17 menimbulkan perasaan bersalah dan menyesal. Kemarahan yang
dipendam akan menimbulkan gejala psikosomatis Yosep, 2007. Sumber utama kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu
aktivitas untuk sampai tujannya, dengan demikian ketegangan yang terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda, bahkan bertambah. Untuk
menyalurkan ketegangan itu individu yang bersangkutan menjadi marah.
Ketika marah, seseorang merasa ingin atau berkecenderungan untuk melukai orang lain. Rasa marah biasanya di luar kendali
individu Lazarus,1991.
D. ASPEK SOSIO-PSIKOLOGI PERILAKU KESEHATAN
Di dalam proses pembentukan dan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor-faktor
tersebut antara lain : susunan saraf pusat, persepsi, motivasi, emosi, dan belajar. Aspek psikologis yang mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan keadaan
jasmani. Dalam proses pencapaian kedewasaan pada manusia semua aspek yang berhubungan dengan keturunan dan emosi akan berkembang sesuai dengan hukum
perkembangan. Kesimpulannya perilaku terbentuk melalui suatu proses tertentu, dan berlangsung
dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Faktor-faktor yan memegang peranan di dalam pembentukannya perilaku dapat dibedakan menjadi dua yakni
faktor intern dan ekstern. Faktor intern berupa kecerdasan, persepsi, motivasi, minat, emosi, dan sebagainya untuk mengolah pengaruh-pengaruh dari luar. Faktor ekstern
18 meliputi : objek, orang, kelompok, dan hasil-hasil kebudayaan yang dijadikan sasaran
dalam mewujudkan bentuk perilakunya. Kedua faktor tersebut akan dapat terpadu menjadi perilaku yang selaras dengan lingkungannya apabila perilaku yang terbentuk
dapat diterima oleh lingkungannya dan dapat diterima oleh individu yang bersangkutan Notoatmodjo, 2005.
F. PENGARUH EMOSI TERHADAP PERILAKU INDIVIDU
Di bawah ini ada beberapa contoh tentang pengaruh emosi terhadap perilaku individu di antaranya sebagai berikut :
a. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang telah dicapai.
b. Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa frustasi
c. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup nervous dan gagap
dalam berbicara. d. Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
e. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun
terhadap orang lain Yusuf, 2002.
G. NAPZA 1.