Analisis Rasio Leverage PEMBAHASAN

dengan aktiva yang dimilikinya jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Adapun rasio-rasio yang tergabung dalam rasio solvabilitas adalah Debt to Equity Ratio, Total Assets to Total Debt Ratio, Total Net Worth to Total Debt Ratio, dan Total Debt to Total Assets Ratio ”. Menurut Syahyunan 2013:92, “Beberapa pihak lebih suka dengan istilah solvabilitas atau gearing. Rasio leverage digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh hutang-hutangnya atau dengan kata lain rasio ini dapat pula digunakan untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan hutang atau ekuitas. Rasio leverage yang umumnya dipakai antara lain adalah Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Time Interest Earned Ratio, Fixed Charge Coverage Ratio, dan Debt Service Coverage ”. Menurut Sitanggang 2012:25, “Rasio leverage merupakan ukuran seberapa besar perusahaan dibiayai dari unsur hutang, dan seberapa besar kemampuan perusahaan dari hasil operasi perusahaan untuk melunasi beban pembayaran bunga dan pokok pinjaman tersebut. Untuk menentukannya umumnya memakai Debt To Total Assets Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Equity Multiplier”. Perusahaan yang baik mestinya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari hutang. Rasio ini biasa dianggap sebagai bagian dari rasio solvabilitas. Untuk mengukur leverage dari perusahaan PT. Mopoli akan digunakan perhitungan Debt To Asset Ratio, dan Debt to Equity Ratio. 1. Debt To Asset Ratio Rasio hutang atas aktiva Debt To Asset Ratio merupakan perbandingan total hutang dengan total aktiva. Rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau modal sendiri. Hutang tersebut mencakup baik kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut: Debt To Asset Ratio = Aktiva Total Hutang Total x 100 Tabel 3.4 Total Debt to Asset Ratio PT. Mopoli Raya Periode 2011-2014 Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio 2011 182.862.886.733 400.848.727.374 46 2012 214.437.095.064 438.131.279.028 49 2013 258.238.586.263 499.005.014.466 52 2014 117.373.888.475 626.689.240.730 19 Sumber : PT. Mopoli Raya, 2015 Data Diolah Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa total debt to total assets ratio pada PT. Mopoli Raya dari tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami peningkatan rasio, namun terjadi penurunan pada tahun 2014. Pada tahun 2011 rasio menunjukkan 46, artinya bahwa setiap Rp. 0,46 hutang perusahaan dijamin oleh Rp. 1,00 aset perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat solvabel karena dapat menutup hutang dengan aset yang dimilikinya. Rasio tahun 2012 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 sebesar 3, artinya bahwa setiap Rp. 0,49 hutang perusahaan dijamin oleh Rp. 1,00 aset perusahaan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya total hutang sebesar Rp. 31.574.208.331 atau 17,2 dan meningkatnya total aktiva sebesar Rp. 37.282.551.654 atau 9,3. Pada tahun 2013 total debt to total assets ratio sebesar 52 yang artinya bahwa setiap Rp. 0,52 hutang perusahaan dijamin oleh Rp. 1,00 aset perusahaan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya total hutang sebesar Rp. 43.801.491.199 atau 20,4 dan meningkatnya total aktiva sebesar Rp. 60.873.735.438 atau 13,8. Pada tahun 2014 mengalami penurunan dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana total debt to total assets ratio menjadi sebesar 19 yang artinya bahwa setiap Rp. 0,19 hutang perusahaan dijamin oleh Rp. 1,00 aset perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat solvabel. Penurunan tersebut disebabkan oleh meningkatnya total aktiva sebesar Rp. 127.684.226.264 atau 25,5, dan menurunnya total hutang sebesar Rp. 140.864.697.788 atau 54,4. Total Debt to Total Assets Ratio pada PT. Mopoli Raya periode 2011-2014 menunjukkan perusahaan mampu menutup total hutang dengan aset yang dimilikinya. 2. Debt To Equity Ratio Debt to equity ratio merupakan rasio yang menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Debt To Equity Ratio 100 x Sendiri Modal Total Hutang Total  Tabel 3.5 Total Debt to Equity Ratio PT. Mopoli Raya Periode 2011-2014 Tahun Total Hutang Total Modal Sendiri Rasio 2011 182.862.886.733 198.037.776.959 92,0 2012 214.437.095.064 215.214.867.446 99,6 2013 258.238.586.263 238.866.032.724 108,0 2014 117.373.888.475 259.248.118.149 45,0 Sumber : PT. Mopoli Raya, 2015 Data Diolah Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa total debt to equity ratio pada PT. Mopoli Raya tahun 2011 menunjukkan 92. Ini dapat diartikan bahwa setiap Rp. 0,92 hutang perusahaan dijamin oleh Rp. 1,00 modal perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keuangan perusahaan cukup solvabel untuk menutup hutang dengan modal yang dimilikinya. Pada tahun 2012 total debt to equity ratio menunjukkan 99,6, yang artinya bahwa setiap Rp. 0,99 hutang dijamin oleh Rp. 1,00 modal perusahaan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rasio tahun 2012 meningkat. Hal ini disebabkan meningkatnya total hutang sebesar Rp. 31.574.208.331 atau 15 dan total modal sebesar Rp. 17.177.090.487 atau 8. Meskipun meningkat, perusahaan masih dapat menutup hutang dengan modal yang dimiliki. Pada tahun 2013 total debt to equity ratio menunjukkan 108, yang artinya bahwa setiap Rp. 1,08 hutang dijamin oleh Rp. 1,00 modal perusahaan. Tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan meningkatnya total hutang sebesar Rp. 43.801.491.199 atau 17 dan total modal sebesar Rp. 23.651.165.278 atau 10. Dari perhitungan tersebut, pada tahun 2013 perusahaan tidak dapat menutup hutang dengan modal yang dimiliki. Pada tahun 2014 total debt to equity ratio menunjukkan 45, yang artinya bahwa setiap Rp. 0,45 hutang dijamin oleh Rp 1,00 modal perusahaan. Tahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun 2013. Pada tahun 2013 perusahaan menunjukkan tidak solvabel, sedangkan di tahun 2014 perusahaan kembali dapat menutup hutang dengan modal yang dimiliki dan menunjukkan bahwa perusahaan solvabel. Hal ini disebabkan menurunnya total hutang sebesar Rp. 140.864.697.788 atau 55 dan meningkatnya modal sebesar Rp. 20.382.085.425 atau 8. Total Debt to Equity Ratio pada PT. Mopoli Raya periode 2011-2014,hanya tahun 2013 yang menunjukkan perusahaan tidak solvabel, sedangkan tahun 2011, 2012, dan 2014 menunjukkan perusahaan solvabel.

C. Analisis Rasio Profitabilitas

Munawir 2002:27 , “Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, yaitu dengan melalui perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Untuk menentukannya digunakan Net Profit Margin, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Return on Investment, dan Return on Equity ”. Menurut Manahan 2004:39, “Pengukuran tingkat profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan tingkat Return on Invesment ROI yang diharapkan dengan tingkat return yang diminta para investor dalam pasar modal. Jika return yang diharapkan lebih besar daripada return yang diminta, maka investasi tersebut dikatakan sebagai menguntungkan. Rasio profitabilitas tergantung dari informasi akuntansi yang diambil dari laporan keuangan. Oleh karena itu, profitabilitas dalam konteks analisis rasio untuk mengukur pendapatan menurut laporan rugi laba dengan nilai buku investasi. Rasio profitabilitas yang digunakan pada umumnya adalah Net Profit Margin, Return on Invesment, dan Return on Net Worth ”. M enurut Syahyunan 2013:92, “Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaaan perusahaan oleh manajemen. Rasio profitabilitas yang sering digunakan, yaitu Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Invesment, dan Return on Equity ”. Untuk mengetahui rasio profitabilitas PT. Mopoli Raya digunakan perhitungan Net Profit Margin, Gross Profit Margin, dan Operating Profit Margin. 1. Net Profit Margin Untuk mengukur laba bersih setelah pajak dibandingkan dengan volume penjualan. Dengan rumus: Net Profit Margin = Penjualan Bersih Laba x 100 Tabel 3.6 Net Profit Margin PT. Mopoli Raya Periode 2011-2014 Tahun Laba Bersih Penjualan Rasio 2011 16.464.704.987 420.639.239.108 4,0 2012 20.023.687.041 396.184.703.589 5,0 2013 22.074.701.951 470.533.313.744 4,7 2014 23.402.578.196 548.176.431.404 4,2 Sumber : PT. Mopoli Raya, 2015 Data Diolah Pada tahun 2011 net profit margin perusahaan menunjukkan 4, artinya setiap Rp. 1,00 penjualan mampu menghasilkan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp. 0,04.