d Rp. 50.000.000,- 10 Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Penghasilan Kena Pajak

1. Wajib pajak orang pribadi dalam negeri. Lapisan Penghasilan Kena Pajak per tahun

Tarif Pajak s.d Rp. 25.000.000,00 5 Diatas Rp. 25.000.000,00 s.d Rp. 50.000.000,00 10 Diatas Rp. 50.000.000,00 s.d Rp.100.000.000,00 15 Diatas Rp. 100.000.000,00 s.d Rp. 200.000.000 25 Diatas Rp. 200.000.000.00 35 Tabel 3.1 Tarif Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri

2. Wajib pajak badan dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap BUT.

Tabel 3.2 Tarif Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap BUT

3. Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Penghasilan Kena Pajak

merupakan Penghasilan Neto dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP, yang besarnya sebagai berikut : a. Rp. 2.880.000,00 untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi b. Rp. 1.440.000,00 tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin c. Rp. 2.880.000,000 tambahan untuk seorang istri bekerja yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami d. Rp. 1.440.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, yang paling 3 tiga orang untuk setiap keluarga. Suandy 2002 : 85-87 Contoh Soal : Tn. Iwan status menikah dan mempunyai dua orang anak. Dia menerima gaji sebulan sebesar Rp. 4.500.000,00. Di samping itu, ia juga menerima tunjangan beras Rp. 200.000,00 dan tunjangan transport Rp. 300.000. Perusahaan Tn. Iwan Lapisan Penghasilan Kena PAjak per tahun Tarif Pajak

s.d Rp. 50.000.000,- 10

Diatas Rp. 50.000.000,- s.d Rp.100.000.000,- 15 Diatas Rp. 100.000.000,- 30 Universitas Sumatera Utara bekerja masuk program jamsostek, premi asuransi kecelakaan kerja dan premi asuransi kematian ditanggung oleh pemberi kerja setiap bulan masing-masing Rp. 75.00,.00 dan Rp. 25.000,00, sedangkan yang ditanggung oleh Iwan setiap bulan masing-masing Rp. 50.000,00 dan 40.000,00. Disamping itu, pemberi kerja juga menanggung iuran pensiun yang dibayarkan ke yayasan dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh menteri keuangan dan iuran THT masing- masing sebesar Rp. 60.000,00 dan 25.000,00, sedangkan yang ditanggung Iwan masing-masing sebesar Rp. 50.000,00 dan Rp. 20.000,00. Perhitungan PPh Pasal 21 : Gaji sebulan Rp. 4.500.000 Tunjangan Beras Rp. 200.000 Tunjangan Transport Rp. 300.000 Premi Asuransi kecelakaan Rp. 75.000 Preme Asuransi Kematian Rp. 25.000 Penghasilan Bruto Rp 5.100.000 Pengurangan : Biaya Jabatan 5 x Rp. 5.100.000 = Rp. 260.000 Maksimum diperkenankan = Rp. 108.000 Iuran pensiun = Rp. 50.000 Iuran THT = Rp, 20.000 Rp. 178.000 Penghasilan Neto Sebulan Rp. 4.922.000 Universitas Sumatera Utara Penghasilan Neto Setahun Rp. 59.064.000 PTKP Setahun - Untuk WP sendiri = Rp. 2.880.000 - Tambahan Wp kawin = Rp. 1.440.000 - Tanbahan Anak = Rp. 2.880.000 Rp. 7.200.000 Penghasilan kena Pajak Rp. 51.864.000 PPh Pasal 21 Terutang Setahun 5 x Rp. 25.000.000 = Rp. 1.250.000 10 x Rp.25.000.000 = Rp. 2.500.000 15 x Rp. 1.864.000 = Rp. 279.600 PPh Pasal 21 Setahun = Rp. 4.029.600 PPh Pasal 21 Sebulan Rp. 4.029.600 : 12 = Rp. 335.800

G. Pengertian-Pengertian Yang Berhubungan Dengan Sistem Administrasi PPh Pasal 21

Adapun pengertian-pengertian yang berhubungan dengan sistem administrasi PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut : - Wajib Pajak WP adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. - Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam aministrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Universitas Sumatera Utara