Struktur dan Ukuran Gendang Galang

3.2.1.2 Baloh

Baloh adalah resonator/badan gendang yang terbuat dari batang nangka atau cempedak. Bahan yang digunakan bapak Lape Sitepu adalah batang nangka, beliau menggunakan batang pohon nangka karena menurut beliau batang nangka mempunyai daya tahan yang lebih lama dan mempunyai suara yang lebih bagus dibandingkan pohon nangka cempedak. Dalam pemilihan bahan yang digunakan, bapak Lape memilih untuk menggunakan batang nangka yang sudah tua. Batang nangka yang tua menurut beliau, pohon kelapa yang sudah berusia ±

10 tahun. Satu batang pohon kelapa dapat menghasilkan 5 unit gendang.

Gambar 3.Baloh

Beliau memilih batang nangka yang tua karena menurut beliau dapat menghasilkan bunyi yang lebih bagus. Beliau lebih mementingkan kualitas bunyi dan daya tahan gendang buatannya sekalipun ia menyadari bahwa batang pohon nangka yang muda dalam proses pengerjaannya lebih menghemat waktu dibandingkan batang pohon nangka yang tua. Batang pohon nangka yang muda masih mengandung getah, hal ini dapat merusak membran gendang.

Dalam pembuatan diameter gendang, bapak Lape sitepu menggunakan jangka yang beliau buat sendiri dengan paku dan bambu, dimana paku tersebut ditancapkan ditengah kayu nangka dan bambu tersebut yang dikenal dengan istilah ‘r’ (jari-jari). Setelah lingkaran gendang dibentuk, batang pohon tersebut mulai dikerjakan melalui tahap kasar dan halus.

Gambar 4. Batang Pohon Nangka

Tahap kasar yakni menggunakan gergaji mesin untuk membentuk sisi luar dan dalam gendang. Pada tahap ini alat yang digunakan berupa gergaji kayu , parang dan martil. Kemudian tahap halus,mengunakan pahat, ketam dan kertas pasir.

. (I)

(II)

(VII) (VIII)

(IX)

(X)

(XI)

(XII) Gambar 5. Proses pembuatan baloh

Keterang .ngan : (I)

Pohon nangka diukur menggunakan meter untuk menentukan ukuran panjang baloh.

(II) Batang nangka dipotong menggunakan gergaji mesin.

(III) Setelah batang nangka dipotong mengunakan gergaji mesin, maka batang nangka

dipotong menggunakan parang untuk mendapatkan bentuk kasar baloh. (IV) Bentuk kasar baloh setelah dipotong (V)

Membuat ukuran jangka untuk diameter atas dan bagian bawah baloh mengunakan bambu dan paku. Paku ditancapkan di tengah diameter atas baloh.

(VI) Bambu diputar bersamaan dengan pensil searah jarum jam untuk mendapatkan ukuran diameter bagian atas baloh. (VII) Membuat ukuran diameter bawah baloh (VIII) Bentuk kasar baloh dilubangi menggunakan bor dari bagian atas tepat dimana

paku tadi ditancapkan. (IX) Bentuk lubang setelah dibor (X)

Setelah dilubangi menggunakan bor maka lubang tersebut diperbesar menggunakan pahat.

(XI) Sisi luar dihaluskan dengan ketam agar memperoleh bentuk luar yang diinginkan (XII) Bentuk baloh

3.2.1.3 Bingkei

Bingkei terbuat dari bambu yang berfungsi sebagai pengikat antara membran dan baloh. Bingkei yang dibuat dalam ini ada dua bingke atas dan bingke bawah. Biasanya bapak Lape Sitepu menggunakan jenis bambu tua untuk membuat bingkei bagian atas dan bawah gendang. Menurut beliau bambu yang lebih tua bisa menghasilkan bunyi yang lebih nyaring dan lebih kuat dibandingkan bambu muda.

Dalam membuat bingke, bambu dibelah menjadi dua dan kemudian diiris atau dihaluskan sampai lentur hingga membentuk lingkaran. Kemudian bambu tersebut diikat menggunakan tali agar bambu tersebut kuat.

(e) (f) Gambar 6. Proses pembuatan bingke, (a) Bambu dibelah, (b) Bambu dihaluskan, (c) Membuat ikatan menggunakan tali rafia, (d) mengikat bingke dengan ikatan pertama sebagai penahan awal bingke, (e) ikatan kedua hingga ikatan seterusnya sampai ikatan ketujuh belas (f) hasil

3.2.1.4 Nali

Nali terbuat dari kulit lembu, kemudian dibentuk seperti tali yang berfungsi sebagai pengetat bingkei atas dan bawah beserta baloh. Nali pun berfungsi sebagai penyetem gendang sehingga membuat membran semakin ditarik dan membranpun makin ketat serta warna suara yang dihasilkan lebih nyaring.

(i) (ii)

(iii) (iv)

(v) Gambar 7. Proses pembuatan nali

Keterangan : ( i) Kulit Lembu (ii) Mengukur diameter kulit lembu menggunakan baskom (iii) Kulit lembu berdiamter 33 cm (iv) Kulit dikikis hingga berbentuk tali (v) Hasil

3.2.1.5 Palu – palu

Palu – palu terbuat dari kayu nangka, berfungsi sebagai alat pemukul yang digunakan bapak Lape Sitepu untuk memainkan alat musik gendang galang tersebut.

(A) (B)

Gambar 8. Proses pembuatan palu – palu, (A) batang nangka dipotong 17 cm berdiameter 1 cm, (B) Dihaluskan dengan amplas / kertas pasir, (C) Hasil