tekstil. MCA juga digunakan untuk membuat herbisida pada pertanian. Asam asetat digunakan untuk pembuatan berbagai macam ester asetat; yang paling penting adalah
etil asetat, n-butil asetat dan isopropil asetat. Asam asetat pekat bersifat korosif dan karena itu harus digunakan dengan
penuh hati-hati. Asam asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan mata permanen, serta iritasi dan juga dapat menyebabkan kerusakan pada sistem
pencernaan, dan perubahan yang mematikan pada keasaman darah Anonim, 2010b.
2.3 Vinil Asetat Monomer VAM
Vinil Asetat atau VAM vinyl acetate monomer adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH
3
COOCH=CH
2
, dan merupakan monomer dari polivinil asetat. Senyawa ini merupakan cairan tak tak berwarna dengan rasa manis. Nama
sistematis dari senyawa ini adalah 1-asetoksietilena atau etenil asetat. Senyawa ini biasanya dibuat melalui reaksi dari etilena, asam asetat, dan oksigen dengan katalis
paladium. Senyawa ini dapat dipolimerisasi sendiri membentuk polivinil asetat PVA, atau bersama monomer lain untuk membentuk kopolimer seperti etilen-vinil
asetat Anonim, 2010c
Gambar 2.1 Rumus Struktur Vinil Asetat VAM merupakan senyawa kimia yang digunakan dalam pembuatan berbagai
macam produk industri, sebagai polivinil asetat digunakan untuk memproduksi cat, bahan perekat, dan lapisan untuk bahan lunak. Polivinil alkohol digunakan untuk
memproduksi bahan perekat. Polivinil asetal digunakan untuk memproduksi isolasi untuk kawat magnet. Etilena vinil asetat kopolimer digunakan untuk memproduksi
bahan perekat, pelapis, dan isolasi. VAM merupakan bahan baku utama untuk pembuatan polivinil asetat PVAc dan polivinil alkohol PVOH atau PVA. Hampir
80 persen dari total keseluruhan VAM yang diproduksi diseluruh dunia digunakan untuk membuat kedua bahan kimia tersebut. VAM juga digunakan untuk membuat
polivinil butirat PVB, etilena-vinil asetat EVA kopolimer, dan resin etilena vinil alkohol EVOH Anonim, 2008d.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Katalis untuk Vinil Asetat Monomer VAM
Hal penting yang menyebabkan adanya katalis karena katalis mempercepat laju reaksi ke arah produk maupun ke arah pereaksi, sehingga menghasilkan
rendemen produk lebih cepat rendemen produk tidak lebih banyak daripada reaksi yang tanpa katalis
Katalis terbagi menjadi dua jenis: a.
Katalis Homogen: yaitu zat berwujud gas, cair atau padat yang dapat larut dalam campuran reaksi.
b. Katalis Heterogen: biasanya adalah zat padat yang berinteraksi dengan pereaksi
berwujud gas atau cair. Reaksi berlangsung di permukaan, sehingga semakin luas permukaan katalis, reaksi berlangsung lebih efektif, lebih cepat.
Dalam proses produksi vinil asetat yang dihasilkan melalui reaksi antara asetilena dan asam asetat digunakan katalis zinc asetat dan karbon. Katalis zinc asetat
yang digunakan berbentuk granul dengan ukuran 3-5 mm. Dan reaksi berlangsung secara eksotermik. Penggantian katalis dilakukan setiap dua bulan dengan laju
produksi sebesar 400-500 metrik ton per bulan. Karena tidak mengandung bahan yang sangat korosif maka material yang digunakan juga tidak perlu material yang
memiliki ketahan korosif yang baik Sulaeman, 2008.
2.5 Sifat-Sifat Bahan Baku dan Produk