Karakteristik Surat Izin Mengemudi SIM

6. Surat Izin Mengemudi di Indonesia terdapat dua 2 jenis Pasal 77 ayat 2 UU No. 22 Tahun 2009: a. Surat Izin Mengemudi Kendaraan Bermotor perseorangan. Golongan SIM perseorangan tersebut berdasarkan Pasal 80 UU No. 22 Tahun 2009 1. SIM A, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang Perseorangandengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kg. 2. SIM B1, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang perseorangan dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg 3. SIM B2, untuk mengemudikan Kendaraan alat berat, Kendaraan penarik, atau Kendaraan Bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan perseorangan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1.000 kg. 4. SIM C, untuk mengemudikan Sepeda Motor. 5. SIM D, untuk mengemudikan kendaraan khusus bagi penyandang cacat. b. Surat Izin Mengemudi Kendaraan Bermotor Umum. Golongan SIM Umum tersebut berdasarkan Pasal 82 UU No. 22 Tahun 2009: 1. SIM A Umum, untuk mengemudikan kendaraan bermotor umum dan barang dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kg. 2. SIM B1 Umum, untuk mengemudikan mobil penumpang dan barang umum dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg. 3. SIM B2 Umum, untuk mengemudikan Kendaraan penarik atau Kendaraan Bermotor dengan menarik kereta tempelan atau gandengan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1.000 kg.

3.1.6.2 Fungsi Surat Izin Mengemudi SIM

Sebagai persyaratan utama bagi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan, SIM berfungsi untuk: 1. Legitimasi, artinya bahwa setiap orang yang memiliki SIM telah memiliki kompetensi mengemudi karena telah melalui serangkain proses uji SIM, yaitu uji administrasi, uji teori dan uji praktek. 2. Sebagai fungsi kontrol, artinya SIM dapat dijadikan sebagai bukti dan kontrol pengemudi dalam penegakan hukum karena pengemudi dalam mengemudikan kendaraan bermotor apabila tidak terampil, tidak taat aturandisiplin, lalai, dan sebagainya akan dapat merusak, menghambat, mematikan produktifitas masyarakat, maka tugas kepolisian untuk melindungi harkat martabat manusia yang produktif, oleh karenanya SIM dijadikan sebagai fungsi kontrol. 3. SIM Sebagai forensik kepolisian, artinya SIM juga dapat mendukung ataupun berkaitan dengan kegiatan-kegiatan penyidikan, pengkajian penindakan dan berbagai keperluan untuk membuat terang suatu perkara, maka SIM harus didukung dengan sistem filling dan recording yang benar dan sebagaimana yang seharusnya. 4. SIM, Sebagai identitas jatidiri, artinya SIM dapat dijadikan sebagai identitas jatidiri, maka pemilik SIM berdasar pada bukti kependudukan yang ditandai dengan adanya KTP Kartu Tanda penduduk. Mengingat dalam wilayah kerja Kepolisian yang berdasar pada supremasi hukum dan wilayah hukumnya, maka KTP bagi para peserta uji SIM harus sesuai dengan wilayah hukum kepolisian dimana SIM tersebut diujikan. Pemilik SIM adalah orang yang dianggap memiliki kompetensi mengemudi dan telah lulus uji. Pemilik SIM dinyatakan memiliki pengetahuan tentang peraturan- peraturan, perundang undangan, keterampilan mengemudikan kendaraan bermotor dan juga memiliki kesadaran, kepekaan, kepedulian dan tanggung jawab akan keselamatan baik bagi dirinya maupun keselamatan orang lain. Secara lebih khusus, pengujian SIM bagi pengemudi atau calon pengemudi adalah didasarkan untuk: 1. Mengoperasikan kendaraan bermotor di jalan raya dalam berlalulintas, karena lalu lintas sebagai urat nadi kehidupan maka para pengemudi wajib memiliki kompetensi atau telah lulus uji. 2. Karena di dalam berlalulintas para pengemudi kendaraan bermotor dapat menghambat, dan merusak bahkan mematikan produktivitas karena ketidakmampuan, ketidakdisiplinan dan kelalaian sehingga dapat merugikan waktu, harta benda dan jiwa raga orang lain.

Dokumen yang terkait

Akuntabilitas Pelayanan Publik Dalam Pembuatatn Surat Izin Usha Warung Internet di Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Medan

4 73 114

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

1 92 197

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

2 52 197

UPAYA KOMUNIKASI KEPOLISIAN DALAM PELAYANAN PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI KEPADA MASYARAKAT. (Studi Pada Polres Kabupaten Tuban Melalui Layanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi di Satuan Lalu Lintas)

0 4 19

Kualitas Pelayanan Publik dalam Pembuatan Surat izin Mengemudi (SIM) Melalui Program Quick Wins di Kepolisian Resort (Polres) Sumedang

7 75 141

EFEKTIVITAS PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DALAM PERSPEKTIF PENGGUNA PELAYANAN DI KEPOLISIAN RESORT MOJOKERTO.

30 77 134

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DI KEPOLISIAN RESORT MOJOKERTO.

0 0 105

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Kualitas Pelayanan Publik dalam Program Pelayanan Surat Ijin Mengemudi (SIM) Corner di Sidoarjo

1 2 161

EFEKTIVITAS PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DALAM PERSPEKTIF PENGGUNA PELAYANAN DI KEPOLISIAN RESORT MOJOKERTO

1 1 19

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DI KEPOLISIAN RESORT MOJOKERTO

0 0 22