Tinjauan Pustaka Manfaat Praktis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Tinjauan Pustaka

Pada dasarnya kajian pustaka adalah bahan penulis dalam mencari informasi terhadap penelitian yang sudah ada, baik mengenai kelebihan maupun kekurangannya, sekaligus menjadi bahan perbandingan kajian yang terdahulu. Sehingga penulis akan memaparkan beberapa kajian yang ada kaitannya dengan penelitian yang penulis lakukan, diantaranya: Skripsi Utaminingtyas dari Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang 2011 dengan judul penelitian “ Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Jepang Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Semarang ”. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa persepsi siswa terhadap Kriteria Ketuntasan Minimal KKM tergolong tinggi. Oleh karena itu, guru bahasa Jepang perlu mempertahankan pemahaman yang optimal kepada siswa mengenai pengertian dan pentingnya KKM. Dalam penelitian tersebut ada persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian yang akan peneliti lakukan. Persamaannya yaitu meneliti tentang Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, sedangkan perbedaannya pada penelitian sebelumnya mencari pengaruh persepsi siswa tentang Kriteria Ketuntasan Minimal, sedangkan pada penelitian ini menganalisis bagaimana 7 pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal di SMK Bagimu Negeriku Semarang serta faktor yang mempengaruhi pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal tersebut. Skripsi Hapsari dari Prodi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang 2011 dengan judul penelitian “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Sosiologi Studi Kasus SMA Negeri Di Kabupaten Banjarnegara ”. Hasil penelitian tersebut diketahui bahwa penentuan KKM di SMA Negeri di Kabupaten Banjarnegara sudah sesuai dengan rambu-rambu penetapan KKM. Dalam penelitian tersebut ada persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian yang akan peneliti lakukan. Persamaannya yaitu meneliti tentang Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di lingkup sekolah menengah atas, sedangkan perbedaannya yaitu pada penelitian sebelumnya melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal KKM hasil belajar siswa mata pelajaran sosiologi Studi Kasus SMA Negeri Di Kabupaten Banjarnegara. Sedangkan pada penelitian sekarang menganalisis bagaimana pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal di SMK Bagimu Negeriku Semarang serta faktor yang mempengaruhi pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal. 2.2 Landasan Teoretis 2.2.1 Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal KKM