xii
DAFTAR SINGKATAN A.
AMLA : ASEAN Mutual Legal Assistance
Ampres : Amanat Presiden
Art : Article
ACCH : Anti Corruption Clearing House
ACCT : ASEAN Convention on Counter Terrorism
ASEAN : Assosiation of South East Asia Nation
C.
CoSP : Conference of the State Parties
CTC : Certified True Copy
D. DPR RI
: Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
H. HAM
: Hak Asasi Manusia
I. ICJ
: International Court of Justice ICW
: Indonesian Corruption Watch ILO
: International Labour Organization ILSA
: International Law Student Association
Universitas Sumatera Utara
xiii
J.
Jo. : Juncto
K. KA
: Kereta Api Kapolri
: Kepala Kepolisian Republik Indonesia Kemenkumham
: Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia KPK
: Komisi Pemberantasan Korupsi KUHAP
: Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
L. LBB
: Liga Bangsa-Bangsa
M.
Menkumham : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Menlu : Menteri Luar Negeri
MLA : Mutual Legal Assistance
N. NGO
: Non Government Organization No.
: Nomor
P. PAK
: Panitia Antar Kementrian PBB
: Perserikatan Bangsa-Bangsa Perpres
: Peraturan Presiden
Universitas Sumatera Utara
xiv
Perpu : Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
PPERPRES : Pengesahan Peraturan Presiden
PPTM : Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri
Prolegnas : Program legislasi nasional
R. RAK
: Rapat Antar Kementrian RI
: Republik Indonesia RPERPRES
: Rancangan Peraturan Presiden RRT
: Republik Rakyat Tiongkok RUU
: Rancangan Undang-Undang
T. TCP
: Transfer of Criminal Proceeding TSP
: Transfer of Sentenced Person
U. UN
: United Nations UNCAC
: United Nations Convention Against Corruption UNESCO
: United Nations Economic Social Cultural Organization UNODC
: United Nations Office on Drugs and Crime UNTOC
: United Nations Convention of International Organized Crime
UU : Undang-Undang
Universitas Sumatera Utara
xv
ABSTRAK UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST CONVENTION
UNCAC 2003 DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBENTUKAN HUKUM NASIONAL DI
BIDANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI Holy Apriliani
Chairul Bariah Mahmul Siregar
Tindak pidana korupsi yang meluas dan sistematis merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat, karena itu lah tindak
pidana korupsi tidak lagi dapat digolongkan sebagai kejahatan biasa melainkan telah menjadi suatu kejahatan luar biasa. Pemberantasan korupsi secara global
kini sudah merupakan komitmen pemerintah di seluruh negara. Hal ini terbukti dengan telah disahkannya konvensi internasional oleh Perserikatan Bangsa-
Bangsa yang mengatur tentang menentang korupsi yang berjudul United Nations
Convention Aga inst Corruption UNCAC pada tahun 2003.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaturan hukum internasional tentang tindak pidana korupsi, untuk mengetahui bentuk-bentuk kerjasama internasional dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi menurut Konvensi PBB mengenai tindak pidana korupsi, dan untuk mengetahui bagaimana hubungan konvensi PBB
mengenai tindak pidana korupsi dengan pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia
Konvensi UNCAC 2003 merupakan sebuah perjanjian internasional treaty ba sed crimes
yang mengutamakan prinsip-prinsip kesamaan kedaulatan, prinsip integritas nasional dan prinsip non intervensi. .Main point dari konvensi ini adalah
kriminalisasi, asset recovery,dan kerjasama internasional. Indonesia ikut menandatangani konvensi tersebut pada tanggal 18 Desember 2003 dan Indonesia
telah meratifikasinya melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006. Sebagai konsekuensi bagi negara yang ikut menandatangani konvensi tersebut, Indonesia
akan ikut mendukung sesuai dengan wilayah kedaulatan yang dimiliki. Selain itu Indonesia bisa memanfaatkan konvensi UNCAC 2003 untuk menyelesaikan
masalah korupsi di Indonesia yang sudah melintas batas negara cross border.
Kata Kunci: Tindak pidana korupsi, UNCAC 2003, perjanjian internasional Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Universitas Sumatera Utara
xv
ABSTRAK UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST CONVENTION
UNCAC 2003 DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBENTUKAN HUKUM NASIONAL DI
BIDANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI Holy Apriliani
Chairul Bariah Mahmul Siregar
Tindak pidana korupsi yang meluas dan sistematis merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat, karena itu lah tindak
pidana korupsi tidak lagi dapat digolongkan sebagai kejahatan biasa melainkan telah menjadi suatu kejahatan luar biasa. Pemberantasan korupsi secara global
kini sudah merupakan komitmen pemerintah di seluruh negara. Hal ini terbukti dengan telah disahkannya konvensi internasional oleh Perserikatan Bangsa-
Bangsa yang mengatur tentang menentang korupsi yang berjudul United Nations
Convention Aga inst Corruption UNCAC pada tahun 2003.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaturan hukum internasional tentang tindak pidana korupsi, untuk mengetahui bentuk-bentuk kerjasama internasional dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi menurut Konvensi PBB mengenai tindak pidana korupsi, dan untuk mengetahui bagaimana hubungan konvensi PBB
mengenai tindak pidana korupsi dengan pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia
Konvensi UNCAC 2003 merupakan sebuah perjanjian internasional treaty ba sed crimes
yang mengutamakan prinsip-prinsip kesamaan kedaulatan, prinsip integritas nasional dan prinsip non intervensi. .Main point dari konvensi ini adalah
kriminalisasi, asset recovery,dan kerjasama internasional. Indonesia ikut menandatangani konvensi tersebut pada tanggal 18 Desember 2003 dan Indonesia
telah meratifikasinya melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006. Sebagai konsekuensi bagi negara yang ikut menandatangani konvensi tersebut, Indonesia
akan ikut mendukung sesuai dengan wilayah kedaulatan yang dimiliki. Selain itu Indonesia bisa memanfaatkan konvensi UNCAC 2003 untuk menyelesaikan
masalah korupsi di Indonesia yang sudah melintas batas negara cross border.
Kata Kunci: Tindak pidana korupsi, UNCAC 2003, perjanjian internasional Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang