Kerangka Teori Kerangka Konsep Hipotesis

2.4 Kerangka Teori

Gambar 2.2 Kerangka Teori indoor air quality handbook,2007 Fisik iklim kerja : -suhu -kelembaban -kecepatan aliran udara - pencahayaan Kimia : -VOC -NO2 -CO2 -CO -SO2 -H2S -NH3 -Baha Radio Aktif -Formadelhid Biologi : -jamur -bakteri -virus Faktor Lingkungan Faktor internal Luas ventilasi Kebersihan udara Alat dalam gedung Sistem AC Jumlah pekerja Asap Rokok Perawatan AC Faktor eksternal Asap kendaraan Polusi udara Kebakaran Faktor individu umur Jenis kelamin Masa kerja merokok Kondisi psikososial Sick Building Syndrome

2.5 Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian kerangka teori penelitian diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 2.3 Kerangka konseptual Keterangan: : diteliti : tidak diteliti Keterangan : Kerangka konsep ini diambil dari teori EPA 2007 bahwasanya Fenomena SBS berkaitan dengan kondisi gedung, terutama rendahnya kualitas udara ruangan. Berbagai bahan pencemar kontaminan dapat mengganggu lingkungan Faktor lingkungan : 1.faktor fisik 2.faktor bilogi 3.faktor kimia Faktor eksternal : 1.asap kendaraan 2.polusi udara 3.kebakaran Faktor internal : 1.luas ventilasi 2.kebersihan udara 3.Alat dalam gedung 4. Sistem Ac 5.Asap rokok 6.Perawatan AC Faktor Individu : 1.Umur 2.Jenis Kelamin 3.Masa Kerja 4.merokok 5.kondisi psikosisial Sick Building Syndrome udara dalam gedung indoor air environment melalui empat mekanisme utama, yaitu pertama gangguan sistem kekebalan tubuh immunologik, terjadinya infeksi; bahan pencemar yang bersifat racun toksik dan bahan pencemar yang mengiritasi dan menimbulkan gangguan kesehatan. Penelitian ini akan lebih lanjut membahas mengenai faktor individu yang dianggap awal dari risiko kejadian SBS.

2.6 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah : Ada hubungan antara faktor responden jenis kelamin, umur, masa kerja, perilaku merokok dan kondisi psikososial dengan kejadian sick building syndrome pada pegawai di Departemen Distribusi Wilayah 1Gedung Graha Sarana PT. Petrokimia Gresik. 30

BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian