Keluarga Miskin Dampak Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) Terhadap Kualitas Hidup Keluarga Miskin di Kelurahan Bandar Utama Tebing Tinggi Kota Kota Tebing Tinggi

27 Kualitas Hidup Sebagai Sasaran Pembangunan.pdf diakases 23 febuari 2015 pukul 19.00 WIB. Menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan seperti itu maka banyak ahli yang berorientasi pragmatis dengan jalan hanya mengambil sedikit indikator yang relevan saja sesuai dengan pokok penelitian peneliti. Salah satu asumsinya adalah karena tingginya korelasi antar indikator sehingga menggunakan sedikit indikator saja sudah cukup mewakili. Oleh sebab itu dari beberapa indikator yang di kemukan di atas, maka dalam penelitian ini, yang mana peneliti sedang mencari dampak dari Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni RS-RLTH terhadap peningkatan kualitas hidup keluarga miskin mengunakan indikator kualitas hidup yang relavan dengan penelitian ini yaitu, evaluasi objektif dari kesejahteraan umum yang mengacu pada gambaran kondisi kehidupan dimana orang hidup, Yaitu Kondisi pemenuhan kebutuhan rumah, kondisi sosial, kondisi psikologis, kondisi kesehatan dan prilaku hidup bersih.

2.4 Keluarga Miskin

Mencher mengemukakan kemiskinan adalah gejala penurunan kemampuan seseorang atau sekelompok orang atau wilayah sehingga mempengaruhi daya dukung hidup seseorang atau sekelompok orang tersebut, dimana pada suatu titik waktu secara nyata mereka tidak mampu mencapai kehidupan yang layak Siagian 2012:5. Sedangkan Menurut Broto Semedi Mardimin 1996:20 kemiskinan dapat dilihat secara kualitatif dan kuantitatif. Universitas Sumatera Utara 28 Secara kualitatif, kemiskinan adalah suatu kondisi yang didalamnya hidup manusia tidak bermartabat manusia. Atau dengan kata lain, hidup manusia tidak layak sebagai manusia dimana hak-hak dasar dan kebutuhan sebagai manusia tidak dapat di penuhi . Secara Kuantitatif, kemiskinan adalah suatu keadaan di mana hidup manusia serba kekurangan, atau dengan bahasa yang lazim “tidak berharta benda”. Sebagai suatu kondisi, kemiskinan adalah suatu fakta dimana seorang atau sekelompok orang hidup dibawah atau lebih rendah dari kondisi hidup layak sebagai manusia disebabkan ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Sementara, sebagai suatu proses, kemiskinan merupakan proses menurunya daya dukung terhadap hidup seseorang atau sekelompok orang sehingga pada gilirannya ia atau kelompok tersebut tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak pula mampu mencapai taraf kehidupan yang dianggap layak sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Sosiokonsepsia Vol. 17, No. 02. 2012 Hal 206-207 Kriteria Rumah Tangga Miskin menurut Badan Pusat Statistik: a. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m 2 per orang. b. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah bambu kayu murahan. c. Jenis dinding tempat tinggal dari bamburumbiakayu berkualitas rendah tembok tanpa diplester. d. Tidak memiliki fasilitas buang air besar bersama-sama dengan rumah tangga lain. e. Sumber penerangan rumah tangga tidak mengunakan listrik. Universitas Sumatera Utara 29 f. Sumber air minum berasal dari sumurmata air tidak terlindungsungaiair hujan. g. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayuarangminyak tanah. h. Hanya mengkonsumsi dagingsusuayam satu kali dalam seminggu i. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun. j. Hanya sanggup makan sebayak satudua kali dalam sehari. k. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmaspoliklinik. l. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500 m 2 , buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,-bulan. m. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolahtidak tamat SDhanya SD. n. Tidak memiliki tabunganbarang yang mudah dijual dengan minimal Rp.500.000,- seperti sepeda motor kreditnon kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya BPS, dalam Siagian, 2012:80 Adapun yang menjadi karakteristik penduduk miskin menurut LP3S adalah : a. Penduduk miskin pada umumnya tidak memiliki faktor produksi sendiri. b. Tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri. c. Tingakat pendidikan umumnya rendah d. Banyak diantara mereka yang tidak mempunyai fasilitas. e. Diantara mereka berusia relatif muda dan tidak mempunyai keterampilan atau pendidikan yang memadai. Universitas Sumatera Utara 30 f. Makanan dua atau sekali tetatpi jarang memakan telor dan daging makanan bergizi g. Tidak bisa berobat ketika sakit h. Memiliki banyak anak atau satu rumah dihuni banyak keluarga . Keluarga digambarkan sebagai unit masyarakat kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Pengertian keluarga dapat dilihat dalam arti sempit dan luas. Keluarga dalam arti sempit didefinisikan sebagai kelompok yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum dewasa belum kawin. Sedangkan keluarga dalam arti luas adalah satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu generasi dari suatu lingkungan keluarga yang luas dari pada ayah, ibu dan anak-anaknya. Jadi yang dimaksud dengan keluarga miskin adalah suatu unit masyarakat terkecil yang mempunyai hubungan biologis yang hidup dan tinggal dalam suatu rumah yang standar ekonominya lemah atau tingkat pendapatanya relatif kurang untuk memenuhi kebutuhan pokok dasar seperti sandang, pangan dan papan.

2.5. Kesejahteraan Sosial