Lokasi Penelitian Penentuan Informan

berusaha mengungkapkan apa adanya mengenai fakta yang ada di lapangan. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan angka-angka. Data yang berupa angka dalam penelitian ini penggunaannya hanya sebatas sebagai penjelas dan penegas saja.

3.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat di mana peneliti melakukan pengumpulan data yang kemudian dianalisis. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Kantor Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi yang ada di Jalan Jendral A. Yani Nomor 101 Banyuwangi.

3.4. Penentuan Informan

Menurut Moleong 2007:132, ”informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian”. Penggunaan informan dalam penelitian ini sangat diperlukan untuk mendapatkan informasi-informasi terkait dengan permasalahan dalam penelitian. Lincoln dan Guba Moleong, 2007:132 menyatakan, ”kegunaan informan bagi peneliti ialah membantu agar secepatnya dan tetap seteliti mungkin dapat membenamkan diri dalam konteks setempat terutama bagi peneliti yang belum mengalami latihan etnografi.” Dalam menetapkan seorang sebagai informan penelitian tidak dapat dilakukan dengan menunjuk begitu saja, namun informan yang ditunjuk harus berperan serta, dan menguasai serta memahami betul permasalahan yang akan menjadi objek penelitian. Dengan demikian akan mendapat informasi yang valid. Menurut Moleong 2007:132 usaha untuk menemukan informan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. “Melalui keterangan orang yang berwewenang, baik secara formal pemerintah maupun secara informal pemimpin masyarakat seperti tokoh masyarakat, pemimpin adat, dan lain- lain. Perlu dijajaki jangan sampai terjadi informan yang disodorkan itu berperan ganda, misalnya sebagai pegawai lurah dan sebagai informan pembantu peneliti, yang mungkin juga ditugaskan memata-matai peneliti. 2. Melalui wawancara pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti. Dengan wawancara pendahuluan peneliti menilai berdasarkan persyaratan yang dikemukakan di atas.” Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu informan kunci dan informan pendukung. Informan kunci dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan informan dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu yang dimaksud di sini ialah orang dianggap paling tahu tentang apa yang penulis harapkan, sehingga hal tersebut dapat memudahkan penulis untuk menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti. Berikut ini adalah beberapa unsur informan kunci yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebagai berikut. 1. Camat Banyuwangi Abdul Aziz Hamidi, SE, MM. 2. Kepala bagian umum dan kepegawaian Khasanah, SE. Dalam penelitian ini teknik penentuan informan dengan metode purposive sampling dianggap penulis belum cukup memberikan informasi yang relevan, maka dari itu penulis kemudian menentukan informan pendukung yang dipilih dengan teknik snowball sampling. Sugiyono 2008:219 menjelaskan bahwa Teknik Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang mula-mula jumlahnya sedikit, kemudian lama-lama menjadi besar. Artinya, dalam penentuan sampel informan pertama-tama dipilih satu atau dua orang tetapi karena dengan jumlah orang tersebut diperkirakan belum lengkap memberikan informasi yang dibutuhkan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah informan semakin banyak. Jumlah informan dalam penelitian kualitatif tidak dibatasi tetapi disesuaikan dengan kebutuhan akan informasi yang diperlukan sehingga didapatkan data yang lengkap, akurat serta keragaman informasi guna kejelasan informasi itu sendiri.

3.5. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data