement permohonan fasilitas kredit
  • Data Motor Cyrcle & Vehicle Claim- SR / DSM
  • >Memonitor Up Date Program
  • Data entry OPD GDM hit list ke AS 400 By SR

2.4. Aspek Kegiatan Perusahaan

  Di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, Customer Service Improvement , sistem pelayanan dan penjualan pelanggan didesain untuk meningkatkan

  (CSI )

  kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.

  Tujuannya adalah menciptakan outlet ideal di seluruh Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, CSI merencanakan dengan matang dan meninjau-ulang seluruh aspek dan peluang penjualan yang tersedia bagi setiap pelanggan. Kemudian menawarkan langkah-langkah korektif bagi para pelanggan dan secara bersama-sama menerapkan program-program perbaikan yang sesuai dengan standar perusahaan.

  Agar program CSI berjalan dengan efektif, CSI memiliki Tim khusus di National Office yang melakukan perencanaan dan memberikan pelayanan di bidang penjualan dan pemasaran kepada seluruh para pelanggan. Tim tersebut memberikan pelayanan yang menyeluruh, mulai dari perencanaan rute distribusi hingga sistem pelayanan pelanggan yang lebih komprehensif, apakah secara langsung melalui Tim sales force kami ataukah melalui pihak ketiga yang bermitra yang sebut dengan Area Marketing Contractors Atau disebut sebagai

  Pelanggan-pelanggan mendapatkan keuntungan layanan secara teratur, merchandising, peralatan point-of-purchase, program khusus yang inovatif dan kebanggaan memberikan pelayanan merek terbaik di dunia. Dalam Kegiatannya, PT. Coca-cola Amatil Indonesia menerapkan dua system yaitu GM, atau General Modern, dimana implementasi dari General Modern ini adalah melakukan Penjualan dalam jumlah besar melalui tempat-tempat penjualan yang besar, contohnya hypermart dan lain-lain. Kemudian yang kedua adalah GT, atau disebut sistem General Tradisional dimana implementasinya adalah mengunjungi outlet-outlet serta anak-anak outlet sampai ke pelosok-pelosok untuk menganalisis tingkat kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh tim route riding dengan menggunakan sepeda motor. Dalam sistem GT ( General Traditional) konsepnya adalah Indirect Distribution ( distribusi secara tidak langsung ) dimana saluran pemasarannya tidak langsung ke pengguna akhir, melainkan melalui suatu pihak ke-3 yang disebut MTP ( Managed Third Party ). Anggota-anggota yang menjadi tim dari route riding adalah SR (Sales Representative), spesifikasi pekerjaan mereka adalah melakukan order secara rutin setiap hari ke MTP, dan outlet dan anak-anak outlet di wilayah yang telah menjadi pangsa pasar Coca-cola.

  Sedangkan untuk direct SR melakukan order langsung ke outlet. Diferensiasi indirect dan direct adalah terletak pada saluran distribusinya, juga terletak pada space stock produk yang di order. Kalau untuk indirect produk yang di pesan bisa dalam jumlah kecil, kalau untuk direct produk yang dipesan harus sesuai jumlah barcode untuk ditempel di setiap anak outlet, agar setiap outlet dapat dideteksi keberadaan serta identitasnya, sehingga mengurangi nilai loss yang mungkin dialami perusahaan.

  Oleh karena itu tugas dan peran SR ( sales representative ) sangatlah penting. Mereka harus mampu menyumbangkan waktu dan kemampuan mereka setiap harinya, mereka tidak hanya dituntut untuk mampu menganalisis konsumen dan pelanggan saja, tetapi mereka juga harus mampu membaca dan menganalisis karakteristik setiap pasar yang menjadi target pasar mereka. NAMA BILL TO NAMA SIP TO ALAMAT SIP TO

  ADP ANTAPANI TOKO ROY GG H HASAN NO3 CICAHEUM ADP ANTAPANI

  IBU KOSASIH KOMP VILA ASRI3 NO 171 ADP ANTAPANI TOKO ANGGI JAYA PADASUKA NO 44 ADP ANTAPANI TOKO PIPIN PASAR CICAHEUM LOS 30 ADP ANTAPANI

  IBU HENI PASAR CICAHEUM NO 6 ADP ANTAPANI TOKO ZIDAN SASAK BATU NO 89 ADP ANTAPANI TOKO MES GONO SIRNA GALIH NO14 ADP ANTAPANI TK ANANG SIRNA GALIH NO36 ADP ANTAPANI TOKO HENDRO TERMINAL CICAHEUM LOS 1 ADP ANTAPANI

  ILYAS TERMINAL CICAHEUM LOS11 ADP ANTAPANI TOKO DEANDRA TERMINAL CICAHEUM NO 18 ADP ANTAPANI JAMU PSR CAHEUM PSR CICAHEUM LOS 2 ADP ANTAPANI BASO MANTEP JL CILENGKRANG II NO 05 ADP ANTAPANI TOKO 55 JL A YANI 905 ADP ANTAPANI KANTIN STIKES JL ANTAPANI SPG CLUSTER ADP ANTAPANI ANANG JL ARCAMANIK ADP ANTAPANI TOKO OBET JL BABAKAN SARI I NO 23 BDG ADP ANTAPANI TK EPUL JL BUNI SARI NO 23 RT05/16 ADP ANTAPANI

  

ISO JL BUNI SARI NO 283

ADP ANTAPANI TOKO RIZKI JL CIKADUT NO 1 01/01 ADP ANTAPANI TK RIDHO JL CIKADUT NO 15 ADP ANTAPANI TOKO HIDAYAH JL CIKADUT NO 4 01/01 ADP ANTAPANI TOKO VIODA JL CIKADUT NO 5 RT1/3 ADP ANTAPANI

  

IBU LILI JL CIKADUT NO 50 RT2/3 ADP ANTAPANI HERLAN JL JATI HANDAP NO 10 RT 02/01 ADP ANTAPANI MANDALA JAYA JL JATI HANDAP NO 116 ADP ANTAPANI TEDY FUTSAL JL JATI HANDAP NO 280 ADP ANTAPANI TOKO TORABA JL SIMPANG SARI NO 4 RT01/11 ADP ANTAPANI LEMBAGA PEMASYARAKATAN JL SUKAMISKIN NO 114 ADP ANTAPANI WARUNG AA JL UTAMA DEPAN NO 17 ADP ANTAPANI TOKO SAHABAT JL.A YANI 901 DPN INDOGROSIR ADP ANTAPANI TK RUDY PASAR CICAHEM ADP ANTAPANI TOKO NENI PASAR CICAHEM ADP ANTAPANI TOKO HJ ACENG PASAR CICAHEM LOS 4 ADP ANTAPANI H TATANG PASAR CICAHEM LOS 4 ADP ANTAPANI TOKO ADE TERMINAL CICAHEM NO 5 ADP ANTAPANI RM SARI KURNIA TERMINAL CICAHEUM KIOS 34 ADP ANTAPANI RODIMAN JL CINANGKA 110 ADP ANTAPANI BAPAK EMAN PASAR UJUNG BERUNG ADP ANTAPANI TWENTYS GAME CENTER JL CIGENDING 82 ADP ANTAPANI AMC PASAR UJUNG BERUNG - HC JL CIGENDING NO 8 RT01 01 ADP ANTAPANI PADASUKA SPORT JL CIGENDING NO 888 ADP ANTAPANI TK 99 MAKMUR ABADI JL CINANGKA 122 ADP ANTAPANI KABAYAN 2 JL KAUM KALER ADP ANTAPANI RONY BAPAK JL NAGREK UJUNG BERUNG ADP ANTAPANI TOKO TERA JL NAGROG ADP ANTAPANI TK JAJANG JL NAGROG 13 RT1 RW1 ADP ANTAPANI AYAM ANUGRAH JL NAGROG 38 UJUNG BERUNG ADP ANTAPANI PRODIGY NET JL NAGROG 64 RT05/04 U BERUNG ADP ANTAPANI

  IIS JL NAGROG KEL PESANGGRAHAN ADP ANTAPANI TATI JL NAGROG NO 11C ADP ANTAPANI TOKO SUGIH JL NAGROG NO 21 ADP ANTAPANI HAMDAN JL NAGROG NO 26 ADP ANTAPANI TOKO SIDODADI JL NAGROG NO 28 ADP ANTAPANI NAGROG ASEP TFS JL NAGROG NO 37 ADP ANTAPANI DARMAN IBU JL NAGROG PALEDANG ADP ANTAPANI ODY JL NAGROG UJUNG BERUNG ADP ANTAPANI TOKO SINAR JL NAGROK NO 5 ADP ANTAPANI TEJA JL PALEDANG ADP ANTAPANI PAK AGUS JL PALEDANG 11 RT5 /6 ADP ANTAPANI ENDANG BAPAK JL PALEDANG NAGROG ADP ANTAPANI TOKO PEPEN JL PALEDANG NAGROG ADP ANTAPANI DEDI JL PALEDANG NAGROG

Tabel 2.1 : Sample anak-anak outlet dari MTP Antapani Berikut ini adalah tabel harga-harga produk dari tim SR untuk outlet:

  NEW GWP NO PACKAGE TYPE GT & MTP

  1 Small CSD 6.5. oz RGB(193 ml) 36000

  2 Small CSD 7 oz RGB(200 ml) 36000

  3 Freshtea RGB Jasmine 33500

  4 Freshtea RGB Green Tea 33500

  5 Freshtea Fruit TWA 55000

  6 Freshtea TBA Jasmine 61000

  7 Freshtea TBA Green Tea 61000

  8 Medium 10 oz CSD RGB (295 ml) 50000

  9 Medium 10 oz Ultralight (295 ml) 50000

  10 Medium Fanta Soda Water 10 oz (295 ml) 38000 11 330 Can X24 (Coke, Sprite, Fanta) 136000 12 330 Can 6X4 (Coke, Sprite, Fanta) 136000 13 330 Can 4X6 (Coke, Sprite, Fanta) 136000 14 250 Can X24 (Coke, Sprite, Fanta) 87000 15 250 Can X24 (Fanta Soda Water) 72500 16 250 Can 2x12 (Excl Soda Water) 93000

  17 PET 1,5 L CSD 164000

  18 PET 1 L CSD 99500

  20 PET 500 ML CSD 6 x4 160000

  29 PET 500 ML x24 frestea Fruit 100500

  40

  34 Ades 1.5 PET X12 43500 35 350 PET X24 Minute Maid Pulpy Orange 126000 36 350 PET X24 Minute Maid Pulpy Tropical 126000 37 350 PET X24 Minute Maid Pulpy O’Mango 126000 38 350 PET X12 Minute Maid (All Flavour) 63000 39 350 PET 6X4 Minute Maid (All Flavour) 126000

  33 Ades 600 PET X12 22500

  32 Ades 600 PET X24 43500

  31 Ades 350 PET X24 40500

  30 PET 500 ML x24 Powerade Iso New 76500

  28 PET 500 ML x24 Frestea No CLR 98000

  21 PET 425 ML CSD x24 109500

  27 PET 500 ML x24 Frestea 100500

  26 PET 350 ML Frestea My body 98000

  25 PET 250 ML CSD x12 43500

  24 PET 250 ML CSD x24 87000

  23 PET 350 ML CSD x24 111500

  22 PET 425 ML CSD x12 55000

1.0 PET X24 Minute Maid Pulpy Orange 178500

  42

1.0 PET X24 Minute Maid Pulpy O’Mango 178500

Tabel 2.2 : Harga Produk Untuk Outlet

  Para SR (sales representative) tidak saja menjual produk-produk kepada para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana sebaiknya mereka menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor penjualan produk Coca- Cola juga teratur mengunjungi para pelanggan dan memberikan bimbingan, serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan. Dalam implementasinya, perusahaan juga menyediakan alat pendingin berupa cooler kepada tiap outlet yang bersedia menerima rekomendasi dari perusahaan. Hal ini telah menjadi bukti bahwa perusahaan sangat professional dalam memberikan pelayanan yang terbaik terhadap konsumen.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

  Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa penyusun melaksanakan kerja praktek di PT. Coca-cola Amatil Indonesia-Bandung di Jalan Terusan Pasirkoja No. 334, dan dalam pelaksanaannya penyusun mendapat kepercayaan untuk membantu para tim sales representative dalam melakukan order ke saluran distribusi, atau outlet-outlet, serta pihak ketiga di Bandung yang merupakan tempat penyelenggaraan dan evaluasi kegiatan pemasaran

  Hal lain yang dilakukan adalah membuat laporan berupa format mengenai identifikasi produk, persediaan produk yang ada di setiap outlet, kemudian empty stock di tiap outlet, dan menawarkan order untuk persediaan yang kosong. Penulis juga dipercaya untuk menganalisis peluang pasar yaitu mencari warung-warung yang berpotensi untuk dapat dijadikan outlet, dan penulispun berperan dalam merekomendasikan program kepada outlet-outlet yang belum memiliki GDM exclusive.

  Kegiatan route riding tersebut cenderung dilakukan secara rutin,dimana setiap minggunya ada perubahan rute outlet yang harus dikunjungi.

3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Gambar 3.1 Gambar 3.2Gambar 3.3 Gambar 3.4Gambar 3.5 Gambar 3.6: Tim SR

  Gambar 3.7: Barcode Gambar 3.8 Alat Pendeteksi outlet Foto-foto ini adalah foto-foto selama penulis diberi kepercayaan untuk membantu tim sr untuk melakukan order ke anak-anak outlet dari bagian MTP ( Managed Third Party ). Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap harinya.

  NO HARI/TANGGAL KEGIATAN

  1. Senin, 4 Juli 2011 Perkenalan mengenai perusahaan,juga mengenai aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan kinerja perusahaan. Mengunjungi wirehouse untuk belajar mengenal

  2. Selasa, 5 Juli 2011 nama produk, kode produk,dan pengemasan produk, kemudian melakukan survey langsung ke 40 anak outlet di TPP Cililin.

  3. Rabu, 6 Juli 2011 Mendiskusikan hasil laporan pada saat kunjungan Selasa, 5 Juli 2011.

  4. Sabtu, 9 Juli 2011 Mengikuti meeting bersama tim SR atas pengarahan dari DSM.

  5. Senin, 11 Juli 2011 Mengikuti meeting bersama tim direct untuk pembelajaran motivasi.

  6. Selasa, 12 Juli 2011 Mengunjungi MTP Majalaya bersama tim SR cooler GDM.

  7. Rabu, 13 Juli 2011 Mempelajari tentang system bersama tim CSS.

  8. Kamis, 14 Juli 2011 Mengikuti meeting bersama tim SR atas Arahan DSM.

  9. Jumat, 15 Juli 2011 Mempelajari Pergudangan.

  10. Sabtu, 16 Juli 2011 Meeting

  11. Senin, 18 Juli 2011 Mengunjungi MTP Soekarno Hatta beserta sampel anak-anak outletnya bersama DSM.

  12. Selasa, 19 Juli 2011 Melakukan survey ke MTP yaitu ADP Antapani ke 30 anak outlet.

  Melakukan Survey ke MTP Soekarno Hatta beserta

  13. Rabu, 20 Juli 2011 anak-anak outletnya.

  14. Kamis, 21 Juli 2011 Melakukan survey ke MTP yaitu ADP Antapani ke 40 anak outlet.

  15. Jumat, 22 Juli 2011 Mengikuti aktifitas di bagian perkantoran.

  16. Sabtu, 23 Juli 2011 Meeting.

  17. Senin, 25 Juli 2011 Mengajukan permohonan data untul laporan KP. perusahaan ke outlet-outlet di Term. Leuwi Panjang.

  19. Rabu, 27 Juli 2011 Membantu pihak kantor.

  20. Kamis, 28 Juli 2011 Mengumpulkan data dengan wawancara, atau meminta dokumen yang berkaitan dengan Judul Laporan.

  21. Jumat, 29 Juli 2011 Meminta izin permintaan data kepada pihak yang berwewenang di perusahaan .

  22. Sabtu, 30 Juli 2011 Share selama kerja praktek dengan pihak perusahaan.

3.3. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

  Setelah melakukan kerja praktek selama satu bulan, penyusun dapat mengetahui peran dan tugas sales representative di PT.Coca-cola Amatil Indonesia, juga mengetahui aspek kegiatan sales representative di PT. Coca-cola Amatil Indonesia Jalan Terusan Pasirkoja No 334 Bandung.

  1. Peran Sales Representative di PT.Coca-cola Amatil Indonesia

  Kemudahan pemesanan mengacu pada seberapa besar kemudahan pelanggan untuk mendapatkan suatu produk tersebut, kemudian pengiriman mengacu pada efektivitas dan efisiensi atau kecepatan dan ketepatan pengiriman dilakukan ke pelanggan. Dalam hal ini, sales representative, berperan penting dalam mengorder produk coca-cola secara rutin setiap hari, mereka adalah perwakilan penjualan perusahaan. Selain melakukan order, sales representative juga diberi kesempatan untuk menganalisis peluang-peluang pasar, dimana mereka menganalisis potensi-potensi unyuk membuka outlet baru, dengan cara bernegosiasi dengan pemilik warung, ataupun toko.

  

2. Kegiatan dan Tugas Sales Representative di PT. Coca-cola Amatil

Indonesia.

  Dalam kegiatannya SR (Sales Representative), spesifikasi pekerjaan mereka adalah melakukan order setiap hari ke MTP, dan outlet dan anak-anak outlet di wilayah yang telah menjadi pangsa pasar Coca-cola. Sedangkan untuk direct SR melakukan pengecekan langsung ke outlet. Diferensiasi indirect dan direct adalah terletak pada saluran distribusinya, juga terletak pada space stock produk yang di order. Kalau untuk indirect produk yang di pesan bisa dalam jumlah kecil, kalau untuk direct produk yang dipesan harus sesuai jumlah yang barcode untuk ditempel di setiap anak outlet, agar setiap outlet dapat dideteksi keberadaan serta identitasnya, sehingga mengurangi nilai loss yang mungkin dialami perusahaan. Untuk lebih jelasnya tugas dan kegiatan SR (Sales akan dijelaskan di bawah ini:

  Representative)

  1. Aktivitas rutin para SR ( Sales Representative), setiap pagi adalah mengikuti meeting di pagi hari, dimana para SR diberi pengarahan dan motivasi oleh para Supervisor.

  2. Setelah para SR mengikuti meeting, mereka terjun ke lapangan dengan memakai sepeda motor, ke outlet dan anak-anak outlet,yang daerahnya telah ditentukan oleh perusahaan dan sudah terinput datanya di sebuah alat berbentuk seperti handphone/PDA yang dimiliki oleh tiap SR, dimana setiap SR yang ditempatkan pada satu daerah perlu memenuhi target, yaitu mengorder dan mengunjungi 40-50 anak-anak outlet. Dalam hal ini SR harus pintar dalam menawarkan produk ke outlet, sehingga pihak outlet bersedia melakukan pembelian ulang terhadap produknya.

  3. Kemudian setiap mereka mengorder produk ke pihak outlet, mereka akan mencatat jumlah order dalam alat berbentuk seperti handphone/PDA tadi, sehingga data order tersebut akan diakses secara langsung ke sistem di perusahaan, selain itu juga mereka

  4. Kemudian setelah target 40 outlet terkunjungi. SR juga harus mengunjungi kantor induk outlet yang disebut MTP ( Managed

  Third Party ), untuk melakukan perhitungan jumlah produk yang perusahaan harus kirimkan.

  5. Setelah itu Supervisor dari masing-masing SR akan mengunjungi kantor MTP tersebut untuk memeriksa keakuratan data yang telah diinput oleh SR.

  6. Setelah itu tim pengirim barang dari perusahaan akan mengirimkan produk dengan kapasitas yang sesuai dengan jumlah yang ada dari seluruh data ke setiap kantor MTP di Bandung.

  7. Setelah itu barulah pihak MTP akan mengirim barang yang telah dipesan ke setiap anak-anak outletnya.

  8. SR Juga duberi kesempatan untuk berkompetisi dalam membuka outlet baru, sekiranya ada lokasi, atau tempat yang berpotensi untuk dijadikan outlet.

  Gambar Motor SR untuk route riding

2.Distribusi dan Pengiriman Barang

  Setelah tim SR melakukan survey, kemudian informasi tentang order akan dikirim langsung ke system perusahaan sehingga perusahaan akan segera melakukan pengiriman barang ke kantor MTP ( Managed Third Party ), Kemudian MTP akan mengalokasikan produk-produknya langsung ke anak-anak outlet.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

  Berdasarkan hasil pelaksanaan kerja praktek yang mengacu pada tujuan, maka penulis menarik kesimpulan bahwa : Perusahaan Coca-cola merupakan perusahaan minuman ringan yang memiliki pangsa pasar terbesar di dunia, walaupun begitu, perusahaan Coca-cola tetap professional dalam menjalankan program pemasarannya,

  Melihat kondisi tersebut, PT Coca Cola Amatil Indonesia harus tetap mempertahankan pangsa pasarnya dengan cara mengorder produk-produknya setiap hari ke pihak-pihak outlet. Dimana untuk dapat melakukan order tersebut,

  

sales representative mempunyai peran yang cukup penting, karena sales

  Melakukan order tiap hari ke outlet-outlet yang ditentukan. Selain representative. melakukan order, sales representative juga diberi kesempatan untuk menganalisis peluang-peluang pasar, dimana mereka menganalisis potensi-potensi unyuk membuka outlet baru, dengan cara bernegosiasi dengan pemilik warung, ataupun toko, dimana merupakan salah satu saluran pemasaran. Para Tim SR diberi sebuah alat berbentuk seperti handphone yang dilengkapi oleh GPS, kemudian setiap SR diberi sejumlah barcode untuk ditempel di setiap anak outlet, agar setiap outlet dapat dideteksi keberadaan serta identitasnya, sehingga mengurangi nilai loss

4.2. Saran

  1. Bagi Pihak Kampus : Dari segi pengarahan praktek kerja terhadap mahasiswa , kampus sudah cukup baik, akan tetapi untuk waktu pelaksanaan kerja praktek diharapkan lebih ditingkatkan lagi durasinya, karena kami perlu mengenal lebih banyak lagi tentang dunia kerja.

  1. Bagi Konsumen : Sebelum memilih produk minuman ringan yang akan dibeli hendaknya konsumen lebih teliti dalam hal kualitas karena kualitas merupakan jaminan bahwa produk itu baik dan layak untuk dikonsumsi.

  2. Bagi Perusahaan :

  2.1 Untuk tetap mempertahankan kualitas produk, sebaiknya produsen memberikan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen, mempertahankan rasa dari produk, melakukan pengemasan yang baik,. Hal-hal diatas merupakan beberapa alternatif yang bisa ditempuh.

  2.2 Perusahaan diharapkan lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan dalam berpromosi yang pada saat ini dilakukan maupun dengan melakukan terobosan- terobosan baru. Kaitannya dengan semakin mengenalkan produk kepada kosumen dengan maksud agar konsumen lebih mengenal produk tersebut dan akhirnya mereka membeli kemudian menjadi pelangan tetap.