: Memuji diri

Penjelasan cakupan pasal.

(1) Semua informasi indikator kinerja individu dokter dalam pelayanan kesehatan sebagai sistem sosial harus didasarkan kepada data obyektif yang berdasarkan fakta. Akan lebih akurat bila ditunjang dengan subsistem teknologi informasi dan komunikasi organisasi profesi yang dikelola secara profesional untuk menunjang adanya tele- medicine dan tele-health care. Juga sejalan dengan pendidikan kedokteran berkelanjutan yang mungkin dapat menghasilkan kewenangan baru/tambahan yang berguna bagi kredensial, peningkatan mutu dan pembinaan etika dan disiplin dokter. Dokter seyogyanya secara moral menyampaikan kinerja dirinya secara jujur dan obyektif agar data informasi yang dihasilkan juga akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

(2) Uraian sebagai berikut :

a. Cukup jelas

b. Masyarakat dan khususnya pasien jangan dibuat bingung oleh penamaan atau sebutan dokter, karena kompetensi dan kewenangan melakukan praktik kedokteran sudah memadai dengan gelar dokter dan spesialisasi yang dimilikinya, sesuai ketentuan perundang-undangan. Apabila seorang dokter mempunyai lebih dari satu gelar/spesialisasi maka gelar/spesialisasi yang dicantumkan pada papan/atribut praktek lainnya, kertas resep dan wahana publik adalah yang sesuai dengan jasa pelayanan yang memberi kewenangan keahlian yang tertinggi atau paling spesifik yang diselenggarakan di fasilitas pelayanan kesehatan tempat ia berpraktek, dimanapun tempatnya

c. Cukup jelas

(3) Di depan khalayak melalui wahana publik, apalagi dunia internet yang mengglobal dapat dengan mudah menggelincirkan dokter berperilaku memuji diri sendiri dan komersialisasi sekaligus. Kemajuan ipteks dalam kebaruan dan komunikasi informasi yang mengusung ide “kemampulaksanaan” harus diseimbangkan dengan kendali diri dokter, karena etika mempertanyakan “keharusan seperti itukah ?”

(4) Cukup jelas.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81