18 4 Variasi fenotipik karakter yang diinginkan sempit sedangkan karakter
sekundernya luas. 5 Heritabilitas karakter yang diinginkan rendah sedangkan karakter
sekundernya tinggi Wikipedia, 2013.
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium
Benih Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Mulai bulan Maret – Mei 2012.
3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 9 varietas padi, yaitu varietas
Sarinah V1, Mutiara V2, Gendut V3, IR-64 V4, PB Bogor V5, Ciliwung V6, Ciherang V7, Kesit V8, dan Tewe V9.
Dalam penelitian ini hanya menggunakan 4 varietas padi yaitu varietas Sarinah, Mutiara, Gendut dan IR-64.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bambu sepanjang 150 cm, cat, kamera digital, alat tulis, meteran, seed blower, oven dan timbangan digital.
20
3.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan kuasi RKTS Rancangan
Kelompok Teracak Sempurna dengan 3 ulangan. Masing masing ulangan terdiri dari 3 sampel tanaman. Data terlebih dahulu dicari rata-ratanya. Selanjutnya,
data pengamatan diuji dengan uji Bartlett dan Levene untuk kehomogenan data. Bila homogen analisis data dilanjutkan dengan analisis ragam. Pengujian
ANOVA menggunakan software Statistic Analysis System SAS dan korelasi menggunakan software Minitab 14. Besarnya ragam genetik σ²g, heritabilitas
broad-sense h²bs yang diduga berdasarkan kuadrat nilai tengah harapan pada hasil analisis ragam dan rancangan percobaan yang digunakan sesuai model
matematika berdasarkan Hallauer dan Miranda. Tabel 1. pendugaan ragam genetik dan heritabilitas broad-sense
berdasarkan nilai kuadrat nilai tengah harapan pada hasil analisis ragam.
SR
dk KNT
KNT harapan Ulangan
2 Varietas
3 KNT4
σ²+uqσ²v QTL
2 KNT3
σ²+uv σ²q Varietas QTL
6 KNT2
σ²+uq σ²v+uv σ²q+u σ²q Galat
13 KNT1
Ragam genetik dan galat baku dihitung dengan menggunakan rumus σ²v =
σ √
[ ] [
]
σ²qtl =
21
σ √
[ ] [
]
σ²vq =
σ √
[ ] [
] [ ] [
]
Nilai heritabilitas dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
σ² σ²
σ² σ²
σ²
Koefisien keragaman dihitung menggunakan rumus KKgv =
√
KKgq =
√σ²
KKgvq =
√σ²
Keterangan v = varietas σ²
= ragam genetik q = QTL
GB σ² = galat baku ragam genetik vq = varietasQTL
h² = heritabilitas
Xbar = rata-rata GB h² = galat baku heritabilitas
dk = derajat kebebasan KK
= koefisien keragaman KNT = kuadrat nilai tengah
22
3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Pengolahan Lahan
Sebelum digunakan untuk penanaman lahan terlebih dahulu diolah dengan
menggunakan bajak. Pengolahan lahan bertujuan agar tanah lebih gembur dan
sesuai untuk pertumbuhan tanaman padi.
3.4.2 Penyemaian
Sebelum ditanam benih padi terlebih dulu disemai. Penyemaian benih padi dilakukan di lahan kering di darat. Pada penelitian ini benih mulai disemai pada
tanggal 10 Januari 2012.
3.4.3 Penanaman
Setelah disemai benih padi kemudian siap untuk dipindahkan ke lubang tanam pada lahan yang telah diolah dengan luas lahan 20 m x 20 m dengan jarak tanam
25 cm x 25 cm. Satu lubang tanam diisi dengan 2 benih padi. Penanaman dilakukan pada tanggal 31 Januari 2012.
3.4.4 Pemupukan
Pemupukan menggunakan pupuk urea, SP36 dan KCL. Pupuk urea diberikan sebanyak 300 kgha dan diaplikasikan sebanyak 3 kali pada saat awal tanam, masa