AYO MEMAHAMI MATERI INTI

Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 5 mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada mereka, apa yang boleh dihubungkan pada diri mereka dan apa yang terlarang menghubungkan kepada diri mereka. b. Sedang Ibnu Khaldun mengartikan ilmu akidah adalah ilmu yang membahas kepercayaan-kepercayaan iman dengan dalil-dalil akal dan mengemukakan alasan-alasan untuk menolak kepercayaan yang bertentangan dengan kepercayaan golongan salaf dan ahlus sunnah. Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu akidah adalah ilmu yang membicarakan segala hal yang berhubungan dengan rukun iman dalam Islam dengan dalil-dalil dan bukti-bukti yang meyakinkan. Semua yang terkait dengan rukun iman tersebut sudah disebutkan dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 285: Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul Nya. mereka mengatakan: «Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya», dan mereka mengatakan: «Kami dengar dan Kami taat.» mereka berdoa: “Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” Q.S. Al-Baqarah [2] :285 Dalam suatu hadis Nabi Saw. menjawab pertanyaan Malaikat Jibril mengenai iman dengan mengatakan: ÊǽďǂÈNjÈ ÊǽÊÌŚÈƻ Ê°ÈƾÈǬdzÌƢÊƥ ÈǺÊǷÌƚɺƫÈ ÊǂÊƻÈȏ̦ Ê¿ÌȂȺȈdz̦È ÊǾÊǴÉLJÉ°È ÊǾÊƬÈǰÊƟ ÈȐÈǷÈ Êƅ¦ƢÊƥ ÈǺÊǷÌƚɺƫ ÌÀȦ “Bahwa engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kitab-kitab Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat. Dan juga engkau beriman kepada qadar, yang baik dan yang buruk.” HR. Bukhari Berdasarkan hadis tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa rukun iman itu ada enam: 1. Iman kepada Allah 2. Iman kepada Malaikat Allah 3. Iman kepada kitab-kitab Allah Èȏ ÊǾÊǴÉLJÉ°È ÊǾÊƦÉƬÉǯÈ ÊǾÊƬÈǰÊƟȐÈǷÈ ÊÊƅƢÊƥ ÈǺÈǷ¡ ĎDzÉǯ ÈÀȂÉǼÊǷÌƚÉǸÌdz¦È ÊǾďƥÈ° ÌǺÊǷ ÊǾÌȈÈdzʤ ȾÊDŽÌǻÉ¢ ƢÈÊŠ ɾȂÉLJċǂdz¦ ÈǺÈǷ¡ ÏÕÒ ÉŚ ÊǐÈǸÌdz¦ ÈǮÌȈÈdzʤÈ ƢÈǼċºƥÈ° ÈǮÈǻ¦ÈǂÌǨÉǣ ƢÈǼÌǠÈǗȢȠƢÈǼÌǠÊÈũ ¦ȂÉdzƢÈǫÈ ÊǾÊǴÉLJÉ° ÌǺÊǷ ÇƾÈƷÈ¢ ÈÌśÈºƥ ɼďǂÈǨɺǻ