Latar Belakang Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak di Kota Medan

1 BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Negara sebagai organisasi yang paling besar dengan jumlah anggota yang banyak yaitu warga negaranya memiliki banyak kewajiban yang harus dilakukan. Memenuhi kesejahteraan warga negaranya, pengakuan atas hak-hak warga negara, dan bahkan perlindungan terhadap hak-hak tersebut.Selain hak yang diperoleh sebagai warga negara, manusia juga memiliki hak asasi yaitu hak yang diperoleh dikarenakan kodratnya sebagai manusia seperti hak untuk hidup yang layak, hak untuk bebas dari rasa takut, hak berkeyakinan dan sebagainya. Hak asasi yang melekat dalam diri setiap manusia adalah sama karena itu tidak ada pembedaan berdasarkan apapun dan dengan demikian pengakuan dan perlindungan yang diberikan oleh negara adalah sama. Indonesia sebagai salah satu negara yang ada di dunia telah memuat pengakuan dan perlindungan hak asasi warga negara dalam berbagai peraturan perundang-undangan seperti dalam Pembukaan UUD 1945, Batang Tubuh UUD 1945, UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. Indonesia sudah selayaknya melindungi segenap hak yang dimiliki oleh tiap-tiap warga egara sesuai dengan tugasnya sebagai suatu negara dari setiap pelanggaran akan hak asasi manusia yang mengancam warganya. Universitas Sumatera Utara 2 Perdagangan manusia trafiking adalah salah satu persoalan yang melanggar keberadaan hak asasi manusia. Trafiking dilakukan dengan cara yang tidak layak yaitu pemaksaan, penyelundupan, perekrutan yang illegal dan lain-lain dengan tujuan yang tidak layak pula yaitu eksploitasi manusia. Trafiking merampas hak asasi manusia yaitu bebas dari rasa takut, hak atas perlakuan yang layak karena banyak dari korban trafiking yang diperlakukan secara tidak manusiawi. Trafiking adalah persoalan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di banyak negara di dunia tak terkecuali Indonesia.Para korban trafiking banyak yang dijadikan sebagai objek eksploitasi seksual dan eksploitasi tenaga kerja.Eksploitasi tenaga kerja ini menjerumuskan para tenaga kerja pada sistem kerja tanpa upah yang jelas, tanpa ada syarat-syarat kerja, tanpa perlindungan kerja dan sebagainya layaknya kerja paksa. Data Markas Besar Kepolisian Republik Indonesa dalam kurun waktu 2011-2013 saat ini 450 kasus Tindak Pidana Perdagangan OrangTPPO telah dilaporkan. Jumlah korban yaitu: 375 perempuan, 119 laki-laki dan 189 anak-anak sumber: http:aji.or.id, diakses pada 8 Februari 2014. Data tersebut merupakan hal yang mengejutkan bila melihat Indonesia sudah memiliki UU Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Indonesia bahkan telah ikut meratifikasi Konvensi International Labour Organization ILO Nomor 105 Tahun 1957 Tentang Penghapusan Kerja Paksa Abolition of Forced Labour Convention dan menuangkannya dalam Undang- undang Nomor 19 Tahun 1999. Universitas Sumatera Utara 3 Sumatera Utara sebagai bagian dari kesatuan Indonesia juga tidak luput dari praktek trafiking tersebut.Penyebab utama maraknya kasus perdagangan manusia di Sumatera Utara adalah karena perekonomian yang sulit.Kebanyakan korban diiming-imingi tawaran pekerjaan dengan penghasilan yang cukup tinggi tiap bulannya sebagai pembantu rumah tangga, perawat bayi, perawat orang tua dan sebagainya.Sumatera Utara merupakan daerah transit yang diminati oleh pelaku trafiking trafiker dikarenakan letak geografis yang cukup strategis yang berdekatan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam dan lain-lain. Kota Medan sebagai ibukota provinsi di Sumatera Utara merupakan kota di Sumut dengan tindakan trafiking terbesar. Kota Medan bukan saja sebagai daerah transit namun juga daerah tujuan tindakan trafiking artinya banyak pihak- pihak di Kota Medan yang merupakan konsumen dari korban trafiking tersebut. Salah satu artikel di media berita online bahkan menyatakan bahwa pada tahun 2013, jumlah kasus trafiking di Medan meningkat sebanyak 75 sumber: http:medanbisnisdaily.com, diakses pada 4 Februari 2014. Data yang diperoleh dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB Kota Medan juga menunjukkan angka kasus yang meningkat yaitu pada tahun 2012 kasus yang ditangani oleh BPPKB Kota Medan sebanyak 4 kasus dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 35 kasus. Pada Februari 2014 lalu, warga kota Medan bahkan dikejutkan dengan terungkapnya kasus penyekapan terhadap 26 perempuan asal NTT diantaranya 5 orang masih tergolong anak dibawah umur yang menjadi pekerja disebuah pabrik Universitas Sumatera Utara 4 sarang burung walet di salah satu kawasan di Kota Medan. Mereka telah bekerja selama 3 – 4 tahun, tidak pernah keluar dari gedung pabrik sarang burung walet tersebut artinya terisolir dari lingkungan sosialnya, gaji jauh dibawah UMR bahkan tidak pernah dibayar oleh majikan, pengabaian hak atas terbukti dengan pemberian makanan yang hanya berupa nasi putih, ikan asin dan kerupuk dan tindakan kekerasan fisik dan psikologis lainnya sumber: Summary Situasi Trafiking Di Sumatera Utara oleh Yayasan Pusaka Indonesia Medan. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada kenyataannya telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak.Perda tersebut dikeluarkan sebagai bentuk perlindungan bagi korban-korban perdagangan manusia yang semakin marak di Sumatera Utara dan juga sebagai upaya untuk menghapuskan perdagangan manusia.Di samping itu juga telah diterbitkan Peraturan Gubernur No. 24 tahun 2005 tentang Rencana Aksi Provinsi Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak serta Pembentukan Gugus Tugas Provinsi Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak. Sampai saat ini, sudah terbentuk 12 Gugus Tugas di kabupatenkota yang menjadi daerah perdagangan orang di Sumut yaitu Kota Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Binjai, Pematang Siantar, Asahan, Batubara, Tanjung Balai, Langkat, Tebing Tinggi dan Labuhan Batu. Keberadaan Perda tersebut ternyata belum membawa hasil yang memuaskan karena pada kenyataannya kasus perdagangan manusia di Sumatera Utara masih terus saja bertambah. Berdasarkan fakta tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Peraturan Universitas Sumatera Utara 5 Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak di Kota Medan“

I.2 Rumusan Masalah Dari uraian tersebut dapat dibuat rumusan masalah yaitu: “Bagaimana

Dokumen yang terkait

Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak (Studi Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 oleh Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak, Keluarga Berencana Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara)

0 62 85

Prosedur Pengujian Kendaraan Umum Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 4 Tahun 2012 Ditinjau Dari Aspek Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kabupaten Karo)

4 84 97

Pengaturan Ketentuan Sanksi Pidana Dalam Peraturan Daerah

11 124 202

Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak di Kota Medan

0 64 115

Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak di Kota Medan

0 0 12

Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak di Kota Medan

0 1 1

Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak di Kota Medan

0 0 4

Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak di Kota Medan

0 0 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Publik - Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak (Studi Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 oleh Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak, Keluarga Berencana Sekretariat Daerah Provins

0 0 20

Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak (Studi Implementasi Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2004 oleh Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak, Keluarga Berencana Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara)

0 0 13