memberikan keuntungan karena biaya investasi lebih besar 50  jika dibandingkan dengan proses asetilen pada fasa gas
b. Reaksi Fasa Gas
Reaksi dijalankan pada  suhu operasi 160-180
O
C, tekanan 0,5  –  0,8.10
5
Pa, menggunakan katalisator palladium. Proses ini juga tidak menguntungkan karena
investasinya besar.
3. Proses Asetaldehid – Asam Asetat Anhidrid
Reaksi dijalankan dalam fasa cair, mula-mula yang terbentuk adalah etilidiene diasetat kemudian membentuk vinil asetat. Reaksi ini tidak
menguntungkan karena yield yang dihasilkan kecil. Dari kelima proses diatas, pada pra rancangan vinil asetat dipilih proses dasar
asetilen fasa gas dengan pertimbangan sebagai berikut : 1.
Investasi lebih murah jika dibandingkan dengan proses dasar etilen. 2.
Kondisi operasi mendekati atmosfir, sehingga operasional pabrik lebih mudah 3.
Yield vinil asetat dalam proses ini lebih tinggi.
2.7 Deskripsi Proses
Bahan baku yang digunakan adalah gas asetilen 99,9  dan asam asetat 99,8. Reaktan asam asetat cair yang sebelumnya digunakan sebagai solvent  di
absorber, AB-301  dilewatkan di heat exchanger, HE-202 dialirkan ke menara destilasi, MD-301dari recycle  hasil bawah menara distilasi dipompa dengan pompa,
P-302  sampai tekanan 1,283 atm menuju vaporizer, V-201. Di dalam vaporizer semua cairan asam asetat diuapkan, sehingga keluar dari vaporizer berupa uap jenuh
bersuhu 180
O
C. Umpan segar dicampur dengan gas asetilen  recycle  dari  absorber, AB-301  menggunakan  mixing point  I,  M-201  dinaikkan suhunya menjadi 180
O
C dengan  steam  di penukar panas HE-201 kemudian diturunkan tekanannya menjadi
1,283 atm dengan menggunakan expander JE-201. Gas asetilen dan gas asam asetat masuk reaktor dengan perbandingan =  4:1.
Campuran gas diumpankan ke dalam reaktor, R-201. Reaktor yang dipakai adalah reaktor  fixed bed  multitubular dengan menggunakan katalisator Zn-asetat yang
diendapkan dalam permukaan karbon aktif. Reaksinya merupakan reaksi
Universitas Sumatera Utara
eksothermis. Oleh karena itu memerlukan pendinginan. Reaktor didinginkan dengan Dowtherm-E yang mengalir searah dengan aliran umpan. Gas keluar reaktor berupa
gas asetaldehid, asetilen yang tidak bereaksi, gas hidrogen  yang tidak bereaksi,  air yang tidak bereaksi dan produk berupa vinil asetat.
Kemudian campuran gas itu ditekan dengan menggunakan blower,  JB-201 sehingga tekanannya menjadi 3  atm dan didinginkan dalam penukar panas HE-202
dan HE-203 sampai suhu uap jenuh yaitu 72,75
O
C. Campuran gas ini didinginkan di kondensor partial,  CD-201 sampai suhunya mencapai 30
O
C. Campuran uap dan cairan ini selanjutnya dipisahkan dalam separator  drum, SP-301. Gas yang masih
belum mengembun diserap dalam absorber, AB-301 dengan menggunakan pelarut asam asetat. Gas yang tidak terserap dalam absorber, AB-301 gas asetilen dan
hidrogen  dipisahkan dengan splitter  sebagian  di-recycle  dan dicampur dengan gas asetilen segar untuk umpan reaktor. Sebagian gas yang keluar dari splitter
dikeluarkan dari proses untuk mencegah akumulasi. Cairan yang keluar dari separator, SP-301  bersama dengan cairan yang
keluar dari absorber diumpankan ke dalam menara distilasi. Sebelum diumpankan ke menara distilasi, MD-01 umpan dipanaskan dalam HE-202 sampai suhu 87,78
O
C dan diturunkan tekanannya sampai 1  atm. Di dalam menara distilasi, MD-01 terjadi
pemisahan komponen berdasarkan pada perbedaan titik didihnya. Hasil atas MD-01 berupa campuran asetaldehid, air dan vinil asetat pada suhu 72,87
O
C dan ditampung dalam  accumulator, AC-301, dan dipompa kembali ke MD-301 sebagai refluks  dan
sebagian sebagai distilat MD-301. Distilat MD-301 dengan komposisi 99,95 vinil asetat selanjutnya didinginkan dalam HE-301  dengan menggunakan air pendingin
sampai suhu 30
O
C dan selanjutnya disimpan dalam tangki penyimpan, TP-301 sebagai hasil utama pabrik ini, sedangkan hasil bawah MD-301 yang sebagian besar
asam asetat di-recycle sebagai umpan reaktor.
Universitas Sumatera Utara
BAB III NERACA MASSA
Hasil perhitungan neraca massa pada proses pembuatan vinil asetat  dengan kapasitas produksi 40.000 tontahun adalah sebagai berikut :
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Waktu kerja pertahun  : 330 hari Satuan operasi
: kgjam Kapasitas per jam
: 5555,5556 kgjam
3.1   Vaporizer V-201
Tabel 3.1  Neraca Massa Vaporizer V-201
Komponen Masuk
kgjam Keluar
kgjam Alur 9
Alur 10
Asetilen -
- Asam Asetat
3868,6 3868,6
Air 13,4
13,4 Vinil Asetat
56,6 56,6
Asetaldehid -
- Hidrogen
- -
Total 3938,6
3938,6 3938,6
3938,6
3.2   Mixing Point I M-201
Tabel 3.2  Neraca Massa Mixing Point I M-201
Komponen Masuk kgjam
Keluar kgjam Alur 3
Alur 5 Alur 6
Asetilen 1929,3
4780,9 6710,2
Asam Asetat -
- -
Air -
- -
Vinil Asetat -
- -
Asetaldehid -
- -
Hidrogen 0,9
17,4 18,3
Total 1930,2
4798,3 6728,5
6728,5 6728,5
3.3   Reaktor R-201
Universitas Sumatera Utara