Tabel 12. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Konsentrasi Ragi terhadap Uji Organoleptik Warna Kopi Bubuk Numerik
Jarak LSR
Konsentrasi Rataan
Notasi 0.05
0.01 Ragi
0.05 B
- -
- M
1
= 5 7,921
c C
2 0,258
0,355 M
2
= 10 8,013
c C
3 0,271
0,373 M
3
= 15 8,994
b B
4 0,278
0,383 M
4
= 20 9,715
a A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5 dan berbeda sangat nyata 1 pada tabel yang sama
Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa perlakuan M
1
berbeda tidak nyata dengan M
2
dan berbeda sangat nyata dengan M
3
dan M
4
. Perlakuan M
2
berbeda sangat nyata dengan M
3
dan M
4
. Perlakuan M
3
berbeda sangat nyata dengan M
4
. Nilai uji organoleptik warna yang tertinggi terdapat pada perlakuan M
4
konsentrasi ragi 20 yaitu sebesar 9,715 dan terendah terdapat pada perlakuan M
1
konsentrasi ragi 5 yaitu sebesar 7,921. Hubungan antara konsentrasi ragi terhadap nilai uji organoleptik warna
dapat dilihat pada Gambar 5 bahwasannya semakin tinggi konsentrasi ragi yang digunakan maka semakin meningkat warna biji kopi yang dihasilkan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Ahliansyah, 2010 bahwa biji kopi yang telah difermentasi menggunakan ragi dalam jumlah yang banyak dan waktu yang lama
menyebabkan jaringan daging biji berwarna sedikit kecoklatan browning yang terjadi akibat oksidasi polifenol.
Universitas Sumatera Utara
ลท = 0.127M + 7.07 r= 0.9612
2.000 4.000
6.000 8.000
10.000 12.000
5 10
15 20
Konsentrasi ragi
U ji
O rg
an o
le p
ti k
W ar
n a
0.000
Gambar 5. Grafik Pengaruh Konsentrasi Ragi terhadap Organoleptik warna numerik
Pengaruh Lama Penyangraian terhadap Uji Organoleptik Warna Numerik
Dari daftar sidik ragam Lampiran 3 dapat dilihat bahwa penambahan ragi memberikan pengaruh berbeda sangat nyata P0,01 terhadap nilai uji
organoleptik warna pada kopi bubuk yang dihasilkan, dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini:
Tabel 13. Uji LSR Efek Utama Pengaruh Lama Penyangraian terhadap Uji Organoleptik Warna Kopi Bubuk Numerik
Jarak LSR
Lama Rataan
Notasi 0.05
0.01 Penyangraian