49
BAB 3. METODE PENELITIAN
Penelitian ilmiah tidak dapat dipisahkan dari metode penelitian, karena metode penelitian digunakan untuk mencari kebenaran atas suatu permasalahan.
Menurut Bogdan dan Taylor yang diterjemahkan oleh A. Khozin Affandi 1993:25, metode berarti proses, prinsip, dan prosedur yang dipakai dalam mendekati
persoalan-persoalan dan usaha mencari jawabannya. Penelitian pada hakikatnya merupakan usaha atau proses yang dilakukan secara sistematis untuk menghasilkan
pengetahuan. Dari definisi-definisi tersebut maka metode penelitian adalah cara berfikir untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai tujuan suatu penelitian.
Sedangkan Metodologi penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian Usman dan Akbar, 2009:41.
Pada metodologi penelitian, terdapat teknik-teknik yang akan digunakan peneliti dalam melakukan penelitiannya dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan penelitian, yaitu sebagai berikut ini. 1.
Pendekatan dan tipe penelitian 2.
Fokus penelitian 3.
Lokasi dan waktu penelitian 4.
Data dan sumber data 5.
Teknik pemilihan informan 6.
Teknik pengumpulan data 7.
Teknik menguji keabsahan data 8.
Teknik analisis data
3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mendeskripsikan gejala atau fenomena sosial untuk memperoleh jawaban atas permasalahan. Berdasarkan hal
tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif menurut Moleong 2004:6, penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena-fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Sedangkan Creswell dalam
Gunawan, 2013:82 mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai berikut. “Pendekatan kualitatif adalah pendekatan untuk membangun pernyataan
pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif misalnya makna- makna yang bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan
sejarah, dengan tujuan untuk membangun teori atau pola pengetahuan tertentu atau berdasarkan perspektif partisipatori misalnya orientasi
terhadap politi
k, isu, kolaborasi atau perubahan atau keduanya”. Menurut Miles dan Huberman dalam Creswell, 2010:292, penelitian
kualitatif dapat diartikan sebagai proses investigatif yang di dalamnya peneliti secara perlahan-lahan
memaknai suatu
fenomena sosial
dengan membedakan,
membandingkan, menggandakan, mengatalogkan dan mengklasifikasikan objek penelitian. Penelitian kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu
peristiwa, interaksi dan tingkah laku manusia dalam kondisi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri. Jadi peneliti merupakan key instrument dalam kegiatan
penelitian. Tipe penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah prosedur
pemecahan masalah
yang diselidiki
dengan menggambarkan dan melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian seseorang,
lembaga, masyarakat dan lain-lain berdasarkan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif descriptive research yang juga disebut
juga taxonomic research bertujuan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
berkenaan dengan masalah yang diteliti Faisal, 2005:20. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil
wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen catatan lapangan disusun peneliti, tidak dituangkan dalam bentuk angka-angka Gunawan, 2013:87.
3.2 Fokus Penelitian