9
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran terntentu.” Jogiyanto 2005 :1.
Menurut Azhar Susanto 2004 : 24 mendefinisikan sistem sebagai berikut:
“Sistem adalah kumpulan group dari sub sistem bagiankomponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain
dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Dari definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem pada
dasarnya adalah kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya memebentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan atau sasaran
tertentu . 2.1.1. Karakteristik Sistem
Dalam penggunaannya, suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Maksud dari sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati
bersama. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut menurut Jogiyanto 2001:8
suatu sistem haruslah mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang saling berhubungan, antara lain sebagai berikut:
1. Komponen-komponen components Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling berkerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen dapat berupa suatu sistem atau bagian-bagian
sistem yang saling berkerja sama sehingga tersipta suatu kesatuan dari fungsi sistem. Sehingga sistem tersebut mencapai tujuannya.
2. Batas Sistem Boundary
Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem menunjukan ruang lingkup scope dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar Environment Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang ada diluar batas
dari system, yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem
tersebut, karena adanya ketidakserasian antara lingkungan luar sistem dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem. Oleh karena itu lingkungan luar
yang menguntungkan harus tetap dipelihara dan dijaga. 4. Penghubung Sistem Interface
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan suber –
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Sehingga terjadi kerja sama dan dapat membentuk sutu kesatuan fungsi dari
sistem. 5. Masukan Sistem Sistem Input
Masukan Input adalah energi yang dimasukan dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal
signal input. Maintenance Input yaitu energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input yaitu energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran. 6. Keluaran Sistem Sistem Output
Keluaran output adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. 7. Pengolah Sistem Sistem Processing
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Pengolah sistem memiliki peranan yang penting,
karena disinilah proses perubahan yang sesuai dengan tujuan sistem. 8. Sasaran dan Tujuan Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan goal atau sasaran objective . Jika tidak suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
berguna. Tujuan inilah yang menjadi motivasi yang mengarahkan sistem, tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali. Suatu sistem
dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.