Rancang bangun aplikasi pengolahan data cold drink equipment pada PT.Coca cola Amatil Indonesia : laporan kerja praktek
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
DANI RUSDA TAUFANI
10108645
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
(3)
iii
laporan kerja praktek ini. Tugas yang diberikaan sebagai syarat mata kuliah kerja praktek (KP) pada semester VII (tujuh). Tugas yang diberikan adalah tugas pembuatan laporan kerja praktek yang telah saya lakukan di PT. DyCode Cominfotech Development.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini baik dari segi struktur laporan ataupun isi dari laporan ini. Oleh karna itu mohon saran dan kritiknya dalam upaya menuju kearah yang lebih baik dalam pembuatan laporan - laporan selanjutnya. Terima Kasih.
(4)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR SIMBOL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1. 1 Latar Belakang Masalah ... 1
1. 2 Perumusan Masalah... 2
1. 3 Maksud dan Tujuan ... 3
1. 4 Batasan Masalah ... 3
1. 5 Metode Penelitian ... 4
1. 5. 1 Metode Pengumpulan Data ... 5
1. 5. 2 Metode Pembangunan Sistem ... 5
1. 6 Sistematika Penulisan ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2. 1 Profil PT. Coca-Cola Amatil Indonesia ... 9
2. 1. 1 Sejarah PT. Coca-Cola Amatil Indonesia ... 9
2. 1. 2 Logo PT. Coca-Cola Amatil Indonesia ... 10
2. 1. 3 Struktur Organisasi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia ... 10
2. 2 Landasan Teori ... 12
2. 2. 1 Sistem Informasi ... 12
2. 2. 2 Aplikasi ... 13
2. 2. 3 Basis Data ... 13
2. 2. 4 C# ... 14
2. 2. 5 Visual Studio ... 16
2. 2. 6 Sharepoint 2010 ... 17
2. 2. 7 Unified Modelling Language (UML) ... 17
2. 2. 8 SQL Server ... 20
(5)
3. 1 Kegiatan Kerja Praktek ... 21
3. 2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 21
3. 3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 24
3. 3. 1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 24
3. 3. 2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 25
3. 3. 3 Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir ... 25
3. 4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 27
3. 4. 1 Identifikasi Aktor ... 27
3. 4. 2 Use case Diagram ... 28
3. 4. 3 Use case Skenario ... 29
1. Use case Skenario Home ... 29
2. Use case Skenario View Hit List ... 29
3. Use case Skenario Hit List New Placement ... 30
4. Use case Skenario View Hit List Upsizing ... 30
5. Use case Skenario Planning ... 31
6. Use case Skenario Entry Placement Plan ... 32
7. Use case Skenario Lock Placement Plan ... 33
8. Use case Skenario Unlock Placement Plan ... 33
10. Use case Skenario Reason Code Approval ... 35
11. Use case Skenario Reporting ... 36
12. Use case Skenario Performance Monitoring ... 36
13. Use case Skenario GDM Proposal ... 37
14. Use case Skenario Master Data... 37
15. Use case Skenario Cost Stand Power... 37
16. Use case Skenario Group Margin ... 38
17. Use case Skenario Group Rates ... 39
18. Use case Skenario Placement Week Plan Mgt ... 40
19. Use case Skenario Planogram ... 41
20. Use case Skenario Type Asset ... 41
21. Use case Skenario Type Channel ... 42
22. Use case Skenario Type GDM Door ... 43
23. Use case Skenario Help ... 44
3. 4. 4 Activity diagram ... 44
(6)
2. Activity diagram untuk Hit List Upsizing ... 45
3. Activity diagram untuk Entry Placement Plan ... 46
4. Activity diagram untuk Lock Placement Plan ... 47
5. Activity diagram untuk Unlock Placement Plan ... 48
6. Activity diagram untuk Reason Code Approval ... 49
7. Activity diagram untuk Performance Monitoring ... 50
8. Activity diagram untuk Cost Stand Power ... 51
9. Activity diagram untuk Group Margin ... 52
10. Activity diagram untuk Group Rates ... 53
11. Activity diagram untuk Placement Week Plan Mgt... 54
12. Activity diagram untuk Planogram ... 56
13. Activity diagram untuk Type Asset ... 57
14. Activity diagram untuk Type Channel ... 58
15. Activity diagram untuk Type GDM Door... 59
3. 4. 5 Class Diagram ... 60
3. 5 Perancangan Sistem... 60
3. 5. 1 Perancangan Data ... 60
1. Skema Relasi... 61
2. Diagram Relasi ... 64
3. 5. 2 Struktur File ... 66
A. NewIceSystemDB ... 66
B. PODCustomDB ... 70
C. CCAIMasterData... 75
3. 5. 3 Arsitektur ... 79
3. 6 Perancangan Antarmuka ... 80
3. 6. 1 Perancangan Form ... 80
1. Dialog Login ... 80
2. Page Home ... 80
3. Page Hit List New Placement ... 82
4. Page Hit List Upsizing ... 82
5. Page Entry Placement Plan... 83
6. Page Lock Placement Plan ... 84
7. Page Unlock Placement Plan ... 85
(7)
9. Page Update Hit List Status... 87
10. Page Reason Code Approval ... 88
11. Page Performance Monitoring ... 89
12. Page Print Generate Proposal ... 90
13. Page Cost Stand Power ... 91
14. Page Group Margin... 93
15. Page Group Rates ... 95
16. Page Placement Week Plan Mgt ... 97
17. Page Planogram ... 99
18. Page Type Asset ... 101
19. Page Type Channel ... 103
20. Page Type GDM Door ... 105
21. Page Help ... 107
3. 6. 2 Jaringan Semantik ... 108
3. 7 Implentasi ... 109
3. 7. 1 Implementasi Database dengan SQL Server... 109
A. NewIceSystemDB ... 110
B. PODCustomDB ... 114
C. CCAIMasterData... 120
3. 7. 2 Implementasi Antarmuka ... 127
1. Dialog Login Active Directory ... 127
2. Page Home ... 128
3. Menu View Hit List ... 128
4. Menu Planning ... 129
5. Menu Hit List Selection ... 131
6. Menu Reporting ... 132
7. Menu GDM Proposal ... 133
8. Menu Master Data ... 133
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 139
4. 1 Kesimpulan... 139
4. 2 Saran ... 139
(8)
BAB I PENDAHULUAN
1. 1Latar Belakang Masalah
Coca-Cola sebagai entitas bisnis di seluruh dunia menginvestasikan sejumlah besar uang dalam aset perusahaan seperti peralatan minuman dingin (cold drink equipment). Peralatan ini didistribusikan ke potensial outlet di seluruh operasinya. Karena bisnis semakin tumbuh dan kebutuhan akan perencanaan penempatan aset yang lebih baik. Perencanaan penempatan peralatan adalah penting untuk Perusahaan, menjaga informasi yang akurat mengenai penempatan peralatan adalah langkah maju dalam mengendalikan bisnis. Untuk mencapai tujuan tersebut, PT. Coca-Cola Amatil Indonesia perlu adanya perbaikan sistem.
Pada sistem sebelumnya, proses kerja pengolahan data cold drink equipment dilakukan secara terpisah dengan menggunakan dua aplikasi yakni Lotus Notes dan Microsoft Access 2007. Lotus Notes digunakan untuk memasukkan dan memodifikasi data outlet-outlet yang terdapat peralatan minuman dingin (data Hit List). Aplikasi Microsoft Access 2007 digunakan untuk operasional data GDM Proposal termasuk untuk menghasilkan proposal pengajuan. Penggunaan dua aplikasi tersebut pada pengimplementasiannya di lapangan ternyata menimbulkan beberapa masalah baru diantaranya ketidakterintegrasiannya data antara data untuk menghasilkan dan mencetak proposal pengajuan (data GDM Proposal) dengan data Hit List, hal ini disebabkan karena aplikasi Lotus Notes tidak dapat secara langsung digunakan untuk memasukkan dan melakukan perubahan data ke server pusat, belum tersedianya fitur perencanaan penempatan pada setiap operasi dan pelaporan secara bulanan maupun pertahun. Belum tersedianya fitur pelaporan juga mengakibatkan sulitnya untuk melakukan pengawasan perencanaan penempatan pada suatu operasi, laporan status proposal penempatan baru atau penambahan aset.
Dengan dikembangkannya Integrated Cold Drink Equipment System yang lebih mengutamakan pengintegrasiaan data antara data yang ada di Outlet
(9)
Potential Daily (OPD) maupun data di GDM Proposal maka akan memudahkan untuk pembuatan proposal dan perencanaan penempatan di setiap operasi yang ada. Pada dasarnya aplikasi ICE System atau pengolahan data cold drink equipment terdiri dari dua aplikasi yakni aplikasi dekstop Microsoft Excel Add-Ins menggunakan teknologi VSTO dan aplikasi kostumisasi web berbasiskan Sharepoint 2010.
Pada aplikasi ICE System yang baru diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang selama ini dihadapi seperti ketersediaan data penempatan baru dan penambahan yang secara terintegrasi dengan server pusat sehingga memudahkan National Office untuk mendapatkan laporan data OPD yang nantinya data ini akan diolah oleh aplikasi ICE System untuk pengambilan keputusan secara akurat dan tepat.
1. 2Perumusan Masalah
Berbagai masalah yang dihadapi ketika menggunakan sistem yang lama adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membangun dan merancang aplikasi ICE System yang terintegrasi secara online sehingga aplikasi yang baru memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
2. Buruknya proses perencanaan sebagai pendukung dalam beberapa aktifitas seperti survei, perencanaan, menganalisa dan pengimplementasian.
3. Sering terjadi update secara manual yang menimbulkan data yang tidak konsisten.
4. Lemahnya analisis dan pelaporan untuk mendukung pengambilan keputusan dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi, layanan pelanggan, dan dukungan menemukan solusi yang cocok.
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam pengembangan aplikasi ini adalah bagaimana membangun dan merancang aplikasi pengolahan data cold drink equipment di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.
(10)
1. 3Maksud dan Tujuan
Pada setiap pengembangan suatu aplikasi, tentunya mempunyai maksud dan tujuan yang jelas. Maksud dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk membangun dan merancang aplikasi pengolahan data cold drink equipment
di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.
Tujuan yang akan dicapai dari pembangunan aplikasi pengolahan data
cold drink equipment adalah untuk:
1. Membangun dan merancang aplikasi ICE System yang terintegrasi secara online sehingga aplikasi yang baru memiliki kemampuan yang sesuai dengan keinginan user.
2. Perencanaan yang lebih baik untuk mendukung berbagai kegiatan pada survei, perencanaan, menganalisa dan implementasi.
3. Mengurangi update manual dan data yang tidak konsisten.
4. Meningkatkan analisis dan pelaporan untuk mendukung pengambilan keputusan dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi, layanan pelanggan, dan dukungan menemukan solusi yang cocok.
1. 4Batasan Masalah
Pengembangan aplikasi dibuat beberapa batasan masalah agar pembahasan lebih terfokus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Batasan masalahnya adalah:
1. Dalam pengembangan aplikasi terdapat beberapa data yang diolah yaitu data hit list operational dan data perencanaan penempatan outlet PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.
2. Proses yang ada pada aplikasi yang dikembangkan adalah: a. Pemasukkan data.
b. Penghapusan data.
c. Pembuatan proposal penempatan aset baru maupun penambahan aset.
d. Pencarian, pengurutan serta pengelompokan data.
(11)
a. Membuat perencanaan penempatan CDE (Cold Drink Equipment) secara tahunan maupun bulanan.
b. Memilih outlet potential yang menjadi target penempatan CDE
--New Placement maupun Upsizing-- berdasarkan informasi OPD (Outlet Potential Daily).
c. Menyiapkan proposal CDE untuk dipresentasikan dan mendapat persetujuan outlet.
d. Dapat melakukan update dan mendapatkan informasi mengenai status rencana penempatan yang berhasil, gagal ataupun pending beserta dengan Reason Code-nya.
e. Dapat melakukan evaluasi terhadap keberhasilan penempatan CDE dibandingkan dengan perencanaannya.
4. Pemodelan dan perancangan sistem dalam penulisan laporan kerja praktek menggunakan pemodelan berbasis obyek dengan menggunakan UML sebagai tools.
5. Software yang digunakan adalah Visual Studio 2010, Sharepoint Designer dengan database SQL Server.
6. Aplikasi pengolahan data cold drink equipment yang dikembangkan adalah berbasis web dan desktop. Pada aplikasi desktop menggunakan Microsoft Excel Add-Ins untuk melakukan penambahan data Hit List, memperbarui data Hit List dan Generate Proposal yang selanjutnya data-data tersebut dapat dikirim ke server pusat. Pada aplikasi kustom web menggunakan Sharepoint 2010 untuk melakukan perencanaan penempatan secara bulanan dan tahunan. Performance Monitoring untuk melakukan pengawasan perencanaan penempatan, laporan status proposal penempatan baru atau penambahan aset.
1. 5Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam pembangunan aplikasi pengolahan data cold drink equipment menggunakan metodologi deskriptif, yaitu membuat deskripsi sistematis, faktual, dan akurat tentang sifat-sifat obyek
(12)
penelitian. Metode penelitian ini terdiri atas metode pengumpulan data dan metode pembangunan sistem.
1. 5. 1Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam pembangunan aplikasi ini menggunakan dua cara, yaitu pengumpulan data primer yang dilakukan dengan wawancara terhadap sumber pertama dan pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang terlibat. Berikut penjelasan kedua metode tersebut.
a.
Metode WawancaraMetode wawancara meruapakan suatu langkah dalam penelitian ilmiah berupa penggunaan proses komunikasi verbal untuk mengumpulkan informasi dari seorang sumber. Wawancara yang dilakukan dalam pengumpulan data ini dimaksudkan untuk mencari informasi tentang sistem yang sedang berjalan, kelemahan sistem, serta kebutuhan dari pengguna.
b.
Metode Pengamatan LangsungMetode pengamatan langsung dilakukan terhadap sistem kerja yang ada. Metode pengamatan langsung merupakan cara mengamati obyek penelitian untuk mengerti tentang kebutuhan obyek penelitian tersebut sehingga aplikasi yang dibangun dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang bersangkutan.
1. 5. 2 Metode Pembangunan Sistem
Metode yang akan digunakan pada kasus ini adalah model Agile Methodology. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan
software berdasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun, tahapan-tahapan dalam metode agile dapat dilihat pada gambar 1.1.
(13)
Develop Functionality
Integrate and
Test Demo Realease
Client’s
Feedback
Make Changes
System Testing All
Functionalities Complete? No
Documentation Yes
Gambar 1.. Siklus Metode Agile
1. Mengembangkan Fungsionalitas
Rekayasa dan anasisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta disain tingkat puncak. Rekayasa informasi mancakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis.
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan pada aplikasi yang akan dibangun. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan baik untuk sistem maupun aplikasi.
Pengembangan aplikasi disesuiakan dengan fungsionalitas sistem. Desain sistem yang telah dibuat sebelumnya akan diterjemahkan ke dalam bentuk aplikasi melalui kode pemrograman. Proses pengembangan fungsionalitas, pengintegrasian dan pengujuan dilakukan secara incremental sampai sistem yang dikembangankan telah sesuai dengan kebutuhan klien.
2. Pengintegrasian dan Pengujian
Sistem yang sedang dikembangkan diintegrasikan dengan lingkungan yang telah ada atau lingkungan yang baru. Proses ini tentunya menuntut pengembang untuk melakukan pengujian terhadap sistem yang sedang
(14)
dikembangkan. Dari pengujian maka akan didapati apakah sistem yang dikembangkan sudah bebas dari error dan sesuai dengan desain sistem.
3. Rilis Demo
Setelah fungsionalitas sistem terbentuk, pengembang merilis demo untuk selanjutnya mendapatkan umpan balik dari klien.
4. Umpan Balik Klien
Klien akan memberikan umpan balik terhadap sistem yang telah dikembangkan. Penilaian ini apakah sistem yang telah dikembangkan sesuai dengan fungsionalitas yang mereka butuhkan dan memberikan masukan kepada pengembang untuk melakukan peningkatan di tahap berikutnya.
5. Perubahan
Aplikasi yang dibuat akan mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan yang bertambah. Selain karena adanya kebutuhan yang bertambah, aplikasi harus dikembangkan karena adanya kesalahan dalam aplikasi tersebut.Untuk itu seiring berkembangnya kebutuhan pekerjaan maka harus dilakukan pemeliharaan terhadap aplikasi yang dibuat sehingga aplikasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
6. Pengujian Sistem
Proses pengujian berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
7. Dokumentasi
Proses pendokumentasian dilakukan ketika seluruh fungsionalitas sistem terpenuhi dan juga bebas dari adanya kesalahan (error dan bug) pada sistem yang telah dibuat. Dokumentasi mencakup beberapa aspek yakni mengenai pengembangan, konstruksi sistem, deployment, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan klien.
(15)
1. 6Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang Masalah yang mendasari pentingnya diadakan pembuatan aplikasi, pembatasan dan identifikasi masalah, maksud dan tujuan, kegunaan yang diharapkan dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini menjelaskan tentang teori, temuan, metode serta bahan yang akan dijadikan acuan dalam pembuatan aplikasi ini.
BAB III Pembahasan
Bab ini berisi tentang keterangan seputar kerja praktek dan analisis yang merupakan tahap awal dari pembangunan sistem dengan dilanjutkan dengan perancangan aplikasi yang akan dibangun.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan tugas dan penulis mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan penyusunan tugas ini, sehingga dilakukan perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.
(16)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1Profil PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
Pengembangan aplikasi pengolahan data cold drink equipment ini dilakukan di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Aplikasi yang dikembangkan akan digunakan oleh pegawai national office, marketing service, cdd coordinator, sales administrator dan sales manager. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki sejarah, logo, stuktur organisasi serta visi dan misi perusahaan.
2. 1. 1Sejarah PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.
Perusahaan kami memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia.
Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company.
(17)
Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.
Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.
2. 1. 2Logo PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
Logo ataupun lambang dari PT. Coca-ColaAmatil Indonesia sekarang adalah seperti gambar 2.2.
Gambar 2.. Logo PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
2. 1. 3Struktur Organisasi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
Setiap instansi ataupun setiap organisasi tentunya memiliki struktur organisasi yang merupakan suatu pembangun dan pengurus dari organisasi. Struktur organisasi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dapat dilihat pada gambar 2.3.
(18)
Functional Director
Unit Operation
President Director
Cust Service & Marketing
Finance Technical & Logistic
Business Services
Modern Ch Director
Nat. F. Store Mgr
Nat. Key Account Mgr
Nat. Key Account Mgr
3 Regional Sales Dir.
General Manager
Finance Manager
HR Manager
Tech & Logistic Mgr.
Business Service Mgr. General Sales Mgr.
Foodstore
Key Account Manager
Area Sales Manager
Sales Center Manager
Key Account Manager
Sales Center Manager
CSS Manager
(19)
2. 2Landasan Teori
Pengembangan aplikasi data pengolahan cold drink equipment
memerlukan faktor-faktor yang mendukung. Faktor-faktor tersebut merupakan landasan teori yang akan digunakan dalam proses pengerjaan. Pada landasan teori pengembangan aplikasi cold drink equipment dijelaskan mengenai pemakaian C# sebagai bahasa pemrogramannya, Visual Studio 2010 sebagai compiler, Sharepoint, UML, dan menggunakan SQL Server untuk tools database yang digunakan.
2. 2. 1Sistem Informasi
Dalam suatu instansi atau perusahaan, sistem informasi merupakan jantung dari semua kegiatan manajemen. Juga telah dijelaskan bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan suatu keputusan. Sistem informasi diperlukan mulai dari perencanaan, operasi, pemeliharaan hingga pengendalian.
Dalam proses perencanaan sistem informasi diperlukan model perencanaan, data masuk, dan simulasi model berupa sistem konversi untuk mengubah masukan menjadi suatu keluaran yang dapat dijadikan penunjang dalam pengambilan suatu keputusan bagi pihak manajemen.
Menurut Henry C. Lucas yang ada didalam buku Jogiyanto H.M (2001:35) bahwa Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam organisasi.
Menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts yang ada didalam buku Jogiyanto H.M (2001:35-36) bahwa sistem informasi merupakan suatu dari orang-orang fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan yang menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
(20)
Menurut James B. Bower, Robert E. Schlosser dan Maurice S. Newman yang ada didalam Jogiyanto H.M (2001:36) bahwa sistem informasi adalah suatu cara yang sudah tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis yang ada didalam buku Jogiyanto H.M (2001:11) sebagai berikut:
“Konsep dari sistem informasi adalah suatu sistem dalam orang yang memperhatikan kebutuhan pengolahan transaksi harian, yang mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dengan pihak-pihak tertentu, dengan menghasilkan laporan-laporan yang diperlukan”.
2. 2. 2Aplikasi
Perangkat lunak aplikasi merupakan suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.
2. 2. 3Basis Data
a. Pengertian Basis Data
Database atau Basis Data merupakan kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan/instansi.
Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu record terdiri dari field-field yag saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian lengkap dan direkam dalam satu record.
(21)
Satu Database Management System (DBMS) berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu set program untuk mengakses data tersebut. Jadi, DBMS terdiri dari Database dan Set Program pengelola untuk menambah, menghapus, mengambil dan membaca data.
b. Normalisasi
Normalisasi merupakan suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.dan tujuan dari normalisasi itu sendiri adalah untuk menghilangkan kerangkapan data, mengurangi kompleksitas, serta mempermudah pemodifikasian data.
c. Tabel Relasi
Pengertian Tabel Relasi Menurut Fathansyah (2001:23) adalah “Data yang menggambarkan hubungan antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya”. Model basis data relational sering pula disebut sebagai model Relasional atau Basis Data Relasional. Model Basis Data ini ditemukan atau diperkenalkan pertama kalinya oleh E.F Codd. Model basis data menunjukan suatu cara atau mekanisme yang digunakan untuk mengelola atau mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang sedang ditinjau.
2. 2. 4C#
C# adalah bahasa pemrograman berorientasi obyek yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 2000. C# adalah bahasa berorientasi objek yang elegan dan aman yang memungkinkan pengembang untuk membangun berbagai aplikasi yg aman dan kuat yang berjalan di NET Framework.. Anda dapat menggunakan C# untuk membuat aplikasi-aplikasi Windows, XML Web Service, distributed component, aplikasi client-server, aplikasi database, dan banyak lagi. Visual C# 2010 menyediakan sebuah editor kode yang modern, desainer antarmuka pengguna nyaman, debugger yang terintegrasi, dan alat-alat lain untuk membuat lebih mudah untuk mengembangkan aplikasi berbasis pada versi 4.0 dari bahasa C# dan versi 4.0 dari NET Framework.
(22)
a. .NET Framework
Microsoft .NET Framework adalah bagian dari .NET Platform yang merupakan model pemrogaman untuk mengembangkan, mendtistribusikan dan menjalankan aplikasi layanan web beserta aplikasi lain seperti aplikasi desktop dan web. .NET Framework menyediakan suatu lingkungan eksekusi yang berproduktivitas tinggi dalam pengembangan serta dirancang untuk memadukan investasi terhadap aplikasi yang sudah ada ataupun yang akan datang.
.NET Framework sendiri bukanlah sesuatu yang sempit, secara garis besar .NET Framework terbagi menjadi dua bagian yakni CLR (Common Library Runtime) dan BCL (Base Class Library).
Common Library Runtime sebagai fondasi dasar .NET Framework yang akan mengeksekusi aplikasi berbasis .NET dan Base Class Library sebagai kumpulan class-class dasar yang berperan menyokong fungsionalitas .NET Framework seperti class-class yang menangani keamanan aplikasi, konfigurasi aplikasi, antarmuka pengguna, akses data, konektivitas database, kriptografi, pengembangan aplikasi web, algoritma numerik, komunikasi jaringan dan sebagainya.
Microsoft juga memproduksi sebuah lingkungan pengembangan terintegrasi yang populer sebagian besar untuk perangkat lunak .NET disebut Visual Studio.
b. Kompilasi & Interpretasi
Aplikasi yang dikembangkan diatas .NET Framework akan di-compile
menjadi sebuah kode khusus yang dikenal dengan MSIL (Microsoft Intermediate Language). Keuntungan dari managed code adalah kemampuan integrasi suatu aplikasi tanpa memandang batasan bahasa pemrogaman.
Secara sederhana proses interpretasi dan kompilasi pada .NET Framework diawali dengan kompilasi source code menjadi MSIL code oleh MSIL Compiler, kompilasi MSIL code menjadi machine code oleh JIT (Just In Time) Compiler, dan CLR mengubah machine code menjadi aplikasi yang diinginkan oleh user. c. Berorientasi Obyek
(23)
C# merupakan bahasa modern yang hadir dengan konsep OOP dan mengesampingkan konsep sulit seperti pointer, multiple inheritance, dan juga alokasi sumber daya. C# dapat dikatakan sebagai pengembangan bercabang dati bahasa C++. Sama seperti C++ yang juga berasal rumpun dari bahasa C. Bahasa C# hadir untuk menerapkan pengembangan perangkat lunak berorientasi OOP tanpa mengabaikan investasi terdahulu pada C++, C maupun COM.
2. 2. 5Visual Studio
Microsoft Visual Studio adalah lingkungan pengembangan yang terintegrasi (IDE) dari Microsoft. Tools ini digunakan untuk mengembangkan
console maupun aplikasi yang berbasiskan GUI (Graphical User Interface) dengan Windows Forms, web sites, web application, dan web service yang bersifat managed code untuk semua platform yang didukung oleh Microsoft Windows, Windows Phone, Windows CE, .NET Compact Framework dan Microsoft Silverlight.
Pada editor kode Visual Studio mendukung fitur IntelliSense serta
refactoring code. Integrated debugger bekerja baik pada source-level debugger
dan machine-level debugger. Selain built-in tools termasuk forms designer untuk membangun aplikasi GUI, web designer, class designer, dan perancang skema
database, pada Visual Studio dapat ditambahkan plug-in untuk meningkatkan fungsionalitasnya, termasuk menambahkan dukungan untuk source-control system (seperti Subversion dan Visual SourceSafe) dan menambahkan toolsets
baru seperti editor dan visual designer.
Visual Studio mendukung berbagai bahasa pemrograman. Built-in language yang didukung antara lain C / C++ (Visual C++), VB.NET (Visual Basic NET.), C# (Visual C #), dan F# (Visual Studio 2010). Dukungan untuk bahasa lain seperti M, Python, dan Ruby tersedia melalui layanan bahasa yang diinstal secara terpisah. Ini juga mendukung XML / XSLT, HTML / XHTML, JavaScript dan CSS.
(24)
2. 2. 6Sharepoint 2010
Sharepoint adalah portal informasi enterprise dari Microsoft yang dapat dikonfigurasikan untuk dijalankan di lingkungan intranet maupun internet.
Sharepoint 2010 adalah generasi ke-4 dari keluarga Sharepoint yang sudah muncul pertama kali sejak tahun 2001, kemudian 2003 , 2007 dan terakhir adalah 2010. Pemanfaatan Sharepoint 2010 saat ini sudah menyentuh berbagai macam aspek kegiatan kerja operasional sehari-hari.
Beberapa keunggulan Sharepoint 2010 adalah mampu utk melakukan
collect, manage dan juga bekerja dengan berbagai macam informasi dari berbagai macam type. Bisa dari Microsoft Word document, PDF file, XPS file, gambar dan lain sebagainya. Disamping itu Sharepoint bisa digunakan untuk membuat beberapa tipe aplikasi diantaranya adalah Contact list, calendar,
database product, perencanaan project serta berita. Sharepoint dapat mencari dokumen atau aplikasi yang sudah dibuat tanpa perlu mencari-cari lagi dalam folder yang pernah tersimpan. Sharepoint membantu mencari dokumen dengan cepat tanpa perlu harus membuat dokumen yang baru.
Selain itu banyak penggunaan Sharepoint 2010 mengimplementasikan
ribbon sebuah alternatif penggunaan menu seperti penggunaanya di Office 2007 dan juga 2010. Saat ini Sharepoint bisa digunakan untuk beberapa kegunaan sebagai berikut :
- Intranet Portal untuk organisasi dan setiap department di dalamanya. - Internet Site yang bersifat publik.
- Extranet Portal untuk pelanggan dan juga relasi kerja.
- Document Management System yang sesuai dengan standard Sarbanes - Oxley serta ISO-9000
- Personal Site untuk setiap anggota dari sebuah site.
- Digital Dashboard untuk menampilkan Business Intelligence Data. - Record Management System
2. 2. 7Unified Modelling Language (UML)
UML sebagai sebuah bahasa yang memberikan vocabulary dan tatanan penulisankata-kata dalam MS Word untuk kegunaan komunikasi. Sebuah bahasa
(25)
model adalah sebuah bahasa yang mempunyai vocabulary dan konsep tatanan / aturan penulisan serta secara fisik mempresentasikan dari sebuah sistem. Seperti halnya UML adalah sebuah bahasa standard untuk pengembangan sebuah software yang dapat menyampaikan bagaimana membuat dan membentuk model-model, tetapi tidak menyampaikan apa dan kapan model yang seharusnya dibuat yang merupakan salah satu proses implementasi pengembangan software.
UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman visual saja, namun juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object-oriented database. Begitu juga mengenai pendokumentasian dapat dilakukan seperti requirements, arsitektur, design, source code, project plan, tests, dan prototypes [4]. UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut:
a. Use case Diagram
Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case
dan aktor. Aktor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi. Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh aktor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di dalamnya. Aktor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case [7].
c. Class diagram
Class diagram dapat membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai.
Class diagram banyak memperhatikan hubungan antarkelas dan penjelasan detail tiap kelas dalam pemodelan desain (dalam logicalview) dari suatu sistem. Selama proses analisa, class diagram memperhatikan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Selama tahap desain, class diagram
berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat [7].
(26)
Hubungan antar kelas dalam pemodelan dengan tools UML dijelaskan sebagai berikut :
a. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan
class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah
query antar class.
b. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).
c. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari classlain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class
yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
d. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.
d. Statechart diagram
Statechart diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis satu kelas atau obyek. Statechart diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state) yang dilalui sebuah obyek, Kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari suatu state atau aktivitas kepada yang lainnya. Statechart diagram khusus digunakan untuk memodelkan tahap-tahap diskrit dari sebuah siklus hidup obyek, sedangkan Activity diagram paling cocok untuk memodelkan urutan aktifitas dalam suatu proses [7].
e. Activity diagram
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.
(27)
Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan obyek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu [2]. f. Sequence diagram
Sequence diagram menjelaskan interaksi obyekyang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use-case. Sequence diagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang arusterjadi untuk menghasilkan suatu didalam use case diagram. Tipe diagram yang digunakan sebaiknya digunakan diawal tahap desain atau analisis karena kesederhanaannya dan mudah untuk di mengerti [7].
2. 2. 8SQL Server
Microsoft SQL Server adalah sebuah relational database server, yang dikembangkan oleh Microsoft. Ini merupakan produk perangkat lunak yang fungsi utamanya adalah untuk menyimpan dan mengambil data seperti yang diminta oleh aplikasi perangkat lunak lain, baik itu pada komputer yang sama atau yang berjalan pada komputer lain di jaringan (termasuk Internet). Tersedia beberapa versi yang berbeda dari Microsoft SQL Server yang ditujukan untuk audiens yang berbeda dan juga untuk beban kerja yang berbeda (mulai dari aplikasi kecil yang menyimpan dan mengambil data pada komputer yang sama, untuk jutaan pengguna dan komputer yang mengakses sejumlah besar data dari Internet pada waktu yang sama).
Sesuai dengan namanya, bahasa utama Microsoft SQL Server query T-SQL dan ANSI SQL.
(28)
BAB III PEMBAHASAN
3. 1Kegiatan Kerja Praktek
Kerja praktek yang Saya lakukan dalam pembangunan aplikasi ICE System
ini bertempat di PT. DyCode Cominfotech Development1 perusahaan yang ditunjuk sebagai vendor dalam pengembangan aplikasi ICE System oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Kerja praktek berlangsung dari 12 Juli 2011 hingga 19 Agustus 2011. Pada proyek pembangunan aplikasi ini Saya berfokus pada pengembangan kustom aplikasi web yang dibangun di atas fondasi Microsoft Sharepoint 2010.
Tabel 3. . Kegiatan Kerja Praktek
No. Aktifitas Juli 2011 Agustus 2011
12 15 22 28 2 10 15 19
1. Penyusunan Software Design Document (SDD) dan Software Recuirement System (SRS)
2. Pembuatan halaman Home 3. Pembuatan halaman Entry
Placement Plan
4. Pembuatan halaman Lock dan Unlock Placement Plan 5. Pembuatan halaman
Performance Monitoring 6. Security Integration Service
dengan Active Directory 7. Pengujian fase beta dan bug
fixing
8. Pembuatan laporan Kerja Praktek
3. 2Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Membangun sebuah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan tentu diperlukan analisis terhadap sistem umum yang ada atau sistem umum yang sedang berjalan. Tujuan dari menganalisis sistem yang sedang berjalan yaitu mengembangkan aplikasi yang dibangun tidak keluar dari sistem inti.
1
PT. DyCode Cominfotech Development perusahaan software di Bandung yang memfokuskan pengembangan pada teknonologi mobile dari iOS, MeeGo, Symbian dan Windows Phone. Juga mengimplementasikan server-side teknologi yang berbasiskan pada .NET Platform.
(29)
Entitas yang terlibat dalam sistem yang sedang berjalan adalah pegawai staf PT. Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai pengguna memiliki hak akses terhadap aplikasi. Setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan, proses kerja yang ada saat ini adalah hanya terbatas pada pengolahan data baik itu pemasukan data, pengubahan data, penghapusan data maupun pembuatan proposal. Walaupun sudah tersedia aplikasi yang dapat melakukan proses kerja tersebut, namun banyak keluhan dari pengguna atas kinerja dan fungsi aplikasi tersebut yang tidak efisien dan kurang efektif dalam membantu pengambilan keputusan.
Prosedur sesuai gambar 3.4 proses pengolahan data dalam sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
1. Data Hit List diperolah dari OPD DB yang kemudian direplikasi pada ICE DB.
2. Data Hit List pada ICE DB nantinya dipergunakan untuk pembuatan
CDE Proposal, proses ini berjalan pada aplikasi Microsoft Access 2007.
3. CDE Proposal akan melewati proses Oulet Verification oleh SR (Sales Regional).
4. Sales & Manager kemudian melakukan Update Status dengan aplikasi Lotus Notes.
5. Jika statusnya disetujui maka proposal akan diproses permintaanya. 6. Jika statusnya ditolak maka akan masuk ke proses SM Approval oleh
(30)
ICE System
Equip. Supply Planning
OPD DB ICE DB
CDE Proposal Oulet Verification Update Status
Outlet OK? SM Approval
No
Work Order Settle
Submit Request BASIS EC
Work Order Update Technical & Field Execution Work Order Dispatching Yes
Create Work Order Hit List
NCDES Supply Chain Mgr
S&M
S&M S&M
SR
CDE Admin ESP ESP
NCC
CDE Admin
(31)
Analisis yang ada pada sistem yang sedang berjalan menghasilkan kesimpulan yaitu:
1. Buruknya proses perencanaan penempatan sebagai pendukung dalam beberapa aktifitas seperti survei, perencanaan, menganalisa dan pengimplementasian.
2. Sering terjadi update secara manual yang menimbulkan data yang tidak konsisten.
3. Lemahnya analisis dan pelaporan untuk mendukung pengambilan keputusan dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi, layanan pelanggan, dan dukungan untuk menemukan solusi yang cocok.
3. 3Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional ini menggambarkan kebutuhan luar sistem yang diperlukan seperti kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan user yang akan menggunakan sistem. Hal ini dimaksudkan agar sistem dapat digunakan dengan baik sesuai dengan kebutuhan proses kegiatan itu sendiri.
3. 3. 1Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras yang tersedia di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia yaitu seperangkat komputer dengan spesifikasi yang dijelaskan pada tabel 3.2 yaitu tabel analisis kebutuhan perangkat keras.
Tabel 3. . Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Prosessor Intel Pentium 4 1,7 GHz
1 Prosessor Intel Core Duo 1.73 GHz
2 Monitor Monitor VGA 14 inch
3 VGA VGA Card On-Board 64 Mb
4 Memori Memori DDR2 2048 Mb
Pembuatan aplikasi pengolahan data cold drink equipment membutuhkan perangkat keras yang sesuai yaitu 1 unit dedicated server dengan spesifikasi yang dijelaskan pada tabel 3.3 yaitu tabel analisis kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan.
Tabel 3. . Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Yang Dibutuhkan
No Perangkat Keras Spesifikasi
(32)
2 Chipset 2x 2.5Ghz, 12MB L2 Cache 1333Mhz S5000P Server Chipset
3 VGA 16MB ATI ES 1000 Video Memory
4 Memori 8x Visipro 1GB FBDIMM DDR2 PC5300
(667MHz)
5 Chassis Rackmount 6U Modular Chassis
Perangkat keras yang ada di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dengan spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan sudah sesuai sehingga tidak diperlukan penambahan spesifikasi perangkat keras.
3. 3. 2Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia yang menunjang proses kerja yang digunakan adalah :
1. Sistem Operasi Windows XP SP3 2. Microsoft Office Excel 2007 3. Microsoft Office Word 2007 4. Microsoft Office Access 2007 5. Lotus Notes
Aplikasi yang dibangun membutuhkan beberapa perangkat lunak pendukung sebagai berikut :
1. Sistem Operasi Windows atau versi terbaru 2. Internet Explorer 7 atau versi terbaru 3. .NET Framework 4
4. Microsoft Excel Workbook Add-Ins
Penambahan aplikasi untuk mengoptimalisasi proses kerja dari aplikasi pengolahan data cold drink equipment harus dilakukan. Penambahan perangkat lunak yang ada di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia harus memenuhi perangkat lunak minimum yang tertera pada kebutuhan perangkat lunak.
3. 3. 3Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir
Perangkat pikir (user) yang dimiliki oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia untuk Administrator yang memiliki rincian sebagai berikut :
Umur : 25-40 Tahun
(33)
Kemampuan yang dimiliki : Memahami & berpengalaman dalam arsitektur server, database server, arsitektur/topologi Sharepoint 2010, Active Directory, Excel Services dan .NET Framework.
Aplikasi yang dikembangkan membutuhkan user yang memiliki kualifikasi sebagai berikut:
a. National Office
Umur : 20-45 Tahun
Pendidikan Terakhir : Diploma III (D3) - Strata I (S1)
Kemampuan yang dimiliki : Mampu menggunakan aplikasi pengolahan data cold drink equipment, mengetahui lojik bisnis aplikasi dan mahir dalam penggunaan Microsoft Excel 2007.
b. Marketing Service dan CDD Coordinator
Umur : 20-45 Tahun
Pendidikan Terakhir : Diploma III (D3) - Strata I (S1)
Kemampuan yang dimiliki : Mampu menggunakan aplikasi pengolahan data cold drink equipment, mengetahui lojik bisnis aplikasi dan mahir dalam penggunaan Microsoft Excel 2007.
c. Sales Administrator
Umur : 20-45 Tahun
Pendidikan Terakhir : Diploma III (D3) - Strata I (S1)
Kemampuan yang dimiliki : Mampu menggunakan aplikasi pengolahan data cold drink equipment dan Microsoft Excel 2007.
d. Sales Manager
Umur : 20-45 Tahun
Pendidikan Terakhir : Diploma III (D3) - Strata I (S1)
Kemampuan yang dimiliki : Mampu menggunakan aplikasi pengolahan data cold drink equipment dan Microsoft Excel 2007.
(34)
Perangkat pikir yang ada di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia sudah mencukupi kebutuhan perangkat pikir untuk menjalankan aplikasi yang dikembangkan.
3. 4Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam aplikasi dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Tahapan pemodelan dalam analisis tersebut antara lain mengidentifikasi aktor, pembuatan use case diagram,
use case scenario, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.
3. 4. 1Identifikasi Aktor
Aplikasi ini akan digunakan oleh pegawai staf yang hanya mencakup pengelolaan data cold drink equipment. Aktor yang dapat diidentifikasi dalam aplikasi ini adalah aktor yang berperan sebagai pengelola untuk menginput data, menghapus data merubah data, mencari data, membuat laporan dan melakukan konfigurasi pada Sharepoint 2010. Berikut daftar pengguna aplikasi pengolahan data cold drink equipment beserta hak aksesnya:
Tabel 3. User Role ICE System dan Hak Aksesnya
Pengguna Hak Akses
Administrator Dapat mengakses semua modul termasuk master data dan konfigurasi Sharepoint.
National Office Dapat mengakses semua modul dari seluruh operasi yang ada kecuali master data dan konfigurasi Sharepoint.
Marketing Service dan CDD Coordinator
Dapat mengakses semua modul dari operasi yang berhubungan kecuali master data dan konfigurasi Sharepoint.
Sales Administrator Dapat melihat seluruh modul selain Reason Code Approval dan hanya operasi yang berhubungan.
Sales Manager Dapat melakukan pembaruan dan mengubah data pada modul
Hit List Selection, Generate Proposal, Update Hit List Status
(35)
3. 4. 2Use case Diagram
Sasaran pemodelan use case diantaranya adalah mendefinisikan kebutuhan fungsional dan operasional sistem dengan mendefinisikan skenario penggunaan yang disepakati antara pemakai (user) dan pengembang (developer). Dari identifikasi aktor yang terlibat di atas maka use case diagram untuk aplikasi ini dapat dilihat dalam gambar 3.5.
System
UC-02 View Hit List
UC-03 Planning
UC-04 Hit List Selection UC-05 Reporting
UC-01 Home
UC-06 GDM Proposal UC-08 Help
UC-07 Master Data
UC-0201 Hit List New Placement UC-0202 Hit List
Upsizing UC-0601 Generate Proposal UC-0501 Performance Monitoring UC-0301 Entry Placement Plan UC-0302 Lock Placement Plan UC-0303 Unlock Placement Plan «extends» «extends» «extends» «extends» «extends»
UC-0402 Update Hit List Status
UC-0401 Hit List Selection UC-0403 Reason Code Approval «extends» «extends» «extends» «extends» «extends» UC-0705 Planogram UC-0704 Placement
Week Plan Mgt
UC-0706 Type Asset UC-0703 Group Rates
UC-0702 Group Margin UC-0701 Cost Stand
Power
UC-0708 Type GDM Door
UC-0707 Type Channel «extends»
«extends»
«extends» «extends» «extends» «extends» «extends» «extends» Login «uses» «uses» «uses» «uses» «uses» «uses» «uses» Administrator Sales Administrator National
Marketing Svc & CDD Coordinator
Sales Manager
(36)
3. 4. 3Use case Skenario
Use case skenario merupakan penjelasan dari apa yang telah digambarkan oleh use case diagram. Dalam use case skenario terdapat delapan pokok use case
yaitu Home, View Hit List, Planning, Hit List Selection, Reporting, GDM Proposal, Master Data dan Help.
1. Use case Skenario Home
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator, national, marketing service & cdd coordinator, sales manager dan sales administrator dengan use case Home dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.5.
Tabel 3. . Use Case Skenario Home
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-01 Home
Tujuan Untuk menampilkan halaman awal ketika user
menggunakan web ICE System
Deskripsi Proses penampilan halaman depan web ICE System yang
didalamnya berisi deskripsi singkat aplikasi web ICE System
Aktor Administrator, National, Marketing Service &CDD
Coordinator, Sales Manager, Sales Administrator
Usecase Yang Berkaitan -
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Home
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Home
2. Use case Skenario View Hit List
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator, national, marketing service & cdd coordinator, sales manager dan sales administrator dengan use case View Hit List dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.6.
Tabel 3. . Use Case Skenario View Hit List
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-02 View Hit List
Tujuan Untuk menampilkan data Hit List New Placement
maupun Upsizing
Deskripsi Proses penampilan secara rinci data Hit List New
Placement maupun Upsizing yang disaring berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan kebutuhan user
(37)
Coordinator, Sales Manager, Sales Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-0201 Hit List New Placement dan UC-0202 Hit List
Upsizing
3. Use case Skenario Hit List New Placement
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator, national, marketing service & cdd coordinator dan sales managerdengan use case Hit List New Placement dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.7.
Tabel 3. . Use Case Skenario Hit List New Placement
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-0201 Hit List New Placement
Tujuan Untuk menampilkan data Hit List New Placement
Deskripsi Proses penampilan secara rinci data Hit List New
Placement yang disaring berdasarakan kriteria tertentu sesuai dengan kebutuhan user
Aktor Administrator, National, Marketing Service &CDD
Coordinator, Sales Manager
Usecase Yang Berkaitan UC-02 View Hit List dan UC-0202 Hit List Upsizing
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Hit List New Placement
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Hit List New Placement 2) Mengisi form penyaringan
sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu
3) Menampilkan data hasil penyaringan
Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan bahwa data belum tersaring atau tidak terdapat data yang sesuai dengan kriteria penyaringan 2) Mengisi kembali form
penyaringan sesuai dengan kriteria-kriteria yang lain
3) Menampilkan data hasil penyaringan
Kondisi Akhir Administrator dapat melihat data Hit List New Placement
sesuai dengan kebutuhan
4. Use case Skenario View Hit List Upsizing
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator, national, marketing service & cdd coordinator dan sales manager dengan use case Hit List Upsizing dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.8.
Tabel 3. . Use Case Skenario Hit List Upsizing
Identifikasi Masalah
(38)
Tujuan Untuk menampilkan data Hit List Upsizing
Deskripsi Proses penampilan secara rinci data Hit List Upsizing
yang disaring berdasarakan kriteria tertentu sesuai dengan kebutuhan user
Aktor Administrator, National, Marketing Service &CDD
Coordinator, Sales Manager
Usecase Yang Berkaitan UC-02 View Hit List dan UC-0201 Hit List New
Placement
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Hit List Upsizing
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Hit List Upsizing 2) Mengisi form penyaringan
sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu
3) Menampilkan data hasil penyaringan
Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan bahwa data belum tersaring atau tidak terdapat data yang sesuai dengan kriteria penyaringan 2) Mengisi kembali form
penyaringan sesuai dengan kriteria-kriteria yang lain
3) Menampilkan data hasil penyaringan
Kondisi Akhir Administrator dapat melihat data Hit List Upsizing sesuai
dengan kebutuhan
5. Use case Skenario Planning
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator, national, marketing service & cdd coordinator, sales manager dan sales administrator dengan use case Planning dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.9.
Tabel 3. . Use Case Skenario Planning
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-03 Planning
Tujuan Untuk mengolah data perencanaan penempatan aset
(Placement Plan)
Deskripsi Proses pengolahan data perencanaan penempatan
(Placement Plan) fungsionalitasnya terdiri dari pengisian,
lock dan unlock data.
Aktor Administrator, National, Marketing Service &CDD
Coordinator, Sales Manager, Sales Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-0301 Entry Placement Plan, UC-0302 Lock
(39)
6. Use case Skenario Entry Placement Plan
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator, national, marketing service & cdd coordinator dan sales manager dengan use case Entry Placement Plan dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.10.
Tabel 3. . Use Case Skenario Entry Placement Plan
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-0301 Entry Placement Plan
Tujuan Untuk pengisian data perencanaan penempatan asset
Deskripsi Proses pengisian data perencanaan penempatan asset berdasarkan operasi dan tahunnya
Aktor Administrator, National, Marketing Service &CDD Coordinator, Sales Manager
Usecase Yang Berkaitan UC-03 Planning, UC-0302 Lock Placement Plan dan UC-0303 Unlock Placement Plan
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Entry Placement Plan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Entry Placement Plan
2) Mengisi form filter item 3) Melakukan proses penambahan data perencanaan penempatan aset
4) Menampilkan data hasil penyaringan 5) Mengisi atau mengubah item
data perencanaan penempatan
5) Melakukan kalkulasi total per bulan dan per Type GDM
6) Menyimpan data hasil pengisian atau perubahan
7) Menampilkan pesan data berhasil disimpan
Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan pesan bahwa data belum tersaring atau tidak terdapat data item yang sesuai dengan kriteria penyaringan
2) Mengisi form filter item 3) Melakukan proses penambahan data rumah 4) Menampilkan pesan bahwa data gagal dimasukkan 5) Mengisi kembali form Entry
Placement Plan
5) Melakukan kalkulasi total per bulan dan per Type GDM
6) Menyimpan data hasil pengisian atau perubahan
7) Menampilkan pesan data berhasil disimpan
Kondisi Akhir Administrator dapat menambah data perencanaan penempatan berdasarkan operasi dan tahunnya serta dapat mengisi dan mengubah data
Data di sistem yang sudah mengalami proses Entry Placement Plan
(40)
7. Use case Skenario Lock Placement Plan
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator dan national dengan
use case Lock Placement Plan dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.11.
Tabel 3. . Use Case Skenario Lock Placement Plan
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-0302 Lock Placement Plan
Tujuan Untuk penguncian data perencanaan penempatan asset
Deskripsi Proses penguncian data perencanaan penempatan asset berdasarkan operasi dan tahunnya
Aktor Administrator, National
Usecase Yang Berkaitan UC-03 Planning, UC-0301 Entry Placement Plan dan UC-0303 Unlock Placement Plan
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Lock Placement Plan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Lock Placement Plan 2) Mengisi form filter item
3) Menampilkan data hasil penyaringan 4) Melakukan penguncian data
perencanaan penempatan berdasarkan kriteria penyaringan
5) Melakukan proses penguncian data 6) Menampilkan pesan data telah terkunci
Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan pesan bahwa data belum tersaring atau tidak terdapat data item yang sesuai dengan kriteria penyaringan
2) Mengisi kembali form filter item
3) Menampilkan pesan bahwa data telah terkunci
Kondisi Akhir Administrator dapat mengunci data perencanaan penempatan berdasarkan operasi dan tahunnya
Data di sistem yang sudah mengalami proses Lock Placement Plan
8. Use case Skenario Unlock Placement Plan
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator dengan use case
Unlock Placement Plan dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.12.
Tabel 3. . Use Case Skenario Unlock Placement Plan
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-0303 Unlock Placement Plan
Tujuan Untuk membuka kunci data perencanaan penempatan asset
(41)
Deskripsi Proses membuka kunci data perencanaan penempatan asset berdasarkan operasi dan tahunnya
Aktor Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-03 Planning, UC-0301 Entry Placement Plan dan UC-0302 Lock Placement Plan
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Unlock Placement Plan
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Unlock Placement Plan 2) Mengisi form filter item
3) Menampilkan data hasil penyaringan 4) Membuka kunci data
perencanaan penempatan berdasarkan kriteria penyaringan
5) Melakukan proses pembuka kuncian data 6) Menampilkan pesan data telah berhasil dibuka
Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan pesan bahwa data belum tersaring atau tidak terdapat data item yang sesuai dengan kriteria penyaringan
2) Mengisi kembali form filter item
3) Menampilkan pesan bahwa data dalam kondisi unlock Kondisi Akhir Administrator dapat membuka kunci data perencanaan
penempatan berdasarkan operasi dan tahunnya
Data di sistem yang sudah mengalami proses Unlock Placement Plan
9. Use case Skenario Hit List Selection
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator, national, marketing service & cdd coordinator, sales manager dan sales administrator dengan use case Hit List Selection dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.13.
Tabel 3. . Use Case Skenario Hit List Selection
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-04 Hit List Selection
Tujuan Untuk mengolah data hit list
Deskripsi Proses pengolahan data Hit List, fungsionalitasnya terdiri
dari menyeleksi data hit list, melakukan pembaruan status hit list dan melakukan approval dari reason code
Aktor Administrator, National, Marketing Service &CDD
Coordinator, Sales Manager, Sales Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-0401 Hit List Selection, UC-0402 Update Hit List
(42)
10.Use case Skenario Reason Code Approval
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator, national, marketing service & cdd coordinator, sales manager dan sales administrator dengan use case Reason Code Approval dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.14.
Tabel 3. . Use Case Skenario Reason Code Approval
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-0403 Reason Code Approval
Tujuan Untuk menerima atau menolak data outlet-oulet yang proposalnya berstatus cancel.
Deskripsi Menyaring dan melakukan persetujuan pada data outlet-outlet yang proposalnya berstatus cancel
Aktor Administrator, National, Marketing Service &CDD Coordinator, Sales Manager, Sales Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-04 Hit List Selection, UC-0401 Hit List Selection dan UC-0402 Update Hit List Status
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Reason Code Approval
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Reason Code Approval 2) Mengisi form filter item
3) Menampilkan hasil penyaringan data 4) Memilih outlet yang akan
disetujui atau ditolak
5) Melakukan persetujuan atau penolakan
6) Menampilkan pesan data outlet telah disetujui atau ditolak
Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan pesan bahwa data belum tersaring atau tidak terdapat data item yang sesuai dengan kriteria penyaringan
2) Mengisi kembali form filter item
3) Menampilkan pesan bahwa data gagal disetujui atau ditolak
4) Mengisi kembali form filter item
5) Menampilkan hasil penyaringan data
Kondisi Akhir Administrator dapat menyetujui ataupun menolak proposal outlet yang berstatus cancel
Data di sistem yang sudah mengalami proses Reason Code Approval
(43)
11.Use case Skenario Reporting
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator, national, marketing service & cdd coordinator, sales manager dan sales administrator dengan use case Reporting dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.15.
Tabel 3. . Use Case Skenario Hit List Selection
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-05Reporting
Tujuan Untuk menampilkan laporan data-data oulet
Deskripsi Proses penampilan data-data performa outlet, baik yang
melakukan penempatan baru atau penambahan asset yang dikelompokkan berdasar operasi dan tahunnya
Aktor Administrator, National, Marketing Service &CDD
Coordinator, Sales Manager, Sales Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-0501Performance Monitoring
12.Use case Skenario Performance Monitoring
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator, national, marketing service & cdd coordinator, sales manager dan sales administrator dengan use case Performance Monitoring dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.16.
Tabel 3. . Use Case Skenario Performance Monitoring
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-0501Performance Monitoring
Tujuan Untuk menampilkan laporan performa outlet-outlet
Deskripsi Menampilkan laporan performa outlet-oulet, baik yang melakukan penempatan baru atau penambahan asset yang dikelompokkan berdasar operasi dan tahunnya
Aktor Administrator, National, Marketing Service &CDD Coordinator, Sales Manager, Sales Administrator
Usecase Yang Berkaitan -
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Performance Monitoring
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan form data rumah 2) Mengisi form filter item
3) Menampilkan hasil penyaringan data 4) Mengunduh laporan dalam
format Excel
5) Menampilkan file Excel telah tersimpan di local storage Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan pesan bahwa data belum tersaring atau tidak terdapat data item yang sesuai dengan kriteria
(44)
penyaringan 2) Mengisi kembali form filter
item
3) Menampilkan hasil penyaringan data
Kondisi Akhir Administrator dapat melihat data Performance Monitoring sesuai dengan kebutuhan
13.Use case Skenario GDM Proposal
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator, national, marketing service & cdd coordinator, sales manager dan sales administrator dengan use case GDM Proposal dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.17.
Tabel 3. . Use Case Skenario GDM Proposal
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-06 GDM Proposal
Tujuan Untuk menghasilkan proposal dari data Hit List
Deskripsi Proses pengolahan data Hit List, yang kemudian
digunakan untuk menghasilkan proposal
Aktor Administrator, National, Marketing Service &CDD
Coordinator, Sales Manager, Sales Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-0601 Generate Proposal
14.Use case Skenario Master Data
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator dengan use case Master Data dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.18.
Tabel 3. . Use Case Skenario Master Data
Identifikasi Masalah
Nama Use Case UC-07 Master Data
Tujuan Untuk mengolah master data ICE System
Deskripsi Proses pengolahan master data untuk aplikasi ICE
System, fungsionalitasnya dapat menambah, mengubah dan menghapus data
Aktor Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-0701 Cost Stand Power, UC-0702 Group Margin,
UC-0703 Group Rates, UC-0704 Placement Week Plan Mgt, 0705 Planogram, 0706 Type Asset, UC-0707 Type Channel, UC-0708 Type GDM Door
15.Use case Skenario Cost Stand Power
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator dengan use case Cost Stand Power dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.19.
Tabel 3. . Use Case Skenario Cost Stand Power
Identifikasi Masalah
(45)
Tujuan Untuk mengolah master data Cost Stand Power
Deskripsi Proses pengolahan master data Cost Stand Power meliputi menambah, mengubah dan menghapus
Aktor Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-07 Master Data
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Cost Stand Power
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Cost Stand Power 2) Memilih menu pilihan Cost
Stand Power
(tambah/ubah/hapus)
3) Menampilkan form menu yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah)
4) Melakukan proses yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
5) Menyimpan data hasil proses yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
6) Menampilkan pesan disimpan
Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan pesan bahwa data gagal dimasukkan 1) Mengisi kembali yang form
yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
3) Melakukan proses yang dipilih oleh aktor
4) Menyimpan data hasil proses yang dipilih oleh aktor 5) Menampilkan pesan disimpan
Kondisi Akhir Aktor dapat mengelola master data Cost Stand Power sesuai dengan kebutuhan
Data di sistem yang sudah mengalami proses pengolahan master data Cost Stand Power
16.Use case Skenario Group Margin
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator dengan use case
Group Margin dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.20.
Tabel 3. . Use Case Skenario Group Margin
Identifikasi Masalah
Nama UC-0702 Group Margin
Tujuan Untuk mengolah master data Group Margin
Deskripsi Proses pengolahan master data Group Margin meliputi menambah, mengubah dan menghapus
Aktor Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-07 Master Data
Skenario Utama
(46)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Group Margin 2) Memilih menu pilihan Group
Margin(tambah/ubah/hapus)
3) Menampilkan form menu yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah)
4) Melakukan proses yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
5) Menyimpan data hasil proses yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
6) Menampilkan pesan disimpan
Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan pesan bahwa data gagal dimasukkan 2) Mengisi kembali yang form
yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
3) Melakukan proses yang dipilih oleh aktor
4) Menyimpan data hasil proses yang dipilih oleh aktor 5) Menampilkan pesan disimpan
Kondisi Akhir Aktor dapat mengelola master data Group Margin sesuai dengan kebutuhan
Data di sistem yang sudah mengalami proses pengolahan master data Group Margin
17.Use case Skenario Group Rates
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator dengan use case
Group Rates dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.21.
Tabel 3. . Use Case Skenario Group Rates
Identifikasi Masalah
Nama UC-0703 Group Rates
Tujuan Untuk mengolah master data Group Rates
Deskripsi Proses pengolahan master data Group Ratesmeliputi menambah, mengubah dan menghapus
Aktor Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-07 Master Data
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Group Rates
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Group Rates 2) Memilih menu pilihan Group
Rates (tambah/ubah/hapus)
3) Menampilkan form menu yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah)
4) Melakukan proses yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
5) Menyimpan data hasil proses yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
(47)
6) Menampilkan pesan disimpan
Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan pesan bahwa data gagal dimasukkan 3) Mengisi kembali yang form
yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
3) Melakukan proses yang dipilih oleh aktor
4) Menyimpan data hasil proses yang dipilih oleh aktor 5) Menampilkan pesan disimpan
Kondisi Akhir Aktor dapat mengelola master data Group Rates sesuai dengan kebutuhan
Data di sistem yang sudah mengalami proses pengolahan master data Group Rates
18.Use case Skenario Placement Week Plan Mgt
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator dengan use case
Placement Week Plan Mgt dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.22.
Tabel 3. . Use Case Skenario Placement Week Plan Mgt
Identifikasi Masalah
Nama UC-0704 Placement Week Plan Mgt
Tujuan Untuk mengolah master data Placement Week Plan Mgt
Deskripsi Proses pengolahan master data Placement Week Plan Mgtmeliputi menambah, mengubah dan menghapus
Aktor Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-07 Master Data
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Placement Week Plan Mgt
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Placement Week Plan Mgt 2) Memilih menu pilihan
Placement Week Plan Mgt(tambah/ubah/hapus)
3) Menampilkan form menu yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah)
4) Melakukan proses yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
5) Menyimpan data hasil proses yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
6) Menampilkan pesan disimpan
Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan pesan bahwa data gagal dimasukkan 4) Mengisi kembali yang form
yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
3) Melakukan proses yang dipilih oleh aktor
(48)
5) Menampilkan pesan disimpan
Kondisi Akhir Aktor dapat mengelola master data Placement Week Plan Mgt sesuai dengan kebutuhan
Data di sistem yang sudah mengalami proses pengolahan master data Placement Week Plan Mgt
19.Use case Skenario Planogram
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator dengan use case
Planogram dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.23.
Tabel 3. . Use Case Skenario Planogram
Identifikasi Masalah
Nama UC-0705 Planogram
Tujuan Untuk mengolah master data Planogram
Deskripsi Proses pengolahan master data Planogrammeliputi menambah, mengubah dan menghapus
Aktor Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-07 Master Data
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Planogram
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Planogram 2) Memilih menu pilihan
Planogram (tambah/ubah/hapus)
3) Menampilkan form menu yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah)
4) Melakukan proses yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
5) Menyimpan data hasil proses yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
6) Menampilkan pesan disimpan
Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan pesan bahwa data gagal dimasukkan 5) Mengisi kembali yang form
yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
3) Melakukan proses yang dipilih oleh aktor
4) Menyimpan data hasil proses yang dipilih oleh aktor 5) Menampilkan pesan disimpan
Kondisi Akhir Aktor dapat mengelola master data Planogram sesuai dengan kebutuhan
Data di sistem yang sudah mengalami proses pengolahan master data Planogram
20.Use case Skenario Type Asset
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator dengan use case Type Asset dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.24.
(49)
Tabel 3. . Use Case Skenario Type Asset
Identifikasi Masalah
Nama UC-0706 Type Asset
Tujuan Untuk mengolah master data Type Asset
Deskripsi Proses pengolahan master data Type Asset meliputi menambah, mengubah dan menghapus
Aktor Administrator
Usecase Yang Berkaitan UC-07 Master Data
Skenario Utama
Kondisi Awal Tampilan halaman Type Asset
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan halaman Type Asset 2) Memilih menu pilihan Type
Asset(tambah/ubah/hapus)
3) Menampilkan form menu yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah)
4) Melakukan proses yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
5) Menyimpan data hasil proses yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
6) Menampilkan pesan disimpan
Skenario Alternatif (Autentifikasi Gagal)
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1) Menampilkan pesan bahwa data gagal dimasukkan 6) Mengisi kembali yang form
yang dipilih oleh aktor (tambah/ubah/hapus)
3) Melakukan proses yang dipilih oleh aktor
4) Menyimpan data hasil proses yang dipilih oleh aktor 5) Menampilkan pesan disimpan
Kondisi Akhir Aktor dapat mengelola master data Type Asset sesuai dengan kebutuhan
Data di sistem yang sudah mengalami proses pengolahan master data Type Asset
21.Use case Skenario Type Channel
Interaksi antara aktor pengguna, yaitu administrator dengan use case Type Channel dijelaskan dalam use case skenario pada tabel 3.25.
Tabel 3. . Use Case Skenario Type Channel
Identifikasi Masalah
Nama UC-0707 Type Channel
Tujuan Untuk mengolah master data Type Channel
Deskripsi Proses pengolahan master data Type Channel meliputi menambah, mengubah dan menghapus
(1)
133
Gambar 3.. Tampilan Page Master Data Placement Week Plan Mgt
(2)
Gambar 3.. Tampilan Page Master Data Type Asset
(3)
135
(4)
136 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN 4. 1Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pembuatan aplikasi Integrated Cold Drink Equipment System di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah :
1. Aplikasi yang dibangun merupakan pengembangan dari sistem yang sudah ada sebelumnya. Aplikasi pengolahan data cold drink equipment lebih menekankan pada pengintegrasian data, data yang masuk dari user secara langsung akan dikirimkan ke server pusat. Hal ini tentu berguna untuk kebutuhan untuk perencanaan dan pengawasan aset pada setiap outlet. 2. Hasil perencanaan yang lebih baik untuk mendukung berbagai kegiatan
pada survei, perencanaan, menganalisa dan implementasi.
3. Mengurangi update secara manual dan data yang tidak konsisten.
4. Meningkatkan analisis dan pelaporan untuk mendukung pengambilan keputusan dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi, layanan pelanggan serta dukungan menemukan solusi yang cocok.
4. 2Saran
Aplikasi pengolahan data cold drink equipment ini merupakan pengembangan dari sistem yang sudah ada sebelumnya sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan pengembangan selanjutnya terhadap aplikasi. Saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan aplikasi pengolahan data cold drink equipment adalah :
1. Sistem pengolahan data cold drink equipment pada PT. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu sistem yang massive untuk kebutuhan daily operational yang artinya sistem ini membutuhkan sumber daya secara khusus dengan kapabilitas yang besar untuk transaksi data, pengalokasian basis data dan lojik bisnis aplikasi. Kondisi ini tentunya mengarahkan aplikasi ini ke pemisahan-pemisahan sumber daya untuk menjaga performa sistem itu sendiri.
(5)
137
2. Aplikasi yang dibangun menyimpan data confidential dan private sehingga masalah keamanan harus selalu diperhatikan agar sistem dapat tetap terjaga dari pihak lain yang tidak berkepentingan.
(6)
138 Daftar Pustaka
1. Coca-Cola Amatil Indonesia Website. 2011, Mengenal Perusahaan Lebih
Jauh, (online),
(http://www.coca-colaamatil.co.id/ina/ourcompany/index.php, diakses tanggal 3 November 2011).
2. Harisman, Rully. 2010, Pengembangan Aplikasi Pengolahan Data Rumah Dinas Pada Bagian Logistik Di Kantor Bank Indonesia Bandung. Bandung: Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Iqbal, Mohamad, 2011, Pembuatan Aplikasi Pembaca Berita Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Provinsi Banten Berbasis Mobile. Bandung: Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Kristanto, Harianto. Ir, 1994, Konsep Dan Perancangan Database. Yogyakarta: Andi Offset.
5. anonim. 2010, Pengenalan "Unified Modeling Language/UML", (online), (http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=6&ved=0CD0QFjAF &url=http%3A%2F%2Fwsilfi.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffi les%2F1034%2FPengenalan, diakses tanggal 1 november 2011).
6. Kumaira. 2009, Diagram-diagram UML, (online), (http://www.kumaira.co.cc/2009/11/diagram-diagram-uml.html, diakses tanggal 1 november 2011).
7. Pattison, T., Connel, A., Hillier, S., Mann, D. 2011, Inside Microsoft Sharepoint 2010. California: O’Reilly Media, Inc.
8. Noviandi, Kiki. 2010, Microsoft Business Intelligence dengan SQL Server 2008 R2 dan Sharepoint 2010. Jakarta: Halaman 12-19.