Batasan Masalah Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

operasional dituntut untuk dapat menentukan kondisipermintaan barang akan datang dan melakukan perencanaan pembelian yang sesuai kebutuhan dalam arti tidak berlebihan maupun kekurangan. Selama ini, manajer operasional sulit menentukan permintaan barang akan datang. Hal ini disebabkan belum adanya penerapan metode peramalan dalam menentukan permintaan barang akan datang. Manajer operasional memerlukan suatu penerapan metode peramalan dalam menganalisis data penjualan lalu dan meramalkan permintaan barang akan datang, dimana hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan metode peramalan single moving averages dan double moving averages. Metode peramalan single moving averages dapat digunakan untuk meramalkan permintaan barang akan datang yang stabil dan metode peramalan double moving averages dapat digunakan untuk meramalkan permintaan barang akan datang yang melonjak, misalnya pada hari raya, pemberian discount yang besar oleh perusahaan dan lainnya. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai masalah ini pada PT. Gunung Sibayak Medan dan menuliskannya dalam sebuah skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Peramalan Dalam Penentuan Permintaan Barang pada PT. Gunung Sibayak Medan. “

B. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah dalam penentuan permintaan barang menggunakan metode peramalan single moving averages dan double moving averages. Muda Perdana Simatupang : Penerapan Metode Peramalan Dalam Penentuan Permintaan Barang Pada Pt. Gunung Sibayak Medan, 2009 USU Repository © 2008

C. Perumusan Masalah

Untuk dapat mengarahkan dan memudahkan dalam penelitian yang terfokus dan sistematis, penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini, sebagai berikut: Apakah perusahaan telah menerapkan metode peramalan dalam penentuan permintaan barang ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian adalah untuk mempermudah manajer operasional dalam menentukan permintaan barang akan datang.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penulis melakukan penelitian adalah : a. Bagi penulis, untuk lebih memahami manfaat penerapan metode peramalan dalam penentuan permintaan barang. b. Bagi perusahaan, yakni sebagai bahan pertimbangan atau masukan atas manfaat penerapan metode peramalan dalam penentuan permintaan barang. c. Bagi pendidikan, yakni sebagai bahan referensi bagi calon peneliti berikutnya yang berminat melakukan penelitian menyangkut masalah yang dibahas ini.

E. Kerangka Konseptual

Bagan prosedur penerapan metode peramalan dalam penentuan permintaan barang seperti pada Gambar 1.1. berikut: Muda Perdana Simatupang : Penerapan Metode Peramalan Dalam Penentuan Permintaan Barang Pada Pt. Gunung Sibayak Medan, 2009 USU Repository © 2008 Analisis Data Penjualan Lalu Peramalan Permintaan Barang Akan Datang Dengan Metode Peramalan Jumlah Permintaan Barang Akan Datang Perencanaan Pembelian Barang Berdasarkan Hasil Peramalan Penentuan Metode Peramalan Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Adapun penjelasan bagan prosedur di atas yaitu: 1. Tahap pertama adalah menganalisis data penjualan lalu. Data penjualan lalu merupakan data historis penjualan perusahaan yang mencerminkan kondisi penjualan perusahaan. Data penjualan lalu diperlukan dalam kegiatan meramalkan permintaan barang akan datang. 2. Tahap kedua adalah menerapkan metode peramalan single moving averages dan double moving averages dalam menentukan permintaan barang akan datang. Muda Perdana Simatupang : Penerapan Metode Peramalan Dalam Penentuan Permintaan Barang Pada Pt. Gunung Sibayak Medan, 2009 USU Repository © 2008 3. Tahap ketiga merupakan tahap yang berisi hasil peramalan jumlah permintaan barang akan datang dari metode peramalan single moving averages dan double moving averages. 4. Tahap keempat merupakan tahap yang berisi perencanaan pembelian berdasarkan hasil peramalan metode single moving averages dan double moving averages. Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat menyediakan persediaan yang sesuai kebutuhan. 5. Tahap kelima merupakan tahap penentuan metode peramalan yang akan digunakan perusahaan, dimana dalam penentuan metode peramalan didasari oleh kebijakan perusahaan dalam menilai kondisi permintaan barang yang akan datang, apakah stabil atau melonjak dan merencanakan pembelian. Muda Perdana Simatupang : Penerapan Metode Peramalan Dalam Penentuan Permintaan Barang Pada Pt. Gunung Sibayak Medan, 2009 USU Repository © 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penjualan

Menurut Baridwan 2001:109, penjualan merupakan “kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur tagihan dan pencatatan penjualan.“ Dengan demikian, penjualan merupakan kegiatan bisnis perusahaan yang meliputi pencatatan data pesanan, pengiriman barang, pembuatan faktur penjualan dan pencatatan data penjualan. Sistem penjualan dapat diartikan sebagai prosedur kerja perusahaan dalam mengatur kegiatan penjualan. Manajemen perusahaan memerlukan informasi penjualan untuk mengambil keputusan. Informasi merupakan hasil keluaran dari suatu sistem. Menurut Mulyadi 2001:215, informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem penjualan adalah: 1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu. 2. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit. 3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jngka waktu tertentu. 4. Nama dan alamat pembeli. 5. Kuantitas produk yang dijual 6. Nama wiraniaga yang melakukan penjualan. 7. Otorisasi pejabat yang berwenang. Muda Perdana Simatupang : Penerapan Metode Peramalan Dalam Penentuan Permintaan Barang Pada Pt. Gunung Sibayak Medan, 2009 USU Repository © 2008