BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Audit Internal
Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit eksternal. Faktor utama diperlukannya audit internal adalah meluasnya
rentang kendali yang dihadapi pimpinan perusahaan yang mempekerjakan ribuan pegawai dan mengelola kegiatan di berbagai tempat yang terpencar. Berbagai
penyimpangan dan ketidakwajaran dalam menyelenggarakan buku perusahaan merupakan masalah nyata yang harus dihadapi.
Untuk mendeteksi dan mencegah berbagai masalah yang ada di dalam perusahaan diperlukan audit internal untuk melakukan pengawasan dengan cara
menguji dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan perusahaan tersebut.
1. Pengertian Audit Internal
Secara umum audit internal adalah fungsi penilaian yang dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang
dilaksanakan. Penilaian tersebut meliputi seluruh aktivitas perusahaan termasuk penilaian terhadap struktur organisasi, rencana-rencana, kebijakan, prestasi
pegawai, dan ketaatan terhadap prosedut.
Menurut IIA Institute of Internal Auditors yang dikutip oleh Sawyer 2003:9, “Audit internal adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam
suatu perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan”. Dari definisi tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
dijelaskan pengertian audit internal mencakup: 1
Audit internal merupakan suatu aktivitas penilaian independen dalam suatu organisasi. Ini berarti bahwa orang yang melakukan penilaian tersebut adalah
pegawai perusahaan. 2
Dalam pengukuran yang dilakukan auditor internal, independensi dan objektivitas harus dipegang.
3 Dalam pengukuran yang dilakukan oleh auditor internal bertanggung jawab
langsung kepada pimpinan. 4
Auditor internal memeriksa dan mengevaluasi seluruh kegiatan baik finansial maupun nonfinansial.
5 Menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan dijalankan
sesuai target dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Fungsi dan Kedudukan Audit Internal
Penerapan fungsi audit internal dalam perusahaan tidaklah selalu sama. Secara umum, fungsi audit internal di dalam perusahaan adalah untuk mengawasi
dan menjamin pelaksanaan kegiatan usaha agar sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan, karena fungsi audit internal
adalah bagian dari aktivitas pengawasanpemantauan maka auditor independen harus cukup memahami fungsi itu untuk mengidentifikasi aktivitas audit internal
yang relevan dengan perencanaan audit.
Fungsi audit internal menurut Mulyadi 2002:211 adalah:
1 Fungsi audit intern adalah menyelidiki dan menilai pengendalian intern
dan efisiensi pelaksanaan berbagai unit organisasi. Dengan demikian,
Universitas Sumatera Utara
fungsi audit intern merupakan bentuk pengendalian yang fungsinya adalah untuk mengukur dan menilai efektivitas unsur-unsur
pengendalian intern yang lain.
2 Fungsi audit intern adalah merupakan kegiatan penilaian bebas, yang
terdapat dalam organisasi yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan, dan kegiatan lain untuk memberikan jasa bagi
manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka. Dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi, dan komentar-komentar
penting terhadap kegiatan manajemen, auditor intern menyediakan jasa tersebut. Audit interrn berhubungan dengan semua tahap kegiatan
perusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pada audit sebagai catatan akuntansi.
Kedudukan ataupun status audit internal dalam suatu struktur organisasi mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan, peranan serta tingkat kebebasan
di dalam menjalankan tugasnya sebagai auditor. Kedudukan audit internal hendaknya ditempatkan sedemikian rupa sehingga auditor internal dapat
melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya dengan baik. Kedudukan audit internal dalam suatu struktur organisasi perusahaan yang satu dengan yang lain
belum tentu sama, karena hal ini bergantung pada situasi dan kondisi perusahaan serta tujuan yang hendak dicapai dalam pembentukan bagian audit internal.
3. Independensi