PENGERTIAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK

Tugas DIskusi

Berikan pendapat mengenai mitos dan fakta tentang KTP-A.

Mitos dan fakta tentang KTP-A

Waktu : 15 menit. Tujuan : klasifikasi pernyataan tentang mitos dan fakta mengenai KTP-A.

Langkah-Langkah :

1. Bagi mahasiswa menjadi tiga kelompok.

2. Pengajar membagikan embaran tentang mitos dan fakta.

3. Pengajar meminta mahasiswa membedakan pernyataan menurut mitos dan fakta.

MATRIX 1 MITOS DAN FAKTA TENTANG KTP-A

MITOS FAKTA Seorang suami dapat melakukan Tidak ada seorangpun yang berhak apapunjuga terhadap istri atau memukuli istri. Tidak ada perna partnernya

seorang istri yang memberikan hak kepada laki-laki untuk menyakitinya. Walaupun laki-laki tersebut berfikir perumpuan tersebut itu juga layak mendapatkannya.

Laki-laki tidak akan memukul Memukul bukanlah tanda cinta, perempuan jika dia tidak sunggu- cinta

rasa saling sungguh mencintanya

adalah

menghormati dan mngasihi. Hanya orang-orang yang miskin Kekerasan tidak hanya masalah dan tidak peduli yang memukuli dan kemiskinan dan ketidak istrinya

pedulian.

Kekerasan atau kurangnya pendidikan dikota atau di desa.

Karena kekerasan terjadi karena Alkohol

menyebabkan laki-laki mabuk

tidak

terjadinya kekerasan, tetapi sering membuat menjadi buruk. Kekerasan sering terjadi dimana orang-orang tidak meminum alkohol.

Kekerasan meruaka urusan Kekerasan bukan hanya urusan pribadi

tidak keluarga. Banyak perempuan yang mempunya hak untuk mencampuri disakiti dan dibunuh. Kekerasan urusan pribadi pasangan. Sudah adlah

mereka.

Kita

masalah social dan biasa didalam rumah tangga kesehatan komunitas. terjadi pertengkaran anta suami Akibat sering terjadi pertengkaran istri. Karenaya hal ini tidak perlu dalam rumah tangga, pihak yang dipermasalahkan

dirugikan biasanya istri, seperti diceraiakan, tidak dinafkahi, diusir dari rumah dll.

Sangat baik bagi anak-anak jika Bu Tidak selalu baik bagi keluarga etap tinggal bersama suai. Dia ketika seorang istri tinggal bersama tetap dapat menjadi ayah yang dengan laki-laki yang melakukan baik bagi mereka

kekerasan. Dia akan mengajarkan anak-anak dengan hal-hal yang buruk ketika berhadapan dengan perasaan, dan memperlakukan perempuan. Dia tidak baik untuk anak-anak jika dia tetap memukuli ibu mereka atau mereka.

Penganiyaan terhadap perempuan Tidak ada yang pasti berapa banyak bukanlah hal yangserius, hanya perempuan yang dianiaya, karena dialami oleh sebagian kecil sanga jarang dilaporkan. Angka perempuan dimuka bumi

rata-rata

menunjukan 20-50%

perempuan

dalam hubungan perkawinan atau hubungan erat lainnya mengalami kekerasan.

Perempuan senang diperlakukan Tidak mudah bagi perempuan untuk kasar oleh pasanganya, kalau meninggalkan rumah tangganya. tidak mungkinsudah pergi dari dulu Faktornya adalah rasa malu, takut

kepada si penganiaya, ketidak mampuan menghidupi diri dan anaknya, hukum agama dan budaya

yang mengikat.

Meninggalkan

rumah tidak menjamin bahwa ia akan bebas dari si penganiaya.

Pelaku kekerasan adalah orang Perilaku kekerasan tidak selalu yang keras

bertindak kasar, sesudah terjadinya kekerasan ian sering kali menyesal akan perbuatannya, sikap lembut dan

tidak akan mengulanginya lagi. Kekerasan terjadi karena suami Kekerasan dapat terjadi dimana tidak bekerja

berjanji

saja. Suami bekerja juga dapat melakukan kekerasan

MATRIX 2 MITOS DAN FAKTA TENTANG KEKERASAN TERHADAP ANAK

MITOS FAKTA Kekerasan hanya terjadi pada

Korban kekerasan dpat terdiri dari anak-anak orang lain

siapa saja dan dimana saja, dari kelas social ekonomi mana saja, jenis kelamin, agama maupun tepat.

Pelaku kejahatan terlihat bahaya, Pelaku biasanya dikenali oleh jahat dan tidak dikenali oleh korba korban meliputi teman, tetangga,

guru, dll. Biasanya pelaku adalah laki-laki

korban biasanya

perempuan

Pelaku biasanya menggunakan Cara-cara kekerasan jarang sekali cara-cara ekerasan

digunakan.

Pelaku biasanya

menggunakan

ancaman untuk memaksa dan meyakini korba bahwa orang lai tidak akan mempercayai jika dia menceritakan kepada orang lain.

Anak-anak cenderung berimajinasi Anak-anak jarang sekali berbohong tentang

kekerasan yang dialaminya

kekerasan

yang tentang

dialaminya.

Anak-anak akan

mengurungkan

niatnya untuk

memberitahukan

ytentang kekerasan yang dialaminya karena tekanan dari keluarga.

Pelaku biasanya adalah Hanya sebagian kecil pelaku yang Homosekual

pelaku adalah heteroseksual tidak aktif dengan orang dewasa.

Bila kekerasan tidak berhasil Trauma pada anak tetap terjadi dilakukan maka anak tidak akan sekalipun kekerasan tidak terjadi. mengalami trauma

Korban akan tetap merasa tidak berdaya, terhin, marah, serba salah, malu, dan keliru.

Kita boleh mempercayai yang tidak Pelaku tidak akan jera tanpa ada akan melakukan kekerasannya upaya

terapi untuk kembali

menyatakan bahwa pelaku adalah anggota keliarga sendiri, namun temuan baru menunjuksn bahwa pelaku akan melakukan kekerasan terhadap orang lain(bukan keluarga sendiri). Orang-orang seperti ini harus dapat bantuan dari tenaga professional

Ibu dari korban selalu mengetahui Sebagian besar ibu tidak langsung kekerasan yang dialami oleh mengetahui

kekerasan yang korban

dialami korban. Nemaun sering kali menyalahkan

diri setelah mengetahui apa yang dialami korban.

RANGKUMAN KEKERASAN PADA PEREMPUAN

1. Kekerasan fisik mengacu kepada pola menyakiti secara fisik yang digunakan untuk mengontrol perempuan. Mencangkup meninju, memukil, menendang, melempar dengan benda. Kekerasan fisik biasanya merupakan akumulasi perlakuan yang telah lama terjadi dan bisa berakhir dengan kematian.

2. Kekerasan seksual atau control terhadap sekualitas perempuan mencakup memaksa hubungan seksual, termasuk memaksa gaya seks tertentu, berhbungan seks dengan orang lain dan hubungan seks tidak aman.

3. Kekerasan emosi atau merendahkan perempuan, biaanya dengan kata- kata. Mencangkup kritikan pedas, mengancam, menyakiti, menyele, dll.

4. Kekerasan psikologi, biasanya menggunakan berbagai cara untuk mengisolasi dan merendahkan rasa percaya didi sehinggah membuat perempuan sangat tergantung pada suami karena takut disakiti. Mencangkup :

 Melarang perempuan bekerja diluar rumah.  Membatasi akses terhadap keuangan.  Melarang berhubungan dengan keluarga dan teman.  Mengancam akan menyakiti orang yang disayangi.  Terus-menerus memantau keberadaan perempuan.

5. KDRT, mencangkup pemukulan istri, pemerkosaan, kekerasan pada anak, incest, kekerasan pada saudara kandung, kekerasan pada orang tua dan kerabat yang cacat

6. Kekeraan terhadap mertua atau ipar dan pada pembantu

7. Kekerasan institusi biasanya dilakukan oleh Negara, berupa pengabdian pelayanan social dasar, diskriminasi, kekerasan seksual dll

8. Diskriminasi pekerjaan yang dimanifestasikan melalui kekerasan seksual, praktik-praktk kepegawaian yang bias gender

9. Kekerasan media terjadi bila menempatkan perempuan sebagai objek seks

10. Kekerasan seksual diruang public, mencangkup prositusi dan dan penjualan anak perempuan

KEKERASAN PADA ANAK

1. Kekerasan fisik atau pemukula anak adlah segala tidakan secara sengaja yang menyebabkan terjadiya luka sfisik.

2. Kekerasan psikologi atau menyakiti fungsi intelektual dengan menggunakan kata-kata, termasuk mengutuk, menyepelekan, menolak atau tindakan semacam lainnya.  Menolak atau isolasi yang digunakan dengan cara terus menerus

mengkritik anak, memarahi memarahi tanpa alasan atau menjauhkan dari kehidupan social dengan cara mengunci didalam rumah.

 Mengancam engan menggunakan kata-kata atau hukuman berat membuatnya takut dan tidak merasa aman.

 Berbohong dengan menyampaikan pemahaman konsep yang salah sehinggah menghalangi anakan mendapatkan pelajaan yang

sebernanya.

3. Kekerasan seksual mencangkup memperkerjakan, menggunakan, menggoda, atau memaksa anak untuk terlibat dalam aktifitas seksual,prostitusi, incest dengan anak-anak. Kekerasan seksual mencakup meraba, masturbasi, kontak seksual juga meliputi prostitusi, pornografi, dan exhibitionsm