35
4.3.6. Sebaran Responden berdasarkan pengetahuan
Pengetahuan responden tentang imunisasi pada balita dilihat dari beberapa pertanyaan mengenai imunisasi. Pertanyaan terdiri dari 14
pertanyaan. Skor nilai pertanyaan responden tertinggi 37 dan nilai terendah 0. Untuk pengolahan lebih lanjut, maka skor nilai pengetahuan
responden tersebut dikategorikan menjadi dua kelompok, yaitu baik dan buruk dengan dasar pengkategorian adalah nilai median karena data tidak
berdistribusi normal yaitu 21, pengetahuan baik bila jumlah nilai skor dua puluh satu dan pengetahuan buruk bila Jumlah nilai skor dua puluh
satu. Berdasarkan pengkategorian tersebut, maka dapat dilihat pada tabel 4.6.1 di bawah ini.
Tabel 4.6 Sebaran Responden Berdasarkan Pengetahuan
Pengetahuan Responden Jumlah
Persentase Baik
59 54,6
Buruk 49
45,4 Jumlah
108 100
Dari tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 49 responden empat puluh lima koma empat persen dari total responden memiliki
pengetahuan yang buruk tentang imunisasi. Sedangkan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 59 orang 54,6. Adapun hasil yang
didapatkan antara yang baik dan buruk tidak berbeda jauh, ini dimungkinkan terjadi karena pada penelitian ini dibagi pengetahuan
responden dalam dua kelompok, yaitu baik dan buruk dimana bila responden mendapatkan skor
≥ median akan dimasukkan dalam kelompok baik, sedangkan bila median dimasukkan dalam kelompok buruk.
Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan cukup baik namun mendapatkan skor median tetap dimasukkan dalam kelompok buruk,
oleh sebab itulah dalam penelitian jumlah responden yang berpengetahuan buruk mencapai 49 orang 45,4.
36
Menurut Suharsono 1996, yang melakukan penelitian di kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa pengetahuan baik tentang imunisasi pada etnis ini hanya 40,20. Pengetahuan baik ini kebanyakan didapatkan pada ibu-
ibu berusia 25 tahun 64,50 dan ibu-ibu yang memiliki pendidikan menengah 87,10. Adapun beberapa pertanyaan yang bersifat umumpun
tidak dijawab dengan benar, hal ini menyatakan bahwa kurangnya minat ibu-ibu untuk mengetahui tentang imunisasi dan juga karena kurangnya
penyuluhan yang mereka terima, meskipun kebanyakan responden mengaku memperoleh informasi tentang imunisasi dari posyandu.
4.3.6. Sebaran Responden berdasarkan pengetahuan Spesifik Tabel 4.7