1. Digunakan data kk miskin dengan nama dan alamat sebagaimana ketentuan
dalam program penanggulangan kemiskinan di DIY, data awal merujuk kepada data BPS.
2. Pelaksanaan intervensi kegiatan sesuai dengan potensikemampuan
kebutuhan keluargakelompokdesa yang bersangkutan.
3. Didukung dan dilaksanakan oleh berbagai instansiSKPD dan lembaga dengan
program kegiatan masing-masing multi sektor, multi aspek, multi demensi secara bertahap selama 4 empat tahun.
4. Secara teknis perencanaan keseluruhan programkegiatan diarahkan oleh
Bappeda Daerah Istimewa Yogyakarta.
5. Di wilayah dikoordinasikan oleh Bupati selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan
B. ALUR PROSES PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAMKEGIATAN
Gambar 3.1. Alur Proses Pengelolan Program Desa Pecontohan Pengurangan Kemiskinan dan Kerawanan Pangan
C. PENYELENGGARAAN PROGRAMKEGIATAN
Penyelenggaraan ProgramKegiatan Desa Percontohan Pengurangan Kemiskinan dan Kerawanan Pangan dari sejak perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi bersinergi dengan Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah P2KD Daerah Istimewa Yogyakarta dan memperhatikan tahapan-tahapan untuk
mengurangi jumlah KK miskin yang pada akhirnya menurunkan angka kemiskinan dan kerawanan pangan di wilayah. Kemudian mengingat bahwa di wilayah desa
sasaran terdapat KK miskin dalam berbagai kategori yaitu “sangat miskin, miskin dan hampir miskin” maka dalam intervensi kepada keluargakelompokgabungan
Pedoman Umum Program Pengentasan Kemiskinan dan Kerawanan Pangan Page10
kelompokdesa sasaran diselenggarakan melalui tahapan-tahapan dalam Gambar 3.2 sebagai berikut :
Gambar 3.2. Tahapan Pengurangan KeluargaKelompok Miskin pada Program Desa Pecontohan Pengurangan Kemiskinan dan Kerawanan Pangan
Sedang strategi yang digunakan dalam intervensi programkegiatan di lokasi sasaran dalam ProgramKegiatan Desa Percontohan Pengurangan Kemiskinan dan
Kerawanan Pangan untuk tiap-tiap desa sasaran adalah sebagaimana skema pada Gambar 3.3 sebagai berikut :
Pedoman Umum Program Pengentasan Kemiskinan dan Kerawanan Pangan Page11
Gambar 3.3. Strategi Pengurangan KK Miskin dan Tingkat Kemiskinan di Desa Rawan Pangan pada Program Desa Pecontohan Pengurangan Kemiskinan dan
Kerawanan Pangan.
Dalam intervensi dan penyelenggaraan programkegiatan di lokasidesa sasaran, masing-masing SKPDinstansilembaga kemasyarakatanlembaga swadaya
masyarakatBUMDBUMNSwasta diharap memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1.
Sesuai Keputusan Gubernur DIY Nomor 434Kep2012 tentang Penetapan 8 delapan Desa Percontohan Pengurangan Kemiskinan dan Kerawanan Pangan
di Daerah Istimewa Yogyakarta, pengarah teknis rencana integrasi programkegiatan dilaksanakan oleh Bappeda Daerah Istimewa Yogyakarta,
sedangkan monitoring programkegiatan terintegrasi dilaksanakan oleh Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Daerah DIY dan monitoring intervensi
programkegiatan dilaksanakan oleh SKPDInstansi VertikalLembaga yang bersangkutan.
2. Pelaksana programkegiatan mengacu pada 14 empat belas indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan dan memilih indikator keberhasilan yang akan dicapai melalui jenis-jenis kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing.
3. Pelaksana programkegiatan melakukan kajian terhadap jenis-jenis kegiatan di
instansilembaga masing-masing yang dapat diintegrasikan ke dalam program pengurangan kemiskinan dan kerawanan pangan di 8 desa percontohan
dengan arahan dari Bappeda DIY selaku Ketua Kelompok Kerja Teknis Dewan Ketahanan Pangan Daerah DIY.
Pedoman Umum Program Pengentasan Kemiskinan dan Kerawanan Pangan Page12
4. Pelaksanaan di lapangan sesuai dengan persyaratankriteria yang ditetapkan
dalam Pedoman UmumPetunjuk PelaksanaanPetunjuk Teknis masing-masing program kegiatan yang diintegrasikan ke dalam Program Desa Percontohan
Pengurangan Kemiskinan dan Kerawanan Pangan di DIY.
5. Sasaran utama adalah Rumah Tangga Miskin yang dilaksanakan melalui
kelompok-kelompok masyarakat. Mekanisme pengentasan kemiskinan dan kerawanan pangan dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat mulai
proses penyusunan kegiatan, pelaksanaan dan revisi program kesemuanya dengan melibatkan peran serta masyarakat melalui musyawarah dan mufakat.
6. Memperhatikan hasil Survei Data Dasar Rumah Tangga DDRT dan Sasaran
Rumah Tangga SRT di 8 Desa Percontohan yang telah ditetapkan dengan Keputusan Gubernur DIY Nomor 434Kep2012.
7. Mengangkat “petugas pendamping” kegiatan yang sekaligus berperan sebagai
sebagai motivator, dinamisator, fasilitator dan innovator di 8 desa percontohan pengurangan kemiskinan dan kerawanan pangan. Petugas pendamping
diharapkan berasal dari wilayah sasaran yang memiliki persyaratan teknis sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan dan disepakati oleh SKPD,
Lembaga pelaksana kegiatan.
D. MONITORING DAN EVALUASI